388cash388cash

Cerita Sex: Asmara Guru Berjilbab



Akhwat cantik berjilbab,kadang justru membikin penasaran dan punya daya tarik tersendiri.Apalagi apabila bertubuh montok,kadang tercetak jelas di balik kain jilbabnya.Ia cenderung alim, tetapi di balik semua itu ia tetaplah seorang wanita yang punya hasrat, nafsu, dan gejolak birahi yang siap menyerang kapanpun dan di manapun.

Bu Umi Faizah, bunda guru cantik sensual dan berjilbab, adalah guru bahasa inggris di sebuah SMU di xxx Penampilannya yang anggun, dengan tubuh padat berisi yang rutin terbungkus gamis panjang, mengenakan kerudung cantik, terus meningkatkan keanggunannya.

Sungguh anggun sosok akhwat berjilbab ini. Bu Umi berkulit kuning langsat bertampang Jawa, yang sangat cantik dan manis, dengan kulit putih bersih, tinggi badan kurang lebih 165 cm, potongan muka manis, agak memanjang dengan dibalut jilbab yang sangat menawan hati.

Di balik baju muslimnya..,tercetak tonjolan buahdadanya yang montok, sedangkan pinggangnya amat langsing dengan perut yang rata, pinggulnya serasi dengan pantatnya yang montok padat.Wow…indahnya….Walau berjilbab, saat berlangsung kain panjangnya tertiup angin …menampakkan cetakan tungkai pahanya dan kakinya terlihat panjang serasi dengan bentuk badannya..walau tertutup gamis panjang dan jilbab yang rapat, langkahnya terlihat sangat seksi dan gemulai.

Pembawaan Bu Umi dengan jilbabnya terlihat sangat kalem dan malu-malu. Faktor ini rupanya luar biasa perhatian Pak Prapto, sang kepala sekolah. Pak Prapto sangat terlihat dengan penampilan Bu Umi, sebab Bu Umi yang berusia 28 tahun, adalah seorang gadis yang sangat cantik,berjilbab anggun, alim dan sopan.

Sebagai akhwat berjilbab yang sopan dan alim Bu Umi agak risih juga terhadap Pak Prapto, sebab setiap kali Pak Prapto lewat depan ruangannya, Pak Prapto rutin melirik dan melempar senyum terhadap Bu Umi. Kalau kebetulan Bu Umi tidak menonton keluar, maka Pak Prapto bakal mendehem alias membikin gerakan-gerakan yang memunculkan suara, jadi Bu Umi bakal terpancing untuk menonton keluar. Agak ngeri juga menonton tampang Pak Prapto yang berewokan itu dengan badannya yang gelap dan tinggi besar. Bu Umi telah mempunyai pacar, yang orang Jawa juga dan badan pacarnya agak ceking dan tidak terlalu tinggi, tidak lebih lebih sama tingginya dengan Bu Umi.

Di sekolah tempat Bu Umi mengajar, setiap jam pulang sekolah, yaitu jam 13 para karyawan tergolong para guru dan staff pulang semuanya, kecuali guru yang bakal membimbing ekstra kurikuler.
Hari itu hari Kamis,Bu Umi bisa jatah membimbing ekstra kurikuler, hingga ia wajib menantikan dari jam 13 hingga jam 14.30. Dengan jilbab kerudung warna biru tua ,mengenakan baju panjang terusan berbahan kain halus yang jatuh, berwarna merah muda yang menggunakan kancing depan dari atas hingga batas perut,ia kelihatan teramat cantik dan manis, apalagi kulitnya yang putih kuning bersih.
Sebab terbukti telah jam pulang, suasana di lantai 2 sangat sepi, hanya ditunggui oleh satpam yang duduk di depan pintu luar dekat lift. Untuk menghapus lelah seusai sejak pagi mengajar,Bu Umi istirahat sambil makan makanan yang dibawanya dari rumah.

Tiba-tiba Pak Prapto melintas di depan ruangan dan terus menuju ke tahap ruangan sebelah barat. Pak Prapto memutar kunci pada pintu keluar yang tertutup. Seusai itu Pak Prapto kembali menuju ke ruangan Bu Umi . Dengan cara perlahan-lahan Pak Prapto mendekati ruangan Bu Umi, dan mengintip ke dalam. Bu guru berjilbab itu sedang berdandan membetulkan kerudungnya, merapikan gamis panjangnya yang mewah, menghadap ke cermin yang terbukti disediakan di ruangannya.
Mendengar suara pintu terkunci Bu Umi menoleh ke belakang dan, tiba-tiba mukanya menjadi pucat. berbalik sambil mengatakan,

“Pak, apa-apaan ini, kenapa kamu masuk ke ruangan saya dan mengunci pintunya?”, tapi Pak Prapto hanya memandang Bu Umi dengan tersenyum tanpa mengatakan apa-apa.
Bu Umi terus panik dan mengatakan,
“Harap kamu segera keluar alias saya bakal berteriak!”.
Tapi dengan kalem Pak Prapto mengatakan,
“silakan saja nona manis.., apabila kamu mau bikin skandal dan setiap orang di sekolah ini bakal menggosipkan kamu selama-lamanya”.

Mendengar itu Bu Umi yang pada dasarnya pemalu menjadi ngeri juga bakal dampaknya apabila ia berteriak. Bagaimana dirinya bakal menaruh mukanya di hadapan kawan-kawannya sekantor apabila terjadi skandal. Kala akhwat cantik berjilbab itu berada dalam keraguan, dengan cepat Pak Prapto berlangsung medekat ke arah Bu Umi. Sebab ruangan kerja yang sempit , begitu dirinya mundur untuk menghindar, dirinya langsung kepepet pada meja kerja yang berada di belakangnya. Apalagi dengan gamis panjangnya yang melilit tubuhnya, ia tidak bisa leluasa bergerak.
Dengan cepat kedua tangan Pak Prapto yang penuh dengan bulu tersebut memeluk badan Bu Guru berjilbab yang montok itu dan mendekapkan ke tubuhnya. Dalam sekejap badan bu Umi yang sangat halus dan ranum, telah sepenuhnya berada dalam pelukan lelaki tua itu.
Prapto memegang kedua lengan tahap atas Bu Umi dekat bahu, sambil mendorong badan Bu guru berjilbab itu hingga tersandar pada meja, Pak Prapto membawa badan Bu Umi dan mendudukkannya di atas meja kerja Bu Umi yang penuh buku-buku bahasa inggris itu. Kedua tangan Umi diletakan di belakang badan dan dipegang dengan tangan kirinya.
Dengan beringas Pak Prapto menciumi wajah cantik dan manis yang tetap mengenakan kerudung itu. Nampak Prapto semacam anjing kelaparan menyosor-nyosor wajah ayu Bu Umi, sementara akhwat cantik berjilbab itu hanya bisa meronta-ronta.
Tangan kanan Pak Prapto tiba-tiba turun kebagian bawah tubuh Bu Umi dan meraih ujung kain panjang di tahap bawah, sejurus kemudian diangkatnya baju panjang itu tinggi-tinggi hingga tersingkaplah apa yang selagi ini tersembunyi. Pak Prapto sukses menyaksikan akhwat itu dari ujung kaki, betis, hingga pangkal paha. Lalu tangannya meremas-remas bokong kenyal akhwat ayu itu.
Badan Pak Prapto dirapatkan diantara kedua kaki Bu Umi yang tergantung di tepi meja dan paha Pak Prapto yang sebelah kiri menekan rapat pada tepi meja jadi kedua paha Bu Umi terbuka. Ia sengaja tidak melepas gamis dan kerudung akhwat ayu itu. Ia ingin menyetubuhi akhwat itu dengan membiarkan gamis dan jilbabnya tetap terpakai. Ia merasakan sensasi yang luar biasa bercinta dengan akhwat cantik yang tetap tertutup jilbab dan gamis panjang muslimnya.
Tangan kiri Pak Prapto yang memegang kedua tangan akhwat berjilbab itu di belakang badan Bu Umi dan ditekankan pada pantat ke depan, jadi badan akhwat berjilbab yang sedang duduk di tepi meja, terdorong dan kemaluan Bu Umi melekat rapat pada paha sebelah kiri Pak Prapto yang berdiri menyamping.
Tangan kanan Pak Prapto yang leluasa dengan cepat mulai membuka kancing-kancing depan baju panjang terusan yang dikenakan Bu Umi sementara Bu Umi hanya bisa menggeliat-geliat.
“Jangan…,AAAAAAAAAAAHHHHH… jangan lakukan itu!, stoooppp…, stoopppp”, bakal tetapi Pak Prapto tetap melanjutkan aksinya itu.
Sebentar saja baju tahap depan Bu Umi telah terbuka hingga sebatas perut, jadi kelihatan teteknya yang montok itu ditutupi dengan BH yang berwarna putih bergerak naik turun mengikuti irama nafasnya. Tetek yang kuning dan kenyal itu seolah ingin lepas dari BH nya.Perutnya yang rata dan mulus itu terlihat sangat merangsang.
Dengan lincah tangan kanan Pak Prapto bergerak ke belakang badan Bu Umi dan membuka pengait BH . Kemudian Pak Prapto luar biasa ke atas BH Nu Umi hingga terpampang kedua tetek Bu Umi Faizah yang montok sangat mulus dengan putingnya yang coklat muda mencuat naik turun dengan cepat sebab nafas yang tidak teratur.
“Oooohh…, OOOOOOUUUUGGHHHH….ooohh…, jaanggaannn…, jaannnggaann!”.
Erangan akhwat cantik berjilbab itu tidak dipedulikan oleh pria tersebut, malah Prapto menyingkapkan kerudungnya hingga terlihat kupingnya mulut Pak Prapto mulai menciumi belakang telinga Bu Umi dan lidahnya bermain-main di dalam kuping bu guru berjilbab itu. Faktor ini memunculkan perasaan yang sangat geli, yang menyebabkan badan perempuan berjilbab itu menggeliat-geliat hingga tanpa terasa Umi Faizah mulai terangsang oleh permainan Pak Prapto ini.
Mulut Pak Prapto berpindah dan melumat bibir Bu Umi dengan ganas, lidahnya bergerak-gerak menerobos ke dalam mulut dan menggelitik-gelitik lidah Bu Umi.
“aahh…,AAAAAGGHHHHHH….UUHHH……AAAAAAAAAHHHHHHHHHH…… UOUUUUUEHHMMM hmm…, hhmm”, terdengar suara mengguman dari mulut Bu Umi yang tersumbat oleh mulut Pak Prapto.
Badan Bu Umi yang tadinya tegang mulai agak melemas, mulut Pak Prapto kini berpindah dan mulai menjilat-jilat dari dagu turun ke leher, kepala Bu Umi tertengadah ke atas dan badan tahap atasnya yang terlanjang melengkung ke depan, ke arah Pak Prapto, teteknya yang besar bulat kencang itu, seolah-olah menantang ke arah lelaki tua tersebut.
Pak Prapto langsung bereaksi, tangan kanannya memegangi tahap bawah tetek Bu Umi mulutnya menciumi dan mengisap-isap kedua puting itu dengan cara bergantian. Mulanya tetek yang sebelah kanan menjadi target mulut Pak Prapto. Tetek yang kenyal itu hampir masuk semuanya ke dalam mulut Pak Prapto yang mulai mengisap-isapnya dengan lahap. Lidahnya bermain-main pada puting hingga tetek Umi segera bereaksi menjadi keras. Terasa sesak nafas akhwat alim ini menerima permainan Pak Prapto yang lihai itu. Badan nya terasa makin lemas dan dari mulutnya terus terdengar erangan,
“Sssshh…, ssssshh..SSSSSHHHHHHHH……OOOOOHHHHH…AAUUUHH…, aahh…, aahh…, ssshh…, sssshh…, jangaann…, diiteeruussiinn”,
Mulut Pak Prapto terus berpindah-pindah dari tetek yang kiri, ke yang kanan, mengisap-isap dan mejilat-jilat kedua puting tetek akhwat itu dengan cara bergantian selagi tidak lebih lebih lima menit. Bu Umi Faizah guru cantik berjilbab itu saat ini sangatlah telah lemas menerima perlakuan ini. Matanya terpejam pasrah dan kedua putingnya telah sangatlah mengeras.
Dalam kondisi terlena itu tiba-tiba badannya tersentak, sebab dirinya merasakan tangan Pak Prapto mulai mengelus-elus pahanya yang terbuka sebab baju gamis panjangnya telah terangkat hingga pangkal pahanya. Bu Umi mencoba menggeliat, badan dan kedua kakinya digerak-gerakkan mencoba menghindari tangan lelaki tersebut beroperasi di pahanya, bakal tetapi sebab badan dan kedua tangannya terkunci oleh Pak Prapto, maka dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, yang hanya bisa dilakukan adalah hanya mengerang,
“Jaanngaannnn…, jaannngggannn…, diitteeerruusiin”, bakal tetapi suaranya terus lemah saja.
Menonton kondisi semacam itu, Pak Prapto yang telah berpengalaman, yakin bahwa akhwat ayu berjilbab ini telah berada dalam genggamannya. Aktivitas tangan Pak Prapto makin ditingkatkan, terus bermain-main di paha mulus akhwat itu dan dengan cara perlahan-lahan merambat ke atas. Tiba-tiba jarinya menyentuh bibir memek Bu Umi.
Segera badan akhwat itu tersentak ,
“aahh…, jaannggaan!”
Mula-mula hanya ujung jari telunjuk Pak Prapto yang mengelus-elus bibir memek Bu Umi yang tertutup celana dalam, bakal tetapi tidak lama kemudian tangan kanan Pak Prapto luar biasa celana dalam itu dan memaksanya lepas dari pantatnya dan meluncur keluar di antara kedua kaki Bu Guru berjilbab itu. Sesekali Pak Prapto membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjang yang kian kusut itu.
Bu Umi Faizah tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghindari lakukanan Pak Prapto ini. Kini dirinya dalam posisi duduk di atas meja dengan tidak menggunakan celana dalam dan kedua teteknya terbuka sebab BH-nya telah terangkat ke atas. Muka nya yang ayu terlihat merah merona dengan matanya yang terpejam sayu, sedangkan giginya terlihat menggigit bibir bawahnya yang bergetar.Prapto sangatlah terus bernafsu, menyaksikan akhwat ayu dengan jilbab dan baju gamis panjangnya itu saat ini telah ia nikmati memeknya. Ia merasakan sensasi yang luar biasa…bercinta dengan akhwat cantik yang tetap tertutup jilbab dan gamis panjang muslimnya.
Sebentar-sebentar Prapto menaikkan baju panjang warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan memek akhwat berjilbab itu.Sementara Bu Umi hanya bisa menggelengkan kepala ke sana kemari menahan nikmat dan birahi yang melanda.
Menonton ekspresi muka akhwat cantik yang tetap menggunakan jilbab duduk mengangkang,kain gamisnya terangkat tinggi dan telah telanjang di tubuh tahap bawah ini.. yang tidak berdaya semacam itu, makin membangkitkan nafsu birahi lelaki tersebut. Pak. Prapto menonton ke arah jam yang berada di dinding, pada saat itu baru memperlihatkan pukul 13.30, berarti dirinya tetap punya waktu tidak lebih lebih satu jam untuk menuntaskan nafsunya itu. Pada saat itu Pak. Prapto telah yakin bahwa dirinya telah menguasai situasi, tinggal melakukan tembakan terbaru saja.
Tampa menyia-nyiakan waktu yang ada, Pak Prapto, dengan tetap mengunci kedua tangan Bu Umi, tangan kanannya mulai membuka kancing dan retsliting celananya, seusai itu dirinya melepaskan celana yang dikenakannya sekalian dengan celana dalam-nya. Pada saat celana dalam-nya terlepas, maka kontol Pak Prapto yang telah tegang sejak tadi itu seolah-olah terlonjak leluasa mengangguk-angguk dengan perkasa.
Pak Prapto agak merenggangkan badannya, hingga terlihat oleh Bu Umi kontol yang sedang mengangguk-angguk itu, badan akhwat berjilbab itu tiba-tiba menjadi tegang dan mukanya menjadi pucat, kedua matanya terbelalak menonton benda yang terletak diantara kedua paha lelaki Tua itu. Benda tersebut hitam besar kelihatan gemuk dengan urat yang melingkar…., sangat panjang…, hingga di atas pusar lelaki tersebut, dengan besarnya tidak lebih lebih 6 cm dan kepalanya berbentuk bulat lonjong semacam jamur. Tidak terasa dari mulut Bu guru berjilbab itu terdengar jeritan tertahan,
“Iiihh”, disertai badannya yang merinding.
Dia belum sempat menonton kontol sebesar itu. Bu Umi merasa ngeri.
“Bisa ambrol memekku dimasuki kontolnya”, gumannya dalam hati.
Tetapi ia tidak bisa menyembunyikan kekagumannya. Seolah-olah ada pesona tersendiri hingga pandangan matanya seolah-olah terhipnotis, terus tertuju ke benda itu. Pak Prapto menatap muka cantik yang sedang terpesona dengan mata terbelalak dan mulut setengah terbuka itu, “Kau Cantik sekali Umi…gumam Pak Prapto mengagumi kecantikan akhwat itu.
Kemudian dengan lembut Pak Prapto luar biasa tubuh yang cantik itu, hingga terduduk di pinggir meja dan kini Pak Prapto berdiri menghadap langsung ke arah Bu Umi dan sebab yakin bahwa Umi telah bisa ditaklukkannya, tangan kirinya yang memegang kedua tangan akhwat cantik ini, dilepaskannya dan langsung kedua tangannya memegang kedua kaki bu Umi, bahkan dengan gemas ia merentangkan kedua belah paha lebar-lebar. Matanya sangatlah nanar memandang daerah di kurang lebih selangkangan akhwat berjilbab itu Nafas laki-laki itu terdengar mendengus-dengus memburu.
Biarpun kedua tangannya telah bebas, tapi Bu Umi tidak bisa berbuat apa-apa sebab di samping badan Pak Prapto yang besar, Bu Umi sendiri merasakan badannya amat lemas dan panas dan perasaannya sendiri mulai diliputi oleh sebuahsensasi yang menggila, apalagi menonton tubuh Pak Prapto yang besar berbulu dengan kemaluannya yang hitam, besar yang pada ujung kepalanya membulat mengkilat dengan pangkalnya yang di tumbuhi rambut yang hitam lebat terletak diantara kedua paha yang hitam gempal itu.
Gejolak birahi kedua manusia itu terus membara…Prapto terus bernafsu, menyaksikan akhwat ayu dengan jilbab dan baju gamis panjangnya itu saat ini telah ia nikmati tubuhnya .Ia merasakan sensasi yang luar biasa…bercinta dengan akhwat cantik yang tetap tertutup jilbab dan baju panjang muslimnya. Sebentar-sebentar Prapto menaikkan baju panjang warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan kemaluan akhwat berjilbab itu.Sementara Bu Umi hanya bisa menggelengkan kepala ke sana kemari menahan nikmat dan birahi yang melanda.
Sambil memegang kedua paha Bu Umi dan merentangkannya lebar-lebar, Pak Prapto membenamkan kepalanya di antara kedua paha Umi. Mulut dan lidahnya menjilat-jilat penuh nafsu di kurang lebih memek yang yang tetap rapat, tertutup rambut halus itu. Bu Umi hanya bisa memejamkan mata,
“Ooohh..OOOOHHHH…., nikmatnya…,AAAUUUGGHHHH…AAAAAAAAAAAAAAAHHHH… ooohh!”, ia menguman dalam hati, mulai bisa menikmatinya, hingga-sampai tubuhnya bergerak menggelinjang-gelinjang kegelian.
“Ooooohh..AAAAAAAAAAA ….HHHH…OOOHH…OOWWWW…, hhmm!”, terdengar rintihan halus, memelas keluar dari mulutnya.
“Paakkk…, aku tidak tahan lagi…!”, Bu Umi memelas sambil menggigit bibir.
Bu Umi Faizah….guru bahasa anggris yang cantik berjilbab itu….. tidak bisa menahan lagi, dirinya telah diliputi nafsu birahi,perasaannya yang halus, terasa tersiksa antara rasa malu sebab telah ditaklukan oleh orang Tua yang kasar itu dengan gampang dan perasaan nikmat yang melanda di sekujur tubuhnya dampak serangan-serangan mematikan yang dilancarkan Pak Prapto yang telah bepengalaman itu.
Tetapi rupanya lelaki Tua itu tidak peduli, bahkan amat bahagia menonton Bu Umi telah mulai merespon atas cumbuannya itu. Tangannya yang melingkari kedua pantat Bu Umi saat ini dijulurkan ke atas, menjalar melewati perut ke arah dada dan mengelus-elus dan meremas-remas kedua tetek dengan sangat bernafsu.
Menghadapi serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Pak Prapto ini, Bu Umi sangatlah sangat kewalahan dan kemaluannya telah sangat basah kuyup.
“Paakkk…, aakkhh…AAAAAAAAAKKKKHHHH….EENNNAAAAAAKK…..ENAAAAKK K…..TERUUUUUUUUUSSSSSSSSS…TERUUUUUUSS………, aakkkhh!”, akhwat ayu berjilbab itu mengerang halus, kedua pahanya yang jenjang mulus menjepit kepala Pak Prapto untuk melampiaskan derita birahi yang menyerangnya, dijambaknya rambut Pak Prapto keras-keras.
Kini ia tidak peduli lagi bakal bayangan pacarnya dan kenyataan bahwa lelaki Tua itu sebetulnya sedang memperkosanya, perasaan dan pikirannya telah diliputi olen nafsu birahi yang menuntut untuk dituntaskan. Akhwat ayu berjilbab…yang lemah lembut ini… sangatlah telah ditaklukan oleh permainan laki-laki Tua yang bisa membangkitkan gairahnya.
Prapto makin gemas menyaksikan akhwat ayu dengan jilbab dan baju gamis panjangnya itu saat ini menggeliat-geliat menahan nikmat.Sebentar-sebentar Prapto menaikkan baju panjang warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan kemaluan akhwat berjilbab itu.Sementara Bu Umi hanya bisa menggoyangkan kepala ke sana kemari menahan nikmat dan birahi ysng melanda.Ya…Bu Umi Faizah sangatlah berada dalam Birahi yang membakar sukmanya.
Tiba-tiba Pak Prapto melepaskan diri, kemudian bangkit berdiri di depan Bu Umi yang tetap terduduk di tepi meja, ditariknya akhwat cantik itu dari atas meja dan kemudian Pak Prapto gantian bersandar pada tepi meja dan kedua tangannya menekan bahu Bu Umi ke bawah, jadi kini posisi akhwat berjilbab itu berjongkok di antara kedua kaki berbulu Pak Prapto dan kepalanya cocok sejajar dengan tahap bawah perutnya.
Bu Umi Faizah…tahu apa yang diingini lelaki itu..tanpa sempat berpikir lagi, tangan Pak Prapto meraih belakang kepala Umi dan dibawa mendekati kontol Pak Prapto, yang sungguh luar biasa itu. kepala kontol Pak Prapto telah terjepit di antara kedua bibir mungil BU Umi…., dicobanya membuka mulut selebar-lebarnya, Lalu Bu Umi Faizah mulai mengulum alat vital Pak Prapto ke dalam mulutnya, hingga membikin lelaki Tua itu melek merem keenakan.
OOoooohhhhhh..TERUUUUUUSSS…….Bu Umi……enaaaaaakkk….UUmmiiiii…..Faizah…Umi Faizah……Umi Faizaaaahhh…..aaaauuuuuww…… .Ummiiii……..teruuuusssss……ooooggghhh……
Benda itu hanya masuk tahap kepala dan sedikit batangnya saja ke dalam mulut yang sensual, itupun …hampir sesak nafas dibuatnya. Ia merasakan sensasi yang luar biasa…bercinta dengan akhwat cantik yang tetap tertutup jilbab dan gamis panjang Kelihatan bu guru berjilbab yang cantik itu, menghisap…, mengulum dan mempermainkan batang kontol keluar masuk ke dalam mulutnya.
Terasa benar kepala itu bergetar luar biasa setiap kali lidah bu Umi menyapu kepalanya. Rupanya akhwat cantik berjilbab itu mahir juga bermain oral sex…Bibirnya yang seksi dan wajahnya yang cantik….begitu memukau hati Pak Prapto.TERUUUUUUSSS…….Bu Umi……enaaaaaakkk….UUmmiiiii…..Faizah…Umi Faizah……Umi Faizaaaahhh…..aaaauuuuuww……
.Ummiiii……..teruuuusssss……ooooggghhh……
Berbagai saat kemudian Pak Prapto melepaskan diri, ia membawa badan Bu Umi yang jilbab dan baju panjang terusannya tetap terpakai itu….diangkatnya baju kurung yang halus itu ke atas hingga pangkal pahanya yang putih berrsih …..membaringkan di atas meja dengan pantat terletak di tepi meja, kaki kiri guru berjilbab itu diangkatnya agak melebar ke samping, di pinggir pinggang lelaki tersebut.
Kemudian Pak Prapto mulai berusaha memasuki tubuh bu Umi…… Tangan kanan Pak Prapto menggenggam batang kontolnya yang besar …dan kepala kontolnya yang membulat itu digesek-gesekkannya pada clitoris dan bibir kemaluan akhwat itu……
Oooohhhh…sssshhhhh…SSHHHH…..AUUUUWW……OOOOOUUU HHHH……AAAAHHHH..EEENNAAAAAKK…….ENAAAAAAK……AAAAAAAA AUUUUUWWW….TERUUUUUUUSSSSS….YEAH…..UUUUHHOOOOOHHHH …. AH…ENAAAAKKK……akhwat berjilbab itu mengerang…mendesis nikmat…, hingga merintih-rintih melawan badai birahi yang menerpa, kenikmatan dan badannya tersentak-sentak.
Pak Prapto terus berusaha menekan kontolnya ke dalam kemaluan Bu Umi yang terbukti telah sangat basah itu, bakal tetapi sangat sempit untuk ukuran kontol Pak Prapto yang besar .
Sementara denyut-denyut kemaluan Bu Umi Faizah terus liar menggoyang dan memilin-nilin kontol Prapto.
Prapto hanya bisa berteriak….oooh…enaaaakkkkk….TERUUUUUUSSS. ……Bu Umi……enaaaaaakkk….UUmmiiiii…..Faizah…Umi Faizah……Umi Faizaaaahhh…..aaaauuuuuww…… .Ummiiii……..Umi Faizaaahh…Umi Faizaahhh….UMI FAIZAHHHHH..UMI FAIZAAAAHHHH…..ENAAAAKKKK….teruuuusssss……ooooggghh h……
Sesekali Pak Prapto membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjangnya yang kian kusut itu…. Pelahan-lahan kepala kontol Pak Prapto itu menerobos masuk membelah bibir kemaluan akhwat itu… Ketika kepala kontol lelaki Tua itu menempel pada bibir kemaluannya, bu guru berjilbab itu mendesis ooohh…..ough….aahhh……teruuusssssss……saluran memeknya nyatanya panas dan basah.
Ia berusaha memahami kondisi itu, tetapi semua pikirannya segera lenyap, ketika lelaki itu memainkan kepala kontolnya pada bibir kemaluannya yang memunculkan sebuahperasaan geli yang segera menjalar ke seluruh tubuhnya. Dalam kondisi gamang dan gelisah itu, dengan kasar Pak. Prapto tiba-tiba menekan pantatnya kuat-kuat ke depan jadi pinggulnya menempel ketat pada pinggul Bu Umi, rambut lebat pada pangkal kontol lelaki tersebut mengesek pada kedua paha tahap atas dan bibir kemaluan Bu Umi yang makin membikinnya kegelian, sedangkan seluruh batang kontolnya hanyut ke dalam liang memek akhwat berjilbab itu.
Tak kuasa menahan diri, dari mulut Bu Umi terdengar jeritan halus tertahan,
“Aduuuh!.., ooooooohh.., aahh”,ooouuww……enaakkk…….sshhh……..enaaaaaaa aaaakkkkk….aku suka kontolmuuu…….ENNNNNAAAAAAKKKK…..ENAAAAAAK……OOOHHHH ……AUUUUUWW ….PRAPTO TERUUUUUUUSSSS…..ENTOT AKU TERUUUUUSS……MASUKKAN KONTOOLMU…..YA…ENAAAAAAAAKKK……AAAAAAAAAAAGGHHHH…. mulutnya meracau tidak menentu disertai badannya yang tertekuk ke atas dan kedua tangan Bu Umi mencengkeram dengan kuat pinggang Pak Prapto. Perasaan sensasi luar biasa bercampur sedikit pedih menguasai dirinya, hingga badannya mengejang berbagai detik.
Akhwat ayu dengan jilbab dan baju gamis panjangnya itu saat ini telah dilanda birahi yang menggelegak Lagi-lagi Prapto menyingkapkan baju muslim warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan kemaluan akhwat berjilbab itu.Sesekali Pak Prapto membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjangnya yang kian kusut itu….
Sementara Bu Umi hanya bisa menggelengkan kepala ke sana kemari,kerudungnya kian kusut sebab lonjakan kepala menahan nikmat dan birahi ysng melanda jiwanya aduuuuhh….OOhh…..auhhh…..augghh…ennaaaaakkkkkkkkkk kkkkkk…..AAHHHHHHHHHHH….AAAAAAAAAAAAUUUUUUHHHHHHHH …..teruuuuuuusssssss..bibir Bu Umi meracau tidak menentu.Akhwat ayu berjilbab ini sangatlah telah berubah menjadi kuda betina yang liar dan ganas, buas dan brutal.
Teteknya yang besar terguncang ke sana ke mari mengikuti hentakan tubuh Pak Prapto…akhwat itu sangatlah berada dalam lautan BIRAHI. Pak Prapto lumayan mengerti kondisi akhwat cantik ini, ketika dirinya berakhir memasukkan seluruh batang kontolnya, dirinya memberi peluang kemaluan Bu Umi untuk bisa menyesuaikan dengan kontolnya yang besar itu.Ia merasakan sensasi yang luar biasa…bercinta dengan akhwat anggun yang tetap tertutup jilbab dan gamis panjang . .
Berbagai saat kemudian Pak Prapto mulai menggoyangkan pinggulnya, mula-mula perlahan, kemudian makin lama terus cepat. Seterusnya pinggul lelaki Tua itu bergerak dengan kecepatan tinggi diantara kedua paha halus gadis ayu tersebut. Bu guru cantik berjilbab ini berusaha memegang lengan pria itu, sementara tubuhnya bergetar dan terlonjak dengan luar biasa dampak dorongan dan tarikan kontol lelaki tersebut pada kemaluannya, giginya bergemeletuk dan kepalanya menggeleng-geleng ke kiri kanan di atas meja.
Bu Umi mencoba memaksa kelopak matanya yang terasa berat untuk membukanya sebentar dan menonton wajah gelap lelaki Tua yang sedang menatapnya, dengan takjub. Akhwat ayu ini berusaha bernafas dan …
“Paak…, aahh…, ooohh…, ssshh”, sementara pria tersebut terus menyetubuhinya dengan ganas.
Bu Umi Faizah….guru bahasa inggris yang cantik itu….sungguh tidak kuasa untuk tidak merintih setiap kali Pak Prapto menggerakkan tubuhnya, ohhhhhhhhhhhhhh…..
AAAHHHHHH…. ENAAAAAKK… TERUUUUUUUSIIN…. GENJOT TERUUS…………enaaaaaaaakkkk……teruuuuusss……..oouuww……. gesekan demi gesekan di dinding liang memeknya, sungguh membikin nya melayang-layang dalam sensasi kenikmatan yang belum sempat dirinya alami. Setiap kali Pak Prapto luar biasa kontolnya keluar, Bu Umi merasa seolah-olah sebagian dari badannya turut terbawa keluar dari tubuhnya dan pada gilirannya Pak Prapto menekan masuk kontolnya ke dalam memek nya, maka klitoris nya terjepit pada batang kontol Pak Prapto dan terdorong masuk kemudian tergesek-gesek dengan batang kontol Pak. Prapto yang berurat itu.
OOoooohhhhhhhhhh…..aduuuuhhh….enaaaakkk….mulut cantik itu sangatlah telah tidak terkontrol….
Hal ini memunculkan sebuahperasaan geli yang dahsyat, yang mengdampakkan seluruh badan akhwat cantik itu menggeliat dan terlonjak, hingga badannya tertekuk ke atas menahan sensasi kenikmatan yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Hanya rintihan…..desis nafas….dan keringat yang membanjiri tubuh bu Umi…..Sesekali Pak Prapto membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjangnya yang kian kusut itu….
Lelaki tersebut terus menyetubuhi Bu Umi dengan tutorial itu. Sementara tangannya yang lain tidak dibiarkan menganggur, dengan terus bermain-main dibagian dada Umi dan meremas-remas kedua tetek Bu Umi dengan cara bergantian. ..ia bisa merasakan puting susunya telah sangat mengeras, runcing dan kaku.
Akhwat ayu berjilbab ini bisa menonton bagaimana batang kontol yang hitam besar dari lelaki Tua itu keluar masuk ke dalam liang kemaluannya yang sempit. Bu Umi rutin menahan nafas ketika benda itu menusuk ke dalamnya. Kemaluannya hampir tidak bisa menampung ukuran kontol Pak Prapto yang super besar itu. Akhwat ayu berjilbab itu menghitung-hitung detik-detik yang berlalu, ia berharap lelaki Tua itu segera mencapai klimaksnya, tetapi harapannya itu tidak kunjung terjadi. Ia berusaha menggerakkan pinggulnya, bakal tetapi paha, bokong dan kakinya mati rasa. Tapi ia mencoba berusaha membikin lelaki itu segera mencapai klimaks dengan memutar bokongnya, menjepitkan pahanya, bakal tetapi Pak Prapto terus menyetubuhinya dan tidak juga mencapai klimaks.
Bu Umi terus tidak sebanding tubuhnya,kepalanya tergoyang ke sana kemari menahan nikmat dan birahi ysng melanda jiwanya Ohh…..auhhh…..augghh…eennnnnnnaaaaak kkkkkkkkkkkkkkk…..teruuuuuuusssssss..mulut cantikr Bu Umi meracau tidak menentu.Akhwat ayu berjilbab ini sangatlah telah berubah menjadi kuda betina yang liar dan ganas, buas dan brutal.
Ooooooooouuuuuuuuuuhhhhhhhh…………… tiba-tiba Bu Umi …guru bahasa Inggris yang cantik berjilbab itu ..merasakan sesuatu yang aneh di dalam tubuhnya, sesuatu yang tidak sempat dirinya rasakan ketika bersetubuh dengan pacarnya, rasanya semacam ada kekuatan dahsyat pelan-pelan bangkit di dalamnya, perasaan yang tidak diingininya, tidak dikenalnya, keinginan untuk membikin dirinya meledak dalam kenikmatan. .. merasa dirinya semacam mulai tenggelam dalam genangan air, dengan gleiser di dalam memeknya yang siap untuk membuncah dengan tinggi-tingginya.
Saat itu dirinya tahu dengan pasti, ia bakal kehilangan kontrol, ia bakal mengalami orgasme yang luar biasa dahsyatnya. Ia ingin menangis sebab tidak ingin itu terjadi dalam sebuahpersetubuhan yang sebetulnya ia tidak rela, yang adalah sebuahperkosaan itu. Ia yakin sebentar lagi ia bakal ditaklukan dengan cara total oleh monster Tua itu. Jari-jarinya dengan keras mencengkeram tepi meja, ia menggigit bibirnya, memohon akal sehatnya yang telah kacau balau untuk mengambil alih dan tidak membiarkan memeknya menyerah dalam sebuahpenyerahan total.
Bu Umi Faizah…guru manis berjilbab itu…..berusaha untuk tidak menanggapi lagi. Ia memiringkan kepalanya, berjuang untuk tidak memikirkan percumbuan lelaki tersebut yang luar biasa. Bakal tetapi…, tidak bisa, ini terlalu nikmat…, proses menuju klimaks rasanya tidak bisa terbendung lagi. Orgasmenya tinggal berbagai detik lagi, dengan sisa-sisa kesadaran yang ada akhwat ayu ini tetap mencoba mengingatkan dirinya bahwa ini adalah sebuahpemerkosaan yang brutal yang sedang dialaminya dan tidak layak kalau dirinya turut menikmatinya, bakal tetapi tahap dalam memeknya menghianatinya dengan mengirimkan signal-signal yang sama sekali berlawanan dengan keinginannya itu, Bu Umi merasa sangat tersiksa sebab wajib menahan diri.
Akhirnya sesuatu melintas pada pikirannya, buat apa menahan diri?, Agar membikin laki-laki ini puas alias menang?, persetan, akhirnya ia membiarkan diri terbuai dan larut dalam tuntutan badannya dan terdengar erangan panjang keluar dari mulutnya yang mungil,
“Ooooh…, ooooooh…, aahhmm…, ssstthh!”. Gadis ayu itu melengkungkan punggungnya, kedua pahanya mengejang dan menjepit dengan kencang, menekuk bunda jari kakinya, membiarkan bokongnya naik-turun berkali-kali, keseluruhan badannya berkelonjotan, menjerit serak dan…AAAAAAAAAAAAhhhhhhhhh………OOOOOOOOUUUGHHHHHHH.. ,akhirnya larut dalam orgasme total yang dengan dahsyat melandanya, diikuti dengan sebuahkekosongan melanda dirinya dan keseluruhan tubuhnya merasakan lemas seolah-olah seluruh tulangnya copot berantakan.
Akhwat berjilbab itu terkulai lemas tidak berdaya di atas meja dengan kedua tangannya terentang dan pahanya terkangkang lebar-lebar dimana kontol hitam besar Pak Prapto tetap terjepit di dalam liang memeknya.
Selama proses orgasme yang dialami Bu Umi.. memberbagi sebuahkenikmatan yang luar biasa yang dirasakan oleh Pak Prapto, dimana kontolnya yang tetap terbenam dan terjepit di dalam liang memek dan merasakan sebuahsensasi luar biasa, batang kontolnya serasa terbungkus dengan keras oleh sesuatu yang lembut licin yang terasa mengurut-urut seluruha kontolnya, terlebih-lebih dibagian kepala kontolnya setiap terjadi kontraksi pada dinding memek NBu Umi, yang diakhiri dengan siraman cairan panas. perasaan Pak Prapto seolah-olah menggila menonton akhwat berjilbab yang begitu cantik dan ayu itu tergelatak pasrah tidak berdaya di hadapannya dengan kedua paha yang halus mulus terkangkang dan bibir kemaluan yang kuning langsat mungil itu menjepit dengan ketat batang kontolnya yang hitam besar itu.
OOOhhhh….. aghhh…..ssshhhh……..oouugghh……rintihan dan desis kenikmatan keluar dari mulut akhwat itu…. berbagai menit kemudian Pak Prapto membalik tubuh yang telah lemas itu hingga kini Bu Umi setengah berdiri tertelungkup di meja dengan kaki terjurai ke lantai, jadi posisi pantatnya menungging ke arah Pak Prapto. Pak Prapto ingin melakukan doggy style rupanya.
Tangan lelaki Tua itu saat ini lebih leluasa meremas-remas kedua buah tetek Bu Umi yang montok..Sesekali Pak Prapto membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjangnya bu Umu Faizah kian kusut itu…. yang saat ini menggantung ke bawah.
Dengan kedua kaki setengah tertekuk, ia menyingkapkan kain gamis panjang yang menghalangi pandangannya.secara perlahan-lahan lelaki tersebut menggosok-gosok kepala kontolnya yang telah licin oleh cairan pelumas yang keluar dari dalam memek Bu Umi pada permukaan celah kemudian menempatkan kepala kontolnya pada bibir kemaluan Bu Umi dari belakang.
Dengan sedikit dorongan, kepala kontol tersebut membelah dan terjepit dengan kuat oleh bibir-bibir kemaluan ….Aaaaahhhhhhh………….ooohhhh……Bu Umi meracau…..Kedua tangan Pak Prapto memegang pinggul Bu Umi dan mengangkatnya sedikit ke atas jadi posisi tahap bawah badan bu guru itu tidak terletak pada meja lagi, hanya kedua tangannya yang tetap bertumpu pada meja.
Kedua kaki bug guru berjilbab itu dikaitkan pada paha laki-laki tersebut. Laki-laki tersebut luar biasa pinggul Bu Umi ke arahnya, berbarengan dengan mendorong pantatnya ke depan, jadi disertai keluhan panjang yang keluar dari mulut Umi…ooohhhhhhh …..Oooooooh!”, kontol laki-laki tersebut menerobos masuk ke dalam liang memeknya dan Pak Prapto terus menekan pantatnya jadi perutnya yang bebulu lebat itu menempel ketat pada pantat Bu Umi yang setengah terangkat.
Selanjutnya dengan ganasnya Pak Prapto memainkan pinggulnya maju mundur dengan cepat sambil mulutnya mendesis-desis keenakan merasakan kontolnya terjepit dan tergesek-gesek di dalam celah memek guru berjilbab yang ketat itu. Sebagai seorang akhwat Jawa yang se tiap hari minum jamu, Bu Umi Faizah…guru cantik berjilbab itu mempunyai daya tahan alamiah dalam bersetubuh. Tapi bahkan saat ini i kewalahan menghadapi Pak Prapto yang ganas dan kuat itu. Laki-laki itu sangatlah luar biasa tenaganya. Telah hampir setengah jam ia melakukan aktivitasnya dengan tempo permainan yang tetap tetap tinggi dan semangat tetap menggebu-gebu. OOOhhhhh….yeeesss……oohhhh…..aduuuuhhh…..agghhh………… ..ennaaaaaaaaaaakkkkkk…….
Pak Prapto mengubah posisi permainan, dengan duduk di kursi yang tidak berlengan dan ditariknya akhwat berjilbab itu duduk menghadap sambil mengangkang pada pangkuan Pak Prapto. Pak Prapto membawa kain gamis/jilbab baju panjang Bu Umi…..menempatkan kontolnya pada bibir kemaluan nya dan mendorongnya jadi kepala kontolnya masuk terjepit dalam liang memek akhwat berjilbab itu…, sedangkan tangan kiri
Pak Prapto memeluk pinggul Bu Umi dan luar biasanya merapat pada badannya, jadi dengan cara perlahan-lahan tapi tentu kontol Pak Prapto menerobos masuk ke dalam kemaluan nya Tangan kanan Pak Prapto memeluk punggung Bu Umi dan menekannya rapat-rapat hingga saat ini badan akhwat ayu melekat pada badan Pak Prapto. Kedua tetek nya terjepit pada dada Pak. Prapto yang berambut lebat itu dan memunculkan perasaan geli yang amat sangat pada kedua puting susunya setiap kali bergesekan dengan rambut dada Pak Prapto. Bu Umi Faizah merintih… ooooohhhh…….aouuuwwww……. Kepalanya tertengadah ke atas, pasrah dengan matanya setengah terkatup menahan kenikmatan yang melandanya jadi dengan bebasnya mulut Pak Prapto bisa melumat bibir akhwat ayu yang agak basah terbuka itu.
Bu Umi terus aktif……..mulai memacu dan terus menggoyang pinggulnya, memutar-mutar ke kiri dan ke kanan dan melingkar, jadi kontol yang besar itu seakan mengaduk-aduk dalam memeknya hingga terasa di perutnya. Tidak berselang kemudian, Bu Umi merasaka sesuatu yang sebentar lagi bakal kembali melandanya.
Terus………, terus……., bu guru berjilbab itu tidak peduli lagi dengan gerakannya yang agak brutal ataupun suaranya yang kadang-kadang memekik lirih aooooooooouh…..oohh……yesss….ssshhhhh…….aduuuuuuuuu uuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh………eennaaaaaaakk k ANAAAAAAAKKKKK….OOOUUUHH………………menahan rasa yang luar biasa itu.
Dan ketika klimaks itu datang lagi, akhwat ayu itu tidak peduli lagi,
“Aaduuuh..ADDDUUUUHHHH………oooh…..aaauuwwww…..,eehgg hghhhh..AUUUUWWW….ENNNNAAKKK…..NIKMAAAAAATTT…..”, akhwat berjilbab itu memekik lirih sambil menjambak rambut laki-laki yang memeluknya dengan kencang itu.
Dunia serasa berputar. Sekujur tubuhnya mengejang, terhentak-hentak di atas pangkuan Pak Prapto.Bu Umi hanya bisa menggelengkan kepala ke sana kemari menahan nikmat dan birahi ysng melanda jiwanya OOhh…..auhhh…..augghh…eennnnnnnaaaaakkkkkkk kkkkkkkkk…..teruuuuuuusssssss…..Bu Umi meracau tidak menentu.Akhwat ayu berjilbab ini sangatlah telah berubah menjadi seekor kuda betina yang liar dan ganas, buas dan galak.
Sungguh luar biasa rasa kenikmatan orgasme kedua yang melanda dirinya. Sungguh ironi terbukti, gadis ayu yang lemah gemulai..sopan….. alim dan berjilbab… saat ini memperoleh kenikmatan maksimal justru bukan dengan kekasihnya, bakal tetapi dengan orang asing yang sedang memperkosanya.
Kemudian laki-laki itu menggendong dan meletakkan akhwat berjilbab itu di atas meja dengan pantat terletak pada tepi meja dan kedua kakinya terjulur ke lantai. Pak Prapto mengambil posisi diantara kedua paha akhwat cantik berjilbab itu…yang ditariknya mengangkang, dan dengan tangan kanannya menuntun kontolnya ke dalam celah memek yang telah siap di depannya. Kembali Pak Prapto membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya dengan kain baju terusan panjang yang kian kusut itu….
Laki-laki itu mendorong kontolnya masuk ke dalam dan menekan badannya setengah menindih tubuh Bu Umi yang telah pasrah oleh kenikmatan-kenikmatan yang diberbagi oleh lelaki tersebut. Pak Prapto memacu keras untuk mencapai klimaks. Desah nafasnya mendengus-dengus semacam kuda liar, sementara goyangan pinggulnya pun terus cepat dan kasar. Peluhnya telah penuh membasahi sekujur tubuhnya dan tubuh Bu Umi yang terkapar lemas di atas meja.
Sementara lelaki Tua itu terus berpacu diantara kedua paha akhwat cantik BERJILBAB itu, badan gadis itu terlonjak-lonjak mengikuti tekanan dan tarikan kontol lelaki tersebut. Akhwat ini sangatlah telah KO dan dibangun permainan sesukanya oleh si Tua yang perkasa itu. Umi Faizah saat ini sangatlah tidak berdaya, hanya erangan-erangan halus yang keluar dari mulutnya disertai pandangan memelas sayu oooohhh……aagghh…….uuuhhh….EEENNAAAK.. KONMTOLMU ENAAAAAAK…AKU SUKA KONTOLOMUUU………..OOOHHHH….oohhhh…….aahhhh……oouuuggh h…….ennnaaakkkk……oo ohhh…………….yeesss……egghhhh………ooohhh…….aaahhhhhhhhhh h……., kedua tangannya mencengkeram tepi meja untuk menjaga keseimbangannya.
Lelaki itu menonton ke arah jam yang terletak di dinding ruangan kerja tersebut, jam telah memperlihatkan pukul 14.oo berarti telah 1 jam dirinya menggarap gadis ayu berjilbab tersebut dan kini dirinya merasa sesuatu dorongan yang keras seolah-olah mendesak dari dalam kontolnya yang memunculkan perasaan geli pada ujung kontolnya. Akhwat ayu dengan jilbab dan baju panjangnya yang kian kusut itu saat ini telah menikmati birahi yang menggelegak Lagi-lagi Prapto menyingkapkan baju muslim warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan kemaluan akhwat berjilbab itu.Sementara Bu Umi hanya bisa menggoyangkan kepala ke sana kemari menahan birahi dann nafsu yang melanda dirinya.
OOoouuuughhhh………auhhh…..au gghh…eennnnnnnaaaaakkkkkkkkkkkkkkkk rintihnya.Tiba-tiba Lelaki tersebut mengeram panjang dengan suara tertahan, “Agh…AAAAAAHHHHHHHHH…., terus”, dan disertai dengan sebuahdorongan kuat, pinggulnya menekan habis pada pinggul gadis yang telah tidak berdaya itu, jadi buah pelirnya menempel ketat pada celah anus Bu Umi….dan batang kontolnya yang besar dan panjang itu terbenam seluruhnya di dalam liang memek akhwat berjilbab itu….Dengan sebuahlenguhan panjang,
“Sssh…, ooooh! UMIIIII…ENNNAAK……UMI FAIZAAAH…..MEMEKMU ENAAAK….UMI FAIZAAAAHH….UMI FAIZAAAAAAAAHHHH…UMIIII…UMI FAIZAAAHH….”, sambil membikin gerakan-gerakan memutar pantatnya, lelaki Tua tersebut merasakan denyutan-denyutan kenikmatan yang didampakkan oleh semprotan air maninya ke dalam memek Bu Umi.
Ada tidak lebih lebih 5 detik lelaki tersebut tertelungkup di atas badan gadis ayu tersebut, dengan seluruh tubuhnya bergetar luar biasa dilanda kenikmatan orgasme yang dahsyat itu. Dan pada saat yang bersamaan Bu Umi yang telah terkapar lemas tidak berdaya itu merasakan sebuahsemprotan hangat dari pancaran cairan kental hangat lelaki tersebut yang menyiram ke seluruh rongga memeknya. Tubuh lelaki Tua itu bergetar luar biasa di atas tubuh gadis ayu itu.
Seusai tidak lebih lebih 3 menit keduanya memasuki masa tenang dengan posisi tersebut, dengan cara perlahan-lahan Pak Prapto bangun dari atas badan Bu Umi…, mengambil tissue yang berada di samping meja kerja dan mulai membersihkan ceceran air maninya yang mengalir keluar dari bibir kemaluan Bu Umi.Seusai bersih Pak Prapto luar biasa tubuh Bu Umi yang tetap terkapar lemas di atas meja untuk berdiri dan memasang kembali kancing-kancing bajunya yang terbuka….merapikan gamis panjangnya….membetulkan jilbab yang acak-acakan…
Seusai merapikan baju dan celananya, Pak Prapto luar biasa badan akhwat cantik itu dengan lembut ke arahnya dan memeluk dengan mesra sambil berbisik ke telinga Bu Umi,
“Maafkan saya manis…, terima kasih atas apa yang telah kau berbagi tadi, biarpun kudapat itu dengan sedikit paksaan!”, kemudian dengan cepat Pak Prapto keluar dari ruangan kerja Bu Umi dan membuka pintu keluar yang tadinya dikunci, seusai itu cepat-cepat kembali ke lantai 3.Jam memperlihatkan 14.15
Sepeninggalan Pak Prapto, bu guru cantik berjilbab itu terduduk lemas di kursinya, seolah-olah tidak percaya atas kejadian yang baru saja dialaminya. Seluruh badannya terasa lemas tidak bertenaga, terbesit perasaan malu dalam dirinya, sebab dalam hati kecilnya dirinya mengakui turut merasakan sebuahkenikmatan yang belum sempat dialami dan dibayangkannya.
Kini faktor yang diimpikannya sangatlah menjadi kenyataan. Dalam pikirannya muncul pertanyaan apakah bisa? sepuas tadi bila dirinya berhubungan dengan suaminya kelak, seusai mengalami persetubuhan yang sensasional itu. Cocok jam 14.30, ia bergegas masuk ke kelas untuk membimbing pelajaran bahasa inggris…tanpa ada seorangpun tahu apa yang telah terjadi pada dirinya.tak mseorangpun tahu ia baru saja lepas dari BIRAHI yang dahsyat. 
Share: