388cash388cash

Cerita Sex : Perawani pembantu


Pagi ini semacam pagi-pagiku biasanya, istipsu sedang bersiap untuk pergi kerja, sedangkan aku tetap berbaring. Pekerjaan istipsu dituntut wajib rutin pergi pagi, tidak semacam pekerjaanku yang tidak mengwajibkan pergi pagi. Sebelum pergi kudengar dirinya mengatakan sesuatu pada pesuruh kita Yahya, kemudian dirinya berpamitan serta meninggalkan rumah.

Semetara aku bersiap untuk tidur lagi, mataku hampir terpejam tapi aku mendengar ada suara langkah mendekat ke kamarku, tentu itu si Yahya yang bakal membersihkan kamar tidurku. Sebab terbukti Yahya diperintah istipsu untuk membersihkan kamar dulu sebelum membersihkan yang lain.
Yahya pesuruh kita ini baru berusia 18 tahun, orangnya sedikit singkat serta mempunyai tubuh yang sintal. Aku tidak sempat memperhatikan lebih mengenai dirinya serta tidak sempat berfikir macam-macam sebelumnya.

Tidak berapa lama Yahya mengetuk pintu kamarku serta meminta izin untuk membersihkan kamar, tanpa menantikan izin dariku dirinya pun masuk sambil mengangkat sapu. Baru pagi ini aku sangatlah memperhatikan pembantuku ini.
Telah kebiasaanku kalau tidur cuma pakai CD, lalu muncul ide nakalku untuk mengerjai Yahya. Dengan tetap pura-pura tidur, aku menggeliat ke samping hingga selimutku tersingkap. Jadi tahap bawahku telah tidak tertutup apapun, sementara sebab dari bangun tidur tadi aku belum ke WC, penisku telah mengeras sejak tadi.

Dengan mata tebuka sedikit aku menonton gerak gerik Yahya, dirinya berkali-kali melirik kearah CDku, yang didalamnya tersedia penisku yang telah membesar serta mengeras. Tetapi dirinya cuek serta tetap mengerjakan pekerjaannya. Seusai itu dirinya berakhir dengan pekerjaannya serta keluar dari kamar tidur. Akupun bangun ke kamar mandi untuk buang air kecil. Semacam biasa aku lepas CDku di kamar mandi lalu aku keluar cuma pakai handuk menuju kulkas untuk mencari minuman.

Kulihat Yahya tetap mengerjakan pekerjaannya di ruang lain, akupun merebahkan diriku di sofa depan TV ruang keluarga kami. Sejenak terlintas untuk membikin Yahya fokus meihat kearahku. Lalu aku berfikir, kira-kira ide apa yang bakal aku pakai, sebab selagi ini aku jarang sekali bicara dengan dia. Sambil aku perhatikan Yahya yang sedang sibuk, aku mengingat-ingat yang sempat istipsu ceritakan soal dia. Yes, akhirnya aku ingat bahwa dirinya mempunyai persoalan aroma badan. Dengan tersenyum gembira aku panggil dirinya serta kuminta dirinya untuk berhenti meperbuat pekerjaannya sebentar. Yahya pun mendekat serta duduk di bawah.

Duduknya sangat sopan, jadi tidak ada satu lubang pun untuk menonton tahap vitalnya . Aku mulai saja pada topik pembicaraanku dengannya, menanyakan apakah benar dirinya mempunyai persoalan BB. Dengan argumen bakal ada tamu serta relasiku yang datang berkunjung ke rumahku maka aku memintannya untuk lebih memperhatikan persoalannya. Dirinya mengiyakan permintaanku, serta dirinya mulai berani mengatakan satu dua hal. Tetap dengan topik yang sama, akupun mengajaknya ngobrol sejenak, serta dirinya respon dengan baik. Sementara dudukku dengan sengaja kubuat supaya kontolku terkesan, jadi Yahya bisa menontonnya dengan jelas.

Kuperhatikan matanya berkali-kali melirik ke arah kontolku, yang pelan-pelan mulai tegang. Lalu aku bertanya padanya apakah aku boleh mencium BB-nya, sebuah pertanyaan yang mengkagetkannya, tidak hanya sebab pertanyaan aneh, juga sebab untuk menutupi rasa malunya kerena dirinya terus melirik ke kontolku. Yahya pun hanya mengangguk membolehkan.
Akalku mulai bekerja, aku meminta dirinya untuk mendekat padaku, serta aku mengatakan padanya kalau dari jarak sekian centimeter tidak bau, terus aku bilang kepadanya kalau mungkin BBnya berasal dari ketiaknya. Maka aku minta dirinya untuk membuka ketiaknya. Sejenak dirinya terdiam, mungkin dipikirnya, apakah ini wajib dirinya perbuat alias tidak.
Menonton dari tatapannya aku tahu bahwa dirinya bimbang apa yang wajib dirinya perbuat untuk memenuhi permintaanku. Maka aku mengajarinya supaya dirinya tidak bimbang apa yang wajib dirinya perbuat. Serta aku menyuruhnya untuk menaikan kaosnya biar aku mengecek ketiaknya.
Mesti agak canggung diapun menaikan kaosnya. Perlahan kulit putih mulusnya mulai terkesan, Toketnya lumayan besar juga pikirku. Seketika kontolku langsung mengeras sepenuhnya. Begitu ketiaknya terkesan akupun mendekat untuk mencoba menciumnya. Baunya sangat merangsang. Yahya kaget ketika hidungku menempel di bulu ketiaknya, dirinya lalu menjauh serta menurunkan bajunya. Kukatakan padanya kalau ingin BBnya hilang dirinya wajib mencukur bulu ketiaknya. Yahya mengangguk. Wajahnya terkesan merah padam. Matanya sesekali melirik kearah kontolku. Ya ampun, rupanya handukku tersingkap serta kontolku yang tegang serta memanjang, terpampang jelas di depan matanya. Tentu tersingkap sewaktu dirinya kaget tadi.
Kupanggil dirinya lagi untuk mendekat padaku, serta kujelaskan pada Yahya, bahwa ini wajar terjadi, sebab aku sedang berdekatan dengan perempuan, apalagi saat menonton yang berada di dalam bajunya. Dengan malu dirinya tertunduk. Entah bisa pikiran dari mana, tiba-tiba aku memuji tubuhnya, kukatakan bahwa badannya sexy serta putih. Aku juga mengatakan bahwa bibirnya keren.
Lalu aku memberanikan diri, sambil bangun tanganya serta memintanya untuk berdiri dihadapanku. Sejenak kita bertatapan mata, aku mulai mendekatkan bibirku ke bibirnya. Kita berciuman lumayan lama serta sangat merangsang. Aku perhatikan dirinya begitu bernafsu, mungkin telah nafsu sejak tadi pagi ketika menonton kontolku pas di kamar.
Lalu aku luar biasanya ke sofa. Kubaringkan Yahya serta menindihnya dari pinggul ke bawah, sementara tanganku berusaha membuka bajunya. Berbagai saat nampaknya kesadaran Yahya bangkit serta mencoba meperbuat perlawanan, jadi kuhentikan membuka bajunya, serta aku kembali mencium bibirnya hingga lama sekali.
Begitu Yahya terbuai lagi, tanganku langsung kuarahkan ke toketnya, kuremas-remas pelan, kuarahkan tanganku belakang untuk membuka kaitan BHnya. Hingga terpampanglah toket yang berkapasitas lumayan besar dengan puting besar coklat muda.
Bibirkupun langsung melumat putingnya dirinya mendesah pelan. Dengan begitu tanganku mudah menyusup ke mekinya yang tetap bercelana dalam, sedang tanganku yang satunya menuntun tangan Yahya supaya memegang kontolku. Dengan cara otomatis tangannya lalu meremas serta mengocok kontolku. Sementara aku sibuk menaikkan roknya hingga celana dalamnya terkesan seluruhnya.
Mekinya yang telah basah serta sempit kumainkan dengan jari-jariku. Tidak berapa lama, kurasakan pahanya menjepit tanganku, tubuhnya mengejang serta tangannya memegang tanganku supaya tidak bergerak serta tidak meninggalkan mekinya. Rupanya Yahya mengalami orgasme yang pertama.
Seusai mereda, lalu kupeluk erat badannya serta kembali merangsangnya, berbagai menit kemudian, nampak Yahya kembali bergairah, hari ini Yahya lebih agresif, dirinya membuka celana dalamnya sendiri, lalu berusaha mencari serta memegang Kontolku. Sementara dengan cara bibirku mengulum toketnya dengan cara bergantian. Serta tanganku, mengelus-elus mekinya hingga ke dalam serta daerah kurang lebih lubang pantatnya.
Sungguh sensasi yang amat hebat. Peluang ini tidak aku sia-siakan. Lalu kontolku ku dekatkan ke bibir mekinya, kugesekkan kontolku di lubang mekinya.
Telah semacam layaknya pasangan suami serta istri, kita seakan lupa dengan segalanya, Yahya bahkan mengerang minta untuk segera memasukan kontolku ke lubang mekinya. Sebab meki yahya telah sangat basah jadi dengan mudah kontolku masuk sedikit demi sedikit ke lubang memeknya. Sebagai wanita yang baru pertama kali berhubungan badan, Yahya merasakan sakit serta menjerit pelan.
Ketika aku mulai memaju mundurkan kontolku meski hanya tahap kepalanya saja, tapi sedikit demi sedikit kontolku bisa masuk serta akhirnya seluruh kontolku masuk ke dalam mekinya. Seusai aku berhenti sejenak, lalu kumulai lagi gerakanku maju mundur serta sempat kulihat ada cairan berwarna merah mudakeluar dari meki Yahya, tanda keperawanannya telah kudapatkan.
Kami berdua mengerang nikmat. Yahya belajar sangat cepat serta mekinya terasa meremas-remas kontolku dengan lembut. Kurang lebih 15 menit kita bersetubuh dengan gaya yang sama, sebab kupikir kelak saja mengajarkannya gaya yang lain. Kontolku rasanya telah berdenyut-denyut tanda tidak lama lagi aku bakal orgasme. Akupun lantas bertanya pada Yahya, apakah dirinya juga telah hampir mau orgasme. Yahya mengangguk pelan sambil terrsenyum.
Aku mengajaknya untuk orgasme bersama. Yahyapun terus keras mengelinjang, hingga akhinya aku memberi aba-aba. Berbagai saat kemudian aku rasakan air maniku muncrat dengan derasnya didalam mekinya yang juga menegang sebab orgasme. Yahya memeluk erat tubuhku, dirinya lupa bahwa aku merupakan maapabilannya serta akupun melupakan bahwa Yahya merupakan pembantuku, aku memeluk serta menciumnya dengan mesra.
Dengan muka sedikit malu, Yahya merebahkan diri disampingku di atas sofa tersebut. Kuperhatikan wajahnya tidak ada penyesalan, tetapi yang telihat merupakan kepuasan. Aku katakan padanya bahwa permainannya sungguh hebat, serta mengajaknya untuk mengulang kembali apabila dirinya mau serta dirinya menjawab dengan anggukkan kecil serta senyum.
Sejak saat itu, kita tidak jarang bersetubuh apabila istipsu sedang tidak adadi rumah. Entah itu di kamar tidurku, kamar tidurnya, kamar mandi, ruang tamu, ruang makan, dapur, garasi, bahkan dalam mobil.
Yahya ikut bersama kita hingga bertahun-tahun, hingga sebuahsaat dirinya dijemput oleh orang tuanya untuk dinikahkan. Kita saling melepas dengan berat hati. Tetapi sekali waktu Yahya datang ke rumahku untuk khusus berjumpa denganku, seusai sebelumnya menelponku untuk janjian.
Dan anak satu-satunya yang dimiliki Yahya menurutnya merupakan anakku, sebab suaminya mandul. Tapi tidak ada yang sempat tahu kalau anak itu hasil hubungan gelapku denganya, hubungan kita terus berlanjut hingga saat ini. 
Share: