388cash388cash

Cerita Sex: Aku Mau Tukar Istri


Ini Cerita Mengenai Tukar istri yang lagi marak dinegeri ini, bukan lagi suatu  komunitas yang tersembunyi, komunitas tukar istri makin eksis didunia maya.

Akhirnya kuberakhirkan juga tugas dinasku selagi 4 bulan penuh di Australi. Aku pulang mem-bawa setumpuk laporan hasil kerja yang nantinya kuserahkan pada boss. Beruntung tadi malam aku tetap sempat jalan jalan di pusat kota Perth dan tidak lupa mengunjungi sex shop paling besar disana semacam yang dipromosikan kawan kawan. Kubeli berbagai sextoys dan puluhan dvd bokep sebagai cenderama- ta buat istri tercinta dan berbagai kolega. Harganya relative lebih terjangkau dibanding beli di dalam negeri.

Pukul 6 pagi waktu setempat aku terbang kembali ke negeri tercinta. Seusai transit diberbagai bandara akhirnya jam empat sore aku mendarat dibandara A Yani. Seusai kudapatkan semua barang bawaanku, aku selekasnya beranjak keluar. Kulihat istipsu berdiri di ujung koridor. Mengenakan kaus ketat tanpa lengan yang dipadu blouse mini setengah paha membikin ia terkesan sangat cantik dan meng gairahkan. Ada sebatang rokok tergamit di jarinya. Kami berpelukan sejenak melepas setumpuk kerinduan. Lalu kukecup bibirnya. Seusai itu aku bermaksud mengajaknya pulang.

“ Kenalin dulu, Ko! ini Haris….” Ucap istipsu menunjuk pada seorang pria muda yang berdiri cocok disisinya, sembari menghisap dalam dalam rokok A mild mentholnya.
“ Jay…” kataku sambil mengulurkan tangan.
“ Haris” balasnya.
“ Jemput siapa nih, RIs?”
“ Justru gue lagi nunggu jemputan, Bro…. Sejak tadi gue kontak kantor cabang tapi engga nyambung terus. Linenya lagi rusak kali “
“ Dimana sih tujuan elu?”
Dia menyebut suatu  kantor di jalan Gajah Mada.
“ Kebetulan itu searah dengan kami…. Mau ikut?” aku memperkenalkan diri.

Haris setuju lalu kami berlangsung menuju tempat parkir. Sepanjang perjalanan selagi yang memakan waktu tidak lebih lebih duapuluhan menit kami saling ngobrol saling mengakrabkan diri. Ia nyatanya dari Indonesia Timur. Seorang manager pada suatu  perusahaan pembiayaan yang berpusat dikotaku ini. Walau warna kulitnya hitam keling tetapi terkesan wajahnya sangat ramah dan bersahabat. Ia tidak ganteng tapi lumayan luar biasa. Haris bilang kalau dua tiga tahun sekali ia wajib terbang kekantor pusat untuk memberi laporan hasil pekerjaannya dikantor cabang di NTT sana. Kuturunkan dirinya cocok didepan gedung yang ditujunya. Dan sebelum berpisah kami sempat bertukar nomor hape. Kemudian aku meneruskan perjalanan kerumah.
“ Kayaknya kini kalian tidak sedikit berubah deh Say….” Ujarku.
“ Maksud Koko?” tanyanya sembari mengerinyitkan dahi.

Lalu aku hinggakan padanya kalau dulunya istipsu tidak suka mengenakan pakaian yang sexy ditempat umum kecuali di agenda pesta. Dulu ia juga bukan pecandu rokok. Dan dulu ia tidak lebih welcome dengan orang asing tapi tadi kayaknya ia begitu cepat bersahabat dengan Haris semacam telah kenal bertahun tahun saja.
“ ahh…Koko terlalu sensi saja…. Tapi bolehkan kalau aku sedikit mengubah gaya?” tanyanya sembari menghembuskan asap rokoknya yang segera terhisap keluar lewat lubang jendela mobil yang sedikit dibuka.

“ Iya engga apa apa toh, Say! Aku malah tambah suka koq! Kalian jadi terkesan terus sexy dan menggemaskan aja sekarang! Oh ya…. Ayo cerita dong petualanganmu selagi kutinggal!”
Kemudian dengan polos Kiki menceritakan semuanya. Bagaimana ia dikerjai disebuah ruang karaoke, lalu pengalaman bercinta dengan Mark, lalu pengalaman ber three some bersama Mark dan istrinya. Dan berbagai petualangan lain. Saat menyimak pengalaman istipsu bukannya aku menjadi jealous malahan aku menjadi begitu horny. Telah tidak waraskah diriku???.
Baca cerita sex lainya di www.orisex.com
Begitu hingga dirumah, aku selekasnya luar biasa masuk Kiki kedalam kamar. Saat itu aku benar benar sedang kasmaran. Kudekap dirinya. Menciumi bibirnya lehernya dan sepanjang lekuk tubuhnya. Satu persatu kupereteli pembalut ditubunya hingga ia telanjang bulat. Kubalikkan tubuhnya. Kulingkarkan tangan pada pinggangnya lalu kuciumi punggungnya. Ia meraih tanganku untuk mengajakku berbaring diranjang. Kuusap usap pipinya , dagunya lalu kuraba lekuk payudaranya yang sangat montok dan kencang.
Kiki meraih bajuku kemudian melepasinya. Ia mulai menciumi dadaku yang sedikit ditumbuhi bulu. Kami bergulingan diatas ranjang….. saling menyentuh, menjilati, dan menghisap. Aku berguling diatas tubuhnya lalu menyurukkan muka cocok diselakngannya. Kuamati memeknya telah basah memerah dan menganga lebar penuh hasrat birahi. Kujulurkan lidah kedalam, menggerakannya berkeliling, dan menggetarkan dinding dinding memeknya. Saat kugelitikkan lidahku Kiki melengkungkan punggung penuh rasa nikmat dan kuperbuat terus menerus hingga lendir birahinya membanjir keluar.
Kutindih tubuhnya sambil melesakkan batang kemaluan yang telah sangat tegang itu kedalam liang syurgawinya. Kugerakkan pinggul naik turun dengan sangat cepat semacam sedang kesetanan saking ka ngennya diriku padanya. Aku terus memompa semacam gerakan suatu  piston main lama makin cepat…. Kiki mencapai puncaknya sambil membawa pinggulnya keatas. Ia dekap erat erat diriku seolah olah sangat takut kehilangan.
Selanjutnya ia dekatkan mulutnya ke batang kemaluanku. Ia keluar masukkan dengan sangat gemas. Ia juga menghisapinya dengan rakus. Sebelum aku mencapai klimaks, kutarik tubuhnya dan menempat kannya diatasku. Ia mengggoyangkan pantatnya maju mundur semacam sedang menggilas pakaian. Saat itu ia tanpa sadar merendahkan tubuhnya kedepan jadi aku bisa membenamkan mukaku kedalam belahan payudaranya dan dengan leluasa bisa menghisap putingnya. Istipsu terus bergerak. Aku juga mengehentak hentakkan pinggul dari bawah. Sangat liarrrrr……………….. hingga tubuh kami berge-tar dan bersama sama memancarkan cairan orgasme.
Kami beristirahat sebentar saling ngobrol sambil merokok. Kuminta istipsu bercerita lagi mengenai petua langan asmaranya dengan pria pria lain. Ada setidaknya 6 orang lelaki yang sempat berkencan dengannya. Wuih! Nyatanya istipsu menjadi pecandu seks juga sekarang. Hanya dalam waktu empat bulan saja. Dan kembali aku menjadi sangat terangsang saat mendengarkannya. K0ntolku yang semula loyo berangsur mulai menengang dan mengeras.
Kami saling merapatkan bibir, berpagutan, saling meraba dengan tingkat perangsangan lembut. Kugelitik payudaranya dan menghisapi putingnya. Aku terus meremas dan merangsang buahdadanya hingga putingnya berdiri mengeras. Lalu beralih pada selakngannya. Kulumat dan kucumbu tahap tubuhnya yang sangat kurindukan siang malam selagi empat bulan. Bulu bulu kemaluannya yang tumbuh lebat tetap terawat dengan baik. Aroma khas memeknya juga tetap menjadi aroma yang menya lakan nafsu birahiku. Liangnya telah merekah bagaikan kelopak bunga tampak becek dan sangat licin sebab lendir cintanya yang deras mengalir keluar. Kukitari bibir liang itu berbagai saat sebelum ku gelitiki klitorisnya dengan ujung lidah.
“ Ooooh! Ayolah, Koooo! “ ujarnya penuh tuntutan.
Kutarik tubuhnya membikinnya merangkak membelakangiku. Kubenamkan k0ntolku dari belakang. Zakarku menepuk nepuk pantatnya setiap kali aku memompa memeknya. Kunikmati denyutan denyut an dinding memeknya yang membikin tusukanku bertambah nikmat ribuan kali. Kiki terus mendesah. Setiap kali ia mendesah lebih keras aku mendorong k0ntolku lebih dalam. Aku mengakhiri perjalanan birahinya dengan suatu  desakan kuat dan sedalam dalamnya.
“ Aaaaaagggggggccc……………!” Kiki memekik penuh kepuasan.
Kutarik tubuhnya ketepi ranjang. Menelentangkan disana. Lalu kunaikkan kakinya keatas bahuku. Dalam posisi berdiri kumauki memeknya kembali. Kiki menggoyangkan pinggulnya dengan cara mendatar setiap kali aku mendorong batang kemaluanku. Terus lama goyangannya terus menghentak hen-tak. Liang senggamanya terbukti luarbiasa nikmatnya jadi aku ingin menikmatinya semalaman. Tetapi sebab telah sangat terangsang akhirnya kami sama sama menjerit penuh ketegangan disertai memancarnya lendir orgasme kami dalam waktu yang hampir bersamaan.
2 hari kemudian…..
Siang itu Kiki menelpon saat aku sedang menyelesaikan laporan di kantor. Tidak semacam biasanya. Tentu ada faktor yang special pikirku. Nyatanya terbukti terbukti adanya.
“ Ko….. tadi Haris kontak ke hapeku. Ia bilang kalau pesawatnya dicancel hingga besok sore… Dirinya juga bilang lagi kesusahan mencari hotel untuk sekedar transit……… Kalau…………”
“ kami suruh ia nginap dirumah aja bagaimana, itu khan maksud elu?” potongku.
“ Iya…ya Ko….… kasihan khan kalau ia bener bener ga bisa hotel?” jawab istipsu yang tiba tiba menjadi sangat perhatian.
“ Kasihan dirinya apa kasihan kamu, Na? Apa kalian pingin nyoba pisang hitam panjang nih?”
“ Engga…engga! Masa Koko berpikir begitu sih?……Gimana Ko, boleh engga Haris kami suruh nginap dirumah?” kata istipsu terus membujuk.
Akhirnya aku menyerah juga.
“ Ya bolehlah kalau kalian emang menyukainya”
“ Kalian terbukti suami yang luarbiasa Kooo……! Trim’s ya….. I love you! Cup! Cup!Cup!”
Lalu telephone diputus. Saat itu jam satu lewat duapuluh menitan. Akupun sibuk meneruskan pekerja anku. Kurang lebih jam empat mendadak aku pingin nelpon handphone istipsu sekedar menyapanya. Tapi sedang tidak diaktifkan. Kucoba berbagai kali tetapi tetap tidak bisa. Lalu kucoba menghubungi kantornya . Kebetulan aku telah mengetahui operator yang bertugas saat itu.
“ Hallo Shanti! Kiki ada?”
“ Engga tuh Mas Jay. Hari ini doi cuman dating lalu berpamitan mau jenguk famili yang sakit”
Hah? Family sakit? Apa pula ini??? Aneh…….!
“ apa engga jalan bareng toh Masss?” Tanya Shanti sedikit ragu.
“ Engga sih Shan… gue lagi sibuk dikantor…..okey gitu dulu, Shan……….. thank’s yaaaa”
Lalu kuputuskan kontak.
Sialan! Bener bener istipsu jadi binal! Tentu ia telah bersama Haris seharian ini. Alias mungkin sejak kemarin.
“ Dasarrrr wanita gatel!” Omelku dalam hati.
Membayangkan keduanya lagi bercinta membikin aku terangsnag sendiri jadi kucoba mempercepat pekerjaanku yang tetap setumpuk. Tetapi baru jam setengah tujuh malam aku bisa merampung kannya.. Secepat kilat kupacu mobilku menuju rumah. Dibenakku hanya ada keiginan untuk melaku-kan three some dengan istipsu dan Haris Hari telah mulai gelap saat aku hingga. Teras rumahku telah terang benderang oleh temaramnya lampu yang dinyalakan. Kiki keluar menyambutku. Ia menyapaku dengan senyuman yang sangat manis dan manja. Kami berciuman sejenak sebelum kutarik masuk tubuhnya.
Saat itu ia hanya mengenakan gaun tidur model kimono dari bahan satin yang dihiasi renda renda pada tahap dadanya. Putingsusunya tampak menyembul dan tercetak jelas pada gaun itu jadi dengan mudah kutebak kalau ia tidak mengenakan pakaian dalam. Tetap tersisa peluh didahinya seba-gaimana seseorang yang habis berolah raga alias bekerja keras.
“ Habis kerjaaa keras nih!” sindirku.
“ AH! Koko bisa aja” sahutnya dengan pipi yang tersipu.
“ Haris dimana, Ki?”
“ Kayaknya lagi mandi….”
Kutarik tangannya menuju sofa yang ada diruangan tengah. Mengajaknya berciuman sebentar sebelum kulanjutkan bertanya,
“ lelaki itu hebat, Ki?”.
Ia tidak menjawab hanya membeliakkan mata kearahku.
“ Berapa kali kalian bisa klimaks? Enam delapan?” sambungku yang juga tidak dijawabnya.
Kembali kulumat bibirnya dan mulai menggerayangi tahap dadanya. Kiki menolak dengan halus sebab ia ingin aku mandi terlebih dahulu sementara ia bakal menyiapkan makan malam. Aku setuju.
Berakhir mandi aku keluar menuju ruang tengah dengan mengenakan kimono mandi dan celana dalam saja. Haris dan istipsu telah ada dimeja makan menantikanku. Kemudian kami bersantap malam sambil berbincang bincang mengenai tidak sedikit topic. Setlah berakhir Kiki memunguti piring piring kotor untuk dibawanya kedapur sementara aku dan Haris melangkah ke ruang tengah. Aku duduk di sofa panjang sedang ia duduk disofa single diseberangku.
“ Bagaimana istipsu, Ris?” tanyaku dengan nada sengaja kupelankan supaya tidak terdengar oleh Kiki yang tetap sibuk mencuci piring.
“ Luar biasa, Jay! Elu bener bener suami yang sangat beruntung punya bini secantik dia…. “
“ Berapa kali kalian meperbuatnya?”
“ Mungkin lima alias enam kali aku engga ingat… soalnya “V” bini elu sungguh sangat nikmat kenyal dan pulennnn…. Belum lagi servicenya yang benar benar luarbiasaaa…. Aku jadi ketagihan be-rat padanya!”
“ Sialan kalian! Lagi ngomongin gue yaaa!” omel Kiki yang mendadak telah beridiri di sisiku. Ia lalu kutarik duduk disebelahku.
“ Haris bilang aku suami yang beruntung punya bini sesempurna dirimu, Say….” Ujarku.
“ Biasa lelaki kalau ada maunya tentu ngumbar rayuan mauttt”
“ Bukan gitu Ki…. tapi emang kalian istri yang sangat sempurna…..” lanjutku seraya menempel kan bibir kebibirnya.
Istipsu kembali menolakku dengan halus sebab ia menganjurkan untuk lebih dulu melihat dvd porno yang kubeli di Perth tempo hari. Aku kembali setuju. Dan dengan santai kami nikmati adegan adegan penggugah nafsu itu bertiga. Belum hingga berakhir film yang kami tonton ketika kulihat Kikimulai tidak tenang duduknya. Berkali kali ia geser geser dan ubah ubah posisi kakinya semacamnya ada sesuatu yang aneh dipangkal pahanya.
Kuciumi lehernya sambil merabakan tangan pada tonjolan buahdadanya yang tetap terbalut kimono satinnya. Hari ini istipsu tidak menolak. Bahkan ia sangat menikmati ciuman dan remasanku. Putingnya menjadi terus mengeras dan terus menyembul. Dengan sangat gampang kutarik lepas tali pengi-kat kimononya kemudian menyibakkan ujung ujungnya kekanan kekiri. Kutatap dengan penuh kekagu man kedua payudaranya yang montok dan ranum sebelum kujilat jilat dan kuhisapi. Ketika kuselipkan tangan pada pangkal pahanya kutemukan suatu  lubang yang telah sangat becek penuh lendir birahi.
“ Uuuhhhhfsss……….” Desahnya perlahan tetapi terdengar sangat nikmat.
Kiki meraih kepalaku lalu mengiringnya kearah selakangannya. Akupun menurut. Sembari bergerak kuciumi setiap tahap tubuhnya yang kulewati. Perutnya. Pusarnya. Bulu bulu kemaluannya yang lebat. Dan bongkahan memeknya yang membulat sempurna bak cangkang penyu. Kutelusuri bibir liang yang telah terkuak lebar itu kemudian kujulurkan lidah menggelitik kelentitnya yang telah sangat menonjol.
Istipsu menggerinjal dan melenguh sangat nikmat setiap aku meperbuatnya.
Haris bangkit mendekati kami dengan tubuh yang telah bertelanjang bulat. Batang kemaluannya yang hitam panjang dan kekar itu terkesan telah sangat tegang. Mendongak minta jatah. Ia mengundang istipsu berciuman. Tanganya mulai meremas remas buahdada istipsu sementara tangan istipsu telah menggeng gam batang kemaluannya.
Kujulurkan lidah dan kubenamkan berulangkali pada liang yang tanpa ujung itu. Kutusuk tusukkan sambil menikmati setiap ajaran lendir asmaranya. Desah mulut Kiki menjadi terus keras terdengar.
Haris bangkit menyodorkan kemaluannya kemulut Kiki. Batang sepanjang duapuluhan centi itu disam- but istipsu dengan lidah yang terjulur. Lalu dengan sangat lahap istipsu mulai mengulumnya.
Kusibakkan kimono mandiku dan memelorotkan celana dalamku. Kugenggam dan kuurur urut otot sepanjang limabelas centi yang meyembul diantara pahaku sambil menyaksikan istipsu sedang melu-mat k0ntol hitam Haris yang panjang itu penuh nafsu. Aku menjadi terus terangsang dan ingin segera menyetubuhi istipsu. Kuangkat kedua kakinya kemudian kudorong batang kemaluanku kedepan mem-benamkannya dengan penuh perasaan kedalam liang syahwatnya.Sambil menikmati setiap gesekan lem but dengan dinding dinding dalam memeknya. Inci demi inci. Sekonyong konyong aku disergap berjuta juta gelombang kenikmatan selagi proses pemasukan itu. Bermula dari ujung k0ntolku lalu menjalar kebatangnya….. lalu menyebar keseluruh tahap tubuhku.
Selanjutnya kucoba mengeksplorasi kenik-matan yang lebih besar dengan tidak henti hentinya menggali….. menggali….. dan menggali liang itu lebih dalam lagi. Sementara itu istipsu tetap asyik mengulum black banana yang ada dalam genggam- an tangannya. Kiki terus menerus mengerang nikmat saat tubuhnya bergoyang maju mundur diom-bang ambingkan gelombang birahi yang kuciptakan. Kemudian ia mengejan. Seluruh otot ditubuhnya berkontraksi luar biasa saat dirinya dilanda puncak ketegangan. Ia menjerit panjangggg pada saat badai orgasme tiba tiba meledak dan menyambar dirinya!. Cairan kenikmatannya memancar dan melumasi seluruh batang ke-maluanku yang tetap terbenam disana.
Kami berganti posisi. Aku duduk disofa sedangkan Kiki menyurukkan mukanya keselakanganku, ia menghisapi dengan lahap batang kemaluanku yang tetap basah kuyub oleh lendir orgasmenya. Haris giliran yang menyetubuhi istipsu dari belakang. Benda sepanjang sembilan inci itu digerakkan masuk keluar dengan sangat cepat. Terdengar suara “ plok!plok! plok!” setiap kali zakar Haris menepuk nepuk pantat istipsu.
“ Oooghttt….oooghffff….” desah istipsu tanpa melepaskan batang kemaluanku dari mulutnya. Dan setiap kali istipsu mendesah lebih keras Haris melesakkan batang kemaluannya lebih dalam lagi. Haris tidak membiarkan dirinya segera mencapai puncak. Ia luar biasa diri lalu menelentangkan tubuh is-tipsu diatas sofa. Ia buka kedua kaki istipsu lalu menaikkannya keatas bahunya sambil membenamkan kembali batang kemaluannya. Keduanya bergerak dalam irama yang selaras melaju dengan tentu menu-ju ke puncak paling atas. Istipsu tampak begitu menikmati setiap hujaman kemaluan Haris. Ia menyambut dengan goyangan pinggulnya yang menghentak hentak. Denyutan nikmat yang diciptakan Kiki mem-buat Haris tambah bersemangat. Ia percepat gerakan keluar masuknya semacam sedang memacu seekor ku-da balap. Terdengar napas keduanya terengah engah saling mengerang dan melenguh penuh nikmat.
Berbagai menit kemudian istipsu kembali memekik penuh kepuasan sambil mendekap erat erat tubuh Haris. Sementara itu Haris tetap memompa dengan sangat cepat berusaha secepatnya mencapai klimaks. Berbagai detik sebelum terjadinya pancaran klimaks, Haris mencabut k0ntolnya kemudian menghampiri wajah istipsu. Ia merancap dengan sangat cepat hingga terdengar lenguhannya yang keras ketika ujung batang kemaluannya menyemburkan cairan kental berwarna putih pekat yang sengaja diarahkan kebibir Nana. Seusai mereda, istipsu kembali menjilati ujung kemaluan Haris hingga bersih.
Aku sejak tadi hanya bisa berdiri menyaksikan pergulatan keduanya sambil mengurut urut batang kema luanku sendiri. Melihat lubang memek Kiki yang menganga dan mengkilap sebab lendir birahinya mem buat aku sangat terangsang dan ingin memasukinya. Selanjutnya ku tancapkan dengan sangat bernafsu. Meskipun liang senggama itu saat ini terasa sedikit longgar tetapi tetap saja sanggup memberi rasa nikmat yang luar biasa. Kulumat liang itu dengan sangat bergairah.
Kiki kembali menggoyang pinggulnya membikin liang memeknya bertambah nikmat ribuan kali. Aku terus kesetanan saat menyetubuhinya. Apa yang kuperbuat rupanya menyebabkan menyalanya kem bali gairah istipsu. Jadi saat ini kami berdua saling menuntut kepuasan puncak dengan saling mengge sek dan meraba. Sekian menit kemudian kupercepat gerakan pinggulku saat terasa desakan sangat kuat diujung k0ntolku. Istipsu memekik dengan keras ketika ia lebih dahulu hingga di puncak. Nyaris berbare ngan kurasakan ujung k0ntolku bergetar hebat. Jadi kucoba menekan pinggul lebih dalam lagi. Akhirnya batang kemaluanku menggelepar gelepar sembari memuntahkan cairan kenikmatan dalam ju mlah yang sangat tidak sedikit diantara himpitan liang memek Nana. Saking tidak sedikitnya hingga meluber kelu ar dan meleleh diatas sofa.
Seusai membersihkan diri, kami melanjutkan permainan didalam kamar. Dengan cara bergantian aku dan Haris menggarap memek Nana. Malam itu belasan kali istipsu mencapai klimaks disertai jeritan panjang penuh kepuasan.
Walau nikmat kadaangkala ada perasaan cemburu ketika istipsu di entot cowok lain, tapi ketika aku ngentot istri pria lain perasaan itu hilang dan terobati dengan sensasi seks yang ku bisa dalam cerita ini.
Share: