388cash388cash

Cerita Sex: Penjual Jamu Hot


Input text here
Nama sy Jack, umur 28 tahun, tinggi 180 cm, wajah bagus abis. Dampak semua pesona cowok sy punya, sy jadi doyan plesir dan gonta-ganti pacar. Terbukti dengan cara materi sy sdh mempunyai usaha sendiri dari warisan orang tua yg berkembang dgn permodalan asing, mobil dan rumah juga sdh mempunyai.
Pengalaman sy bermula dari ketika pertama kali sy membeli rumah disebuah kawasan elit di perbukitan.
Cerita sex terakhir, Terbukti tetanggaku tdk begitu tak sedikit dan rata-rata merupakan bisnisman yg meninggalkan rumah di pagi hari hingga menjelang malam. Hari itu tdk semacam biasanya, seusai semalaman sy berkaroke ria dgn client-client perusahaan, dgn agak sedikit sakit kepala , sy mulai bangun dan menonton jam dinding kamar. Astaga , nyatanya sdh pukul 09.30, iya sdh, sdh kepalang tanggung sy memutuskan untuk pergi agak siangan saja.
Sambil berlangsung ke depan dari depan psupaya nasib tiba-tiba melintas didepan sy dgn segarnya seorang cewek yg cantik dgn menggendong jamu sambil berteriak :
“ Jamu, jamu mas, biar tahan lama muda dan seger terus”, dirinya mulai menjajakan jualannya.
Sy menjadi terpana menonton bakul jamu ini, wajahnya cantik semacam umurnya belum 18 tahun, body menggairahkan dgn pakaian khas jawa, tp dadanya menggunung dgn ukuran 37 lah. Sepontan sy terbuktigilnya :
“ Mau Mbak jamunya”. Si Mbak dgn senyum manisnya memasuki psupaya halamanku dan duduk mendekatiku.
“ Mau yg mana Mas? Ada Kunir Asam, beras kencur, temu lawak”.
“Apa aja yg manis dan tdk pahit” .
Tiba-tiba si Mbak menyeletuk :
“ Kalo pahit lihat sy saja Mas, kelak jadi manis”. Wah berani juga si Mbak menggoda pikirku, sy mulai memantau si Mbak ini dgn lincahnya memindah botol jamunya, tiba-tiba ketika membusungkan badan, jantungku berdesir kencang, pagi-pagi uda bisa pemandangan yg indah, nyatanya si Mbak jamu tdk menggunakan BH sama sekali dan hanya menggunakan kain kemben yg agak kedodoran jadi sy bisa menonton bentuk toketnya yg besar dan ranum itu.
Terbukti perumahan kita agak diluar kota jadi kadangkala kita berinteraksi dgn orang-orang yg tetap tinggal taraf nasibnya. Pemandangan ini sy nikmati dgn leluasa, seirama dgn gerakan tubuh si Mbak, toketnya bergoyang-goyang, apalagi ditambah ukuran yg kalo diperkirakan 37 B membikin sy memutar otak untuk lebih dlm mengetahuinya.
Singkat cerita, pagi itu sy mulai mengetahui gadis jamu tersebut bernama Tyas, anak dari desa dibawah bukit, umur nyatanya baru 16 tahun. Sebab kondisi ekonomi yg tak lebih, dirinya tdk bisa melanjutkan sekolah dari SMP kelas 2 dan kemudian mulai bekerja menolong keluarganya.
“Syng cantik-cantik mesti kerja keras, kok nda cari suami yg kaya saja Mbak Tyas?” tanya sy mulai menggodanya.
Dgn tersipu-sipu dirinya menjawab :
“ Apa ada yg mau sama sy toh Mas, pacar sy saja kadangkala tdk setia”.
“Gila pacarmu, ora(tdk) waras”, jawab sy agak ketus.
Dlm hati sy sedih, nyatanya uda ada yg punya, tp justru sy menyukai tantangan semacam ini, merebut cewek-cewek yg sdh punya pacar. Akhirnya sy mulai menyiapkan jurus meluluhkan hati wanita, sy mengeluarkan uang lima puluh ribuan untuk bayar jamu yg cuman segelas itu.
“Waduh tdk ada kembalinya Mas”, jawabnya.
“Sy wong nda minta kembalian kok”, jawab sy.
Dgn gembira Mbak Tyas menjawab :
“Makasih ya Mas”.
Hari itu sebab kesiangan sy baru tahu ada gadis cantik penjual jamu yg setiap pagi masuk ke perumahan kami. Hari-hari berikutnya sy sengaja menantikan Mbak Tyas ini yg kadang sekedar supaya lebih bersahabat bahkan tak jarangkali Mbak Tyas mulai betah agak lama di rumahku, sebab sy tinggal seorang diri tp cakap dlm menjaga kebersihan ruangan. Kadangkala sy mulai bercanda dan kalau Mbak Tyas sdh agak cemberut dirinya kadangkala berusaha mencubit aku. Yah tentunya sy tdk lupa untuk tetap bayar LEBIH buat jamunya.
Seusai sebulan lebih berkenalan, tiba-tiba pada sebuahhari, semacam biasanya, sy memesan jamunya. Tp kali ini wajah Mbak Tyas agak cemberut dan tertekan sekali. Dirinya saat itu agak masuk ke ruang tamuku dan kelihatannya mau curhat dgnku. Seusai duduk dibawah , Tyas mulai agak memerah matanya, sy langsung mengawali memberbagi perhatian :
“ Ada apa sih Mbak, kok kelihatannya ada maslah berat?” Tiba-tiba dgn sesenggukan dirinya bercerita bahwa cowoknya meninggalkan dirinya dan mengatakan kalau sudah menemukan gadis yg lebih cantik dari dia.
Tak tahan dgn perasaannya, sy mulai mendekat dan merangkul pundaknya untuk menenangkannya.
Posisi tersebut justru membikinku bebas bisa menonton dadanya dari jarak yg lebih dekat. Nyatanya tanpa sy duga, Mbak Tyas justru membenamkan kepalanya ke dadaku, dengan cara refleks sy menyambutnya dgn memeluknya dgn hangat sekali. Ini membikin gairah sy menjadi naik, tp sebab sdh berpengalaman sy memilih untuk tdk terburu-buru .
Seusai agak tenang Mbak Tyas, dgn agak lirih mengatakan :
“ Maaf ya Mas Jack bajunya basah kena ingus sama air mata Tyas”.
“ Nda papa Mbak, sy sedih menonton Mbak sedih, buat sy Mbak Tyas merupakan gadis jamu tercantik dan termanis disini”, jawabku.
Mbak Tyas sedikit tersenyum dan menengadahkan kepalanya persis didepan mata sy, tangan sy mulai membelai wajahnya , nafasnya bisa sy rasakan.
Tak terasa sy mulai mendekatkan wajah sy dan mencari mulutnya. Ketika mulut kita mulai beradu, Tyas mulai memejamkan matanya. Dgn penuh perasaan sy mulai mencium bibirnya yg mungil , sambil menantikan reaksinya, kuatir kalo si Mbaknya marah. Nyatanya Mbak Tyas tdk memberontak sama sekali, jadi sy mulai memberanikan menciumnya lebih dlm lagi dan mencari lidahnya. Kita mulai berpelukan lebih erat lagi dan reaksi Mbak Tyas nyatanya juga membalas ciumanku dgn ganas.
Tak disangka nyatanya Mbak Tyas juga sdh mempunyai pengalaman pikirku, maka kucoba untuk bereksperimen lebih jauh lagi. Ciumanku mulai berlangsung menuju ke leher Mbak Tyas yg halus dan mendekati kupingnya dan berputar-putar mencoba mengelitik dan menjilat dgn lidahku.
“ Ehm eh ah ah” , Mbak Tyas menahan kenikmatan ciumanku.
Secara naluri laki-laki sy mulai merasakan gairah seorang wanita yg sdh sy impikan sebelumnya, tp sy pantang untuk bermain cepat, sy cenderung membiarkan seorang wanita merasakan gairah yg meledak-ledak sebelum bersetubuh.
Lidah sy mulai menjalar menciumi toket Mbak Tyas dari atas dgn meremas –remasnya dari luar kembennya. Tubuh tahap bawah Mbak Tyas dibalik kebayaknya sdh agak kedodoran dan dirinya juga menikmati gesekan-gesekan dari k0ntolku yg tentang memeknya.
Frekuensi ciumanku mulai ditingkatkan, ciumanku mulai bermain dgn bibirnya dan tanganku mulai merambat ke toketn Mbak Tyas yg sintal itu. Mbak Tyas muali merintih dan nafasnya muali tdk teratur.
Tiba-tiba saat itu sy mulai menggendong tubuh Mbak Tyas dan menciuminya menuju ke kamar sy. Tubuh cantiknya sy berdirikan disamping tempat tidurku, dan kita mulai berciuman lagi. Dengan cara pelan-pelan sy mulai membuka baju yg dikenakan Mbak Tyas, dgn melepas baju atasnya dan yg paling unik merupakan melepas kain kebayanya .
terbukti terdiri dari lilitan kain sehingga, ketika terlepas, sy menyaksikan pemandangan yg menakjubkan dari seorang gadis jamu, kuning kecoklataan tubuhnya, padat berisi dan baunya harum, mungkin sebab Mbak Tyas rajin minum jamu setiap hari.
Seusai itu tubuh Mbak Tyas tetap tertutup dgn penutup dada dan CD. Hingga pada titik itu, sy dgn lembut menggeletakkan tubuhnya ke kasurku. Seusai membuka pakaianku sendiri, sy mulai naik keatas tubuh Mbak Tyas dan terara hangatnya tubuh kita ketika berpadu. Kita bercium lagi dan sy mulai meraba-raba toket Tyas dari balik penutup toket tradisional yg kedodoran itu.
Seusai menyentuhnya, sy merasakan kekenyalan dari bukit idaman lelaki itu, sedangkan Mbak Tyas merintih sambil tangannya mendekati selangkangan dan mencoba untuk memegang k0ntolku. Tanganku muali menggapai pengait dibelakang penutup dadanya dan luar biasanya jadi dua gundukan toketnya sangatlah terpampang dihadapanku. Takjub sy dibuatnya, besar dan ranum, kuning kecoklatan dgn lingkar puting yg agak besar dan putingnya agak tinggi menantang untuk dicicipi.
Sy mulai menjilat dan mencium dgn penuh perasaan, sedangkan Mbak Tyas mulai mendesah-desah dan menahan kepalaku didadanya. Tanganku mulai meraba-raba tahap perutnya dan mulai turun ke arah bukit kecil kenikmatan memeknya yg tetap tertutup CDnya yg sdh basah oleh lendir.
Lidahku mulai menjalar kearah perutnya dan menuruni lingkar pinggangnya sembari tangan sy meraba-raba tahap pribadi Mbak Tyas. Sy mengerti bahwa Mbak Tyas sdh sangat terangsang, maka dgn satu sentuhan sy perlahan-lahan mulai menurunkan CD Mbak Tyas. Maka terpampanglah dihadapan sy pemandangan memek Mbak Tyas yg indah, agak sedikit basah, bulu-bulunya tetap jarang, dan sy jadi tergoda untuk mencicipi keindahan barang pribadinya. Dgn berlahan, sy mulai menjilati selangkangan Mbak Tyas sambil membelai-belai memeknya.
Mbak Tyas, nyatanya mulai memegang kepalaku dan meregangkan kakinya. Ketika sy makin mendekati bibir memeknya, dengan cara spontan sy menjulurkan lidahku, membelah dinding memek Mbak Tyas dan mulai menjelajahi area celah memeknya, bibir atasnya dan terus keatas merambat ke karah klistorisnya.
Cairan lendir berbau khas kewanitaan mulai membasahi dan terasa dilidahku, disamping itu Mbak Tyas merespon dgn menjepit kepalaku dan merintih :
“ Ooohhh, Mas Jack, oooh nikmat Mas”.
Lidahku terus asyik menjilati klitoris Mbak Tyas, mula-mula dgn bergerak naik dan turun, kemudian dgn berputar-putar di klitorisnya. Mbak Tyas juga kadang-kadang menaikkan pantatnya dan menekan kepalaku dgn tangannya, semacam memohon untuk menciumi memeknya lebih dlm lagi.
Seusai terus cepat jilatanku tiba-tiba Mbak Tyas mendesah dgn agak keras :
“ Mas Jack, sy nda kuat lagi.” Dan dirinya berorgasme untuk awalnya dgn disertai cairan yg membanjiri ranjang sy.
Sy memahami dan berusaha untuk membangkitkan gairahnya lagi dgn meperbuat ciuman-ciuman lagi.
Sesaat sy mulai menciumi toketnya lagi dan menggulumnya dgn lebih dahsyat lagi. Kemudian sy membalikan tubuhnya dan mulai menjilati daerah bibir pantatnya. Mbak Tyas kembali terangsang rupa-rupanya. Ketika lidahku mulai menjelajahi bibir anusnya , tangan Mbak Tyas mulai meremas-remas sprei kita dan tdk henti-hentinya merintih-rintih.
Sy sdh mulai ingin merasakan kenikmatan dari memek Mbak Tyas, dgn lembut sy membalikkan tubuhnya, dan dgn berlahan sy mengajar k0ntol sy kearah celah memek yg sdh basah itu. Nyatanya terbukti celahnya agak seret dan tetap agak sulit ditembus. Tanpa habis akal sy mulai mengesekkan dgn memaju mundurkan k0ntol sy di celah memeknya dengan cara berlahan-lahan. Mbak Tyaspun mulai mendesah keenakan, hingga tiba-tiba memeknya terasa melebar dan k0ntol sy hanyut masuk ke dlm rongga memeknya.
Sy kaget, sebab rasanya semacam di cengkram dan tetap kencang memek Mbak Tyas. Sy mulai memompa memek Mbak Tyas, dan makin lama dirinya juga mengikuti gerakan naik turun sy. Mulut kita kembali berpautan dan lidah kita kembali menjelajah di sela-sela mulut dgn ganasnya. Seusai tak lebih lebih 20 menit memompa, tiba-tiba Mbak Tyas kembali menjerit dan sejenak menjadi lemas, tanda dirinya sudah mencapai orgasme yg kedua.
Sy pun juga sebab sdh berdenyut-denyut dlm celah kenikmatan, sy akhirnya cepat-cepat mencabut k0ntolku dan memuntahkan di luar memek Mbak Tyas. Faktor ini kuperbuat sebab tdk mau menghamili cewek dulu. Semenjak itu sy tak jarang meperbuat hubungan seks dgn Mbak Tyas. Hingga tiba-tiba sebab ada penggusuran lahan Tyas wajib pindah ke desa lain yg jauh dari rumahku.
Share: