388cash388cash

Cerita Sex : Janda Liar Beranak Satu


Seusai bercerai dengan suaminya kurang lebih 3 tahun yg lalu dan hingga sekarang tetap sendiri dengan menjadi single parent dari anak laki-laki yg tetap berumur 6 tahun.
Namanya Nesa, umur 28 Tahun, badannya langsing, tinggi 160 cm dgn berat badan 48 kg, dirinya mempunyai bentuk bokong yg nungging ke atas. Kalau sepintas dilihat, tidak menygka kalau dirinya seorang janda. Tetap terkesan semacam Abg yg berumur 20 tahun. Aku kalau terbuktigilnya dengan sebutan mbak Nesa.

Awal kenal sama mbak Nesa, ketika kami berjumpa saat kami sama-sama lagi makan siang. Ketika itu aku sama kawan sekantorku namaya Winda.Mbak Nesa kebetulan juga lagi makan disitu sama kawannya yg bernama Ana. Saat itu mataku langsung tertuju pada sosok dengan badan langsing dengan toket yg montok. Awalnya aku terbuktigilnya dengan sebutan dek, tetapi seusai berkenalan dan ngobrol mengenai tidak sedikit faktor disitu ku ketahui kalau dirinya seorang janda.
“Kamu kawannya Ana ya dek, boleh tau namanya siapa?” kataku sambil menjulurkan tangan untuk bersalaman di meja makan.
“iya mas,namaku Nesa, aku diajak makan siang sama Ana”.
“Umurmu berapa sih dek kog kelihatannya tetap ABG?.”

“Hahaha..umurku udah tua mas udah 28 tahun dan telah punya anak satu, tp belum punya suami lagi hahahaa” Menjawab dengan gelak tawa.
“Ah enggak kog tetap terhitung muda juga. Maaf juga ya kalau aku telah salah manggil.hehehe” candaku.
“Gak apa-apa kog mas, namanya juga belum kenal, pepatah bilang…tak kenal maka tidak sayang.” Jawabnya sambil tersenyum..

Dalam hati kecilku mengatakan “Ni cewek terbuka banget, baru ketemu, telah blak-blakan mengenai statusnya dan dari tutorial ngomongnya nih cewek memberi sinyal kearah mesum.” Alami seorang cowok rutin berfikir yg ngeres apalagi kalau ngobrol sama janda.
Seusai berakhir makan siang, sebelum mbak Nesa meninggalkan rumah makan bersama Ana, aku memberanikan diri untuk meminta pin BBM nya alasanku supaya tidak sedikit kawan. Dirinya pun dengan terjangkau hati memberbagi pin BBmnya ke aku. Tanpa nati-nanti aku langsung menginvite dia.

Malam hari sesampai dirumah seusai pulang dari kantor akupun langsung mencoba untuk chating dengan mbak Nesa. Makin penasaran aku sama janda muda yg semok ini. Sambil menbayangkan bokongnya yg nungging keatas, rasa hati ingin memeluk dan menyodok memeknya yg telah lama tidak tersentuh kontol laki-laki. Tentu rasanya sangat keset.
“Selamat malam mbak Nesa.” Aku mengawali chat lewat bbm. Belum ada 1 menit, mbak Nesa telah membalas dgn mesra.

“Malam juga mas, lagi apa mas..Jam segini kog belum tidur?”. Dengan dibubuhi emot senyum dan mata kedip sebelah dirinya kirimkan balasan.
“Ni tetap membayangkan mbak Nesa sehingga bikin insom hahahaha…maaf ni aku ganggu mbak Nesa gak nih?” Mulai ku luncurkan rayuanku.
“Ah dapat aja kalian mas…gak ganggu kog mas, ni aku juga baru santai tiduran di kamar mas.” Tanpa disadari dirinya mengirim chat dan gambar posisi dirinya tiduran.
Saat itu dirinya hanya menggunakan baju tidur terawang, dengan posisi miring, terkesan pahanya putih muluussss tanpa noda… seketika membikin kontolku tegang. Aku mencoba untuk mengundang dirinya chat berbau sex dan mbak Nesa pun membalasnya. Kayaknya si janda muda yg satu ini haus sex.
“Dari gambar yg mbak Nesa kirim kelihatannya bokong mbak Nesa tetap kenceng ya..hehehe?” Sambil kulihat gambarnya terkesan bokongnya sangat montok.
“Jelas donk, kan dagangan. Seluruh badanku kurawat hingga putingkupun ku rawat supaya tetap kencang mas” Langsung terlintas dalam benakku pengen ke rumah mbak Nesa dan mengajaknya ngentot.
“Iya koh mbak jelas banget kalau mbak Nesa perawatan, tuh liat pahanya aja juga putih mulus gitu.”
Akupun mulai bernafsu tidak sabar pengen menggeraygi tubuh tubuh mbak Nesa.
Tak diduga tidak disangka tiba-tiba dirinya mengirim suatu  gambar dan nyatanya dirinya mengirim gambar dirinya yg sedang bugil setengah badan. Toketnya sangat montok , dengan puting agak memerah. Yg membikinku terus tidak tahan ketika dirinya mengirim gambar dengan posisi tangan kanannya sedang meremas toket sebelah kanan. Sebab telah tidak tahan, akhirnya kami meperbuat chat sex.
“Mbak..gimana kalau besuk kami ketemuan aja?” Akhirnya kuberanikan diri untuk mengajaknya kencan.
“Boleh aja mas…kita ketemuan dimana ya?” Jawabnya tanpa menolak.
“Gimana kalau besuk mbak Nesa ke kostku dulu aja… deket terminal kota mbak kostku.” Telah gak sabar aku ingin segera mengentot janda beranak satu ini.
“Oke masss….besuk aku tidak langsung ke kostmu..” Nampanya mbak Nesa juga gatel nih pengen cepat dientot.
Seusai menyusun rencana untuk besuk ketemuan, lalu kami mengakhiri chat dengan menahan nafsu masing-masing.
Kurang lebih jam 8 pagi mbak Nesa mengirim chat kalau dirinya telah perjalanan menuju kostku. Dengan perasaan yg bercampur aduk aku menantikan mbak Nesa di depan kostku. Tp sebelumnya mbak Nesa telah aku beri petunjuk arah menuju kostku. Sehingga aku tidak butuh menjemputnya disuatu tempat.
Kala itu mbak Nesa menggunakan motor matic. Dirinya menggunakan kaos putih ketat dengan celana legging yg ketat juga dan rambutnya yg terurai. Seusai turun dari motor dirinya memberbagi senyuman yg manis buatku.
“Pagi mas…jadi ini ya kostnya mas?” Katanya berbasa basi.
“Iya mbak.. ini kost’an saya, mari masuk mbak, gak enak diluar kelak kalau dilihat orang.” Kataku tidak sabar ingin segera menggerayginya.
Begitu dirinya masuk ke dalam kamar kost, aku langsung memeluknya dari belakang, kuremas toketnya dari belakanng.
Tanpa perlawanan diapun medesah
“Ooohhhhhh…sssttttt …enak maasss…aaahhhh…”
“Toketmu montok sekali mbak…” Sambil kuciumi telinganya.
“Ooohh mas… aku dah gak tahan ayo kami masukin aja…” Jawabnya dengan penuh nafsu.
Lalu ku rebahkan mbak Nesa ke kasur. Kulepaskan seluruh pakaian yg dirinya kenakan. Batang penisku telah sangat keras. Lalu aku juga melepaskan semua pakaian yg ku kenakan. Tubuhnya tetap sangat mulus banget, toketnya bener-bener istimewa, kenceng dan montok. Putingnya pun terkesan telah mengencang. Jembutnyapun halus terawat, memeknya yg merah kulihat telah sangat basah. Membikin batang penisku terus menegang.
Kami berdua telah sama-sama telanjang. Aku mulai mencumbui bibirnya, sesekali aku gigit bibirnya tahap bawah. Lalu dirinya membalas ciumanku dengan liar. Diapun tidak mau diam, tangan kanannya dipakai untuk mengocok penisku. Ciumanku pun pindah ke lehernya dan turun ke bawah hingga toketnya. Putingnya kuhisap, kujilat dan kadang kugigit pelan.
“Ooohhh…aahhh…maass…enak mass…terus maas jangan berhenti…aahhh.” Desahan mbak Nesa membikinku terus bernafsu.
“Iya mbak….ku puasin putingmu ya mbak…” Aku terus liar mempermainkan toket dan putting mbak Nesa.
“Kukocokan penismu yg besar ini ya maasss…” bisiknya lembut.
“Kocok terus mbak…lebih kenceng lagi ya mbak…” Pintaku yg telah sangat bernafsu.
Kemudian kuturunkan kepalaku. Aku pindah disela-sela pahanya. Lidahku langsung ku arahkan ke memeknya yg telah basah. Bau kewanitaannya begitu menusuk hidungku. Kujilati itilnya, mbak Nesa menahan enak dengan menjambak rambutku. Matanya merem melek sambil menggigit bibir bawahnya. Aku terus memainkan memek dan itilnya, sesekali aku sedot itilnya, mbak Nesa terus menggelinjang hebat. Saat lidahku masuk ke memeknya, baunya wangi rasanya asin, ini jelas kalau memeknya tidak perawan tp nilainya tetap kayak perawan.
Tak lama kemudian, batang penisku ku masukkan ke celah memeknya.
“Sleeepp…bleeesss….” Perlahan batang penisku masuk seluruhnya ke memek mbak Nesa.
“Aaaahhh…sssstttt…ooohhh… nikmat sekali mas….” Desah mbak Nesa.
Diapun ikut menggoyangkan pantatnya dari bawah. Genjotanku terus kupercepat, keluar masuk ke memeknya. Dirinya juga memainkan putingku, meningkatkan gairahku untuk menggenjot mbak Nesa.
Aku kembali menghisap putingnya. Toketnya naik turun berirama dampak genjotanku….
“Genjot terus maaasss…lebih keras lagi….” Rengeknya.
“Siap mbaaakk….” Jawabku
“Oohh maass…aku telah gak tahan lagi mau keluar…..” Desahnya memburu nikmat.
Selang berbagai menit kemudian mbak Nesa mencengkeram erat tubuhku. Tubuhnya mengejang kenikmatan, matanya merem melek, lidahnya menjilati seluruh bibirnya. Menonton tingkah mbak Nesa aku juga merasakan ada sesuatu yg ingin kelar menyembur dari dalam penisku. aku percepat genjotanku dan aku remas toketnya,
“Kita keluar bareng ya mbaakkk…” Jeritku ditengah-tengah aksi genjotanku yg terus cepat.
“Oooohh..aaahhh…aku keluar maasss…” Jeritnya.
“Iya mbaakk..aku juga keluaaaarrr…aaaahhhh…” Desahku mengimbanginya.
Seluruh spermaku kutumpahkan di dalam Rahim mbak Nesa. Sangatlah aku merasakan kenikmatan yg teramat nikmat. Mbak Nesa pasrah ketika aku menumpahkan seluruh spermaku ke dalam rahimnya. Kemudian kami terkulai lemas. Kurebahkan badanku di samping mbak Nesa. Sambil kubisikan
“Makasih ya mbak…nikmat sekali.” Sambil kucium keningnya.
“Sama-sama mas…aku juga sangat puas.” Jawabnya

Seusai kejadian itu kami sehingga sepasang kekasih dan kami tidak jarang ngentot di kostku. Kami menikmati suasana yg begitu istimewa ini.
Share: