388cash388cash

Cerita Sex Hot Permainan Terlarang


Terdengar suara hujan dan gemuruh guntur dari dalam kamar hotel yg kubooking bersama kawan-kaan utk agenda tahun baru kelak malam. Kupandangi kamar yg bertarif 1 juta permalam dgn pandangan kagum dan bangga sebab bisa menginap di hotel mewah berbintang 5 yg baru berdiri sejak enam bulan yg lalu. Interior yg super mewah dan suasana yg romantis dan ciri khas kebudayaan daerah yg jelas terpampang membikinku merasa enjoy utk tinggal di kamar berduaan dgn pasangan, begitu yg terlintas di benakku.
Cerita sex terakhir, Perlahan-lahan aku bangkit dari tempat tidur yg sudah kududuki selagi sepuluh menit. Pandanganku yg semula melihat agenda TV kualihkan ke arah jendela.
Aku melangkah mendekati jendela, memandang keluar melihat kotaku yg disiram oleh hujan yg sudah berjalan selagi selama 2 pekan. Dinginnya AC dan Melymbah dinginya hujan membikin diriku merasa bergolak utk menikmati kehangatan dari seorang wanita yg sudah lama menjadi partnerku utk urusan ranjang.
Terdengar langkah seorang gadis yg keluar dari kamar mandi. Mely, begitu nama gadis partner sexku. Sebetulnya kami sempat menjalin kasih selagi dua tahun yg rutin disertai putus sambung jadi akhirnya kami menyadari bahwa kami tdk bisa bersatu dikarenakan oleh perbedaan prinsip. Tetapi sebab tetap mempunyai rasa Sayang kami akhirnya berkomitmen utk menjadi ’sahabat’ yg saling menolong tergolong utk urusan sex.
“Loh, kok belum di lepas sih bajunya Sayang. Lagi liat apa?”
“Hhmm.. Ngga liat apa-apa kok. Cuman lagi liat pemandangan kota aja.” jawabku.
Mely melangkah ke arahku dan kemudian memelukku dari belakang.-cerita sex hot- Kurasakan dadanya yg berkapasitas 36-B menempel di punggungku. Rasa hangat kurasakan dari pelukannya, kudekap tangannya yg melingkari dadaku. Terbukti tinggi badan kami sepadan, yaitu 168 cm. Yg tidak sama hanya berat badan saja, Mely 48 Kg dan aku 55 Kg.
“Sayang, lama kami ngga berduaan semacam ini. Aku kangen banget sama kamu.” bisik Mely.
“Namanya jg tinggal berjauhan. Masak kalian tega sih nyuruh aku tiap hari bolak balik S-BL. Emangnya aku penjabat? Kalo pengacara (pengangguran tidak sedikit acara) iya. He.. He.. He..” candaku.
“Iiiihh.. Asal aja ya ngomongnya.” sambil mengatakan demikian Mely memasang tampang cemberut sambil melaygkan cubitan ke arah tanganku.
Dgn refleks aku berbalik badan dan kutangkap kedua tangannya. Sambil senyum kutatap kedua matanya dan perlahan kucium bibirnya yg merah merona. Dgn mata terpejam Mely menerima ciumanku dan kedua tangannya perlahan-lahan memeluk leherku. Kedua tanganku kuarahkan ke bongkah pantatnya yg montok dan kuremas-remas. Nyatanya Mely hanya mengenakan CD berenda warna putih dan toketnya dibiarkan tanpa ditutupi dgn BH. Kurasakan lidah Mely menari bersama lidahku, kami saling berpagutan dgn penuh nafsu.
Tiba-tiba..-cerita hot-
“Duuuhhhh..!! Apaan sihh! Sakit tahu!” kulepaskan ciumanku. Kurasakan sakit di bibirku. Mely sengaja menggigit bibir bawahku, raut muka nakal terkesan dari wajahnya yg bersih.
“Rasain. Itu balasannya yg udah bikin aku kangen selagi enam bulan. Gara-gara suara kalian yg mendesah-desah di telepon aku hingga ngga bisa tidur sebelum masturbasi.” jawab Mely sambil tersenyum.
Terbukti setiap kali kami saling telepon bakal ada selingan telpon sex selagi dua puluh menit. Faktor itu tidak jarang kami perbuat. Maklumlah selagi ini kami kuliah di kota tidak sama. Mely di kota Sd dan aku di Kota S tetapi setiap enam bulan aku dan Mely berusaha pulang ke kota kami di BL.
“Awas kamu. Kubalas nih..” Langsung kulumat bibir Mely dgn penuh nafsu. Mely berusaha mengimbangi ciuman yg kulancarkan sambil tangan kanannya mengelus-elus k0ntolku dari luar celana. Tangan kananku pun tidak mau kalah, kuremas toket Mely sebelah kanan sambil kupilin-pilin puting toketnya yg berwarna kecoklatan.
Masih saling berciuman, kedua tangan Mely berusaha membuka kancing celanaku. Seusai sukses membuka kancing dan resleting celanaku, otomatis celanaku melorot ke bawah melalui kedua kakiku, yg tersisa hanyalah celana dlm-ku saja. Kuangkat kedua kakiku dengan cara bergantian utk lepas dari celana yg sdh jatuh ke lantai. Dgn segera Mely memasukkan tangannya kedalam celana dlmku, perlahan tangannya mulai mengelus dan mengocok k0ntolku yg sdh mengeras dari tadi.
Kulepaskan ciumanku dan dgn cepat pula kulepaskan baju yg kupakai dan celana dlm-ku. Begitu melihat k0ntolku yg sdh mengeras, Mely terkejut.
“Gila! Sayang, k0ntolmu kok tambah besar? Habis kalian apain?”
“Nggak di apa-apain kok. cuma dikocok-kocok aja waktu kami sex di telepon.”
“Ah yg bener.. Jangan-jangan kalian tidak jarang ngesex ama cewek lain yahh..”
Pertanyaan Mely hanya kujawab dgn senyuman, terbukti gaya bahasa Mely agak kasar bagiku tp Mely terbukti kuajarkan utk berbahasa kasar ketika kami sedang ngesex sebab Mely dulunya merupakan gadis alim yg punya nafsu sex yg tinggi tp tdk bisa tersalurkan.
“Udah jangan ngerusak suasana, mau dilanjutin ngga agenda ngesexnya? Kalo iya buka donk celana dlm-nya”
“Iiihh.. Sayangku kok jadi pemarah sih.. hehehe…” Sehabis mengatakan demikian Mely segera melepas celana dlm-nya. Terkesan bulu kemaluannya yg tipis dan rapi bikin aku bertambah nafsu.
Kembali kucium Mely dgn penuh nafsu sambil kutuntun Mely ke arah ranjang dan kuremas-remas toketnya. Mely pun tdk tinggal diam, kedua tangannya asyik mengelus biji k0ntolku dan mengocok k0ntolku dgn halus. Kudengar suara napas Mely dan diriku sdh mulai berat semacam habis olahraga selagi dua jam. Begitu hingga di tepi ranjang, Mely menjatuhkan dirinya dengan cara perlahan dgn ditopang oleh kedua tangannya dgn posisi tetap dlm keadaan berciuman.-cerit mesum terakhir- Begitu Mely sdh dlm posisi tidur, perlahan ciumanku mulai kuarahkan ke tahap telinganya, turun ke leher dan akhirnya berhenti di dada sebelah kanan. Kuhisap dengan cara bergantian kedua puting milik Mely yg sdh mengeras sambil kuremas-remas dgn penuh nafsu. Tangan Mely mencengkeram kepalaku sambil merintih pelan.
“Ssstttt.. Ooohhh.. Ooohhh.. nikmat Sayang..”
Lidahku mulai menjilati di puting Mely. Kujilat, kusedot-sedot dan kugigit-gigit pelan kedua puting toketnya dengan cara bergantian. Puting yg sdh mengeras meningkatkan nafsuku utk terus bermain di dadanya. Terbukti utk ukuran wanita puting susu milik Mely tergolong besar dan aku tergolong laki-laki yg luMelyn suka dgn puting susu wanita yg besar.
Kedua tangan Mely mulai memberantakan rambutku. Kuarahkan tangan kiriku ke daerah meqinya. Perlahan kuarahkan jari tengahku ke belahan meqinya. Kurasakan meqi Mely sdh mulai basah. Kumasukkan dengan cara perlahan jari tengahku kedalam celah meqinya dan jari tengahku mulai bermain di dlm celah kenikmatannya. Kedua tangan Mely menjambak rambutku dengan cara tiba-tiba sambil mengeluarkan suara.
“Ooohhhh.. uuhhhh.. Sayng udah ngga tahan lagi nniihh.. Cepat Masukin..!”
Rengekan Mely tetap tidak kuhiraukan, kumainkan toketnya sambil kupercepat kocokan jari tengahku di dlm celah meqi Mely. Rupayanya Mely sdh tdk tahan, berkali-kali kedua pahanya menjepit tanganku. Selang lima menit kemudian Mely mengejang, kedua pahanya menjepit tanganku dan rambutku dijambak dgn kuatnya.
“Ooohhhhh..” Erang kenikmatan Mely.
Tanganku penuh dgn cairan kenikmatan yg terasa hangat, jari jariku pun terasa dipijit perlahan oleh dinding meqi milik Mely. Begitu kedua pahanya mulai longgar kutarik tanganku dan kujilat cairan kenikmatan dari Mely tanpa sisa. Tampaknya aku tetap haus dgn cairan kenikmatan milik Mely, segera kuarahkan kepalaku ke meqinya dan kujilat dan kusedot-sedot meqi milik Mely. meqinya terasa becek lagi, Mely kembali mengusap-usap kepalaku.
“Sayang, gantian donkk. Mely khan jg pengen ngulum k0ntolmu, pengen rasain sperma kamu.”
“Ya udah kami ganti posisi ke 69 aja. Aku di bawah yahh..”
Kami pun berganti posisi, aku tidur telentang dan Mely naik diatas perutku. meqi Mely yg terkesan basah dgn warna merah kecoklat-coklatan diarahkan ke mukaku. Segera kusambar meqi, kujilat, kusedot-sedot, dan kumainkan lidahku di meqi Mely. Mely sendiri asyik dgn k0ntolku, perlahan dikocok dan dihisap k0ntolku dgn lembut disertai dgn permainan lidah Mely di seputar kepala k0ntolku. Kurasakan rasa dingin bercampur nikmat setiap kali Mely memainkan lidahnya di seputar kepala k0ntolku. Tanpa bisa kucegah kutembakan cairan spermaku kedalam mulut Mely, Mely langsung berhenti menghisap k0ntolku. Seusai berakhir kukeluarkan spermaku Mely menelan semua spermaku dan menjilat sisa-sisa sperma yg ada di k0ntolku.
“Satu sama yahh..” Mely tersenyum sambil mengedipkan matanya.
“Spermamu tidak sedikit jg, aku sampe sempat eneg waktu nelannya..” Sambil mengatakan demikian Mely berlutut di samping tubuhku.
“Iya udah 2 minggu nggak ngocok biar bisa keluarin di mulut kalian ama di dlm meqi kamu.”
“Daasarr..! Masukkin ya k0ntolnya..” ujarnya sambil meraih k0ntolku dan mengarahkannya ke meqi miliknya.
“Iya, masuukin aja. Aku udah nggak tahan nih..”
K0ntolku masuk dgn mudahnya di meqi Mely yg sdh basah oleh cairannya sendiri dan cairan ludahku. Seusai masuk semuanya, Mely mulai perlahan naik turun diatas k0ntolku. Dgn posisi Mely diatas dirinya terkesan sexy, kedua toketnya ikut naik turun mengikuti irama Mely yg memompa k0ntolku. Kupeluk pinggangnya dan perlahan kugoyangkan kedua pinggulku mengikuti irama goyangan Mely. Tidak lama kemudian Mely terkesan begitu liar, dirinya menggoyang pinggulnya dgn cepat dan ditopangkannya kedua tangannya ke dadaku.
“Ceplookk.. Ceplokk.. Ceelpookk..”, nyatanya meqi Mely sdh becek sekali jadi memunculkan bunyi dan tidak berapa lama kumudian Mely mengalami orgasmenya yg kedua.
Mely pun merebahkan tubuhnya ke dadaku yg bidang, kurasakan k0ntolku dipijat-pijat dgn perlahan oleh dinding meqi Mely. Kubiarkan Mely menikmati sisa-sisa orgasmenya. Seusai nafas Mely mulai teratur segera kubalikkan tubuhnya dan saat ini posisi kami merupakan missionary. Mely hanya bisa menatapku sambil tersenyum, kupompakan k0ntolku dgn perlahan sambil mencium bibir Mely. Terus lama kupercepat pompaan k0ntol dgn hitungan 10x pompa cepat 1x tusukan yg dlm (teknik ini kupelajari semalam sebelumnya dari suatu  majalah wacana dewasa). Rupanya Mely sangat menikmati teknik yg kuperbuat padanya.
“Oohh.. Oohh.. Sayang.. Nikmat..”
“Teruussss Sayangggg..Ooohhhhh..”
Tiba-tiba..,
“Saaayyyyaanngggg..” teriak Mely.
Aku tetap terus mengocok meqi Mely, tidak kuhiraukan teriakan dan cakaran Mely di punggungku. Kucium bibir Mely dan kemudian kualihkan ke toketnya. Kunikmati kedua puting coklat Mely semacam aku menikmati es krim. Rasa pegal dikedua tanganku mulai terasa, perlahan kurebahkan badanku diatas tubuh Mely dan kucium bibirnya dgn nafsu. Mely tampak begitu nafsu menyambut ciumanku, dirinya menyedot lidahku dan memainkan lidahnya didalam rongga mulutku. Puas dgn ciuman dibibir kuarahkan ciumanku kekupingnya. Kumainkan lidahku di lekukan telinganya, faktor ini membikin Mely tambah naik nafsunya.
“Sayang.. Geellii..Ooohhhh..”
“Sayang.. Lebbihh dallaamm lagii.. Teruusshh..”
Racauan Mely tidak kudengar lagi sebab tiba-tiba kurasakan k0ntolku hendak memuntahkan air kenikmatan’ yg sdh lama kutahan.
“Mel.. Aku mo keluar nihh..”
“Sama-sama.. Aku jg mo keluar kokk..”
Kupercepat pompaanku dan tidak lama kemudian.. Kutekan pinggulku dgn kuat ke dlm meqi Mely dan kulepaskan sperma yg sdh siap utk berjumpa dgn induknya. Sekejap rasa nikmat, puas dan lega menjadi satu membikin diriku semacam terbang ke langit kesembilan.
“Saayyaannggg.. akuu.. akuuuuu.. Ooohhhh..”
Kedua paha Mely menjepit pinggulku, Mely pun mengalami orgasme yg ketiga. Kubiarkan Mely memelukku, kudengar suara nafas Mely yg terengah-engah semacam lari 5 km. Bertahap nafas Mely mulai kembali normal. Perlahan kuangkat tubuhku, kulihat Mely tersenyum dgn bahagia. Kucium bibirnya dan kurebahku tubuhku disampingnya. Mely memelukku sambil tangannya mengelus-elus k0ntolku (Sejenak aku berpikir mengapa k0ntolku tdk lemas seusai berhubungan dgn Mely, apa terbukti nafsuku sedang tinggi. Tp tidak kuhiraukan keabsurdan tersebut sebab kali ini aku terbukti bakal bercinta hingga puas dgn Mely).
“Sayang, tadi itu nikmat banget. Aku sampe keluar 4 kali. Kalian terbukti hebat..”
“Loh.. Bukannya 3 kali? Tadi kalian tiba-tiba teriak kenapa?”
“Ihh.. Kalian ini. Tadi itu pas ngesex pertama aku keluar terus keluar lagi barusan. Jadi selagi ngesex tadi aku keluar 2 kali.” Mely tersenyum malu ketika mengatakan faktor tersebut
“Jadi kali ini aku yg menang yahh.. hahahahhaha..”
“Iya, kalian yg menang. K0ntol kalian nikmat banget Sayang. Tambah besar dan jg kalian tambah liahy aja. Sapa yg ngajarin?”
“Ada dehh.. hehehehehehe. Tp meqi kalian jg nikmat, tambah rapet. Beda ama waktu kami ngentot pertama kali. Terima kasih yahh..! CUP..” ujarku sambil kukecup keningnya tanda ucapan terimakasih dan Sayang. Tampak raut muka
Mely tersipu malu bercampur bahagia dan memelukku dgn lebih erat lagi.
“Yg penting kalian bisa bikin aku puas itu sdh lumayan kok.”
Seusai itu kami lanjutkan seharian di kamar mandi, di ranjang, di atas kursi tamu, di depan jendela yg menghadap ke kota dan di lantai kamar beralaskan selimut hotel yg tebal. Total permainan kami saat itu merupakan kurang lebih 8 kali.
Akhirnya Mely kuantar pulang ke rumah jam 21.45 dan aku kembali ke hotel tempat aku meperbuat ‘olahraga’ nikmat bersama Mely sebab malam itu aku mengadakan pesta tahun baru bersama kawan-kawanku. Sepanjang jalan kuputar lagu Stinky yg berjudul ‘Cinta Suci’ dengan cara berulang-ulang dan aku pun dgn suara lemas ikut menyanyikan lagu tersebut.
Share: