388cash388cash

Cerita Sex: Tergoda



 Dul adalah seorang lelaki berumur 33 tahun, dengan posisi di pekerjaan yg menjamin dia dan keluarganya berkehidupan sangat layak.

Dul mempunyai seorang istri yg lebih dari cukup untuk memenuhi standart ibu yg baik untuk anak2nya dan bagai pelacur yg memuaskannya di tempat tidur.

Semua ia miliki untuk usianya,namun tak seorangpun yg menyadari bahwa Dul selalu terobsesi dengan Dina adik iparnya sendiri yg tinggal di depan rumahnya bersama suami dan anaknya.

Dina adalah wanita berkulit putih bersih berusia setahun lebih muda dari istrinya. Perasaan itu tdk pernah ada sewaktu dul pacaran dgn istrinya, tapi akhir-akhir ini bayangan adik iparnya itu terus menari-nari dalam benaknya.

Beberapa kali sewaktu berhubungan sex dengan istrinya ia selalu membayangkan sedang menggauli adik iparnya itu, hal itu sedikit menghibur dirinya, bagaimanapun kakak tdk jauh2 berbeda dengan adik begitu pikirnya.
Hari sabtu pagi ini Dul berencana bangun sesiang-siangnya,pekerjaan seminggu lalu sungguh menyita pikirannya,bangun siang dan bermalasan satu hari penuh ..tiba-tiba istrinya membangunkannya dan mengingatkan bila mereka harus menghadiri pernikahan kerabat di kota lain yg jaraknya 150an kilo dari pagar rumahnya..hal itu benar-benar menjengkelkannya.

“ayo dong pah…kan kita sudah janji nih…” rengek istrinya
“aduh pusing banget nih ..takut ga bisa nyetir jauh” kata dul sambil mengernyitkan wajahnya
‘aah alesan .. selalu gitu deh’ kata istrinya bersungut-sungut, tepat ketika Dul hendak membuka mulutnya untuk membela diri, telpon rumahnya berdering keras sekali.
“sudah ..pokoknya aku gak mau tau, selesai aku angkat telepon , papa harus siap ke kamar mandi” sembur istrinya dengan suara melengking .
“aaarrggh” erang Dul.. “Tuhan tdk adil, aku hanya meminta satu hari khusus untuk diriku, satu hari tidur sepanjang siang, Tuhan maha adil? Beuh !” gumamnya dalam hati..
“Pah..pah” panggil istrinya dari ruang tamu..
“iya..iya ..ini juga udah mandi” teriaknya dari kamar mandi sambil mengguyur tubuhnya dengan air sedingin es, matanya terbelalak ketika mendengar istrinya berkata .
“Pah..ga usah mandi, lanjutin deh tidurnya, aku dan anak-anak akan ikut ibuku, beliau sudah charter bus ” Tuhan hari ini membuktikan ketdk adilannya dua kali , dirinya sudah terguyur air sedingin es dan diminta kembali ke ranjangnya….
“peduli setan ” desisnya , dengan cepat disambarnya handuk dan secepat angin ia memakai baju tidurnya dan masuk ke dalam selimut hangatnya kembali.
Entah berapa lama ia tertidur sampai akhirnya ia terbangun ketika suara bel rumahnya berdentang2, dengan sumpah serapah ia melangkah ke pintu dan membuka, ternyata Anto suami adik iparnya berdiri sambil menggendong anak semata waygnya, mau apa anak beranak monster ini kemari pikirnya sambil mencoba tersenyum,
“Hey Bang, sorry , gini , aku mau nitip kunci, aku dan rio kerumah neneknya, Karena Dina belum pulang dari lari2 paginya jadi biar nanti dia menyusul dengan taxi saja, ini kunci rumah titip ya, makasih baaaanng ” kata Anto sambil menyerahkan kunci dan berlalu tanpa menunggu jawaban Dul yg sedang ternganga.
“Tuhan tiga kali hari ini Kau menghancurkan sabtu pagiku yg berharga” desisnya..
Dul benar-benar tdk bias tidur sejak itu, dengan gontai dinyalakan TVnya hanya ada layar biru berpendar2 dan tulisan hubungi Costumer Service TV Kabel anda untuk menyelesaikan pembayaran bulan ini
“Mengapaaaaa????” lengkingnya menyedihkan.. Dengan gontai dibukanya pintu rumahnya tujuannya hanya satu , bermalas-malasan dirumah adik iparnya,sekaligus membalas dendam dengan menghabiskan persediaan bir Anto di kulkas, “Aah ide yg sangat bagus”
Tak lama kemudian Dul telah berada diruang tengah keluarga adik iparnya itu, dipandang sekitar selama beberap detik sebelum menyerbu ke pintu kulkas untuk meneguk bir dingin disana
“Hmm tdk terlalu jelek ” pikirnya sambil merebahkan pantatnya ke sofa empuk di depan tv , matanya memutari keadaan dirumah itu sebelum berhenti di foto keluarga Dina yg tergantung di dinding,pengaruh sedikit alcohol membuatnya sedikit terangsang ketika ia memandangi foto Dina ,
” dengan kulit yg putih bersih , badan yg padat dan payudara yg membusung dan bibirnya yg, Ah… aku terangsang sekali, seharusnya aku bisa menikmati tubuh itu juga…”
Ditepisnya bayangan itu, lalu ia beranjak dari ruang tengah ia memasuki ruang tidur, direbahkan tubuhnya ke ranjang empuk disana “hmmm disini Dina tidur dan bercinta” dielusnya sprei halus sambil membayangkan Dina tanpa pakaian sehelaipun ditubuhnya terayun-ayun disetubuhi oleh suaminya, Dul semakin ereksi , dibongkarnya lemari pakaian dan ia mendapati beberapa celana dalam halus milik Dina, dan sepertinya salah satunya tdk tercuci, dihirupnya kain ditangannya, aroma tubuh Dina menyeruak memasuki hidung dan menetap dikepalanya,
“sungguh bau dari genital wanita” gumamnya parau , di jilatnya celana dalam itu tepat ditengah yg diperkirakan Dul adalah tempat kain itu bersentuhan langsung dengan Vagina Dina, Penisnya semakin keras, kemudian ia membuka celana pendeknya dan mengeluskan celana dalam itu ke kepala penisnya ,sungguh fantasi yg sangat menyenangkan Dul, semua cairan bening di oleskannnya ke celana dalam itu..
“Aah ..aku bisa gila kalau begini, ” bayangan dirinya sedang bermasturbasi dengan celana dalam itu sangat menggelikan , lalu ia memutuskan untuk membatalkan niatnya menumpahkan spermanya disana. .
Dul kembali ke ruang tengah tepat ketika pagar depan terbuka , “Dina datang..!!” penisnya mengecil kembali ke ukuran biasa sewaktu ia menyapa Dina.
“hai Din, sorry aku masuk kedalam, dirumah tadi ,Anto nitip kunci dan aku mau numpang nonton TV disini”
“Ow Bang , ga papa, sekalian temenin bentar ya , aku mo beres-beres bentar lalu mandi dulu dan nyusul Anto ke rumah ibunya” kata Dina riang.
Dul menatap mata Dina yg indah, mata yg ia kagumi semenjak ia berkenalan dengan kakaknya Dina, wajah yg merona terkena matahari , dan keringat pada kaos putih olahraga itu , membuat kaos melekat ditubuhnya dengan sempurna, dengan tinggi 164 /49 dan ukuran buah dada 34D Dina lebih menyerupai dewi sex untuk Dul saat itu,
Ketika Dina melewati Dul , dul menarik nafas mencoba menghirup aroma badan Dina yg sedang berkeringat segar, “Aduh baunya alami sekali…ya Tuhan ” Dul lalu mengikuti Dina kebelakang rumah,sambil menyambar beberapa kaleng bir .
“Hm , hari ini ..bagaimana caranya aku harus berhasil menyentuh tubuhnya…bantu aku setaan” pikir Dul,
Sambil mengawasi Dina yg sedang melakukan beberapa kegiatan beres2, Dul mencari-cari cara terbaik.
Dina tampaknya kesulitan ketika akan menjangkau peralatan diatas lemari , Dul tersenyum licik..”gotcha” Dina melirik memelas kepadanya “Bang, Ambilin kursi dong”
“Din, ga usah pakai kursi sini deh…. ” lalu Dul melingkarkan tangannya dipantat Dina dan mengangkat tubuh Dina keatas, dengan posisi seperti itu, wajah Dul berhadapan langsung dengan perut Dina sementara tangannya menopang pantatnya
“EEEeeh kok digendong sih” seru Dina panik,
“Udah cepetan ambil..berat nih” kata Dul jujur, ketika tangan Dina mencoba meraih barang2 diatas,
Dibawah Dul sedang mensyukuri apa yg terjadi pagi ini, wajahnya menempel ketat di perut Dina, dahinya bersentuhan dengan bagian bawah payudara adik iparnya, lalu dengan pelan di geserkan mulutnya kesamping kiri dan kanan ,
“aww jangan gerak2 kepalanya Bang, geli tau” teriak Dina,
“udah , cepetaaan ” kata Dul sambil membathin “jangan cepat2 pleaseee…ini hanya awal” posisi sekarang ini membuat penis dul mengeras kembali ,dengan payudara dikepala dan perut diwajah ia merasa sedang menyetubuhi adik iparnya,
Tepat waktu Dina mengangkat kedua belah tangannya , kaos putih itu ikut tertarik dan kulit putih bersih itu bersentuhan dengan bibir Dul, “Ooh Tuhan kutarik , keluhanku hari ini” desis Dul dalam hati,
Dijilatnya sedikit perut itu seakan itu tdk sengaja, Dul merasa penisnya sudah sangat mengeras, ia terhanyut oleh khayalannya sendiri, otaknya tak sanggup menalar norma,nafasnya kian memburu, lalu dilepaskan pegangan tangannya , dan seketika tubuh Dina meluncur kebawah,
“Aaw , gimana sih bang, kok dilepas” seru Dina kaget, wajahnya hanya berjarak beberapa senti dari wajah Dul,
“Din dengar, aku mau bicara , beri aku 5 menit untuk bicara jujur.. bila kamu ga suka, kamu hanya perlu bilang dan aku pulang, ok?” kata Dul dengan terbata2.
Dina mengangguk bingung dan Dul langsung menyambung ” aku sangat suka ke kamu sejak kamu remaja, sejak aku kenal kamu , aku suka kamu sekarang dan kapanpun, aku mencintaimu,aku ingin hatimu.. terserah kamu mau bilang apa… yg jelas aku bisa mengatakan ini langsung ke kamu sudah cukup bagiku,… aku ga mau kamu berubah sikap ke aku setelah ini… tapi aku hanya ingin kalau kamu tau ,kalau aku cinta kamu” Dul mengatakan dengan sungguh2 , bahkan ia heran dengan dirinya bisa mengatakan hal jujur ini ke adik iparnya,
“Boleh aku lanjutkan Din?” kata Dul sambil menyentuh wajah adik iparnya,
Dina memundurkan wajahnya sedikit, mencoba mencerna omongan Dul tadi, tak pernah terpikirkan hal seperti ini akan terjadi.
“Boleh aku lanjutkan Din” ulang Dul, kemudian Dina mengangguk pelan ,
“Dari semua yg ingin kulakukan , tdk ada yg bisa melebihi ini..” Dul kemudian memeluk Dina pelan, Dina berundur kebelakang sedikit namun tertahan tembok, Lalu Dul mengendurkan pelukannya dan ia mengecup pipi adik iparnya itu, Dina menutup matanya ketika Dul melakukan itu, sedikit kecemasan mulai menyelimutinya,
Dul kemudian menarik bibirnya dari pipi adik iparnya dan memandang Mata Dina,
“ini saatnya Dul ..Ayo !!” bisikan entah darimana berdesir di kupingnya.
Kemudian Dul menyentuhkan bibirnya ke bibir sensual adik iparnya itu,
“Ya Tuhan , aku melakukannya” kata Dul dalam hati, tdk ada reaksi dari Dina, lalu Dul mulai menghisap bibir bawah adik iparnya pelan, Dina merasa sangat bingung dan penasaran , apa yg terjadi dengan kakak iparnya ini,
“Hhmmp sudah Bang” kata Dina pelan, tetapi justru ketika ia membuka bibirnya , lidah Dul menerobos masuk , menari-nari di permukaan lidahnya, mengusik ujung lidahnya, selang 2 detik iapun membalas lidah itu,
Begitu Lidah Dina keluar dari mulutnya , Dul seketka menghisap lidah Dina pelan dan teratur, Dina mulai merasa dirinya lemas, semua yg ada di otaknya mulai tertutup sesuatu,.
Dul menyandarkan Dina ditembok, lalu dengan pelan ia terus menjilati dan menyedot lidah Dina, “OOH Dina , kau milikuu” pikir Dul liar, Tangan Dul mulai meraba perut Dina , disibakkannya kaos putih basah itu keatas, di raba pelan gundukan payudara kencang itu,
Kemudian Dul menekan pelan bahu Dina sampai adik iparnya itu terduduk dilantai , dengan terus menciumi bibir Dina , Dul membaringkan Dina di lantai belakang rumah itu, kemudian ia melepas kaos Dina keatas, Dina menggigil sewaktu Dul melakukan hal itu , ia berbisik pelan sewaktu Dul menciumi leher putihnya
“Jangan bang Dul, sudah…”
Lidah dul menjelajahi leher Dina, kemudian giliran telinga Dina , lubang bagian dalampun tak luput dari jilatannya,
” Adik iparku sayang, kutunjukkan betapa aku mencintaimu, betapa aku menginginkanmu” bathin Dul..
Lidah Dul merayapi leher kemudian ketiak Dina, seketika adik iparnya itu menggelinjang geli,
“ouugh ” desis Dina, nafasnya mulai memburu,
“Ooh Dina, aku ingin menghirup semua bau tubuhmu” bisiknya ketelinga Dina, lalu Dina mengangguk pelan,seketika itu
Dul melepas Bra Dina , sewaktu Dul melakukan itu, hatinya berdebar,berpacu dengan keringatnya yg menetes deras, dibelainya Paha Dina sambil mengusap pelan dari luar Vagina Dina, dihentikannya sejenak kegiatan itu,
“Ya Tuhan , Dina cantik sekali dan sekarang kamu miliku …” bathin Dul..
Dina tanpa bra jauh lebih membangkitkan kelelakian Dul, payudaranya yg indah itu menyembul begitu Bra terlepaskan, Dul langsung menjilati putting payudara itu bergantian kiri dan kanan , Tangan Dina meraba punggung Dul pelan, lalu Dul memegang tangan itu dan mengarahkan ke penisnya. cerita sex
Dul begitu leluasa, sejenak pikirannya melintas, “Kunodai kamu Dina, kunodai setiap senti tubuhmu , lihat saja..”
Kemudian Dul mulai menjilati perut Dina , sembari tangannya mengelus payudara Dina, Lalu ia berdiri dan menanggalkan kaosnya sendiri, Dina yg terbuai dengan jilatan Dul mulai meremas penis Dul dari Luar,
Tak sabar Dul melolosi celana pendek Dina, celana dalam hitam itu sangat sempurna di kulit perut dan pahanya yg putih, dengan rakus Dul menggigit dan menjilati vagina Dina dari luar, kemudian ia segera membuka sedikit celana dalam itu dan lidahnya menyeruak masuk kedalam vagina Dina,
“OOooh inilah aroma yg kuimpi2kan…ini aroma yg membuatku selalu membayangkan..inilah rasa vagina Dina , inilah rasa tubuh Dina ”
Pinggul Dina terangkat seirama lidah dan bibir Dul menjilat dan menghisap klitorisnya ,Mata Dina menatap kepala Dul yg sedang bergerak-gerak liar di selangkangannya dengan sayu
“Ya Tuhan , apa yg aku lakukan? aku tdk mau ,Tuhaan,aku tdk mauuu” jerit Dina dalam hati, namun suara yg keluar adalah “Ooouuuh aaa uuuuh isshhi isssh issh” desis itu membuat Dul bersemangat,
Lalu setelah puas menjilati seluruh paha betis dan kaki Dina , ia pun menanggalkan celananya, dan menatap tubuh adik ipar dibawah kakinya.
“Kamu harus membayar hutangmu yg membuatku menunggu selama ini Din, kamu harus kunodai seluruh tubuhmu” bathin Dul sambil mengarahkan penisnya ke mulut Dina,
Dina menggeleng sewaktu Dul menyentuhkan penisnya yg telah basah ujungnya ke bibirnya, namun Dul menekan kepalanya kearah dalam kemudian dengan menutup mata, Dina mulai mengulum penis Dul yg mengeras itu,Dul benar2 terangsang melihat bibir Dina mengulum penisnya , hatinya bagaikan dipenuhi oleh cinta, Mata Dina yg indah itu menutup menambah sensasinya sewaktu mengulum penisnya,
“Ya hisap terus Din, hisap Dina ! hisaplah kontolku yg kotor ini dengan bibirmu yg indah itu, ku kotori seluruh rongga mulutmu, seluruh lidah dan gigimu akan kusentuh dan kunodai dengan kontolku, ” pekik Dul dalam hati ,
ketika Dina mulai menghisap penisnya, Dul merasa cairan bening didalam saluran kencingnya sudah masuk ke mulut Dina, lidah Dina yg bermain dikepala penisnya membuat penis Dul sangat mengeras ia bahkan sewaktu tak pernah membayngkan Dina sejauh ini, begitu lidah dan bibir Dina menjilati buah zakar Dul , barulah dul tersadar… hatinya sangat puas,
“bibirmu sudah ternoda sayang” bathin Dul..
“Sudah cukup, sekarang aku mau menodai tubuhmu ” desis Dul dalam hati sambil melepaskan penisnya dari mulut Dina,
Lalu direntangkan paha Dina .
Dina merasa inilah saatnya harus stop, matanya terpejam mencoba berpikir, akal sehatnya harus kembali , dia tdk boleh meneruskan hali ini, dia tdk menghendakinya, Dina berpikir bagaimana bila ia berguling kesamping dan “ouuh..ouuuhh Ba-aang”
Penis Dul ternyata lebih cepat daripada otak Dina , penis Dul telah memasuki dirinya “ja-ngaan bang” bisik Dina tak berdaya,
Dul merasa kehangatan menyelimuti tubuhnya ketika ia memasukan semua penisnya kedalam vagina Dina, seperti ada selimut kasat mata di punggungnya, hatinya merasa sangat bahagia melihat Dina, adik iparnya yg selama ini di impikannya menyatu dengan tubuhnya, betapa bahagia melihat penisnya keluar masuk ke vagina Dina,
“Dinaa, tdk suka? Panggil aku Dul saja jangan abang bila kamu ingin semua cepat berakhir” kata dul parau
Dina membuka matanya dan melihat lelaki yg dia hormati selama ini sedang terengah engah diatas tubuhnya
” i—iya Dul ..berhenti Duul” kata Dina lirih sambil menutup mata,
Dul semakin terangsang ketika Dina memanggil namanya, ia merasa seperti kekasih pada Dina, di percepatnya gerakan pinggulnya,
“aahhs iihhs iisss issss issss” erang Dina ia membuka kembali matanya , dan mendapati dirinya sedang terayun-ayun , ada sedikit gelombang kecil diperutnya, awal dari orgasme ! “aahh ahhh aaaah ” desisnya seirama dengan hentakan penis Dul didalam liang vaginanya,
Dul sangat terpesona dengan wajah adik iparnya itu, sangat seksi,kemudian ia jadi lepas kendali,
” Dinaaa, saayaangg…enaknya vaginamuuu, enaknya tubuhmu Diin..oohh ..kontolku enak Din? Kontolku apa rasanya??? ” cerocos Dul,
“apa Din? Kontolku apa Diinnnn???”
Dina merasa gelombang runtun itu menyebar dari vaginanya ke otot perutnya..dan otot2 kaki2nya..melewati syaraf punggungnya dan mulai menyerang kepalanya… pandangannya mengabur, nafasnya terasa pendek2
“enaak Duuull enaakk..kontolmu enaaakk” gelombang orgasme menerpa tubuhnya, wajahnya terasa tertiup hawa panas..
Demi mendengar suara Dina berkata begitu Dul tdk dapat menahan lebih lama lagi , dipercepatnya gerakan pinggulnya dengan kasar,
“ooouuh Dina…vaginamuuuuu milikuuuu” croooooott croooottttttt beberapa kali dul menumpahkan spermanya ke dalam vagina Dina , setiap semprotan dari penisnya selalu di barengi oleh pikiran
“kunodai Dinaaa…kunodai adik iparkuuu”
Kaki Dina terlipat kaku di pinggang Dul sewaktu orgasme terakhir menerpanya dan Dul menanamkan penisnya dalam2…”Dina terimalah spermakuuu…. kubasahi seluruh liangmuu ..sampailah spermaku ke rahim mu Diinnn” bathinnya
Ketika nafas keduanya mulai teratur, Dul melihat Dina tersenyum sayu, mata indah itu membuat penisnya sedikit bergetar kembali,”Cukup” pikirnya ,”tubuhmu sudah ternodai, sudah kukotori ”
Dul bangkit dan memakai celana pendeknya , sambil berbisik ke Dina
“sebentar Din , jangan berpakaian dulu, aku harus kerumah untuk mengunci pintu nanti aku kembali”
Dina mengangguk lemah sambil tersenyum,
Kemudian Dul segera melesat keruang makan, menyambar 2 kaleng bir dari kulkas, dan setengah berlari kerumahnya,
Didepan rumahnya sendiri ia membuka sekaleng bir, menenggaknya sekaligus dan melirik keatas sambil mengacungkan jempol ..
” Tuhan .. you are the best ” sambil tersenyum bahagia.
Share: