388cash388cash

Cerita Sex Perawanku Hilang Di Toilet


Minggu siang udara di Malang terasa sangat panas sekali. Suatu  metromini tetap setia menantikan penumpang di depan suatu  gedung. Walau kesal, para penumpang yang telah ada di dalam metrimini terpaksa bersabar. Tiba-tiba ada seorang preman masuk ke dalam metromini dalam keadaan setengah mabuk sebut saja namanya Berto. Dirinya lantas beraksi di depan para penumpang metromini.

“Selamat siang para penumpang, langsung aja, aku minta kesedian semuanya untuk memberiku uang recehan 500 alias 1000 perak. Receh buat anda, tapi sangat berharga buat saya!”.
Berto lantas menadahkan tangannya ke tiap penumpang. Ada yang memberinya ada pula yang cuma mengayunkan tangan. Semetara di pojok belakang ada seorang mahasiswi sedang asyik dengan HPnya jadi dirinya tidak sadar kalau Berto telah di depannya serta menadahkan tangan.
“Permisi mbak, recehannya donk mbak!” kata Berto sembari nyolek mahasiswi itu.

“Iiihh apaan sih, aku gak punya uang recehan!” kata mahasiswi itu sembari sebal. Sebut saja namanya Dinda. Dirinya lantas bangkit serta pindah duduk ke bangku depan.
Berto melotot kesal. Tentu dalam hatinya dirinya ngomel “Sialan ni cewek! awas kalian ya!”. Seusai semua penumpang dirinya samperi, biasanya dirinya langsung turun, tapi hari ini Berto tetap di dalam metromini duduk di bangku paling belakang. Metromini berhenti saat hingga di depan suatu  Mall besar. Berbagai penumpang turun tergolong Dinda. Diam-diam Berto ikut turun membuntuti Dinda jauh di belakang.

Dinda keluar masuk berbagai toko yang ada di mall. Sedangkan Berto mengikuti serta memperhatikan Dinda dari jarak yang agak jauh. Selang berbagai saat, Dinda berlangsung menuju kearah toilet.
“Lha ini dirinya peluangku..hahahaa” gumam Berto. Sembari celingak-celinguk, Berto memperhatikan sekeliling. Kebetulan toilet itu berada di pojok gedung , suasananya sepi serta tidak ada penjaga disitu. Dirinya menonton Dinda telah masuk ke dalam toilet wanita.

Segeralah Berto ikut masuk ke toilet wanita.Dia lalu mengganjal pintu dari dalam dengan bangku yang ada di situ supaya tidak ada yang dapat masuk lagi. Berto bersembunyi di salah satu kamar toilet yang kosong sambil mendengarkan Dinda yang sedang buang air kecil. Berto mendengar pintu toilet tempat Dinda berada terbuka. Dirinya mengintip Dinda telah keluar serta saat ini sedang berada di depan kaca membetulkan roknya.

“Ini dirinya cewek yang arogan tadi!” kata Berto dengan cepat dirinya keluar dari toilet tempat dirinya bersembunyi lalu berlari ke belakang Dinda. Berto menjambak rambutnya lalu membantingnya ke lantai. Dinda yang tidak tahu akan diserang menjadi sangat kaget. Dirinya mencoba bangun tapi Berto malah menampar wajahnya

Dinda menjerit kesakitan. Berto mengncam Dinda kalau hingga Dinda teriak dirinya akan membunuh Dinda. Selain itu Berto juga menyibakkan rok yang digunakan Dinda serta langsung hebat CD Dinda hingga sobek. “Rasakan” kata Berto dengan ganas
Berto lantas membuka resleting celananya serta memprosotkannya. Berto menindih badan Dinda, tangannya berusaha membuka lebar paha Dinda. Dengan menangis Dinda berusaha melawan Berto. Tapi apa daya Dinda tidak kuat melawan Berto yang telah sangat bernafsu.
Tangan kanan Berto memegang kedua tangan Dinda, sedangkan tangan kirinya untuk mengarahkan kontolnya supaya masuk ke celah memek Dinda.Berto berusaha memasukkan kepala kontolnya tapi tetap sulit sebab celah memek Dinda kecil serta tetap kering. Lalu Berto meludahi memek Dinda. Jadi kepala kontol Berto telah agak masuk. Berto lantas membawa kedua kaki Dinda supaya dirinya lebih bebas beraksi. Dinda hanya dapat menangis menahan kesakitan. Berto semakin berusaha memasukan kontolnya untuk lebih dalam lagi.
Berto tertawa puas menonton Dinda yang menangis kesakitan. Dirinya merasa puas sebab telah sukses membikin selaput dara Dinda pecah. “Aduuuhhh…sakiiittt!” jerit Dinda kesakitan seusai selaput daranya pecah ditembus kontol Berto. Darah kental mulai keluar dari celah memek Dinda, membasahi lantai toilet.
Berto semakin mengenjot memek Dinda. Peluh keringat Bero menetes membasahi muka Dinda yang tetap saja menangis.
“Rasain ini dampaknya orang arogan yang tidak mau ngasih uang recehannya!” kata Berto sambil tertawa puas.
Sebab telah tidak tahan lagi ingin keluar, segera Berto membuka lebar pahan Dinda serta menggenjotnya lebih cepat lagi. Serta akhirnya Berto mencapai klimaksnya, seluruh air maninya ditumpakkan di dalam memek Dinda. “Ooohh… nikmat sekali ngentot mahasiswi perawan!” kata Berto yang tetap menindih badan Dinda.
Perlahan Berto bangkit serta mengusap kontolnya yang tetap berlumuran darah perawan dengan Cdnya Dinda. Lantas CD itu dilemparkannya ke muka Dinda. “Nih makan CDmu.hahaha…”
Berto lantas memperbaiki celananya lagi. Sambil clingak-clinguk dirinya keluar dari toilet wanita. Merasa aman dirinya lalu meninggalkan Dinda yang terkapar serta menangis. Dirinya berlari kecil keluar dari mall serta naik metromini lagi untuk kembali ke tempat tongkrongnya.
Dinda lantas perlahan bangkit dari lantai, sambil berpegangan dinding toilet. Memeknya terasa perih sekali. Darah perawan tetap mengalir dari memeknya membasahi di pahanya. Dengan perlahan dirinya masuk ke kamar toilet membersihkan darahnya dengan memakai CDnya. Sungguh hari itu menjadi hari kelam baginya
Share: