388cash388cash

Cerita Sex : About My Wife



Mulai hari ini kami sekeluarga bakal berlibur ke pulau Bali selama tiga hari. Pasti saja liburan yang telah dinanti kelak oleh kami sekeluarga. Kami ke Bali dengan menggunakan pesawat malam ini.
Pada sore hari dengan segala koper yang telah disiapkan tadi malam, anak-anak pergi dengan mobil wagon menjemput istri di kantornya serta kemudian baru menjemput saya di kantor. Tidak hanya keluarga ada satu orang kantor saya yang ikut dalam liburan hari ini. Dirinya adalah Mia.
Awalnya Mia tak mudah saja mau ikut liburan dengan kami tapi seusai saya bujuk dengan beberapa tutorial serta juga istri sempat bicara dengan dirinya untuk meyakinkan dia, baru dirinya mau ikut dengan kami, apalagi anak-anak juga ikut.

Ketika mobil tiba di kantor, istri menelpon saya dari mobil serta menantikan di parkir bawah. Kemudian saya segera menelpon ke mejanya Mia serta minta ke dirinya untuk turun dahulu serta naik ke mobil dahulu, baru kemudian saya menyusul turun, jadi tak terlalu menyolok perhatian orang tak sedikit.
Dalam perjalanan menuju airport kami tak terlalu tak sedikit bicara serta Mia juga tetap terkesan kaku serta hanya bicara sedikit dengan istri. Tapi anak-anak semacam biasanya, diperjalanan lumayan ramai penuh canda.

Seusai di airport baru terkesan suasana mulai santai serta terkesan Mia mulai bersahabat dengan anak-anak serta telah bisa bersenda gurau. Selama menantikan pesawat kami sempat mampir ke coffee shop untuk sedikit santai dahulu. Saya, istri serta Mia duduk di satu meja. Saya memesan kopi, istri serta Mia memesan fresh juice. Di meja itu Mia mulai tak sedikit bicara serta sedikit demi sedikit hilang rasa malunya untuk bicara dengan istri. Pasti semua ini berkah pandainya istri mengundang bicara Mia, jadi dirinya begitu yakin serta percaya diri serta melihat istri yang begitu open dengan dia. Dalam pesawat saya serta istri duduk berderet. Mia serta anak-anak satu deret di kursi agak ke belakang.

Dari airport Denpasar kami menuju hotel dengan menggunakan taxi, tapi sebab jumlah orang serta kopernya tak sedikit maka kami dengan dua taxi pergi kesana. Anak-anak serta istri di satu taxi, kemudian saya serta Mia di taxi berikutnya. Kami menginap di hotel kurang lebih Nusa Dua, tidak hanya bersih disana terasa lebih tenang dibanding tempat yang lain. Dalam perjalanan menuju hotel saya sempat berbicara ke Mia bahwa tak usah terlalu khawatir soal kejadian bulan lalu dikantor itu. Lebih lanjut saya berbicara bahwa semua kejadian itu telah saya ceritakan serta istri telah mengenalnya. Semacam yang sempat saya katakan ke Mia bahwa saya serta istri segala sesuatunya open serta hal-hal semacam itu tak menjadi persoalan bagi istri. Ide untuk mengundang Mia ke Bali pun adalah ide istri saya. Kemudian saya katakan ke Mia supaya dirinya santai saja serta menikmati liburan ini dengan saya, istri serta anak-anak.

Untuk menginap saya telah booking untuk tiga kamar, untuk saya serta istri, anak-anak serta untuk Mia. Kami mendapat kamar yang lumayan keren. Tiga kama di lantai dasar berurutan, serta semuanya mempunyai teras yang langsung menghadap pantai, jadi kami bisa menikmati pemandangan laut yang keren. Kamar Mia berada diantara kamar kami serta anak-anak. Ketika check-in terbukti telah malam tapi jika jendela teras di buka lebar, terdengar dengan jelas suara ombak dari pantai di depan kami.

Seusai check-in praktis saya serta istri tak keluar kemana-mana, hanya anak-anak saja yang tetap menyempatkan waktu untuk berlangsung-jalan di dalam hotel, serta kolam berenangnya. Mia sendiri saya tak lebih tahu, tapi semacamnya dirinya juga tak kemana mana.

Seusai mandi saya menyempatkan diri duduk di teras sambil minum minuman yang ringan, terasa begitu relax suasana malam itu, apalagi seusai seharian kerja. Tak lama kemudian istri menyusul ke teras seusai berakhir mengeringkan rambut serta berias.

Dia tampil telah dengan menggunakan gaun tidurnya, serta begitu sexy penampilannya. Gaun tidur yang berwarna coklat mudah serta sangat tipis, boleh dikatakan mendekati transparan, panjangnya hingga sedikit diatas lutut. Dirinya tak duduk di sebelah saya, tapi berdiri bersandar ke psupaya teras serta memandang pantai di kegelapan malam. Saya memandangi istri yang sedang berdiri itu serta terkesan jelas dirinya telah tak mengenakan apa-apa lagi dibalik gaun tidurnya. Salah satu kakinya menginjak salah satu logam psupaya teras jadi kaki serta pahanya yang mulus itu terkesan hingga ke pangkal paha, sebab kancing gaun tidurnya sengaja dirinya buka dari bawah hingga pangkal pahanya.
Sambil tetap memandang ke pantai dirinya bicara dengan saya serta berbicara alangkah indahnya malam ini serta suasananya yang begitu romantis. Dirinya teringat ketika dulu kami sedang berlibur untuk honey moon serta beberapa cerita kenangan kami ketika itu.

Saya pun kemudian ikut menemani dirinya berdiri berdampingan di psupaya teras serta memandang ke pantai. Tak lama seusai itu saya membalikkan badan serta membelakangi pantai, serta meneruskan perbincangan kami. Suasana yang begitu romantis membikin suara istri begitu mesra serta terdengar sayup sayup ke kuping. Dirinya mulai bergeser hingga berdiri berhadapan dengan jarak yang begitu dekat di depan saya. Kemudian saya tawarkan minuman yang sedang saya pegang. Dirinya mengambil gelas itu serta diminum sedikit, sambil mata yang terus memandang ke saya, dirinya meneruskan pembicaraannya. Sambil bicara tangan saya dengan isengnya mulai melepaskan kancing gaun tidurnya satu persatu dari bawah yang telah terbuka dari pangkal pahanya hingga terlepas semua. Kemudian tangan serta jari saya dengan ringan serta halus menyentuh salah satu payudaranya. Hingga beberapa waktu kami tetap tetap terus bercerita cerita dengan mesranya. Suasana romantis terus memuncak hingga akhirnya kami terdiam, serta saya mulai membelai rambut di kurang lebih kupingnya serta sedikit demi sedikit luar biasa kepalanya jadi wajahnya terus mendekat ke saya. Bibirnya kemudian saya kecup dengan ringan berkali kali, serta dirinya juga membalasnya. Terus lama ciuman kami terus berkobar serta saling menggigit lidah dengan ringan. Kemudian dirinya saya ajak masuk ke dalam kamar untuk lebih leluasa meneruskan permainan cinta kami.
Malam itu kami bermain cinta begitu menggairahkan dalam suasana lampu kamar yang redup serta ditambah dengan suara ombak yang terdengar dari arah jendela teras yang tak ditutup sepanjang malam.

Tidak semacam biasanya, pagi ini begitu menyegarkan. Ketika tersadar fajar baru saja tampak, hembusan udara pantai di pagi hari begitu enak rasanya memasuki kamar hotel dari jendela teras yang terbuka semalaman. Di samping saya istri tetap tertidur lelap dengan posisi telungkup tanpa mengenakan gaun tidurnya. Tak lama seusai kami berakhir berhubungan sex malam tadi, kami tertidur lelap hingga pagi. Benar benar pagi yang indah di pulau dewata ini.
Saya menyempatkan diri keluar ke teras serta duduk menikmati suasana pantai di pagi hari. Lumayan lama juga saya di teras. Seusai langit mulai sedikit terang, terdengar suara istri bangun dari tempat tidur, tak lama kemudian dirinya menghampiri saya yang sedang duduk di kursi teras. Dirinya berdiri di belakang saya serta kemudian membungkuk memeluk leher saya serta mencium kepala saya sambil mengucapkan selamat pagi. Terasa hangat tubuhnya menyentuh tahap belakang kepala saya. Terasa payudaranya yang putih lembut itu. Dirinya tak mengancingkan gaun tidurnya. Hingga beberapa hari kami tetap memandang pantai terus sambil istri duduk di pangkuan saya.
Seusai mandi pagi, istri menelpon membangunkan anak-anak, tapi nyatanya mereka telah pada bangun. Kemudian mengumumkan untuk siap-siap pergi sarapan pagi di cafetaria hotel. Begitu juga Mia di telpon istri serta membikin janji berjumpa di loby untuk sama sama sarapan pagi.
Ketika kami ke loby hotel, anak-anak serta Mia telah berada di sana serta semacamnya sedang asyik berbincang-bincang. Mia mengenakan baju yang benar benar serasi dengan suasana pantai, menggunakan atasan kaos T-Shirt putih yang ketat dengan belahan dada yang lebar serta rendah serta bawahnya yang pendek, jadi daerah seputar pusarnya terkesan, serta celana jeans pendek, terkesan sexy. Istri saya menggunakan baju terusan mini dari bahan katun tipis dengan bercorak bunga-bunga, tahap belakangnya terbuka lumayan rendah, benar benar suasana pantai. Suasana sarapan pagi di cafetaria hotel pun terasa begitu bersahabat serta santai. Mia seakan semacam telah dalam lingkungan keluarga sendiri.
Pagi ini dengan mobil rental kami berlangsung-jalan ke tempat-tempat wisata di pulau Bali. Terkesan anak-anak begitu bergembira. Sehabis makan siang di kurang lebih kuta, kami sempat berlangsung jalan di sepanjang pantainya. Sebab tak mengangkat baju bernang, anak-anak tak jadi bernang di situ, tidak hanya itu saya anjurkan mereka bernang di private beach hotel kami menginap saja, tidak hanya bersih disana tak terlalu tak sedikit orang.
Ketika kembali ke hotel, saya serta istri balik ke kamar kami untuk sedikit beristirahat, tapi anak-anak semacam tak habis-habis energinya, mereka segera kembali ke kamar mereka untuk berganti pakaian bernang. Mia memperkenalkan diri untuk menemani anak-anak, sebab dirinya juga ingin berenang di pantai milik hotel itu.
Sore hari menjelang malam telephone kamar berdering, saya serta istri yang sedang tidur sore tersadar tiba-tiba. Nyatanya telphone dari anak-anak bahwa mereka minta izin untuk keluar jalan jalan malam bersama Mia. Menurutnya mereka mau jalan-jalan ke kuta. Saya setuju serta menyuruh mereka mengangkat mobil yang kami rental, sebab malam ini saya tak pakai lagi.
Tidak lama seusai itu anak-anak serta Mia datang ke kamar kami untuk mengambil kunci mobil serta langsung mereka pergi. Seusai memberbagi kunci mobil, istri kembali ke dalam kamar menuju saya yang tetap tiduran di tempat tidur sambil melihat agenda tv. Dirinya kembali naik ke tempat tidur serta rebahan miring ke samping menghadap saya yang sedang terlentang. Kemudian dirinya menanyakan makan apa malam ini ke pada saya sambil membelai belai rambut saya serta tangan yang satunya menyelusup ke balik kaos T-shirt saya, mengusap ngusap tahap dada. Lama kelamaan saya jadi terangsang juga, terasa penis mulai terangsang. Kemudian dengan cepatnya istri saya terjang jadi dirinya jatuh terlentang di tempat tidur serta saya telah berada di atas dia. Wajahnya saya dekati serta saya kecup bibirnya sambil menjawab pertanyaannya yang tadi, saya katakan ke dirinya hendak makan dirinya saja. Dirinya tersenyum becanda serta berbisik berbicara saya nakal.
Kancing baju satu persatu saya lepas serta segera kelihatan kedua payudaranya yang indah serta lembut itu. Putingnya saya jilat sedikit serta kemudian saya kulum di mulut. Terasa telah tegang serta keras, kemudian sedikit saya gigit puting yang kenyal itu.
Ketika muka saya hingga di kurang lebih pusar dia, segera kancing celana jeans pendeknya saya buka serta resleting di turunkan. Ujung celana kurang lebih pinggangnya saya genggam serta dengan sekali tarik, celana beserta celana dalamnya lepas meluncur ke bawah. Terkesan daerah kurang lebih clitoris nya begitu membasah begitu kentalnya. Sedikit demi sedikit mulai saya jilat serta terus lidah bergeser ke dalam vaginanya. Terasa terus tak sedikit cairannya yang keluar serta setidak sedikit itu pula saya menelannya, terasa asin. Lidah yang telah setengan masuk ke dalam vaginanya mulai saya mainkan ke kiri, kanan, atas serta bawah. Dirinya terus terangsang serta rintihannya terus kencang. Berkali kali dirinya menyebut nama kecil saya yang hanya tak jarang terdengar pada zaman kami kuliah dahulu, hanya dirinya serta kawan lama saya saja yang tahu nama itu. Telah sejak tadi dirinya mengharapkan penis saya masuk ke dia, tapi sengaja saya membiarkannya supaya dirinya terus penasaran serta hatinya terus menggebu.
Tapi saya juga tak tahan lebih lama lagi melihat gerakan serta suara istri yang begitu merangsang. Dengan posisi normal penis segera memasuki vaginanya yang telah tak sedikit mengeluarkan cairan itu. Semacam sesuatu yang telah di kelak nanti, terasa vaginanya berdenyut denyut menjepit penis hingga saya pun terus terangsang serta berusaha bersi kukuh terus. Namun rangsangan yang dirinya berbagi ke penis begitu hebat, apalagi dalam vagina telah begitu licin yang membikin saya sulit untuk menahan supaya jangan segera ejakulasi.
Badannya segera saya peluk serta di tarik supaya dirinya bangun serta membikin posisi kami sama sama duduk di atas tempat tidur. Ini sedikit mengurangi rangsangan ke penis, hingga saya bisa lebih aktif lagi menggoyangkan pinggul dengan irama yang teratur. Istri juga terkesan telah begitu terangsang hingga telah tak bisa mengontrol diri lagi semacamnya, semacam pasrah saja terhadap saya.
Menjelang akhir dari permainan sex kami, istri saya rebahkan kembali ke tempat didur serta dalam posisi normal saya mempercepat gerakan serta terus menuju klimaks. Saat mencapai klimaks, segera penis saya keluarkan dari vaginanya. Cairan putih kental yang panas segera keluar dengan kencangnya serta membasahi kedua payudaranya berkali kali. Kemudian tangannya meratakan cairan yang tumpah di payudaranya hingga rata membasahi dadanya. Jarinya yang ikut basah sebab sperma kemudian dirinya masukkan ke mulutnya bergantian hingga bersih dirinya jilat.
Tidak lama seusai itu saya tertidur lelap serta istri pun demikian semacamnya, tapi dirinya tak lama katanya.
Kemudian cerita kejadian selama saya tidur adalah bedasarkan cerita dari istri saya.
Dia hanya tidur sebentar serta kemudian dirinya mandi. Sebab dirinya lihat saya tetap tidur lelap, dirinya membiarkan saya tidur. Kemudian dirinya dengan mengangkat baju bernang, pergi ke kolam bernang hotel untuk bernang. Kolam bernang hotel itu terbukti indah sekali kalau malam, dari dalam kolam diterangi lampu jadi berkilau kilau serta di salah satu aspek kolam itu ada bar untuk minum-minum, serta sedikit santai. Meja bar nya sedikit lebih tinggi dari permukaan air kolam, jadi kami bisa ke bar itu tanpa wajib keluar dari kolam. Bar tender nya berdiri di balik kolam serta sejajar dengan kami yang di kolam.
Istri tak segera berenang, tapi duduk-duduk dahulu di tepi kolam bernang sambil minum serta makan makanan ringan serta katanya dirinya disana kenalan dengan seorang pria Itali yang telah lama bekerja di Indonesia. Ketika dirinya sedang asyik berbincang bincang, tak lama kemudian anak-anak serta Mia pulang dari jalan-jalan serta melintas dekat kolam, kemudian istri terbuktigil mereka serta mereka pun menemui istri, mereka dikenalkan ke pria Itali ini.
Ketika itu istri mengundang Mia untuk bernang bersama sama, serta semacamnya dirinya bahagia menerimanya, kemudian minta izin kembali ke kamar untuk mengambil baju bernangnya. Mendengar itu anak-anak juga ingin berenang juga, akhirnya istri mengizinkannya tapi tak boleh terlalu lama, sebab malam hari.
Mereka ber empat berenang dengan gembiranya malam itu. Seusai puas, anak-anak disuruh istri berhenti berenangnya serta kembali ke kamar mereka.
Sementara itu istri serta Mia tetap berada di kolam berenang serta istri mengundang minum di bar kolam berenang itu. Entah apa yang di bicarakannya, tapi menurut istri saya mereka berdua asyik berbincang bincang, tak tertinggal soal gosip gosip yang seru. Mia juga menanyakan soal hubungan kami suami istri yang terkesan tetap tetap begitu mesra, walupun pertanyaannya tetap sebatas itu serta agak sedikit ragu-ragu. Tapi Mia mulai lebih “berani” bertanya seusai istri memancing beberapa pertanyaan ke Mia.
Istri menanyakan bahwa menurut cerita saya, Mia punya tatoo kecil di kurang lebih pahanya. Istri saya ingin melihatnya, mesikipun sejak berenang tadi dirinya telah melihat sepintas. kemudian Mia dengan sedikit tetap malu menunjukkan ke istri. Istri begitu berminat hingga terus memperhatikan tatoo itu sambil meraba serta mengusap usapnya. Kemudian Istri meneruskan pembicaraannya serta berbicara bahwa saya begitu berminat dengan tatoo itu serta lama diraba oleh tangan saya, katanya sambil tersenyum memperhatikan wajah Mia. Pasti saja ini adalah kalimat yang membahas serta menantang Mia bahwa istri saya tahu segalanya.
Sempat suasana sedikit hening, tanpa pembicaraan. Tapi belum sempat Mia bicara, istri telah bertanya lagi, bagaimana rasanya ketika ketika kencan bersama saya di kantor waktu itu. Istri dengan nada begitu santai serta becanda memaksa Mia untuk bercerita kejadian waktu itu. Entah bagaimana cerita Mia ke istri, hingga Mia terus dekat dengan istri saya. Berakhir berenang pun mereka tetap asyik meneruskan perbincangannya di coffee shop di hotel hingga larut malam.
Ketika mereka hendak kembali ke kamar masing masing, di depan pintu kamar kami, istri mengundang untuk mampir masuk sebentar, tapi sebab tak enak serta telah larut malam, awalnya Mia menolak tapi seusai istri berbisik ke dirinya dengan nada becanda, barulah Mia mau masuk. Istri berbicara ke Mia bahwa mau mengganggu serta membikin surprise saya.
Mia mau mengikuti apa kata istri juga mungkin sebab suasana mereka yang telah begitu akrab.

Saya tersadar dari tidur serta sadar telah tertidur sejak tadi malam. Tapi suasana di luar sana tetap terkesan gelap sekali. Akhir-akhir saya tahu itu tetap dini hari kurang lebih jam satu alias jam duaan. Pasti saya tersadar sebab sesuatu sebab yang membikin saya bangun dari tidur yang lelap itu. Istri tak ada di samping saya, tapi terasa ada sesuatu pada tahap bawah saya yang begitu merangsang saya serta terasa nikmat sekali. Terasa penis begitu tegang sekali.
Bantal sedikit saya tinggikan serta kemudian mata melirik ke tahap bawah. Sempat sesaat saya begitu kaget serta surprise, tapi kemudian segera saya bisa mengontrol diri.
Terkesan ada dua kepala wanita berada di kurang lebih selangkangan kaki saya. Seorang sedang menciumi paha serta yang satu sedang mengelus elus penis. Saya segera mengenali yang sedang menciumi paha saya. itu istri saya, tapi wanita yang satu tak lebih jelas mukanya sebab gelapnya ruangan. Saya coba nasibkan lampu kecil dikurang lebih samping tempat tidur. Baru kemudian saya mengenalnya, dirinya Mia.
Ketika lampu kecil saya nyalakan, kedua duanya tetap meperbuat apa yang mereka kerjakan, hanya mata mereka saja yang sekejap melirik ke arah saya. Tanpa senyum apapun mereka kembali meneruskan apa yang mereka perbuat. Saya terus memandang apa yang mereka perbuat. Mia mulai menjilati batang penis mulai dari pangkalnya serta terus menuju ke kepala penis. Terasa lidahnya yang hangat serta basah menyentuh kulit penis. Mesikipun getaran lidahnya tak selihai istri, tapi ini telah membikin kenikmatan bagi saya. Sementara itu, istri pun mulai bergerak menuju penis serta kemudian dirinya mulai ikut menjilati penis dengan lidahnya yang begitu merangsang.
Mereka berdua saling menjilati penis saya dengan nafsunya. Pasti saja rasanya ini begitu nikmat serta punya rasa tersendiri. Tak semacam dijilat oleh seorang wanita, rasanya tak sama sekali, terasa ada dua lidah yang saling menjilati batang penis, kenikmatan yang begitu asyik yang hanya bisa dinikmati bagi yang sempat merasakannya saja. Mereka menjilat semacam saling berebut sesuatu. Khususnya ketika mereka mulai menjilati kurang lebih kepala penis, mereka saling berebut dengan nafsunya. Terkesan bibir Mia serta istri saling bersentuhan menjilat kepala penis, begitu juga bibir mereka saling bersentuhan ketika hendak mengulum ujung penis serta bersamaan menghisap ujung penis. Berkali kali terasa ujung penis mengeluarkan sedikit cairan sebab permainan mereka.
Istri serta Mia pun terdengar mulai terdengar desahannya sebab terangsang juga mereka. Ketika mereka berdua asyik menikmati penis, saya beberapa kali mengalihkan pemandangan saya ke badan istri serta Mia, mereka telah tak mengenakan apa apa lagi serta kedua rambut mereka basah semacam habis keramas. Warna kulit Mia sedikit lebih gelap dibandingkan istri, tapi terasa sama semacam istri, kulitnya begitu lembut serta hangat.
Saya kemudian mengubah posisi dengan membangunkan badan serta duduk di atas tempat tidur. Berkali kali kepala serta rambut mereka bergantian saya belai. Satu persatu, muka istri saya tarik supaya melihat ke saya serta kemudian saya cium dengan mesra serta nafsunya. Lidang serta lidah saling berjumpa serta meperbuat deep kiss. Kemudian Mia, wajahnya juga saya tarik semacam istri saya juga serta kemudian saya cium dengan dalamnya, terasa ciumannya begitu nafsu serta menggebu gebu melebihi istri. Mia serta istri bertubi tubi menciumi bibir saya saling berebut hingga ketiga bibir kami bersatu padu serta saling menjilat dengan lidah masing masing. Seusai itu Mia serta istri kembali menjilati penis, hingga beberapa waktu.
Selanjutnya istri mulai luar biasa diri serta duduk disamping menghampiri saya, tapi Mia tetap tetap menjilati penis, bahkan lebih leluasa lagi, dirinya muali memasukkan penis semuanaya kedalam mulutnya serta berkali kali di keluar masukkan ke mulutnya.
Istri kemudian berlutut di samping saya serta kami mulai saling berciuman lagi dengan mesranya. Tapi hari ini tangan saya bisa sambil meremas kedua payudaranya dengan cara bergantian, tersa putingnya telah begitu kenyal menantang. Kemudian tangan mulai saya gerakkan ke bawah, ke pusarnya perlahan lahan serta terus kebawah lagi hingga mencapai selangkangan pahanya. Terasa telah basah sekali selangkangannya dengan cairan tubuhnya yang keluar tak sedikit dari vaginanya. Saya mulai meraba klitorisnya serta diraba serta dimainkan dengan jari jari saya, terasa begitu licin sekali, hingga tak sadar jari telunjuk serta tengah terus masuk kedalam vaginanya bersamaan. Vaginanya terasa begitu hangat serta licin penuh dengan cairan beningnya yang lengket itu.
Tangan saya yang satu mulai saya ulurkan ke Mia serta dengan isyarat tangan luar biasa dirinya supaya bangun serta menjauhkan wajahnya dari penis. Dirinya saya tarik supaya mendekat ke saya serta di tuntun supaya dirinya berlutut kakinya berada di kiri kanan pinggul saya. Kemudian sambil memegang bahunya serta di tekan, saya memberi isyarat dengan menekan bahunya supaya dirinya mulai memasukkan penis ke dalam vaginanya. Mia segera merespons dengan menggenggam penis saya serta diarahkan ke mulut vaginanya, kemudian pinggulnya sedikit demi sedikit mulai turun serta terus membenamkan penis ke dalam vaginanya, terasa begitu panas didalamnya serta telah licin juga semacam istri saya.
Kemudian tangan saya yang tetap berada di bahunya sedikit demi sedikit di arahkan ke payudara Mia yang manis itu. Payudaranya tetap sedikit lebih kencang di banding istri, putingnya begitu keras. Dengan jari telunjuk serta tengah putingnya saya permainkan serta terkadang dijepit oleh kedua jari saya. Mia begitu terangsang hingga mulai merintih agak keras, sementara itu pinggulnya terus bergerak maju mundur memainkan penis saya yang berada di dalam vaginanya. Terdengar rintihan istri serta Mia yang saut menyaut sebab nikmatnya, begitu juga saya.
Untuk beberapa waktu istri membiarkan Mia menikmati penis saya didalam dirinya. Kemudian istri mulai bergerak mengubah posisi berlutut di belakang Mia serta kemudian dirinya merapat ke punggung Mia, kemudian dari arah belakang kedua lengannya menjulur ke depan serta kedua tangannya merauk serta meremas kedua payudara Mia. Badan Mia pun terus merapat ke saya, dirinya merintih berkali kali dengan suara keras serta menafsukan. Saya menciumi istri yang wajahnya berada di samping wajah Mia, dirinya seakan menolong supaya rangsangan ke Mia lebih luar biasa lagi. Saya pun dengan sekuat tenaga terus mengontrol diri supaya tetap bisa bersi kukuh lebih lama lagi.
Saatnya saya mengharapkan istri saya datang, posisi badan saya rebahkan lagi serta Mia saya tarik menuju arah muka saya. Dengan gaya merangkak Mia mendekati muka saya serta berhenti cocok mukanya berhadapan dengan muka saya. Ketika bergerak, goyangan payudaranya membikin saya terus panas. segera kedua pipinya saya pegang serta di tarik ke arah muka saya. Bibirnya yang begitu menafsukan segera saya sambut dengan ciuman yang dalam. Tetap terasa hembusan nafasnya yang terputus putus sebab permainannya tadi.
Seusai itu saya mulai merasakan penis masuk serta terbenam kedalam vagina, tapi hari ini adalah vagina istri. Dengan kemahirannya dirinya mulai menjepit berkali kali penis hingga saya tak kuat hingga mengeluarkan suara agak keras. Terkesan sepintas pinggul istri bergoyang berirama begitu menggairahkan serta salah satu tangannya terkesan memainkan clitoris serta vagina Mia. Kami bercengkrama dengan begitu menggairahkan serta tak ingin segera berakhir, ingin menikmati selama mungkin. Entah telah berapa lama kami demikian, terkesan masing masing telah berkeringat.
Selama menikmati permainan sex ini, saya juga sempat meperbuat sex dengan posisi penis dari belakang Mia maupun istri bergantian. Salah satunya semacam ketika saya memasuki vagina istri dari belakang. Mia terlentang di tempat tidur serta istri dalam posisi semacam merangkak persis di atas Mia. Kepalanya dirinya rendahkan hingga mendekati kedua payudara Mia serta tahap pinggul kebawah saja yang menungging ke atas hingga saya mudah untuk measuki vaginanya dari belakang. Ketika saya menikmati vagina istri dari belakang, istri juga ikut merangsang Mia dengan meraba, meremas serta mengulum payudara serta puting Mia, begitu indah sekalai pemandangannya.
Saat saat yang paling mengesankan adalah saat saya menjelang klimaks. Persisnya saya agak lupa tapi waktu itu menjelang klimaks, penis sedang berada di dalam vagina Mia. Sebab gerakan Mia yang begitu luar biasa hingga saya tak bisa bersi kukuh lagi. Saat menjelang ejakulasi, penis segera saya keluarkan dari Mia serta beberapa kali cairan putih susu yang panas serta kental keluar dari penis tentang dada istri serta Mia dengan cara bergantian hingga payudara mereka basah dengan sperma. Terbaru, istri sempat menggenggam penis dengan tangannya serta menggoyangkannya kedepan serta kebelakang didepan wajahnya serta satu hentakan yang terbaru dari penis membasahi kurang lebih mulut serta pipinya. Begitu puasnya kami bertiga bercengkrama serta akhirnya kami merobohkan diri di tempat tidur. Saya di tengah, Mia serta istri di kanan kiri saya tidur terlungkup serta kepala mereka berdua berbaring di atas dada saya. Kedua duanya saya ciumi dengan mesra serta tak sadar kami bertiga tidur dengan lelapnya.
Ketika saya bangun, matahari telah tampak serta terkesan istri habis berakhir mandi serta sedang mengeringkan rambut dengan hanya membalut badannya dengan handuk. Mia telah tak ada di kamar. Kemudian saya dekati istri serta saya kecup pipinya. Dirinya membalas dengan kecupan ringan di bibir saya. Saya berbisik di kupingnya menanyakan soal Mia. Istri dengan senyum mejawab dengan lembut bahwa Mia telah kembali ke kamarnya tadi pagi. Kemudian saya pun pergi menuju kamar mandi.
Pagi itu semacam tak ada faktor yang khusus, kami sarapan bersama sama di hotel serta bersantai di pulau dewata itu. Siang harinya kami sempat berenang bersama sama sekeluarga di kolam bernang hotel yang luas itu serta pasti saja Mia ikut bersama kami serta anak-anak. Sore hari menjelang matahari terbenam, saya, istri serta Mia sempat berlangsung jalan di pesisir pantai di lingkungan hotel serta duduk duduk di pasir.
Share: