388cash388cash

Musim Bokep : Perkosa ABG Sexy


Perkenalkan namaku Anton , aku merupakan seorang pegawai disalah satu perusahaan swasta di Jakarta, Umurku kurang lebih 34 tahun. AKu kost di daerah Slipi, letak kamarku kebetulan bersebelahan dengan kamar seorang gadis SMA yang manis dan menggemasakan. Dirinya bernama Amel, Amel ini mempunyai tubuh yang mungil, putih dan mulus tanpa ada lecet sedikitpun. Di dalam kamar kostku tersedia berbagai celah angin Fentilasi, teptnya lubng Fentilasi itu menghubungkan antara kamarku dengan kamar Amel. Semula celah Fentilasi itu telah kututup dengan kertas, berfungsi supaya tidak ada debu alias nyamuk yang masuk, berhubung Amel kost di sebelah kamarku, maka kertas itu aku lepas, jadi aku bisa dengan jelas menonton apa yang terjadi pada kamar Amel itu. Hhe . Kali aja aku bisa mendapat pemandangan indah dari kamar Amel.

Awal mula cerita Sexku ini berwal dari Keisenganganku ketika aku berada di kamar kos. Pada sebuahmalam aku mendengar suara pintu di sebelah kamarku dibuka, lalu aku semacam biasanya naik ke atas meja untuk mengintip. Nyatanya Amel itu baru pulang dari sekolah, tapi yang membikin saya heran kenapa hingga larut malam begini dirinya pulang dari sekolah (tanyaku dalam hati ). Ketika itu Amel sedang menaruh tas, Kemudian dirinya mencopot sepatunya. Kemudian setelh itu Amel beranjak mengambil segelas air putih dan meminumnya. Seusai berakhir minum dirinya duduk di kursi, tiba-tiba ketika di duduk, Amel membawa kakinya menghadap pada celah angin tempat aku mengintip.

Ketika itu Amel sama sekali tidak bisa menonton ke arahku sebab lampu kamarku telah kumatikan, maka dari itu aku bisa dengan leluasa menonton ke dalam kamarnya. Tetap pada posisi kakinya yang diangkat di atas kursi, aku bisa menonton jelas celana dalamnya yang berwarna hitam dengan gundukan kecil di tengahnya. Ketika menonton itu dengn Otomatis , tiba- tiba penisku yang berada dalam celanaku mulai ereksi. Mataku mulai melotot menonton keindahan yang tiada duanya itu, apalagi ketika Amel bangkit dari kursi dan mulai melepaskan baju dan rok sekolahnya, saat ini terkesanlh Amel yang hanya menggunakan BH dan celana dalam saja. nomor jitu

Dalam posisinya yang memkai BH dan CD dirinya bercermin sebentar memperhatikan tubuhnya yang ramping dan putih mulus itu. Seusai bercermin tangan Amel mulai meluncur pada payudaranya yang nyatanya tetap kecil tapi kencang. Kemudian mulai diusap payudaranya dengan lembut, dipuntir-puntirnya dengan pelan puting susunya sambil memejamkan mata, rupanya dirinya mulai merasakan nikmat, disusul dengan tangan satunya yang meluncur ke arah celana dalamnya, mulai digosoknya dengan perlahan Vagina Amel dengan jari-jarinya itu. Dirinya memainkan jari-jari divaginany yang tetap tertutup celna dlam itu lumayan lama.

Ketika menonton itu tubuhkupun mulai bergetar, sedangkan penisku telah sangat tegang sekali. Tidak lama kulihat Amel mulai melepaskan celana dalamnya. Astaga… nyatanya sangat indah sekali Vagina Amel, terkesan sangat bersih dan belum ada bulunya sama sekali. Beranjaklah Amel naik ke tempat tidur dengan posisi menelungkup dan di mulai menggoyangkan pantatnya layaknya semacam sedang bersetubuh. Amel menggoyang pantatnya ke kiri, kanan, naik dan turun, rupanya dirinya sedang mencari kenikmatan yang ingin sekali dirinya rasakan, tapi hingga lama Amel bergoyang rupanya kenikmatan itu belum dicapainya, Lalu dirinya bangkit dan menuju kursi dan ditempelkannya vaginanya pada ujung kursi sambil digoyang dan ditekan maju mundur dengan desahan-desahan kecilnya.

Akupun merasa kasihan menonton Amel yang sedang terangsang berat itu, suara nafasnya yang ditahan mengfotokan dirinya sedang berusaha meraih dan mencari kenikmatannya. Kemudian Amel beranjak mengambil sebuah timun kecil, seusai mendpatkan Timun itu, dibasahilah dengan ludahnya lalu pelan-pelan Timun itu dimasukan ke celah vaginanya, begitu Timun itu masuk kurang lebih satu alias dua centi matanya mulai merem-melek dan erangan nafasnya makin memburu,
“ Ssss….Ahh… ouhhh… ahhh… ” desah adel yang mulai merasakan nikmat,
Lalu dicopotnya Timun itu dari vaginanya, kini jari tengahnya mulai juga dicolokkan ke dalam vaginanya. Pertama, jari itu masuk hingga sebatas kukunya kemudian dirinya dorong lagi jarinya untuk masuk lebih dalam lagi, dirinya melenguh,
“ Ouhhh… Ssss… ahhhh… ” desah adel lagi,

Aku merasa heran dengan Adel, jari tengahnya dicabut lagi dari vaginanya, tidak lebih nikmat rupanya, lalu dirinya menonton sekelilingnya untuk mencari sesuatu, aku yang menyaksikan semua itu betul-betul telah tidak tahan lagi. Penisku telah sangat mengeras dan tegang menarik, lalu kubuka celana dalamku dan kini penisku leluasa bangun lebih gagah, lebih besar lagi ereksinya Menonton vagina si Amelyang sedang terangsang itu. Lalu aku mengintip lagi dan kini Amel rupanya sedang menempelkan vaginanya yang bahenol itu pada ujung meja belajarnya. Saat ini gerakannya maju mundur sambil menekannya dengan kuat, lama dirinya berbuat semacam itu.., dan tiba-tiba dirinya melenguh,
“ Ssss… Ahh… ahh… ahhh…. ”, rupanya dirinya telah mencapai kenikmatannya,
Singkat cerit seusai berakhir, dirinya lalu berbaring di tempat tidurnya dengan nafas yang tersengal- sengal. Saat ini posisinya cocok berada di depan pandanganku. Kulihat vaginanya yang berubah warna menjadi agak kemerah-merahan sebab digesek semakin dengan ujung kursi dan meja. Terkesan jelas vaginanya yang menggembung kecil ibarat kue apem yang ingin rasanya kutelan, kulumat habis, dan tanpa terasa tanganku mulai menekan biji penisku dan kukocok penisku yang sedang dalam posisi menegang. Kuambil sedikit Hand Body lalu kuoleskan pada kepala penisku, lalu kukocok semakin, kukocok naik turun dengan lumayan lama. Sebab aku telah sangat Horny sekali, Tidak lama muli kurasakan denyutan-denyutan pada Batang Penisku, tidak lama kemudian ….

“ Ahhhh… Ouhhhh… Ssss… Ahhhh… Crottt… Crottt… Crottt… ” desh pelanku, dan keluarlah air maniku menyembur kencang ke tembok sambil mataku tetap menatap pada vagina Amelyang tetap telentang di tempat tidurnya.
Nikmat sekali rasanya onani sambil menyaksikan Amelyang tetap berbaring telanjang bulat. Kuintip lagi pada celah angin, dan rupanya dirinya ketiduran, mungkin capai dan lelah. Esok harinya aku bangun kesiangan, lalu aku mandi dan buru-buru pergi ke kantor. Di kantor semacam biasa tidak sedikit kerjaan menumpuk dan rasanya hingga jam sembilan malam aku baru berakhir. Meja kuselesaikan, komputer kumatikan dan aku pulang naik taksi dan kurang lebih jam sepuluh aku hingga ke tempat kostku. Seusai makan malam tadi di jalanan, aku tetap membuka kulkas dan meminum bir dingin yang tinggal dua botol.

Aku duduk dan menyalakan TV, ku-stel volumenya lumayan pelan. Aku terbukti orang yang tidak suka berisik, dalam bicarapun aku bahagia suara yang pelan, kalau ada wanita di kantorku yang bersuara keras, aku langsung menghindar, aku tidak suka. Agenda TV rupanya tidak ada yang keren, lalu kuingat kamar sebelahku ada Amel yang tadi malam telah kusaksikan segalanya yang membikin aku sangat ingin mempunyainya. Mulailah aku naik ke tempat biasa dan mulai lagi mengintip ke kamar sebelah. Amelyang cantik itu kulihat tengah tidur di kasurnya, kulihat nafasnya yang teratur naik turun menandakan bahwa dirinya sedang betul-betul tidur pulas.
Ketika menonton Amel yang tertidur pulas, tiba-tiba nafsu jahilku timbul, dan segera kuganti celana panjangku dengan celana singkat dan dalam celana singkat itu aku tidak menggunakan celana dalam lagi, aku telah nekat, kamar kostku kutinggalkan dan aku pura- pura duduk di luar kamar sambil menghisap sebatang rokok. Seusai kulihat situasinya aman dan tidak ada lagi orang, nyatanya pintunya tidak di kunci, mungkin dirinya lupa alias juga terbukti telah ngantuk sekali, jadi dirinya tidak memikirkan lagi mengenai kunci pintunya. Dengan pelan dan hati-hati aku mulai masuk ke kamarnya dan pintu langsung kukunci pelan dari dalam.

Lalu kuhampiri tempat tidurnya, kemudian aku duduk di tempat tidurnya memandangi wajah Amel yang mungil itu, Astaga… Amel menggunakan daster yang tipis, daster yang tembus pandang jadi celana dalamnya yang kini berwarna Merah sangat jelas terbayang di hadapanku. Menonton itu penisku langsung tegang sempurna jadi keluar dari celana pendekku. Kulihat wajahnya, matanya, alisnya yang tebal, dan hidungnya yang mancung agak sedikit menekuk tanda bahwa gadis ini mempunyai nafsu besar dalam seks, itu terbukti rahasia lelaki bagi yang tahu. Ingin rasanya aku langsung menubruk dan mejebloskan penisku ke dalam vaginanya, tapi aku tidak mau ceroboh semacam itu. Seusai aku yakin bahwa Amelsangatlah telah pulas, pelan-pelan kubuka tali dasternya, dan terbukalah, lalu aku sampirkan ke samping. Saat ini kulihat pahanya yang putih kecil dan padat itu.

Sungguh sebuahpemandangan yang sangat menakjubkan, apalagi celana dalamnya yang mini membikin gundukan kecil ibarat gunung merapi yang tetap ditutupi oleh awan membikin penisku mengejat- ngejat dan mengangguk- ngangguk. Pelan-pelan tanganku kutempelkan pada vaginanya yang tetap tertutup itu, aku diam sebentar takut kalau kalau Amelbangun, aku bisa kena malu, tapi rupanya Amelsangatlah tertidur pulas, lalu aku mulai menyibak celana dalamnya dan Menonton vaginanya yang mungil, lucu, menggembung, ibarat kue apem yang ujungnya ditempeli sebuah kacang. Sangatlah aku merinding dan gemetar menonton itu. Saat ini mulailah kumainkan jariku pada pinggiran vaginanya, kuputar semakin, kugesek pelan, sekali-sekali kumasukkan jariku pada celah kecil yang betul-betul indah, bulunyapun tetap tipis dan lembut. Penisku rasanya makin ereksi berat,
“ Ssss… ahhhh… “aku mendesah lembut.,
Betapa indahnya kau Amel, alangkah kuingin mempunyaimu, aku menyayangimu, cintaku langsung hanya untukmu. Oh, aku terperanjat sebentar ketika Amel bergerak, rupanya dirinya menggerakkan tangannya sebentar tanpa sadar, sebab aku mendengar nafasnya yang teratur berarti dirinya sedang tidur pulas. Lalu dengan nekatnya kuturunkan celana dalamnya perlahan tanpa bunyi, pelan, pelan, dan lepaslah celana dalam dari tempatnya, kemudian kulepas dari kakinya jadi saat ini Amelsangatlah telanjang bulat. Menarik, indah sekali bentuknya, dari kaki hingga wajahnya kutatap tidak berkedip. Payudaranya yang tetap berupa puting itu sangat indah sekali. Sangat menarik, pelan-pelan kutempelkan wajahku pada vaginanya yang merekah bak bunga mawar, kuhirup bau wanginya yang khas.

Aku sangatlah telah tidak tahan, lalu lidahku kumainkan di kurang lebih vaginanya. Aku terbukti populer sebagai si pandai lidah, sebab setiap wanita yang telah sempat kena lidahku alias jilatanku tentu bakal ketagihan, aku terbukti jago memainkan lidah, maka aku praktekan pada vagina si Amel ini. Lereng gunung vaginanya kusapu dengan lidahku, kuayun lidahku pada pinggiran lalu sekali-kali sengaja kusenggol klitorisnya yang indah itu. Kemudian gua kecil itu kucolok lembut dengan lidahku yang sengaja kuulur panjang, aku usap semakin, aku colok semakin, kujelajahi gua indahnya jadi lama- kelamaan gua itu mulai basah, lembab dan berair. Nikmat sekali air itu, bau yang khas membikinku mabuk kepayang, penisku telah tidak sabar lagi, tapi aku tetap takut kalau kalau Amelterbangun bisa runyam nanti, tapi desakan kuat pada penisku telah sangat besar sekali.

Nafasku sangatlah tidak karuan, tapi kulihat Amelmasih tetap saja pulas tidurnya.-Akupun lebih bersemangat lagi, kini semua performa lidahku kupraktekan saat ini juga, menarik terbukti, vagina yang mungil, vagina yang indah, vagina yang telah basah. Rasanya semacam telah siap menanti tibanya senjataku yang telah bentrok untuk menerobos gua indah misterius yang ditumbuhi rumput tipis milik Melda, tetapi kutahan sebentar, sebab lidahku dan jilatanku tetap asyik bermain di sana, tetap memberbagi kenikmatan yang sangat menarik bagi Amel.
Tapi sayang sekali Amel tertidur pulas, andai kata Amel bisa merasakan dalam keadaan sadar tentu sangat menarik kenikmatan yang sedang dirasakannya itu, tapi mesikipun Amel saat ini sedang tertidur pulas dengan cara psycho seks yang berlangsung dengan cara alamiah dan biologis, nikmat yang amat sangat itu tentu terbawa dalam mimpinya, itu pasti. Mesikipun dirinya tertidur pulas nafasnya yang mulai tersengal dan tidak teratur dan vaginanya yang telah basah, itu menandakan hal psycho tersebut telah bekerja dengan baik. Jadi nikmat yang menarik itu tetap bisa dirasakan seperempatnya dari keseluruhannya kalau di saat sadar.

Akhirnya Sebab kupikir telah lumayan rasanya lidahku bermain di vaginanya, maka pelan-pelan penisku yang terbukti telah minta semakin sejak tadi kuoles-oleskan dulu sesaat pada ujung vaginanya, lalu pada clitorisnya yang mulai memerah sebab nafsu, rasa basah dan hangat pada vaginanya membikin penisku bergerak sendiri otomatis semacam mencari-cari celah gua dari titik nikmat yang ada di vaginanya. Dan ketika penisku dirasa telah lumayan bermain di daerah istimewanya, maka dengan hati-hati tetapi tentu penisku kumasukan perlahan-lahan ke dalam vaginanya.., pelan, pelan dan,

“ Zleebbb… slupppp… Ahhhh… ”, masuklah kepala penisku yang gundul telah tidak kelihatan sebab batas di kepala penisku telah masuk ke dalam vagina Amelyang hangat nikmat itu.
Lalu kuperhatikan sebentar wajahnya, Masih!, dia, Amel tetap pulas saja, hanya sesaat saja kadang nafasnya agak sedikit tersendat,
“ Eghhh… Ssss… Ahhhh…. Sss… Ouhhh… ”, desahnya mulai terdengar semacam orang ngigau,
Kemudian kucabut lagi penisku sedikit dan kumasukkan lagi agak lebih dalam kira-kira hampir setengahnya, Ohhh… alangkah nikmatnya, alangkah enak dan alangkah kesetnya celahmu Vaginamu sayang ( ujar dalam hatiku ).Gerakanku kuhentikan sebentar, kutatap lagi wajahnya yang betul-betul cantik yang mencerminkan sumber seks yang menarik dari wajah mata dan hidungnya yang agak menekuk sedikit, Sungguh alangkah sempurnanya tubuhmu Amel. Apapun yang terjadi aku bakal bertanggung jawab untuk semuanya ini. Aku sangat menyayangimu. Lalu kembali kutekan agak dalam lagi penisku supaya bisa masuk lebih jauh lagi ke dalam vaginanya,
“ Zlebbb… Sss… Ahhh.. ouhhh… ” desah nimatku,

Sungguh menarik, sungguh nikmat sekali vaginanya, belum sempat selagi ini ada wanita yang mempunyai vagina seenak dan segurih milik Amel ini. Ketika kumasukan penisku lebih dalam lagi, kulihat Amelagak tersentak sedikit, mungkin dalam mimpinya dirinya merasakan kaget dan nikmat juga yang menarik dan nikmat yang amat sangat ketika senjataku betul-betul masuk, lagi-lagi dirinya mengerang, erangan nikmat, erangan sorga yang aku yakin sekali bahwa Amel tentu merasakannya mesikipun dirasa dalam tidurnya. Akupun demikian, ketika penisku telah masuk semua ke dalam vaginanya, kutekan lagi hingga terbenam habis, lalu kuangkat lagi dan kubenamkan lagi sambil kugoyangkan perlahan ke kanan kiri dan ke atas dan bawah, gemetar badanku merasakan nikmat yang sesungguhnya yang diberbagi oleh vagina Amel ini.

Aneh sangat menarik, vaginanya sangat menggigit lembut, menghisap pelan dan lembut dan meremas senjataku dengan lembut dan kasih sayang. Sangatlah vagina yang menarik. Oh… Amel, tidak bakal kutinggalkan kamu. Lalu dengan lebih semangat lagi aku mendayung dengan kecepatan yang taktis sambil membikin goyangan dan gerakan yang terbukti telah kuciptakan sebagai resep untuk memuaskan Amel ini. Akhirnya senjataku kubenamkan habis ke dasar vaginanya yang lembut, habis kutekan penisku dalam- dalam. Aakh, sumur Amelterbukti bukan main, mesikipun celah vaginanya itu kecil tetapi aneh bisa menampung senjata meriam milikku yang kurasa lumayan besar dan panjang, belum lagi dengan urat-urat yang tumbuh di kurang lebih batang penisku ini, vagina yang menarik. Lama-kelamaan, ketika penisku sangatlah kuhunjamkan habis dalam- dalam pada vaginanya, aku mulai merasakan semacam rasa nikmat yang menarik, yang bakal muncrat dari batang kemaluanku,

“ Sss… Ahhh… Ouhhh…” desah nikmatku,
Kemudian mulai kupercepat gerakanku pinggulku naik turun dengan Full Power, tidk lama kemudian ….
“ Crottt… Crottt… Crottt… Ssss… Aaaaaaahhhh…. “ akhirnya tersemburlah air maniku membnjiri vagina Amel yang sempit dan nikmat itu,
Terkulai lemaslah aku seusai menikmti Vagin amel yang nikmat itu. Kemudian segera kucabut penisku itu, sebab aku takut apabila Amel terbangun. Dan seusai berakhir, aku segera merapikan lagi. Celana dalamnya kupakaikan lagi, begitu juga dengan dasternya juga aku kenakan lagi padanya. Sebelum kutinggalkan, aku kecup dulu keningnya sebagai tanda sayang dariku, sayang yang betul-betul muncul dari diriku, dan akhirnya pelan-pelan kamarnya kutinggalkan dan pintunya kututup lagi. Aku masuk lagi ke kamarku, berbaring di tempat tidurku, sambil menerawang, aku menghayati permainan tadi. Oh, sungguh sebuahkenikmatan yang tiada taranya.
Kemudian seusai itu akupun tertidur dengan pulasnya.

Singkat cerita keesokan harinya semacam biasa aku bangun pagi, mandi dan siap-siap pergi ke kantor. Ketika aku ingin berngkat kekantor tiba-tiba aku menonton amel yang tersenyum kepadaku. Tanpa bicara apapun kemudian dirinya pergi begitu saja. Entah apa maksud dari senyuman Amel itu. Dengan senyuman Amel itu aku sempat berfikir apakah dirinya semalam tahu kalau aku menyetubuhinya ( ucapku dalam hati ), tapi itu tidak kufikirkan terlalu lama, misalkan dirinya tahupun aku tidak persoalan, sebab aku telah siap dengan segala resikonya.

Share: