388cash388cash

Cerita Sex : Nikmatnya Abg yang Masih Polos


22 tahun, mahasiswa di suatu  universitas swasta ternama di Jakarta.
Kisahku ini merupakan kejadian nyata tanpa aku rekayasa sedikitpun !. Kisahku bermula setahun yang lalu ketika kawanku ( Dedy ) mengajakku menemaninya transaski dengan kawannya ( Gunawan ). Saya jelaskan saja perihal kedua orang itu sebelumnya. Dedy merupakan kawan kuliahku dan dirinya seorang yang rajin dan ulet tergolong dalam faktor berbisnis mesikipun dirinya tetap kuliah. Gunawan merupakan kawan kenalannya yang juga seorang anak mantan pejabat tinggi yang kaya raya ( saya tak tahu apakah kekayaan orang tuanya halal alias hasil korupsi ! ).

Setahun yang lalu Gunawan memperkenalkan berbagai koleksi lukisan dan patung ( Gunawan telah mengenal perihal bisnis Dedy sebelumnya ) milik orang tuanya terhadap Dedy, koleksi lukisan dan patung tersebut berumur tua. Dedy berminat tapi dirinya membutuhkan kendaraan saya sebab kendaraannya sedang digunakan untuk mengangkut lemari ke Bintaro, oleh sebab itu Dedy mengundang saya ikut dan saya pun setuju saja. Butuh saya jelaskan sebelumnya, Gunawan menjual koleksi lukisan dan patung tersebut, oleh Dedy diperkirakan sebab Gunawan seorang pecandu putaw dan membutuhkan uang tambahan.

Keesokan harinya ( hari Minggu ), saya dan Dedy pergi menuju rumah Gunawan di kawasan Depok. Seusai hingga di depan pintu gerbang 2 orang satpam berlangsung ke arah kita dan menanyakan maksud kedatangan kami. Seusai kita jelaskan, mereka mengijinkan kita masuk dan mereka menghubungi Gunawan melewati telepon. Saya memarkir kendaraan saya dan saya mengagumi halaman dan rumah Gunawan yang amat luas dan indah,
“ Alangkah kayanya orang tua Gunawan” bisik dalam hatiku. Kita wajib menantikan sebentar sebab Gunawan sedang makan.

Sambil menantikan, kita berkata dengan satpam. Dalam pembicaraan itu, seorang satpam menceritakan kalau Gunawan itu seorang playboy dan suka mengangkat wanita malam-malam ke rumahnya ketika orang tuanya sedang pergi. Seusai menantikan selang 10 menit, akhirnya Gunawan datang ( saya yang baru pertama kali menontonnya wajib mengakui bahwa Gunawan mempunyai wajah yang amat rupawan, meski saya pun seorang lelaki dan bukan seorang homo! ). Dedy memperkenalkan saya dengan Gunawan. Seusai itu Gunawan mengundang Dedy masuk ke rumah untuk menonton patung dan lukisan yang bakal dipasarkannya.

Saya bimbang apakah saya wajib mengikuti mereka alias tetap duduk di pos satpam. Seusai mereka berlangsung kurang lebih 15 meter dari saya, seorang satpam mengatakan sebaiknya kalian ( saya ) ikut mereka saja daripada bosan menantikan di sini ( pos satpam ). Saya pun berlangsung menuju rumahnya. Ketika saya masuk , saya tak menonton mereka lagi. Saya hanya menonton suatu  ruangan yang luas sekali dengan suatu  tangga dan berbagai pintu ruangan. Saya bimbang apakah saya sebaiknya naik ke tangga alias mengitari ruangan tersebut ( sebetulnya bisa saja saya teriak terbuktigil nama Dedy alias Gunawan tapi perbuatan itu sangat tak sopan ! ).

Akhirnya saya memutuskan untuk mengitari ruangan tersebut dengan andalan bisa menemui mereka. Seusai saya mengitari, saya tetap tak bisa menemukan mereka. Tapi saya menonton suatu  pintu kamar yang pintunya sedikit terbuka. Saya mengira mungkin saja mereka berada di dalam kamar tersebut. Lalu saya membuka sedikit demi sedikit pintu itu dan alangkah terkejutnya saya ketika saya menonton seorang anak perempuan sedang tertidur dengan daster yang tipis dan hanya menutupi tahap atas dan tahap selangkangannya, saya bimbang wajib bagaimana !

Dasar otak saya yang telah kotor menonton pemandangan paha yang indah, akhirnya saya masuk ke dalam kamar tersebut dan menutup pintu itu. Saya menonton sekeliling kamar itu, kamar yang luas dan indah, berbagai helai pakaian SLTP berserakan di tempat tidur, dan gambar anak tersebut dengan Gunawan dan seorang lelaki tua dan wanita tua ( mungkin gambar orang tuanya ). Anak perempuan yang sangat cantik, manis dan kuning langsat ! lalu saya melangkah lebih dekat lagi, saya menonton berbagai buku pelajaran sekolah dan tulisan namanya : Elvina kelas 1 C. Tetap kelas 1 ! berarti usianya baru antara 11-12 tahun. Lalu saya memfokuskan pengamatan saya ke arah pahanya yang kuning langsat dan indah itu !.

ngin rasanya menjamah paha tersebut tapi saya ragu dan takut. Saya menaikkan pandangan saya ke arah dadanya dan menonton cetakan pentil susu di helai dasternya itu. Dadanya tetap kecil dan ranum dan saya tahu dirinya tentu tak menggunakan pakaian dalam ( BH alias kutang ) di balik dasternya itu !.

Wajahnya sangat imut, cantik dan manis ! Akhirnya saya memberanikan diri meraba pahanya dan mengelusnya, astaga….mulus sekali ! Lalu saya menaikkan sedikit lagi dasternya dan terkesanlah suatu  celana dalam ( CD ) warna putih. Saya meraba CD anak itu dan hebat sedikit karet CDnya , lalu saya mengintip ke dalam,….

Astaga ! tak ada bulunya ! Jantung saya berdetak kencang sekali dan keringat dingin mengalir deras dari tubuh saya. Lalu saya mencium Cdnya, tak ada aroma yang tercium. Lalu saya hebat sedikit lagi dasternya ke atas dan terkesanlah perut dan pinggul yang ramping padat dan mulus sekali tanpa ada kotoran di pusarnya ! Hebat !

Otak porno saya pun sangat kreatif juga, saya memberanikan diri untuk hebat perlahan-lahan tali dasternya itu, sedikit-seditkit terkesanlah sebagian dadanya yang mulus dan putih ! ingin rasanya langsung memenggangnya, tapi saya bersabar, lalu saya hebat lagi tali dasternya ke bawah dan akhirnya terkesanlah pentil Elvina yang bewarna kuning kecoklatan ! Jantung saya hari ini terasa berhenti ! Sayapun merasa tubuh saya menjadi kaku. Jari sayapun mencolek pentilnya dan memencet dengan lembut payudaranya. Saya meperbuatkan dengan lembut, perlahan dan sedikit lama juga, sementara Elvina sendiri tetap tertidur pulas. Seusai puas, saya menjilat dan mengulum pentilnya, terasa tawar.

Dasar otakku yang telah gila, saya pun nekat hebat seluruh dasternya perlahan kearah bawah hingga lepas, jadi Elvina saat ini hanya mengenakan celana dalam ( CD ) saja ! Saya memandangi tubuh Elvina dengan penuh rasa kagum. Tiba-tiba Elvina sedikit bergerak, saya kira ia terbangun, nyatanya tidak, mungkin sedang mimpi saja. Saya mengelus tubuh Elvina dari atas hingga pusar/perut. Puas mengelus-elus, saya ingin menikmati lebih dari itu ! Saya hebat perlahan-lahan CD Elvina ke arah bawah hingga lepas. Saat ini Elvina telah telanjang bulat ! Alangkah indahnya tubuh Elvina ini , gadis kelas 1 SLTP yang amat manis, imut dan cantik dengan buah dada yang kecil dan ranum dan vaginanya yang belum ada bulunya sehelaipun !

Lalu saya mengelus bibir vaginanya yang mulus dan lembek dan sayapun menciumnya. Terasa aroma yang khas dari vaginanya itu ! Dengan kedua jari telunjuk saya, saya membuka bibir vaginanya dengan perlahan-lahan , terkesan dalamnya bewarna kemerah –merahan dengan daging di atasnya . Saya menjulurkan lidah saya ke arah vaginanya dan menjilat-jilat vaginanya itu. Saya deg-degan juga meperbuat adegan itu. Saya tahu perbuatan saya bisa ketahuan olehnya tapi kejadian ini susah sekali untuk dilewatkan begitu saja ! Benar dugaan saya !
amaku Chepy, 22 tahun, mahasiswa di suatu  universitas swasta ternama di Jakarta.

Kisahku ini merupakan kejadian nyata tanpa aku rekayasa sedikitpun !. Kisahku bermula setahun yang lalu ketika kawanku ( Dedy ) mengajakku menemaninya transaski dengan kawannya ( Gunawan ). Saya jelaskan saja perihal kedua orang itu sebelumnya. Dedy merupakan kawan kuliahku dan dirinya seorang yang rajin dan ulet tergolong dalam faktor berbisnis mesikipun dirinya tetap kuliah. Gunawan merupakan kawan kenalannya yang juga seorang anak mantan pejabat tinggi yang kaya raya ( saya tak tahu apakah kekayaan orang tuanya halal alias hasil korupsi ! ).

Setahun yang lalu Gunawan memperkenalkan berbagai koleksi lukisan dan patung ( Gunawan telah mengenal perihal bisnis Dedy sebelumnya ) milik orang tuanya terhadap Dedy, koleksi lukisan dan patung tersebut berumur tua. Dedy berminat tapi dirinya membutuhkan kendaraan saya sebab kendaraannya sedang digunakan untuk mengangkut lemari ke Bintaro, oleh sebab itu Dedy mengundang saya ikut dan saya pun setuju saja. Butuh saya jelaskan sebelumnya, Gunawan menjual koleksi lukisan dan patung tersebut, oleh Dedy diperkirakan sebab Gunawan seorang pecandu putaw dan membutuhkan uang tambahan.

Keesokan harinya ( hari Minggu ), saya dan Dedy pergi menuju rumah Gunawan di kawasan Depok. Seusai hingga di depan pintu gerbang 2 orang satpam berlangsung ke arah kita dan menanyakan maksud kedatangan kami. Seusai kita jelaskan, mereka mengijinkan kita masuk dan mereka menghubungi Gunawan melewati telepon. Saya memarkir kendaraan saya dan saya mengagumi halaman dan rumah Gunawan yang amat luas dan indah,

“ Alangkah kayanya orang tua Gunawan” bisik dalam hatiku. Kita wajib menantikan sebentar sebab Gunawan sedang makan.
Sambil menantikan, kita berkata dengan satpam. Dalam pembicaraan itu, seorang satpam menceritakan kalau Gunawan itu seorang playboy dan suka mengangkat wanita malam-malam ke rumahnya ketika orang tuanya sedang pergi. Seusai menantikan selang 10 menit, akhirnya Gunawan datang ( saya yang baru pertama kali menontonnya wajib mengakui bahwa Gunawan mempunyai wajah yang amat rupawan, meski saya pun seorang lelaki dan bukan seorang homo! ). Dedy memperkenalkan saya dengan Gunawan. Seusai itu Gunawan mengundang Dedy masuk ke rumah untuk menonton patung dan lukisan yang bakal dipasarkannya.

Saya bimbang apakah saya wajib mengikuti mereka alias tetap duduk di pos satpam. Seusai mereka berlangsung kurang lebih 15 meter dari saya, seorang satpam mengatakan sebaiknya kalian ( saya ) ikut mereka saja daripada bosan menantikan di sini ( pos satpam ). Saya pun berlangsung menuju rumahnya. Ketika saya masuk , saya tak menonton mereka lagi. Saya hanya menonton suatu  ruangan yang luas sekali dengan suatu  tangga dan berbagai pintu ruangan. Saya bimbang apakah saya sebaiknya naik ke tangga alias mengitari ruangan tersebut ( sebetulnya bisa saja saya teriak terbuktigil nama Dedy alias Gunawan tapi perbuatan itu sangat tak sopan ! ).

Akhirnya saya memutuskan untuk mengitari ruangan tersebut dengan andalan bisa menemui mereka. Seusai saya mengitari, saya tetap tak bisa menemukan mereka. Tapi saya menonton suatu  pintu kamar yang pintunya sedikit terbuka. Saya mengira mungkin saja mereka berada di dalam kamar tersebut. Lalu saya membuka sedikit demi sedikit pintu itu dan alangkah terkejutnya saya ketika saya menonton seorang anak perempuan sedang tertidur dengan daster yang tipis dan hanya menutupi tahap atas dan tahap selangkangannya, saya bimbang wajib bagaimana !

Dasar otak saya yang telah kotor menonton pemandangan paha yang indah, akhirnya saya masuk ke dalam kamar tersebut dan menutup pintu itu. Saya menonton sekeliling kamar itu, kamar yang luas dan indah, berbagai helai pakaian SLTP berserakan di tempat tidur, dan gambar anak tersebut dengan Gunawan dan seorang lelaki tua dan wanita tua ( mungkin gambar orang tuanya ). Anak perempuan yang sangat cantik, manis dan kuning langsat ! lalu saya melangkah lebih dekat lagi, saya menonton berbagai buku pelajaran sekolah dan tulisan namanya : Elvina kelas 1 C. Tetap kelas 1 ! berarti usianya baru antara 11-12 tahun. Lalu saya memfokuskan pengamatan saya ke arah pahanya yang kuning langsat dan indah itu !.

ngin rasanya menjamah paha tersebut tapi saya ragu dan takut. Saya menaikkan pandangan saya ke arah dadanya dan menonton cetakan pentil susu di helai dasternya itu. Dadanya tetap kecil dan ranum dan saya tahu dirinya tentu tak menggunakan pakaian dalam ( BH alias kutang ) di balik dasternya itu !.

Wajahnya sangat imut, cantik dan manis ! Akhirnya saya memberanikan diri meraba pahanya dan mengelusnya, astaga….mulus sekali ! Lalu saya menaikkan sedikit lagi dasternya dan terkesanlah suatu  celana dalam ( CD ) warna putih. Saya meraba CD anak itu dan hebat sedikit karet CDnya , lalu saya mengintip ke dalam,….

Astaga ! tak ada bulunya ! Jantung saya berdetak kencang sekali dan keringat dingin mengalir deras dari tubuh saya. Lalu saya mencium Cdnya, tak ada aroma yang tercium. Lalu saya hebat sedikit lagi dasternya ke atas dan terkesanlah perut dan pinggul yang ramping padat dan mulus sekali tanpa ada kotoran di pusarnya ! Hebat !

Otak porno saya pun sangat kreatif juga, saya memberanikan diri untuk hebat perlahan-lahan tali dasternya itu, sedikit-seditkit terkesanlah sebagian dadanya yang mulus dan putih ! ingin rasanya langsung memenggangnya, tapi saya bersabar, lalu saya hebat lagi tali dasternya ke bawah dan akhirnya terkesanlah pentil Elvina yang bewarna kuning kecoklatan ! Jantung saya hari ini terasa berhenti ! Sayapun merasa tubuh saya menjadi kaku. Jari sayapun mencolek pentilnya dan memencet dengan lembut payudaranya. Saya meperbuatkan dengan lembut, perlahan dan sedikit lama juga, sementara Elvina sendiri tetap tertidur pulas. Seusai puas, saya menjilat dan mengulum pentilnya, terasa tawar.

Dasar otakku yang telah gila, saya pun nekat hebat seluruh dasternya perlahan kearah bawah hingga lepas, jadi Elvina saat ini hanya mengenakan celana dalam ( CD ) saja ! Saya memandangi tubuh Elvina dengan penuh rasa kagum. Tiba-tiba Elvina sedikit bergerak, saya kira ia terbangun, nyatanya tidak, mungkin sedang mimpi saja. Saya mengelus tubuh Elvina dari atas hingga pusar/perut. Puas mengelus-elus, saya ingin menikmati lebih dari itu ! Saya hebat perlahan-lahan CD Elvina ke arah bawah hingga lepas. Saat ini Elvina telah telanjang bulat ! Alangkah indahnya tubuh Elvina ini , gadis kelas 1 SLTP yang amat manis, imut dan cantik dengan buah dada yang kecil dan ranum dan vaginanya yang belum ada bulunya sehelaipun !

Lalu saya mengelus bibir vaginanya yang mulus dan lembek dan sayapun menciumnya. Terasa aroma yang khas dari vaginanya itu ! Dengan kedua jari telunjuk saya, saya membuka bibir vaginanya dengan perlahan-lahan , terkesan dalamnya bewarna kemerah –merahan dengan daging di atasnya . Saya menjulurkan lidah saya ke arah vaginanya dan menjilat-jilat vaginanya itu. Saya deg-degan juga meperbuat adegan itu. Saya tahu perbuatan saya bisa ketahuan olehnya tapi kejadian ini susah sekali untuk dilewatkan begitu saja ! Benar dugaan saya !

Pada saat saya sedang asyiknya menjilat vaginanya, Elvina tersadar ! Saya pun terkejut setengah mati ! Untung Elvina tak teriak tapi hanya menutup buah-dadanya dan vaginanya dengan kedua tangannya. Mukanya kelihatan takut juga. Elvina lalu mengatakan
“ Siapa kamu, apa yang ingin kalian perbuat ?”. Saya langsung berpikir keras untuk keluar dari kesusahan ini !

Lalu saya mengatakan terhadap Elvina: “ Elvina, saya meperbuat ini sebab Gunawan yang mengijinkannya !”, kataku yang berbohong. Elvina kelihatan tak percaya lalu mengatakan
“Tidak mungkin, Gunawan kakakku !”. Pandai juga dirinya ! Tapi saya tak menyerah begitu saja.

Saya mengatakan lagi “ Elvina, saya tahu Gunawan kakakmu tapi dirinya punya hutang yang amat besar pada saya, apakah kalian tega menonton kakakmu terlibat hutang yang amat besar ? Apakah kalian tak kasihan pada Gunawan ?, kalau dirinya tak melunasi hutangnya, dirinya bisa dipenjara ” kataku sambil berbohong . Elvina terdiam sejenak.

Saya berusaha menenangkan Elvina sambil mengelus rambutnya. Elvina tetap terdiam. Sayapun dengan lembut hebat tangannya yang menutupi kedua buah dadanya. Dirinya kelihatannya pasrah saja dan membiarkan tangannya ditarik oleh saya. Terkesan lagi kedua buah dadanya yang indah dan ranum itu ! Saya mencium pipinya dan mengatakan

“Saya bakal rutin mencintaimu, percayalah !”. Saya merebahkan tubuhnya dan hebat tangannya yang lain yang menutupi vaginanya. Akhirnya dirinya menyerah dan pasrah saja terhadap saya. Saya tersenyum dalam hati. Saya langsung buru-buru membuka seluruh pakaian saya untuk segera menuntaskan “ tugas “ ini ( maklum saja, kalau terlalu lama, transaksi Gunawan dengan Dedy berakhir, sayapun bisa ketahuan, ujung-ujungnya saya bisa saja terbunuh ! ).

Saya langsung mencium mulut Elvina dengan rakus. Elvina kelihatannya belum sempat ciuman sebelumnya sebab dirinya tetap kaku. Lalu saya mencium lehernya dan turun ke arah buah dadanya. Saya menyedot kedua buah dadanya dengan kencang dan rakus dan meremas-remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat, Elvina kelihatannya kesakitan juga dengan remasan saya itu, Sayapun luar biasa-narik kedua pentilnya dengan kuat !
“Sakit kak “ kata Elvina. Saya tak lagi mendengar rintihan Elvina. Saya mengulum dan menggigit pentil Elvina lagi sambil tangan kanan saya meremas kuat pantat Elvina. Seusai puas, saya membalikkan badan Elvina jadi Elvina tengkurap.

Saya jilat seluruh punggung Elvina hingga ke pantatnya. Saya remas pantat Elvina kuat-kuat dan saya buka pantatnya hingga terkesan anusnya yang bersih dan indah. Saya jilat anus Elvina, terasa payau sedikit ! Dengan jari telunjuk saya, saya tusuk-tusuk anusnya, Elvina kelihatan merintih atas perbuatan saya itu. Saya angkat pantat Elvina, saya remas tahap vagina Elvina sambil ia nungging ( posisi saya di belakang Elvina ). Elvina telah semacam boneka mainan saya saja !. Seusai puas , saya balikkan lagi tubuh Elvina jadi ia terlentang, saya naik ke atas kepala Elvina dan menyodorkan penis saya ke mulut Elvina.

“ Jilat dan kulum !” kataku. Elvina ragu juga pada awalnya, tapi saya semakin membujuknya dan akhirnya ia menjilat juga.
Penis saya terasa enak dan geli juga dijilat olehnya, semacam anak kecil yang menjilat permen lolipopnya.

“Kulum !” kataku, dirinya lalu mengulumnya. Saya dorong pantat saya jadi penis saya masuk lebih dalam lagi, kelihatannya dirinya semacam mau muntah sebab penis saya menyentuh kerongkongannya dan mulutnya yang kecil kelihatan susah menelan sebagian penis saya jadi ia susah bernapas juga. Sambil ia mengulum penis saya, tangan kanan saya meremas kuat-kuat payudaranya yang kiri hingga terkesan bekas merah di payudaranya.

Saya langsung melepaskan kuluman itu dan menuju ke vaginanya. Saya jilat vaginanya sepuas mungkin, lidah saya menusuk vaginanya yang merah pink itu lebih dalam, Elvina menggerak-gerakkan pantatnya kiri-kanan, atas-bawah, entah sebab kegelian alias mungking ia menikmatinya juga. Sambil menjilat vaginanya, kedua tangan saya meremas-remas pantatnya.
Akhirnya saya ingin menjebol vaginanya. Saya naik ke atas tubuh Elvina, saya sodorkan penis saya ke arah vaginanya. Elvina kelihatan ketakutan juga,

“ Jangan kak, saya tetap perawan !”, Nah ini dirinya ! saya membujuk Elvina dengan rayuan-rayuan manis. Elvina terdiam pasrah. Saya tusuk penis saya yang besar itu yang panjangnya 18 cm dan diameter 6 cm ke vaginanya yang kecil sempit tanpa bulu itu ! Susah sekali awalnya tapi saya tak menyerah. Saya lebarkan kedua kakinya hingga ia sangat mengangkang dan vaginanya sedikit terbuka lagi, saya hentakkan dengan kuat pantat saya dan akhirnya kepala penis saya yang besar itu sukses menerobos vaginanya !

Elvina mencakar tangan saya sambil mengatakan “ sakitttt !!!” saya tak peduli lagi dengan rintihan dan tangisan Elvina ! Telah semacamga penis saya yang masuk. Saya dorong-dorong lagi penis saya ke dalam lobang vaginanya dan akhirnya hanyut semua ! Dan semacam permainan sex pada umumnya, saya tarik-dorong, tarik-dorong, tarik-dorong, semakin-menerus ! Elvina memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya. Tangan saya tak tinggal diam, saya remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat hingga ia kesakitan dan saya tarik-tarik pentilnya yang kuning kecoklatan itu kuat-kuat ! Saya memainkan irama cepat ketika penis saya menghujam vaginanya.

Baru 5 menit saya merasakan cairan hangat membasahi penis saya, tentu ia mencapai puncak kenikatannya. Seusai bermain 15 menit lamanya, saya merasakan telah mencapai puncak kenikmatan, saya tumpahkan air mani saya kedalam vaginanya hingga tumpah ruah. Saya puas sekali ! Saya peluk Elvina dan mencium bibir, kening dan lehernya. Saya tarik penis saya dan saya menonton ada cairan darah di sprei kasurnya. Habislah keperawanannya !.

Seusai itu saya lekas berpakaian sebab takut ketahuan. Saya ambil uang 300.000 rupiah dari saku saya dan saya berbagi ke Elvina ,
“ Elvina, ini untuk uang jajanmu, jangan bilang ke siapa-siapa yah “, Elvina hanya terdiam saja sambil menundukkan kepala dan menutupi kedua buah dadanya dengan bantal. Saya langsung keluar kamar dan menantikan saja di depan pintu masuk. Kurang lebih 10 menit kemudian Gunawan dan Dedy turun sambil menggotong lukisan dan patung. Nyatanya mereka transaksinya bukan hanya lukisan dan patung saja tapi tergolong berbagai barang antik lainnya. Pantasan saja mereka lama !
Akhirnya saya dan Dedy permisi ke Gunawan dan ke kedua satpam itu. Kita pergi meninggalkan rumah itu. Dedy puas dengan transaksinya dan saya puas telah merenggut keperawanan adik Gunawan. Ha ha ha ha ha, hari yang indah dan takkan terlupakan !

Share: