388cash388cash

Cerita Sex Bosku Yang Menggairahkan


Sdh 3 tahun aku bekerja di perusahaan swasta ini. Aku bersyukur, karena prestasiku, di usia yg ke 23 ini aku sdh mendapatkan posisi penyelia. Atasanku seorang perempuan berusia 28 tahun. Walaupun cantik, tapi banyak karyawan yg tdk menyukainya karena selain keras, sombong dan terkadang suka cuek. Namun sebagai bawahannya langsung aku cukup mengerti beban posisi yg harus dipikulnya sebagai pemimpin di perusahaan ini. Kalau karyawan lain ketakutan dipanggil menghadap sama Bu Monic, aku malah selalu berharap dipanggil. Bahkan sering aku mencari-cari alasan untuk menghadap keruangan pribadinya.

Sebagai mantan model body Bu Monic masih terliht bagus diusia kepala 4 ini. Parasnya yg cantik tanpa ada garis-garis kerutan membuatnya tak kalah dgn abg. Saking seringnya aku mengahadap keruangannya, aku mulai menangkap ada sinyal-sinyal persahabatan yg terlontar dari mulut dan gerak-geriknya. Tidak jarang kalau aku baru masuk ruangannya Bu Monic langsung memuji penampilanku. Aku bangga juga mulai bisa menarik perhatian Bu Monic. Mudah-mudahan bisa berpengaruh di gaji hehehehehehe nyari muka nih.

Sampai pada suatu ketika, lagi-lagi ketika aku dipanggil mengahadap keruanganya kulihat raut wajah Bu Monic tegang dan kusut. Aku memberanikan diri untuk peduli,
“Ibu hari ini kok kelihatan kusut? apa lagi ada masalah?”, sapaku sembari menuju kursi didepan mejanya.

“Iya nih Zal, aku lagi stres, udah urusan kantor banyak, dirumah mesti berantem sama suaminya kusut deh”, jawabnya ramah, sudut bibirnya terlihat sedikit tersenyum.
“Justru itu aku memanggilmu karena aku lagi kesel. Kenapa ya setiap lagi kesel terus ngeliat kamu aku jadi tenang”, tambahnya menatapku dalam. Aku terhenyak diam, terpaku. Masak sih Bu Monic bilang begitu? Batinku.

“Rizal,ditanya kok malah bengong”, Bu Monic menyenggol tanganku.
“Eeehhhh nggak, abisnya kaget dgn kata-kata Ibu kayak tadi. Aku kaget dibilang bisa bikin tenang seorang wanita cantik”, balasku gagap.

“Zal nanti temenin aku makan siang di Hotel (***) ya.. Kita bicarain soal promosi kamu. Tapi kita jangan pergi bareng ,nggak enak sama orang-orng kantor. kamu duluan aja, kita ketemu disana”, kata Bu Monic.
Aku semakin tergagap, tak menygka akan diajak seperti ini.
“Baik Bu”, jawabku sambil keluar dari ruangannya.
Setelah membereskan berkas-berkas, pas jam makan siang aku langsung menuju hotel tempat janji makan siang. Dalam mobilku aku coba menyimpulkan promosi jabatan apa yg akan di berikan Bu Monic kepadaku. Seneng sih, tapi juga penuh tanda tanya.-cerita hot- Kenapa harus makan siang di hotel? Terbersit dipikiranku, mungkin Bu Monic butuh teman makan, teman bicara atau mudah-mudaha teman tidur.. Huuffftt mana mungkin Bu Monic mau tidur dgnku. Dia itu kan kelas atas sementara aku cuma seorang karyawan biasa. Aku kesampingkan pikiran jorok.
Sekitar 30 menit aku menungu di lobby hotel tiba-tiba seorang bellboy menghampiriku. Setelah memastikan namaku dia mempersilahkanku menuju kamar 113, katanya Bu Monic menunggu di kamar itu. Aku menurut aja melangkah ke lift yg membawaku ke kamar itu. Ketika kutekan bel dgn perasaan berkecamuk penuh tanda tanya berdebar menunggu sampai pintu di bukakan dan Bu Monic tersenyum manis dari balik pintu.
“Maaf ya Zal aku berubah pikiran dgn mengajakmu makan di kamar. Mari.. kita bincang-bincang kamu mau pesen makan apa?”, kata Bu Monic sambil menarik tangan membawaku ke kursi. Aku masih gugup.
“Nggak usah gugup gitu dong”, ujar Bu Monic melihat tingkahku.
“Aku sebetulnya nggak percaya dgn semua ini .aku nggak nygka bisa makan siang sana Ibu seperti ini. Siapa sih yg nggak bangga diundang makan oleh wanita secantik Ibu?”, ditengah kegugupanku aku masih sempat menyempilkan jurus-jurus rayuan.
Cerita sex hot, Aku tau pasti pujian kecil bisa membangkitkan kebanggan.
“Ahh bisa aja kamu Zal, emangnya aku masih kelihatan cantik”, jawab Bu Monic dgn pipi memerah. Ihh persis anak ABG yg lagi dipuji.
“Iya Bu, sejujurnya aku selama ini mendambakan untuk bisa berdekatan dgn Ibu, makanya aku sering mencari-cari alasan untuk masuk keruangan Ibu”, kataku polos.
“Aku sdh menduga semua itu soalnya aku perhatikan kamu sering nyari-nyari alasan menghadap aku. Aku tau itu.
“Bahkan kamu sering curi-curi pandang kan?”, ditembak seperti itu aku jadi malu juga.-cerita dewasa selingkuh-
Memang aku sering menatap Bu Monic disetiap kesempatan, apa lagi kalau sedang rapat kantor. Rupanya tingkahku itu diperhatikannya.
Kami saling berpandangan. Lama kami berhadapan, aku di tempat duduk sedangkan Bu Monic dibibir tempat tidur. Dari wajahnya terlihat kalau wanita ini sedang kesepian, raut mukanya menandakan kegairahan. Perlahan dia berdiri dan menghampiriku.-cerita ngentot- Masih tetap berpandangan, wajahnya semakin dekat.. dekat.. aku diam aja dan hup.bibirnya menyentuh bibirku. Kutepis rasa gugup dan segera membalas ciumannya. Bu Monic sebentar menarik bibirnya dan menyeka lipstik merahnya dgn tisu. Lalu tanpa dikomando lagi kami sdh berpagutan.
“Pesen makannya nanti aja ya Zal”, katanya disela ciuman yg semakin hot.
Cerita ngentot terbaru, Wanita cantik betinggi 165 ini duduk dipangkuanku. Sedikit aku tersadar dan bangga karena wanita ini seorang boss ku, duduk dipangkuanku. Tangan kirinya melingkar dileherku sementara tangan kanan memegang kepalaku. Ciumannya semakin dalam, aku lantas mengeluarkan jurus-jurus ciuman yg kutau selama ini. Kuhisap lidahnya dgn lidahku. Sesekali ciumanku menggerayg leher dan belakang telinganya. Bu Monic melolong kegelian.
“Zal kamu lihai sekali ciumannya, aku nggak pernah dicium seperti ini sama suamiku, bahkan akhir-akhir ini dia cuek dan nggak mau menyentuhku”, cerocos Bu Monic curhat.
Aku berpikir, goblok banget suaminya tdk menyentuh wanita secantik Bu Monic. Tapi mungkin itulah kehidupan suami istri yg lama-lama bosan, pikirku.
Bu Monic menarik tangaku. Kutau itu isyarat mengajak pindah ke ranjang. Namun aku mencegahnya dgn memeluknya saat berdiri. Kucium lagi berulang-ulang, tangaku mulai aktif meraba payudaranya. Bu Monic menggelinjang panas. Blasernya kulempar ke kursi, kemeja putihnya kubuka perlahan lalu celana panjangnya kuloloskan. Bu Monic hanya terdiam mengikuti sensasi yg kuberikan. Wow, aku tersentak melihat pemandangan didepanku. Kulitnya putih mulus, pantatnya berisi, bodynya kencang dan ramping. CD merah jambu sepadan warna dgn BH yg menutupi payudara yg walaupun tdk besar tapi sangat menggairahkan.
“Bu Monic benar-benar wanita tercantik yg pernah kulihat”, gumamku.
Bu Monic kemudian mengikuti aksiku tadi dgn mulai melucuti pakaian yg kukenakan. Namun dia lebih garang lagi karena pakaianku tanpa bersisa, polos. Penisku yg sedari tadi tegang kini seakan menunjukkan kehebatannya dgn berdiri tegak menantang Bu Monic.
“Kamu ganteng Zal”, katanya seraya tanganya meraup penisku dan ahh bibir mungilnya sdh mengulum.
Oh nikmatnya. Sentuhan bibir dan sapuan lidahnya diujung penis ku bener-bener membuat sensasi dan membuat nafsu memuncak.
Aku nggak tahan untuk berdiam diri menerima sensasi saja. Kudorong tubuhnya keranjang, kuloloskan CD dan Bra-nya. Sambil masih tetap menikmati jilatan Bu Monic, aku meraih buah dada miliknya dan kuremas-remas. Tanganku merayap keselangkangannya. Jari tengahku menyentuh klitorisnya dan mulai mengusap, basah. Bu Monic tersentak. Sesekali jari kumasukkan kedalam meqinya. Berusaha membuat sensasi dgn menyentuh G-spot-nya.
Cerita Selingkuh Hot, Atas inisiatifku kami bertukar posisi, gaya 69. Jilatan lidahnya semakin sensasional dgn menulur hingga ke pangkal kemaluanku. Dua buah bijiku dikulumnya Bener-bener nikmat. Gantian aku merangkai kenikmatan untuk Bu Monic, kusibakkan rambut halusnya dan kusentuh bibir meqinya dgn ujung lidah. Dia mengelinjang. Tanpa kuberi kesempatan untuk berpikir, kujilati semua susdut meqinya, klitorisnya kugigit-gigit. Bu Monic menggelinjang liar dan,
“Aku mau keluar Zal.. sdh nggak tahan”, katanya disela rintihan.
Tubuhnya mengejang dan tiba-tiba terhemmpas lemas, Bu Monic orgasme.
Aku bangga juga bisa membuat wanita secantik ini puas hanya dalam 5 menit jilatan.
“Nikmat Zal, aku bener-bener nafsu sama kamu. Dan ternyata kamu pintar muasin aku, terima kasih ya Zal”, ujarnya.
“Jangan terima kasih dulu Bu, ini belum apa-apa, nanti Rizal kasih yg lebih dahsyat”, sahutku.
Kulihat mata bu Monic berbinar-binar.
“Bener ya Zal, puasin aku, sdh setahun aku nggak merasakan orgasme, suamiku sdh bosan kali sama aku”, bisiknya agak merintih lirih.
5 menit kemudian kugiring tubuh Bu Monic duduk diatas pinggulku. Batang Penisku kumasukkan ke dalam meqinya dan slebb,lancar karena sdh basah. Tanpa dikomando Bu Monic sdh bergerak naik turun. Posisi ini bikin aku tambah bernafsu karena aku bisa menatap tubuh indah putih bersih dgn wajah yg cantik, sepuasnya. Lama kami bereksplorasi saling merangsang. Terkadang aku mengambil posisi duduk dgn tetap Bu Monic dipangkuanku. Kupeluk tubuhnya kucium bibirnya.
“Ahh nimat sekali Zal”, ntah sdh berapa kali kata-kata ini diucapkannya.
Penisku yg belum terpuaskan semakin bergejolak disasarannya. Kemudian aku mengubah posisi dgn membaringkan tubuh Bu Monic dan aku berada diatas tubuh mulus. Sambil mencium bibir indahnya, kumasukkan batang penisku ke meqinya. Pinggulku kuenjot naik turun. Kulihat Bu Monic merem-melek menahan kenikmatan. Pinggulnya juga mulai bereaksi dgn bergoyang melawan irama yg kuberikan. Lama kami dalam posisi itu dgn berbagai variasi, kadang kedua kakinya kuangkat tinggi, kadang hanya satu kaki yg kuangkat. Sesekali kusampirkan kakinya ke pundakku. Bu Monic hanya menurut dan menikmati apa yg kuberikan. Mulutnya mendesah-desah menahan nikmat.
Tiba-tiba Bu Monic mengerang panjang dan
“Zal, aku udah mau keluar lagi, aku bener-bener nggak tahan”, katanya sedikit berteriak.
“Aku juga mau keluar nih.. bareng yuk”, ajakku.
Dan beberapa detik kemudian kami berdua melolong panjang
“Aaahhhhhh..”.
Kurasakan maniku menyemprot dalam sekali dan Bu Monic tersentak menerima muntahan lahar panas penisku. Kami sama sama terkulai lemas.
“Kamu hebat Zal, bisa bikin aku orgasme 2 kali dalam waktu dekat”, katanya disela nafas yg tersengal.
Aku hanya bisa tersenyum bangga.
“Bu Monic nggak salah milih orang, aku hebat kan?” kataku berbangga yg dijawabnya dgn ciuman mesra.
Setelah istirhat sebentar Bu Monic kemudian menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhnya dgn shower. Dari luar kamar mandi yg pintunya nggak tertutup aku menadang tubuh semampai Bu Monic. Tubuh indah seperti Bu Monic memang sangat aku idam-idamkan. Aku yg punya kecenderungan sexual Udipus Comp-lex bener-bener menemukan jawaban dgn Bu Monic. Bosku ini bener-bener cantik, maklum mantan model. Tubuhnya terawat tanpa cela. Aku sangat beruntung bisa menikmatinya, batinku.
Penisku tanpa dikomando kembali menegang melihat pemandangan indah itu. Perlahan aku bangun dari ranjang dan melangkah ke kamar mandi. Bu Monic yg lagi merem menikmati siraman air dari shower kaget ketika kupeluk. Kami berpelukan dan berciuman lagi. Kuangkat pantatnya dan kududukkan di meja toalet. Kedua kakinya kuangkat setengah berjongkok lalu kembali kujilati meqinya. Bu Monic kembali mendesah.
Ada sekitar 5 menit keberi dia kenikmatan sapuan lidahku lantas kuganti jilatanku dgn memasukkan penisku. Posisiku berdiri tegak sedangkan Bu Monic tetap setengah berjongkok di atas meja. Kugenjot pantatku dgn irama yg pasti. Dgn posisi begini kami berdua bisa melihat jelas aktifitas keluarmasuknya batang penis dalam meqi, dua-duanya memerah tanda nikmat.
Setelah puas dgn posisi itu kutuntun Bu Monic turun dan kubalikkan badannya. Tangannya menumpu di meja sementara badannya membungkuk. Posisi doggie style ini sangat kusukai karena dgn posisi ini aku ngerasa kalau meqi bisa menjepit punyaku dgn mantap. Ketika kujebloskan batang penisku, uupps Bu Monic terpekik. Kupikir dia kesakitan, tapi ternyata tdk.
“Teruskan Zal, nikmat banget.. ohh.. kamu hebat sekali”, bisiknya lirih.
Ada sekitar limabelas menit dalam posisi kesukaanku ini dan aku nggak tahan lagi mau keluar.
“Bu.. aku keluar ya”, kataku.
“Ayo sama-sama aku juga mau keluar”, balasnya disela erangan kenikmatannya.
Dan.. ohh aku lagi-lagi memuncratkan sperma kedalam meqinya yg diikuti erangan puas dari Bu Monic. Aku memeluk kencang dari belakang, lama kami menikmati sensasi multi orgasme ini. Sangat indah karena posisi kami berpelukan juga menunjang. Kulihat dicermin kupeluk Bu Monic dari belakang dgn kedua tanganku memegang buah dadanya sementara tangannya merangkul leherku dan yg lebih indah, aku belum mencopot batang penisku.. ohh indahnya.
Usai mandi bersama kamipun memesan makan. Selesai makan kami bergegas kembali kekantor dgn mobil sendiri-sendiri. Sore hari dikantor seperti tdk ada kejadian apa-apa. Sebelum jam pulang Bu Monic memanggilku lewat sekretarisnya. Duduk berhadapan sangat terasa kalau suasananya berubah, tdk seperti kemarin-kemarin. Sekarang beraroma cinta.
“Zal, kamu mau kan kalau di kantor kita tetep bersikap wajar layaknya atasan sama bawahan ya. Tapi kalo diluar aku mau kamu bersikap seperti suamiku ya”, katanya tersenyum manja.
“Iya Bu cantik”, sahutku bergurau.
Cerita ngentot, Sebelum keluar dari ruangannya kami masih sempat berciuman mesra.
Sejak itu aku resmi jadi simpanan bos ku. Tapi aku menikmati karena aku juga jatuh cinta dgn wanita cantik idaman hati ini. Sdh setahun hubungan kami berjalan tanpa dicurigai siapapun karena kami bisa menjaga jarak kalau di kantor.
Share: