388cash388cash

Cerita Sex : Nyata Selingkuh Dengan Sepupu


Namaku Vasha, usiaku sekarang telah menginjak kepala 3 yakni 31 tahun. Aku mempunyai 2 orang anak, kesaharianku sibuk mengurusi mereka mulai dari bangun tidur, menyiapkan kebutuhan sekolah setiap paginya. Sedangkan suamiku bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik, Selagi ini kenasiban ekonomi kita tidak jarang mengalami pasang surut mesikipun ada saja saudara yg menolong.

Ada salah satunya saudaraku yang rutin menolongku setiap aku mengalami kesusahan. Tetapi dengan satu syarat, aku harus sehingga istri yang baik serta tidak boleh hingga meninggalkan keharusanku sebagai bunda rumah tangga. Mungkin sebab dianggap tetap muda, saudaraku rutin mengamati kenasibanku serta juga keluargaku.

Berawal dari pertemuanku tanpa sengaja dengan salah satu mantan kekasihku, di sebuah pusat pertokoan aku sehingga sedikit lalai kepada tanggung jawabku. Namanya Anji seorang pria yang seumuran denganku, beda dengan suami yang umurnya terpaut jauh denganku. Waktu pertama kali berjumpa kita bersikap biasa saja, Kita cuma ngobrol bisa.

Sebelum kita pulang ke rumah masing-masing, kita saling tukar no telp. Hampir berbagai tahun kita tidak ada kontak.Sebetulnya aku mendengar hampir semua berita mengenainya dari salah satu kawanku. Hingga sekarang dirinya belum menikah meskipun sempat sekali bertunangan.

Baru berjumpa siang tadi, malam harinya dirinya telah menghubungi aku. Aku tidak bisa menyembunyikan perasaaan tersanjungku, tapi aku harus pintar-pintar menyembunyikan perasaan itu.Hampir tiga bulan hubungan gelap ini berjalan, aku tidak jarang mendapat telpon darinya bahkan tidak jarang dirinya juga menolongku dalam faktor keuangan. Selagi itu pula kita tidak sempat cerita mengenai faktor yang berbau sex. Walapun kita tidak jarang berjumpa diam-diam tapi hanya untuk sekedar makan-makan. Hati perempuan mana yang tidak tersentuh apabila mendapat perhatian semacam itu.

Anehnya walapun Anji rutin memperhatiaknnku serta menolongku aku tidak sempat berfikir untuk meperbuat sex dengannya. Tapi lain halnya aku tidak bisa menghindar dari sepupu suamiku sendiri, namanya Cakra. Serta inilah awal kisah sexku yang kuperbuat tidak hanya dengan suamiku. Usia Cakra lebih muda dariku, sebagai sepupu dari suamiku pasti aku bersahabat sekali denganya sebab bagiku dirinya tidak lebih dari seorang anak kecil yg tetap labil.

Begini awal kisahnya. Pada sebuahhari aku bersama cakra sedang menantikan suamiku di rumah, Aku serta Cakra saling ngobrol sambil tiduran di lantai. Hingga akhirnya entah siapa yang mengawali duluan, kita berdua saling bergumul di lantai itu.
Perasaan malu telah hilang dalam diriku, tidak kuhiraukan lagi kalau dirinya sepupu dari suamiku. Dengan mesranya aku menciumi lengannya, leher serta pipinya. Kemudian ciumanku hingga pada bibirnya, entah kenapa waktu itu nafsuku begitu besar padanya. Aku menemukan gairah yang sama ketika aku tetap muda dulu bahkan aku tidak malu untuk terus bercumbu dengannya.
Anak muda sekarang telah lihai membikin horny, bahkan setiap sentuhan yang dirinya berbagi beda jauh dengan apa yang diberbagi suamiku, yang hanya pasif di atas tempat tidur. Mulut kita saling melumat mesra sedangkan tangan kita sama-sama bergerilya. Bahkan aku sampi mendesah agak kencang ketika dirinya mengelus vaginaku dari luar celanaku.
“Ouuugghhhhh… aaaaaaagggghhh…” nafsuku begitu memburu saat itu.
Kemudian aku memberanikan diri untuk melumat habis penisnya. Kumainkan penisnya hingga dirinya menggelinjang hebat.
Aku menindih tubuhnya tetapi kita tetap dengan baju yang melekat pada tubuh kita masing-masing.. Aku mengulum bibirnya. Meski dirinya tahu tidak sedikit mengenai sex tapi sikapnya tetap tidak lebih hot kurasa dirinya tetap malu sebab aku adalah kakaknya, Tapi aku yang telah terlanjur nafsu terus saja melumatnya bibirnya. Permainan kita lama-lama terus panas, apalagi ketika dirinya mulai berani untuk meras vaginaku dari dalam celana.
”Oohhhh…. aaaaagghhh… aaagghh… oooouuuugghh… ” nafas kita berdua telah tidak lagi beraturan.
Akhirnya tanpa berlama-lama kita meperbuat persetubuhan tapi tidak sampi telanjang. Cakra melorotkan celananya hanya sebatas pantatnya, sedangkan aku hanya menyibakkan dasterku serta kulorotkan Cdku tidak hingga terlepas.
Tak hingga 10menit kita mencapai klimaks bersamaan. Seusai mengontrol kembali nafasku, aku segera bangkit serta memperbaiki pakainku lagi, sedangkan Cakra seusai memperbaiki celannya dirinya tertidur di lantai. Aku lalu menjauhinya. Seusai kejadian itu aku serta Cakra bertingkah biasa seakan-akan tidak sempat terjadi sesuatu hal.
Dan sebab kejadian itu aku sehingga merasa bersalah di hadapan Anji yg telah memberbagi tidak sedikit bantuan padaku, tapi aku tahu, aku harus memutuskan untuk menjauh dari keduanya. Lalu aku membikin janji dengan Anji untuk berjumpa, dengan argumen keluargaku yang memaksa kita harus menjauh, akhirnya dirinya mau menerimanya meski tersirat kesedihan di wajahnya.
Aku coba melupakan Anji, tapi tidak dengan Cakra sepupu suamiku itu. Aku tidak bisa melupakannya kejadian itu. Hampir setiap hari aku berjumpa denganya meskipun hanya berpapasan saja. Hingga berapa hari seusai kejadian itu kembali aku mengajaknya untuk meperbuat hubungan sex di kamar yang tidak tidak sedikit diketahui orang.
Aku menantikan Cakra di kamar telah dalam keadaan telanjang, serta ketika Cakra masuk kamar diapun lantas melepas seluruh bajunya. Cakrapun langsung menjilati vaginaku dengan nafsunya. Aku mendesah serta menggelinjang hebat.
“Oouugghh, Cakra terus sayang”
Lidah Cakra bermain di celah vaginaku, dijilatinya klitorisku serta ditekan hingga akhirnya aku mencapai klimaksku.
“Cakraa,,, aku keluaarr..aaahhhhh” aku mengarang hingga teriak kecil.
Tanpa berlama-lama Cakrapun menghantap vaginaku dengan penisnya. Dirinya menyodok vaginaku dengan cepat. Tidak hingga 10menit aku serta Cakra mencapai klimaks. Serta itu adalah klimak ku untuk yang kedua kali. Kita lalu terbaring di kasur kamar sebentar. Kita segera berbenah serta keluar dari kamar takut kalau tiba-tiba suamiku pulang cepat.
Dan setiap ada peluang aku rutin meperbuat hubungan sex bersama Cakra. tapi dikala aku sedang sendirian aku rutin teringat pada Anji. Apa yg harus aku perbuat pada pria yg satu ini. Dirinya telah tidak sedikit berkorban untukku, akhirnya aku kembali termenung sebab tidak bisa menemukan jalannya hingga sekarang.
Share:
Read More

Cerita Sex : TKW Hongkong Hot


Aku agak sedikit bingung, ketika tidak sedikit wanita aneh yang senyum gak jelas padaku begitu papasan. Ketika gak sengaja liat cewek mungil berlangsung menunduk lewat begitu aja. Serta anehnya aku balik badan serta spontan ngejar tuh cewek.
“Maaf mbak, kalau bioskop ada di lantai berapa yak?” pura-puraku bertanya padanya. Untungnya dirinya mau jawab mesikipun dengan kepala tetap menunduk.
“Naik satu lantai lagi mas” jawabnya singkat
“Makasih mbak, maaf telah ganggu perjalanan mbaknya” kata-kata yang ngeluncur gitu aja dari mulutku.

“Oh ya mbak ada yang lupa, maaf ya sebelumnya, mbak ini baru ada persoalan ya kog jalannya nunduk serta wajahnya cemberut gitu?” tanyaku sok akrab. Akhirnya mbak yang aku sapa ini menatap aku serta senyum sedikit serta mengatakan
“Gak tuh, sok tau kamu, emangnya kenapa sih tanya-tanya. Emang kalian mau temenin aku muter-muter disini?” jawabnya agak ketus.

 Kamipun akhirnya jalan bareng. Lama kelamaan aku berani untuk mengandeng tangannya sertadia gak marah. Jangan-jangan ini cewek karir di mall ini. Pikirku dalam hati. Aku yakin cewek ini high class sebab polo shirt yang dirinya pakai branded serta wangi parfumnya diatas 500ribuan.
Seusai berlangsung muter-muter, aku mencoba untuk ajak dirinya makan alias sekedar minum juice serta kuajak dirinya untuk keluar dari mall itu. Diapun nurut aja ketika tangannya kutarik untuk segera bergegas. Pas berlangsung keluar, dengan cara tidak sengaja tanganku berbagai kali nyentuh tahap pinggir toket cewek yang bahkan aku belum tau namanya siapa. Tanganku digenggam serta diapit hingga bener-bener nempel ke samping toketnya. Pikiranku langsung kacau, yang tadinya pingin pelan-pelan dulu atur taktik tiba-tiba nekat ngomong.
“Mbak, maaf gimana kalau kami booking kamar serta ngobrol disana” celotehku memberanikan diri. Reaksi dirinya bener-bener diluar dugaanku
“Emangnya kalian mau nginep berapa hari di hotel?” tanyanya yang bikin jantungku berdegup kencang.

Cewek yang setahuku tadi pendiem kalau ngomong sopan serta pelan, nyatanya dirinya malah lebih berani daripada aku. Kujawab dengan tawa saja pertanyaan yang dirinya ajuka padaku. Sampe akhirnya aku menyetop taksi serta menuju hotel yang dekat dengan mall tersebut.
Jantungku makin berdetak cepat, ketika aku sangatlah telah masuk di kamar hotel yang kami tuju. Ada tidak sedikit seribu tanya dalam hatiku mengenai gadis ini, tapi sekali lagi kata hatiku menenangkan diriku. “Tenang saja… dirinya wanita baik-baik yang kebetulan suka sama aku”
Kunyalakan TV serta duduk di samping ranjang. Kumulai membuka omongan dengan menanyakan namanya. Reaksi dirinya pas aku tanya begitu, dirinya malah ketawa serta mengatakan
“Lucu ya cowok disini, beda sama cowok Hongkong, kalau disana tentu tanya nanya nama, pekerjaan, tinggal dimana. Tapi kami kok baru tanya nama seusai masuk hotel…hahaha” Katanya sambil ketawa garing. Ada perkataan dirinya yang membikin aku makin deg-degkan.
“Nama no.1 ya bagimu, bukankah romantisnya dulu yang diutamakan?”
Waduh kacau nih cewek , pikirku. Malah sehingga dirinya yang agresif serta aku dibikin KO gak dapat ngomong lagi. Akhirnya aku alihkan arah pembicaraan kita, aku tanya padanya, kenapa kog jalan di mall sendiri.

Aku mencoba sesantai mungkin, kulepas sepatuku serta kurebahkan tubuhku di atas kasur. Seusai hening berbagai menit, cewek ini mau juga cerita siapa dirinya.
“Aku tuh TKW mas, baru saja balik dari Hongkong, Telah 2tahun aku disana serta kontraknya telah habis. Aku aslinya dari Solo, cuma baru kini dapat jalan-jalan ke mall di Jakarta”
Sambil lanjutin cerita, dirinya mulai rebahan di sampingku serta bahkan tangannya berani megelus rambutku. Dirinya bercerita tidak sedikit, mulai dari awal kerja hingga batapa bahagianya kalau tinggal disana.

Kira-kira telah 30 menitan dirinya cerita, tapi aku tetap belum berani ambil keputusan, apakah yang aku lakkan kepada cewek ini. Terpaksa deh aku nekad bilang sama dia
“Kalau aku pakai celana singkat kalian keberatan gak?”
Dia bukan hanya ngangguk boleh, malah dirinya juga ikutan buka kaos kakinya yang berwarna pink serta buka melepas juga polo shirt sama celana panjang katunnya. Sial aku malah tambah salah tingkah. Apalagi pas aku lihat merk victoria secret 34B serta celana span pink yang memperlihatkan bentuk pantat serta pinggulnya yang terawat banget. Tapi aku tetep aja pura-pura cuek. Semetara dirinya gantungin polo shirt serta celana panjangnya.
Sekarang posisi kami sama-sama rebahan, kepala dirinya diatas dadaku yang tetap pake kemeja, serta dirinya mengatakan padaku
“Kemejamu lepas aja mas biar gak lecek”
Aku merasa isyaratnya telah makin jelas. Tapi aku tetep aja pura-pura gak tau arah omonganya kemana. Kulepas kemejaku serta aku kembali rebahan lagi serta kembali diletakkan kepalanya di atas badanku. Kumencoba mengatur nafasku supaya tidak kelihatan kalau aku sebetulnya sngat gugup. Apalagi saat dirinya bilang padaku
“Kamu kelihatannya telah gak sabar ya…emang kalian telah bawa kondom?” serasa jantungku berhenti berdetak. Hahahaha.
Tanpa berlama-lama langsung saja kulumat bibir mungilnya serta kumainkan lidahku ke dalam mulutnya. Dengan nafsunya kulumat habis bibirnya. Dirinya mendesah semacam cewek-cewek yang bermain di film bokep. pegangan tangan dirinya makin kenceng kepunggungku serta lidahnya ikut masuk bermain-main di dalam mulutku. Pas sedang asyik-asyiknya saling melupat, aku mencoba untuk melepas tali BHnya. tiba Tiba-tiba ciumanya dirinya hentikan serta mengatakan,
“Mas, namaku Sinta, mas sendiri namanya siapa?” sambil menatapku lembut penuh gairah.
“Namaku Okto” jawabku
Kembali kami saling melumat. Cewek ini sangatlah telah sangat lihai. Dalam hatiku mengatakan, jangan-jangan cewek ini pemain film bokep. Ciumannya turun berganti ke kontolku. Dirinya menciumi kontolku dari luar CD. Tanpa ragu lagi aku langsung melepas celana kolorku serta CDku. Lidahnya begitu lembut ketika menjilati kontolku. Aku mencoba untuk meremas toketnya, tapi dirinya menepis tanganku. Aku disuruh diam serta menikmati permainannya saja. Intinya dirinya yang berkuasa.
Kontolku dilahap habis oleh mulutnya hingga mau muntah tapi ditahan., mungkin kontolku masuk hingga tenggorokannya. Saat itu juga aku merasa ada yang mau keluar dari dalam kontolku serta akhirnya
“Crooot…crooot…croot” pejuhku keluar semua masuk ke dalam tenggorokannya. Kepalanya kutekan supaya kontolku masuk kedalam lagi.
Ketika aku melepas kontolku dari mulutnya, kepala kontolku tidak menyisakan pejuh sedikitpun. Mungkin dirinya telan semua pejuhku. Babak satu untukku blow blast job terdahsyat yang sempat aku rasakan dalam nasibku.
Seusai itu kami pun rebahan kembali. kuatur nafasku yang sempat terenggah-engah sebab tingkahnya. Kurang lebih dua menit kami istirahat dirinya mulai lagi mengulum kontolku dengan lembut. Gak pakai lama, gairahku naik lagi.
Hari ini aku yang menguasai permainan,Kulepas Cdnya, kudekati memeknya, kujilati serta kusedot klitorisnya, celah memeknyapun habis aku lumat. Kepalaku dijepit sama dia. Tapi tetap dapat bernafas kog, hehehe. Sinta mendesah serta mengerah nikmat
“Ssssttt..aaahhh…ooohhh nikmatnya”
Kepalaku langsung ditarik ke wajahnya, kami berciuan luar biasa lagi. Sambil membisikan kata-kata manis
“Permainanmu sungguh luar biasa mas, puasin aku ya?”
Langsung saja kuarahkan kontolku ke celah memeknya yang tidak berambut.Dia memintaku untuk pelan-pelan ketika memasukan kontolku. Kuturuti permitaannya. Kutusukkan pelan kontolku ke dalam memeknya
“Blesss…blesss…” Sinta menggeliat menahan nikmat.
Kugoyangkan kontolku berirama, kutekan pantatku supaya kontolku masuk semua ke dalam memeknya. Hampir 10menit aku menyodok serta menggoyang memeknya, keringatku bercucuran membasahi badan Sinta. Kaki Sinta menjepit pinggulku sambil semakin mendesah.
“Ooohhh mas, semakin maaass…” Dirinya memelukku dengan erat sekali, serta teriak
“Aku keluar maasss..aahhhhh”. Dirinya menciumi seluruh tubuhku yang basah oleh keringat.
Aku pikir itu permainan terbaruku. Tapi pikiranku salah, sebab dirinya kembali melumat kontolku dengan nafsu yang membara. Hari ini jilatannya lebih ganas lagi, dirinya selain menjilati kontolku. Digigitnya kontolku sebab gemas serta disedotnya kepala kontolku hingga aku menggelijang menahan linu serta enak.
Sinta langsung ambil posisi menindihku. Dimasukin lagi memeknya ke kontolku yang tetap tegang. Kuremas toketnya, kupilin-pilin putingnya dirinya mendesah nikmat. Lalu aku iseng-iseng tanya sama dia
“Pernah gak, anusmu disodok sama kontol” tanyaku tetap dalam posisi digoyang sama Sinta.
“Iiihh, kalian tanya apaan sih, gak pernahlah, sakit donk” jawabnya sambil semakin menggoyang kontolku.
“Gimana kalau kami coba” kataku.
“Kalau kalian mau ayo gak persoalan” jawabnya sambil turun dari atas tubuhku.
Dan akhirnya kami nekad, kutusuk anusnya dari belakang. Kumasukan pelan-pelan, terbukti pertamanya agak susah, tapi aku semakin mencoba serta akhirnya “Blesss….” Sinta teriak kesakitan
“Aduuh maass, sakiit…” dirinya meringis menahan sakit. Tangannya luar biasa sprai kasur.
Tapi aku tidak memperdulikannya, aku semakin menyodok anusnya pelan-pelan, Seusai aku merasa bakal keluar untuk yang kedua klainya, sodokanku kupercepat. Sinta meringis menahan sakit. Serta hinggalah “Crooot…crooot…” pejuhku kukeluarkan semua ke dalam anus.
Aku sangatlah merasakan kepuasan yang teramat sangat. Ini pengalaman Sex ku yang tidak dapat kulupakan. Kamipun terkapar lemas diatas kasur. Kami sama-sama puas dengan permainan ini.

Share:
Read More

Cerita Sex: Mbak Mifta Sungguh Mengairahkan


Namaku Deni, umurku memasuki usia tidak lebih lebih 20 tahun bulan ini. Para reader yg budiman, aku bakal bercerita mengenai pengalaman nyata pertamaku bagaimana rasanya bersetubuh dengan wanita. Pengalamanku ini terjadi pertengahan tahun 1995 dengan kakak kawan karibku.

Awalnya aku pikir bersetubuh dengan wanita merupakan faktor yg biasa-biasa saja, alias kenikmatannya sama saja dengan waktu kami beronani dikamar mandi saat kami lagi perlu kepuasan, itu pendapatku waktu itu. Kebiasaanku beronani alias kata orang ” nyoli ” dimulai waktu usiaku tetap 17 tahun ketika aku duduk dikelas tiga S M P. Telah menjadi kebiasaanku sepulang sekolah aku wajib berangkat kesawah untuk mencari sekarung rumput makanan dua ekor kambingku saat tetap dikampung, saat ini aku tinggal di Jakarta bersama budeku. Terbukti kedua orang tuaku merupakan peternak yg tidak lebih berhasil.

Sebab terbentur utang yg tidak kunjung lunas akhirnya fauna perliharaanya tersisa dua ekor lagi. Kawan setiaku merupakan Rudi, rumahnya persis didepan rumahku hanya dibatasi suatu  jalan kecil yg menghubungkan kesebuah danau diantara rumah kami berdua.

Waktu itu hari menjelang sore, aku bergegas berganti pakaian sehabis makan sore sepulang sekolah lalu ku ambil sabit yg terselip didinding dapur rumahku yg terbuat dari aenjoy bambu, dan tidak lupa kutarik karung yg tergeletak dibawah meja makan, kemudian kutaruh keduanya diatas sadel belakang sepeda kesayanganku sambil makan pisang aku bergegas kerumah Rudi untuk meminjam asahan menajamkan sabitku agar mudah membabatrumput, seusai hingga didepan pintu aku masuki rumahnya lalu kupanggil dia
” Rud..”
”iya..” jawab Rudi dari kamar.
” pinjam asahnya dong Rud “, sembari trus berlangsung
” dibelakang Den, di kamar mandi, ambil aja, saya lagi ganti pakaian” jawab Rudi dari kamar.
” cepatan Rud..udah sore nih..” Pintaku ke Rudi.

Aku lalu kedapur sebab terbukti kamar mandinya ada diluar, dibelakang rumah. Kamar mandi dikampungku umumnya hanya terbuat dari terpal yg dililitkan diempat tiang yg terpancang ditanah, itupun hanya sepatas pinggul, pendek. Pabila kami mau mandi ya wajib duduk agar nggak kelihatan. Pintu kamar mandinya pun hanya di tutupi dengan handuk, sebagai simbol menandakan kalo didalam kamar mandi ada yg sedang mandi. Kubuka pintu dapur yg menuju keluar – kekamar mandi, terbukti kamar mandinya di keliling pohon pisang dan rambutan sehingga tidak lebih begitu jelas kalo terkesan dari pintu dapur rumah Rudi.

Seusai berbagai langkah mendekati kamar mandi byur..suara orang sedang mandi alangkah kagetnya ketika kulihat kearah kamar mandi, aku pikir tidak ada orang dikamar mandi sebab tidak ada handuk yg terjuntai dipintunya. Sungguh pemandangan yg spektakuler waktu itu, alangkah tdk Mbak Mifta kakaknya Rudi yg tetap kelas 3 SMU Negeri 1 di kampungku itu sedang asik mandi tanpa sehelang benangpun yg menutupi indah tubuhnya.

Dibawah kuncuran air yg tertampung dalam kotak sisi empat terbuat dari semen yg digantung diatas kamar mandi ia asik membersihkan pantat dan pinggangnya yg ramping, sebab ia membelakangiku ia tidak tahu kehadiranku aku tertengun kuperhatikan dari ujung kakinya lalu naik kepahanya mulus, putih gempal ditumbuhi bulu lembut diatas lututnya, aku tidak tahan pandanganku trus naik kearah pantat menarik padat dan berisi ujung pantatnya yg menyembul bergoyang ? goyang ketika Mbak Mifta mengoyangkan kepalanya yg sedang ia keramasi.

Dia membalikkan badannya, semetara aku telah bersembunyi dilebatnya pohon pisang kulihat toketnya membusung keatas indah dan sekal berjuntai kesana kemari semacam balon yg terisi air, diujung toket sebelah bawah ada daging kecil warna coklat muda yg agak menonjol dan astaga..!! pandanganku turun kebawah perutnya, ramping sekali dan pusarnya indah dan bersih ..apa itu.. disela-sela kedua panggkal pahanya ada tonjolan daging yg belah ditengahnya ditumbuhi bulu ? bulu halus hampir hingga celah pusarnya. Aku tetap diam dibalik pohon pisang sembari mataku tidak lepas dari pandangan kearah kamar mandi. Aku nikmati pemandangan itu hingga Mbak Mifta berakhir mandi, baru aku mengambil asahan kemudian mengundang Rudi berangkat kesawah untuk mencari rumput.

Malam harinya pikiranku nggak bisa tenang, rutin terbayang dengan busungan kedua toket dan bulu-bulu halus diselangkangan Mbak Mifta, sambil terbaring dikamar yg telah kukunci kucoba untuk memejamkan mata tetap saja terbayang, akhirnya pikiranku tidak bisa tenang perlahan kumasukan jari-jari tangan kananku dibalik sarung, trus kebawah diantara kedua panggkal pahaku lalu tanganku kususupkan kebalik CD merk Sony yg sedang kukenakan, kupegangi bulu-bulu dipangkal kemaluanku, meski baru tumbuh sedikit tetapi terasa kasar kutarik-kutarik perlahan-lahan bulu yg tumbuh dikurang lebih pangkal k0ntol, k0ntolku menegang berbagai urat terasa menyembul dipinggir batang kemaluanku, kutarik tanganku kemudian kuludahi permukaan tanganku lalu kumasukan kembali kebalik sarung sementara CDku telah kulepas tapi tetap tersangkut dimata kakiku.

Ku urut pelan-pelan sembari kuremas-remas k0ntolku, makin lama terasa nikmat sekali. Tetapi baru berbagai urutan genggaman tanganku pada k0ntol terasa mulai seret dan panas sebab ludahku mengering. Disamping ranjangku diatas meja belajar ada sebotol handbody lotion yg rutin kupakai sehabis mandi, ku ambil dan kutuangkan dipermukaan tanganku, ku oleskan diseluruh batang kemaluanku seusai itu ku genggam seraya kemudian posisi tubuh kuberbalik dan kini aku tengkurap sembari menggenggam batang kemaluanyg makin membesar kupejamkan kedua mataku seolah ? olah aku sedang menindih Mbak Mifta, kutekan perlahan-lahan pantatku sangat teratur naik turun, tanganku kubiarkan saja menempel dikasur sembari tetap menggenggam batang k0ntolku.
Napasku mulai tersengal gerakanku terus cepat ku kuremas ? remas batang kemaluanku kubayangkan kalau kemaluanku terjepit diantara selangkangan Mbak Mifta yg berbulu halus itu makin lama kurasakan makin
“nikmat oughh.. Mbak Mifta.. enaakk..” desahku ada sesuatu yg terasa makin memuncak makin dekat kecelah k0ntolku dan akhirnya
“oughh..croott.. crott.. enakk Mbak Miftah..”segumpal cairan warna kuning-kecoklatan agak kental keluar mengalir dari ujung k0ntolku, aku terkulai lemas, kubalikkan tubuhku kini aku terlentang keringat mengucur dikurang lebih dada dan wajahku, pelan ?pelan ku urut batang kemaluanku ke arah atas ku peras sisa ? sisa buih kenikmatan yg tetap tersisa, mungkin aku lelah sebab kegiatan itu ku ulangi hingga tiga kali malam itu hingga-sampai handbody lotionku habis..akhirnya ku tertidur pulas..
Cocoknya malam tanggal 17 Agustustus 1995 Rudi datang kerumahku, lalu mengajakku main kerumahnya tujuannya untuk menyelesaikan pe-er bahasa inggris dari Bu guruku, terbukti pelajaran yg paling kusuka disekolah merupakan bahasa inggris. Sesampai dirumahnya kulihat diruang tamu Mbak Mifta sedang tidur terlentang sambil melihat TV,
” kok sendiri mbak, Bapak sama Bunda pada kemana??” tanya ku kepadanya sembari kulirik buah dadanya menonjol dibalik t-shirt warna ungu yg sangat ketat melekat ditubuhnya dan menunjukan celah pusarnya.
” lagi ke rumah saudara Den, ada yg nikahan di Jakarta ” ujarnya ” ada pr malem ini Den?”, tanya dia
” iya mbak, pr bahasa inggris, Mbak mau bantuin??”, ku pancing dia.
” nggak ah, filmnya keren entar aja Den, coba aja dulu entar kalo nggak bisa Mbak bantuin deh ” jawab Mbak Mifta,
” iya deh mbak, saya permisi dulu kekamar Rudi nggak enak sama Rudi udah nungguin” kataku, padahal aku tetap ingin mengobrol bersamanya.
Dikamar aku sibuk menyelesaikan pr dimeja belajar Rudi sementara Rudi malahan baca majalah diatas ranjang yg terbuat dari papan tapi diatasnya ada kasur busanya, pe-er hari ini membikin kepalaku sangatlah pusing, akhirnya seusai pukul 11 malam baru pe-er itu bisaku berakhirkan, sebab asiknya membuka dan menutup kamus hingga-sampai aku lupa pada Rudi, kutengok kearah ranjang kulihat ia telah terlelap tidur. Kututup kamus dan kurapikan meja belajar Rudi.
Kuselimuti dia, ahh lebih baik aku kedapur cari makanan pikirku sebab rumah Rudi telah semacam rumahku sendiri, ketika ku melintas ruang tamu kulihat Mbak Mifta tetap tidur terlentang didepan TV, hanya saja saat ini ia telah berganti pakain menggunakan baju tidur longgar bercorak bunga-bunga.
” Mbak belum tidur “, tanyaku
” belum Den, habis filmnya keren, udah selesai pe-ernya?” Mbak Mifta balik bertanya seraya ku duduk disampingnya tetapi aku menghadap ke TV sementara ia tetap tidur-tiduran.
” mana Rudi? “, tanya Mbak Mifta
” udah tidur dari tadi mbak, mungkin capek?” jawabku.
” Den kata Rudi kalian pintar ngurut kepala ya?”, sembari Mbak Mifta menekan kepalanya seolah ? olah sedang pusing, alias terbukti pusing beneran aku tidak tahu waktu itu.
” tolong pijitan kepala Mbak Den ” pintanya
” bisa sih sedikit mbak, kenapa?, kepala Mbak sakit, yg sebelah mana yg sakit Mbak ” sembari mulai kupegang kepalanya cocok diatas jidatnya, kutekan perlahan-perlahan.
Tapi pandanganku tetap ke arah TV, tapi sumpah enggak tahu pikiranku mulai porno, sementara dibalik celana hawaiku, k0ntolku nggak bisa diajak kompromi makin menegang. Aku tetap memijat dikurang lebih kening Mbak Mifta, kulirik ia nyatanya matanya tertutup mungkin menikmati pijitan tanganku.
” enak Den, kalian pintar mijatnya” kata Mbak Mifta.
Aku hanya tersenyum.
” udah Den, pijitin pinggang Mbak iya” tanpa menantikan persetujuan dari ku kemudian ia membalikan tubuhnya.
” sebelah sini Den ” Mbak Mifta memegang pinggangnya membahas letak yg wajib ku pijat.
Ku pegang pigangnya, ku urut dari mulai dari atas kebawah sambil ku tekan perlahan-lahan permukaan pigangnya tapi hanya sebatas pinggulnya tidak lebih dari itu, aku takut dibilang tidak lebih ajar. Tapi berbagai kali tanganku tersangkut baju tidurnya.
” sulit ya Den, kalian ngurutnya, sebentar Den biar bajunya Mbak angkat keatas ” Mbak Mifta pegang ujung bajunya yg menutupi punggungnya hingga pinggulnya kemudian ia tarik hingga sebatas tali branya, tapi Mbak Mifta tetap dalam posisi tengkurap. Ia letakkan tangan yg sebelah kiri diatas punggungnya.
Aku sangatlah terpesona melihat permukaan kulit pinggul Mbak Mifta yg kamarin lusa hanya sanggup kupandangi dari jauh saat ini ada di depan mataku, bisa ku sentuh dan kuraba.
” cepatan Den ” suara Mbak Mifta mengagetkanku.
” iya Mbak ” aku tergagap, kucoba tetap bersikap wajar ku tekan sebisa mungkin pikiran pornoku seusai sekian menit aku dan Mbak Mifta hanya diam sementara aku hanya mengurut dan Mbak Mifta sesekali mengeluh menahan tekanan tanganku, kucoba membuka pembicaraan
” kulit Mbak putih ya ” pujiku tetapi aku tetap mengurut pada tahap pinggang Mbak Mifta pelan-pelan.
Pijatanku kuarahkan kebagian bawah pertama kuberanikan memijat gundukan daging pantatnya, rasanya padat dan kenyal lalu kupegang dengan kedua tanganku kuremas-remas, aku hampir nggak bisa menguasai diri semacamnya Mbak MiftaPun menikmati pijatan-pijatanku, desahan nafas Mbak Mifta makin jelas kudengar iramanya semacam orang sehabis lari pagi.
Tiba-tiba Mbak Mifta berbalik saat ini ia terlentang. Aku kaget setengah mati, mati aku..pikirku aku tentu bakal dicaci oleh Mbak Mifta atas ulahku yg tidak lebih ajar. Tapi aneh Mbak Mifta justru tersenyum melihatku. Mbak Mifta bangun dari tidurnya, kulihat matanya sayu, dan bibirnya setengah terbuka dan basah sangat mengoda.
” sini tanganmu Den ” Mbak Mifta meraih kedua tanganku, aku diam saja aku bagaikan terhipnotis hanya desah napasku makin tidak teratur.
Diletakkannya kedua tanganku diatas toketnya, ia bimbing kedua tanganku untuk meremas kedua toket dibalik bajunya. Aku tidak tahan ku angkat ujung bajunya lalu aku berdiri dan kutarik keatas melalui kepalanya hingga akhirnya bajunya terlepas dari tubuhnya, aku duduk lagi dihadapannya kupeluk dia, kupegang tali pengait BH warna ungu dipunggungnya, kutarik dengan cara paksa,
“aduhh, pelan-pelan Den sakit” ketika tali BH itu terlepas dengan cara paksa.
Kini toket itu menyembul keluar, membusung indah ku pegang perlahan-lahan lalu kuremas-remas,
“aughh..geli..enak..Den, auhghh pelan-pelan Den..” Mbak Mifta memegang lenganku terus kecang pegangannya, mata Mbak Mifta kadang terbuka kadang tertutup.
Ku pegang tahap bawah toketnya kuangkat lalu kuarahkan mulutku kebagian puting toket Mbak Mifta sebelah kiri, kumasukan kemulutku lalu ku gigit pelan-pelan,
” auhghh..enakk..Den..geli..Den, terus teruss enakk Dennn“, Mbak Mifta memeluk kepalaku, ia tarik rambutku sementara tangan kanannya membuka kancing celanaku lalu trus kebawah hingga masuk kebalik CDku dan..auhh..ia pegang batang kemaluanku yg dari tadi telah menegang.
Ia tarik kebawah celana hawaiku hingga terlepas, akupun tidak tinggal diam ku pegang celana tidur Mbak Mifta kutarik hingga terpelorot hingga bawah.
Ku baringkan Mbak Mifta diatas tilam warna ungu kemudian kepalanya kuangkat lalu kuselipkan bantal dibawah kepalanya. Tubuhku merosot kesebelah bawah sementara saat ini posisiku diatas Mbak Mifta sedangkan kedua pahanya mengapit pinggangku, tubuhku makin kebawah. Kusentuh tahap vital Mbak Mifta trus kubelai rambut ? rambut halus dikurang lebih celah kewanitaanya kucium perlahan lalu kugigit tahap daging yg menyembul keluar sebesar biji sirsak berwarna merah, Mbak Mifta merintih..uaghh..kamu pintar Dennn.. sementara kedua pahanya mengapit kepalaku menahan geli bercampur nikmat, kurasakan saat ini liang yg ada dipangkal Mbak Mifta itu makin lama makin mengeluarkan cairan yg memenuhi celah kemaluanya.
Posisiku saat ini berubah perlahan aku duduk didepan selangkangan Mbak Mifta ku pegang kedua pahanya Mbak Mifta kutaruh diatas lututku, saat ini didepanku terkesan jelas belahan celah memek Mbak Mifta makin membelah hingga didalamnyapun terkesan jelas olehku sebab terpaan sinar lampu diruang tengah itu, perlahan-lahan kumasukan jari tengahku kedalam celah kemaluan Mbak Mifta, lalu kukocokkan perlahan-lahan jari tengahku di dalam kemaluannya,
” Aughh..truss..Den..nikmat sekali..Dennn”,
Mbak Mifta merintih-rintih semetara kedua tangannya berputar kesana kemari meraih apa yg bisa ia pegang, ku lihat Mbak Mifta bagaikan cacing kepanasan menggeliat kesana kemari. Ia berusaha meraih batang kemaluanku.
” Denio masukin punyamu Den” suara Mbak Mifta terdengar parau dampak tekanan birahi yg kian memuncak.
Ku genggam batang k0ntolku yg telah mengencang dari tadi lalu tanganku yg sebelah kiri merenggangkan paha Mbak Mifta, terkesan jelas celah memek Mbak Mifta makin menganga, batang kamaluanku makin dekat dengan celah selangkangan Mbak Mifta lalu kuarahkan cocok ditengah dan bluuss..
” aauu..sakit Den jangan kuat ?kuat nekannya,” teriak Mbak Mifta.
” enaakk mbak, aughh punya Mbak Mifta enakk.. aku tidak menghiraukan lagi teriakan Mbak Mifta. Awalnya celah kemaluan Mbak Mifta terasa serat tapi lama kelamaan ada cairan yg mengalir hangat mengalir keluar dari rahim Mbak Mifta, hingga saat ini batang k0ntolku bisa lancar keluar masuk kedalam celah kenikmatan itu.
” Cepat..Deennn..tekan yg kuat punya Mbak mau keluar.. rintihan Mbak Mifta makin menjadi-jadi..sementara dekapannya dipunggungku makin kecang auhghh cepatt Dennn yg kuat nusukk nya..” rintih Mbak Mifta…
“aughh..mbak punya saya mau keluaarr ..enaakk..enaakk..mbakk,..saya..sayang..mbak..auhghh..mbak kerluarr..enakk..enakk..mbak..”kugigit toket Mbak Mifta, lalu ku sedot-sedot puting Mbak Mifta..ada sesuatu yg kian memuncak mendekati..
” enaakk Den truss Denn Mbak sayang Deni juga..” dan akhirnya crott..crott..air maniku tumpah diatas perut Mbak Mifta..aku terkulai lemas ku kecup lembut bibir Mbak Mifta..mbak Mifta hanya diam dan tersenyum..puas meski disela matanya kulihat ada air mata.
Kulirik jam dinding nyatanya tengah malam telah terlewati, ku kenakan kembali celanaku, sementara Mbak Mifta habis memperbaiki pakaian dan rambutnya yg berantakan lalu menuju makar mandi. Ku langkahkan kaki menuju kamar dan aku tidur disamping sahabat karibku Rudi.
Sebulan seusai kejadian itu Mbak Mifta lulus sekolah kemudian atas saran kedua orang tuanya ia melanjutkan kuliahnya di Yogyakarta. Salam sayang ku buat Mbak Mifta yg cantik apabila pernah baca cerita ini semoga engkau tetap sayang padaku “melati”mu.
Share:
Read More

Cerita Sex Ngentot Bidadari Pom Bensin


menyuguhkan Cerita Sex Seorang Mahasiswa yang ML dengan SPG pom bensin yang sedang mempromokan produk pertamina di spbu di Jakarta. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca serta simak baik baik cerita dewasa ini.

Panggil saja namaku Rezha, ini nama samaran di cerita,hhe. Statusku kini merupakan sebagai mahasiswa di salah satu kampus yang letaknya di daerah Jakarta utara. Disini aku bakal menceritakan cerita sex pribadiku yang pastinya bakal bikin para pembaca ngecrottt, hhe. Sehingga begini awal mulanya, pada sebuahketika sebuahhari aku baru pulang dari event yang diadakan oleh pertamina, kalau nggak salah 1 tahun yang lalu, pokoknya pas pertamina lagi promo gitu deh.

Pada waktu itu kebetulan sekali aku para spg yang disewa oleh pihak pertamina yang pastinya cantik serta sexy abis pada mangkal tuh di pom kuningan. Maka dari itu aku-pun tak jarang sekali membeli bensin di pom daerah kuningan. Nah pada saat itu akupun membeli bensin yang Spgnya cantik serta asik pastinya.

Pada akhirnya opsiku-pun jatuh terhadap SPG yang warna kulitnya putih mulus, gak terlalu tinggi badanya standart, serta rambutnya terkuncir semacam ekor ayam gitulah, hhe. Oh iya saat itu aku membawa mobil, ketika aku sedang mebgisi bensin spg itu menyapa aku,
“ Mas, noleh mengganggu waktunya sebentar, kalau boleh saya mau ganggu sebentar ? , ” sapanya.
“ Apa Mbak, mau ganggu sebentar, hemmm… lama juga boleh kog Mbak,hhe… , ” ucapku.

Mendengar jawabanku itu Spg itu-pun tersenyum manis sekali, bener-bener aduhai banget senyumanya para pembaca,lalu,
“ Hehe, mas dapat aja deh, Oh iya ngomong-ngomong Mas namanya siapa ? , ” ucapnya.
“ Oh nama aku Rezha Mbak, nama mbak sendiri siapa ? , ” tanyaku balik.
“ Oh namaku Rikha Mas, saya boleh minta nomer ponsel Mas nggak ?, , ” katanya.

Saat itu aku dimintai nomer ponsel sebab terbukti semacam biasa kalau promo rutin dimintai biodata kita, entah itu promo rokok, alias produk lainya, lalu,
“ Boleh dong, masak iya nggk boleh dimintain nomer ponsel sama Mbak yang cantik ini, hhe, tapi kelak Mbak wajibtelfon saya ya nanti, hhe… ?, , ” ucapku menggoda.
Pada saat itu Mbak Spg hanya tersenyum saja,

“ Kog Cuma senyum sih Mbak, yaudah deh ini aku kasih nomer ponsel aku, tapi ntar jangan lupa telefon aku Mbak yah, , ” ucapku lalu memberbagi nomer ponselku terhadap Spg itu.
“ Hhe, makasih ya Mas, , ” ucapnya pendek kemudian berlalu begitu saja.

Biar nggak bertele-tele ceritanya, pendek cerita saat ini aku-pun telah hingga dirumah. Sesampainya dirumah akupun langsung menuju dikamar serta menononton Tv di kamarku. Ketika aku sedang santai serta menikmati agenda TV tak kusangka ada telefon dari nomer yang tak terdaftar di montak Hp-ku , sebab penasaran aku-pun membawa telefon itu, serta nyatanya itu merupakan telefon dari seorang wanita,
“ Siang Mas, ini benerkan nomer mas Rezha?, , ” ucapnya.

“ Iya bener, ngomong-ngomong ini siapa yah, sori soalnya nomernya nggak ada dicontact hanphone saya, , ” tanyaku.
“ Hemm… yaiyalah Mas tentu nggak tau nomer aku, akuaja baru tau nomer Mas tadi, , ” ucapnya.
“ Wah… emangnya ini siapa sih ?, , ” tanyaku peasaran.
“ Masak lupa sih, ini aku ini aku Rikha Yang tadi di pom bensin, , ” ucapnya.
Wow, pucuk dicinta ulam-pun tiba, hha… emang kalau rejeki nggak kemana, lalu,
“ Oh… Rikha, yaya aku inget, sori ya aku agak lupa soalnya aku baru nyampe rumah banget nih, , ” kataku.
“ Iya nggak papa kok Zha,namanya juga baru kenal, wajar kalau lupa,hhe…, , ” ucapnya.
“ Hhe, oh iya ngomong-ngomong kalian lagi dimana Rikha ??? ,, ” tanyaku basa-basi.
“ Aku lagi dikosan aj nih, aku juga barusan pulang kok sama kayak kamu, hhe…, , ” ucapnya.
Pada saat itu kami-pun mengobrol tak sedikit di telefon, dalam dialog kami dia-pun tak sedikit cerita mengenai kenasibanya serta mengumumkan dimana dirinya tinggal. Dari dialog kami itu pada akhirnya akupun tahu kalau dirinya merupakana anka kos yang ngekos di daerah tebet serta statusnya merupakan sebagai mahasiswa dikampus daerah taman puring.
Seusai1 jam kami ngobrol, pada sebelum mengakhiri dialog kami janjian untuk ketemuan tapi belum deal kapan serta dimana kami bakal ketemuan. 1 hari kemudian tepatnya pada pukul 1 siang Rikha-pun menelefon aku, pada saat itu kebetulan aku sedang di kampus,
“ Kalian lagi dimana nih Zha ?, , ” tanyanya.
“ Oh ni aku lagi dikampus Kha, kalian sendiri dimana?, , ” tanyaku balik.
“ Aku lagi prepare buwat pergi kerja nih Zha, biasa sampingan jaga shift di Pom kemarin , , ” jawabnya.
“ Oh gitu ya, emang kalian kerjanya hingga jam berapa Kha?, , ” tanyaku.
“ Sampe jam 9 malem doang kok, , ” ucapnya.
“ Ntar ntar jam 9 aku jemput ya Kha, mau nggak , pokoknya aku jam 9 udah hingga sana, ” ucapku.
“ Boleh juga tuh Zha, oke deh aku tunggu nanti, see you Rezha, ” jawabnya.
Lumayan nih ada temen maen, hhe… kali ini aku langsung ke mobil, ngambil stok ganja (andalan aku banget ini kalau lagi mau minta jatah ama selir), terus langsung sibuk ngelinting buat persiapan nanti. Pada akhirnya jam 8 malam aku-pun cabut dari kampus serta sampe spbu jam 9.
Pada saat itu Rikha terkesan telah siap buwat aku angkut tuh, seusaia ku mengahmpirinya dengan mpobilku dirinya langsung saja dirinya masuk mobil aku,
“ Hey Zha apa berita ?, ” sapanya.
“ Baik, nggak nyangka yah kalian beneran nelpon aku kemaren, ” kataku.
“ Abis kalian lucu sih. aku suka aja, ” ucapnya.
Hahaha, kena nih cewek, seketika itu Rezha junior aja tegang serta langsung manggut-manggut kesenengan gitu, hha… lalu,
“ Yauda ni kami mau kemana ni ?, ” tanyaku.
“ Ke kosan aku aja deh Zha, aku uda cape banget soalnya, ” ucapnya.
Wah mantap nih ujar dalam hatiku,
“ Ok deh, yauda tunjukin jalannya yah, oh iya nih biar ilang rasa capeknya, ” kataku sembari ngasih lintingan bag’s (ganja) ke Rikha.
“ Wah, mantep nih Zha pas banget, aku demen banget nih ma ginian, tetap ada lagi nggak ?, ” ucapnya girang.
“ tenang aja, tetap ada ada tak sedikit kok, ntar aku bikinin lagi di kosan ya, ” ucapku.
Pada saat itu Rikha nggak jawab, sebab udah sibuk sendiri sama bag’s. Seusai berbagai waktu dalam perjalanan pada akhirnya kamipun bakal hingga dikosan Rikha. Lalu Rikha-pun memperlihatkan kosanya,
“ Zha belok kanan ya, nah itu kosan aku yang sebelah kanan pagernya warna kuning, ” ucapnya.
Sesampainya didepan kosnya, pada saat itu kami-pun turun serta masuk ke kosannya. Nyatanya kosannya campur gitu ( cowok/cowek). Aku-pun kemudian dibawa langsung masuk ke kamarnya Rikha. Kamarnya enak, kasurnya dibawah, ac nya dingin sehingga ntar kalau Ml nggak keringetan nih kayaknya, wkwkwk. Kemudian kamipun ngobrol diatas kasur,
“ Oh iya Zha, aku ini juga mahasiswi hlo Zha di kampus A, ” ucapnya.
“ Oh, masi kuliah ?, ” tanyaku.
“ Iya ni lagi ada kerjaan sehingga SPG aja dari agency aku, ”
“ Oh iya Zha, bikin lagi dong bags-nya ( ganja ), ” kata Rikha minta ganja.
“ Oke deh, yauda aku bikin dulu ya bag’s-nya, ” ucapku lalu bergegas melinting daun kenikmatan.
Saat itu ketika aku lagi asik-asiknya ngelinting, tiba-tiba dirinya berdiri,
“ Aku ganti baju dulu ya Zha, ” kata Rikha.
Aku kira dirinya mau keluar ganti di kamar mandi, eh taunya dirinya langsung copot kaos didalem kamar. Emang si ngebelakangin aku, tapi tak lebih ajar juga, nantangin gitu, Mantap juga nih. Bener-bener ni bocah nekat banget. Tanpa tak sedikit kata aku langsung hampiri dia, aku peluk pinggangnya dari belakang sembari aku cium lehernya dari belakang,
“ Eummmm… Sssss.. Aghhhh…. ” desah Rikha tanpa perlawanan, hanya menikmati ciumanku di lehernya.
“ nantangin sih kalian Kha, masak iya ganti baju di depanku, ” kataku sambil terus nyiumin lehernya.
Kemudian akun meneruskan aksiku serta tanganku yang udah naik ke dadanya yang saatb itu hanya menggunakan Bra, sebab kaosnya uda dilepas sama dia,
“ Haha, emang aku sengaja, weeekkk… kan biar kalian tergoda, ” ucapnya sambil memperlihatkan wajah genitnya.
Wah… liat mukanya yang nakal langsung naik drastis titit aku. titit aku sehingga naik kena ke pantatnya,
“ hahaha kok uda kenceng banget ?, ” kata Rikha sambil muter tubuh-nya serta meluk aku dari depan.
“ hhe, ini tandanya aku udah Horny sayang, ” ucapku.
Sumpah, pada saat itu aku udah horny banget. Saat Rikha hanya mencium bibirku serta mengatakan,
“ Bag’s dulu yuk Zha, uda lama banget aku nggak ngebag’s, ” ucapnya.
Pada saat itu terhentilah sementara percumbuan kami, serta kami-pun menuju ke kasur serta ngobrol lagi sambil ngebag’s. Enak banget coy, ngebag’s tapi di depannya ada cewek yang telanjang setengah badan. Ketika lagi asik ngebag’s, tiba-tiba aja dirinya iseng membuka Bra-nya, Wow.. nice banget toket-nya, nggak terlalu kenceng serta ga terlalu turun tepat lah sama selera aku, lalu,
“ kalian ngeliatin apa Zha ?, ” ucapnya.
“ Nggak kok, aku Cuma lagi ngerencanain gerakan-gerakan pas kelak aku ngisep toket kamu,hha…, ” ucapku,
“ Hahaha Gila kalian Zha…, ” kata Rikha.
“ Buka celananya dong, ga afdol kalau atasnya doang, ” kataku sambil nyengir.
Rikha langsung berdiri serta ngebelakangin aku. ngelepas celana jeansnya dengan sensual sangat! pelan-pelan buka jeansnya, sambil mukanya ngeliat aku dengan muka menggoda. Beuh… mana pake g-string lagi, gila baru kali itu aku ngebag’s sambil di kasi private striptease, mantap nggak tuh. Seusai jeansnya lepas, Rikha duduk serta ngangkang.
Sekarang dirinya ngelepas g-stringnya di depan mata aku serta di depan Rezha Junior. So wow… memek-nya ga ada bulu sama sekali, udah gitu memek-nya tembem menantang coy. Rikha yang uda telanjang merangkak mendekati aku serta berbisik,
“ Aku pengen di enakin samau kalian Zha please !!!, ” ucapnya penuh birahi.
Shit man… Rezha Junior langsung berdiri tegak menantang. Tanpa tak sedikit kata aku lepas kaos aku sambil celana aku dipelorotin sama dia, untung aku cuma pake celana pendek,
“ Aku mau isep kontol kalian yaaaa…, ” ucapnya.
Pada saat itu Penis-kupun langsung disepong dengan tutorial yang sensual, dijilat dari pangkal batang sampe ujung kepala kontolku,
“ Eummhh… enak Kha, emut terus sayang, Aghhhh…, ” desahku.
Pada saat itu kontol aku langsung ditelen abis sama mulutnya, serta lanjut dikocokin sama mulutnya sambil tangannya meraba-raba buah zakarku,
“ Oughh… Sssshhhh…. Teruss sayang, ” ujar nikmatku.
Saat itu aku pun hanya terlentang sambil menikmati nimkatnya kuluman Rikha. Lidahnya ngejilatin semua batang kontol aku serta diakhiri dengan jilatan di ujung kepala. Seusai puas dengan kuluman Rikha, aku-pun mulai membawa tubuh-nya serta dirinya langsung ngambil posisi duduk diatas paha aku, lagi-lagi aku cuma pasrah serta membiarkan Rikha beraksi.
Mulailah saat ini kontol-ku dipegang serta digesek-gesekkan ke memek-nya yang telah becek itu, kemudian dengan perlahan Rikha mulai memasukan kontolku kedalam memeknya,
“ Oughhhhhh… Ssssssshhh….,” desahnya.
Saat kontolku mulai masuk kedalam memek-nya, aku menonton mata Rikha berkaca-kaca menahan sakit. Walaaupun Rikha telah tak perawan lagi tetapi memek-nya tetap sempit, kontol-ku saat itu terasa semacam terjepit tetapi nikmat. Seusai kontol aku di dalem memek-nya, dirinya mulai terbiasa serta mulai mengoyankan tubuh-nya naik turun,
“ Oughhh… Sssshhh… enak kontol kalian Zha, Aghhh…, ” desah nikmatmya mulai terdengar.
Yang ini belum seberapa, Rikha belom tau kalau aku punya jurus lidah setan kober,hha. Sambil Rikha tetap goyang naik turun, aku jilatin puting kanan sambil aku mainin yang kiri, aku plintir serta aku isep putting-nya sampe dirinya mengatakan,
“ Oughhh…. Geli ZhA.. Ssssss… Aghhhhh…, ” desahnya.
Lalu tak lama kemudian dia,
“ Aghhhhhhhhhhhhh…. Aku keluar sayang… Aghhhhhhhh…. , ” desahnya.
Seusai dirinya ngomong gitu, kontol aku serasa dipencet sama memek-nya serta kepala kontol aku serasa tersiram air hangat didalam memek Rikha. Enak banget kontol aku dipress sama memek-nya. Seusai mendapat klimaknya Rikha-pun ambruk di atas tubuhku. Karean aku taaku kasi Rikha napas bentar.
begitu aku rasa napasnya uda teratur, aku posisiin dirinya ke doggy style.
Raut muka Rikha ngeliat ke belakang sambil tangannya yang ngelebarin memek-nya mempersilakan adek aku masuk langsung aku masukin kontol aku sampe mentok, untung aja memek-nya masi becek serta pantatnya Rikha yang ga terlalu besar. sehingga kontol aku dapat masuk sampe dalem banget.
waktu kontol aku mentok, mulut Rikha kebuka lebar nikmatin kontol aku.
Mukanya meringis sakit bercampur nikmat,
“ Oughhhh… panjang banget kontol sayang, masukin lagi kontol kalian lagi sayang yah !!!, ” pintanya.
Tanpa tak sedikit kata aku langsung aku tancap aja dengan rpm tinggi. aku goyang sambil aku pegangin pantatnya yang kecil tapi padet. Rikha ga kalah seksinya pasang gaya, sambil nungging, dirinya mainin klitoris-nya,
“Ughhh… Ssssss… Aghhh… Enak Zha, teruss sayang… Aghhh, ” desahnya.
Desahnya Rikha terus membikin birahiku terus membara, sebab aku telah tak tahan dengan desahannya, aku-pun menggenjot terus memek-nya sambil aku cium leher belakangnya serta tangan aku yang meremas payudara-nya,
“ Oughhh.. enak banget Zha, genjot terus memek aku Zha, Aghhhhhh… ” desahnya makin menggila.
Sebab aku rasa aku uda mau keluar, aku buru-buru ganti gaya ke gaya man on top, aku lepas kontol aku serta aku balik tubuh-nya dia. mungkin Rikha lagi tinggi banget ya, dirinya langsung ngangkang serta narik kontol aku buat langsung masuk memek-nya,
“ Cepet masukin lagi sayang, Oughhhh… Ssssshhh…, ” pintanya.
Aku goyang lagi kontol aku maju mundur sambil kami ciuman dengan liar, tak lama kemudian aku merasa kalau aku uda mau. Begitu aku mau narik kontol aku, Rikha melingkarkan kakinya di pantat aku buat nahan kontol aku supaya tetep di memek-nya,
“ keluarin di dalem aja Sayang, biar kamunya enak, Oughhh… ” pintanya.
Dengan full speed aku goyang lagi kontol-ku asal-asalan biar cepet keluar, serta tak lama kemudian,
“ Aku mau keluar sayang …. Aghhhhhhh, ” ucapku penuh kenikmatan.
“ Keluarin di dalem sayangg…, ” teriak Rikha.
“ Croooottttt… Crottt… Crottt… Crottt…”
Akhirnya air manikupun keluar dengan derasnya membanjiri memek Rikha. Seusai puas menyemburkan air mani-ku didalam memek Rikha, aku-pun melepas kontolku serta kemudian akupun tiduran di sampingnya. Gila, capek banget, mungkin aja gara-gara ML-nya sambil ngebag’s kali ya,hha.
Pada saat itu sebab kami lelah, kami berdua-pun ketiduran dengan posisi tetap telanjang bulat sembari berpelukan.
Seusai berbagai saat aku tertidur aku-pun tersadar kurang lebih jam 3 dini hari, serta aku bergegas menggunakan pakaianku kembali. Seusai itu aku membangunkan Rikha untuk berpamitan pulang sebab jam 7 pagi aku wajib kuliah,
“ Say, aku aku cabut dulu yah, aku nggak soalnya kelak aku ada ujian jam 7 pagi, ” ucapku.
“ Iya Rezha sayang, yaudah ati-ati yah, besok-besok beritain lagi yah ?, ”
“ iya sayang bey… emuaachhh…., ” ucapku sembari mencium keningya.
Seusai kejadian itu aku-pun tak sempat berjumpa Rikha lagi, soalnya aku udah tak sedikit stok selir-se;ir nakal, hhe. So, Rikha sehingga nggak keurus deh sebab kalah saing sama selir-selir nakalku yang lain. Berakhir.
Share:
Read More

Cerita Sex Ngentot » Cerita Sex: Mas Ridwan


Kawan-temenku, Sela serta Maya mengundang aku ke pulau, nginep semalem. Mereka bakal membawa pasangan masing-masing, sedang aku gak punya pasangan.
“Nanti di pulau ada senior trainer untuk snorkeling serta diving, orangnya 40an, ganteng serta tegap badannya. Jenis kalian banget deh Rin. Kalian bisa partneran sama dia”, kata Maya.
“Iya, kalo gak aku bengong, sedang kalian berdua asik dengan pasangan masing-masing?, jawabku.

Ketika di Marina Ancol seusai makan siang, aku dikenalkan Maya dengan mas Anto, trainer yg dirinya sebutkan itu.
Orangnya ganteng juga serta perawakannya tegap, maklumlah untuk olahraga air semacam itu butuh stamina yg tinggi, apalagi dirinya wajib mengajari orang yg bakal meperbuat diving, kalo snorkeling katanya relatif mudah.

“Mas, staf pulau ya”, kataku membuka pembicaraan, ketika speedboat meluncur meninggalkan Marina.
“Oh enggak, aku hanya bantu pulau untuk agenda diving serta snorkeling. Kalo ada permintaan, pulau bakal kontak aku. Ririn bahagia diving?”
“Belon sempat mas, susah ya kalo mo diving. Temenku juga pada belon sempat diving”.

“Kalo gitu kami snorkeling aja, gak susah kok, cuma ngambang sambil menikmati panorama bawah laut. Di pulau ada lokasi yg sangat indah untuk snorkeling. Kalo mau diving sedikit sambil snorkeling juga bisa, gak dalem kok lautnya”.
“Kalo diving kan butuh peralatan, mas”.

“Gak usah, dilokasi snorkeling lautnya gak dalem, tahan napas sebentar bisa kok nyilem sedikit. Kelak deh aku ajari”. Cuaca sangat cerah, laut semacamnya tanpa ombak jadi perjalanan menuju ke pulau tanpa hambatan apa-apa.

Sesampai di pulau ke 2 kawanku langsung cek in ke cottage masing-masing dengan pasangannya. Kami memperoleh cottage yg terapung di laut, letaknya agak berjauhan. Aku bisa cottage yg paling menjorok ke laut. Segera aku cuma mengenakan bikini ku sebab mas Anto telah menantikan untuk snorkeling. Mas Anto membelalak menonton bodiku yg tertutup bikini yg minim itu. Payudaraku seakan mau tumpah dari bra bikiniku yg aga kekecilan.
“Rin kalian seksi amat”. Aku hanya tersenyum mendengarnya.

Dia memberiku kacamata snorkeling yg ada perati untuk bernapas. aku gak tau ke2 kawanku lagi ngapain sama pasangannya. Mula-mula kami latihan dulu di kolam renang untuk membiasakan diri dengan kacamata snorkeling itu serta sepatu kataknya.
“Kamu mau diving sedikit gak Rin, kalo mau gak usah pake pelampung”.
“Iya deh mas, mau. Gak dalem kan lautnya”.
“Temen-temen kalian gak mau ikutan snorkeling”.
“Gak tau pada kemana, kalo udah sama cowoknya masing-masing ya asik sendiri lah, Ririn sama mas aja, gak punya cowok sih”.
“Masak sih, kalian kan cantik, seksi lagi, masak gak ada cowok yg mau, aku aja mau kok”. Dirinya mulai menggodaku.
Aku hanya tersenyum mendengar celetukan usilnya. Kami mulai latihan di kolam renang. Seusai aku terbiasa dengan kaca mata itu, aku diajaknya ke lokasi diantar dengan speedboat pulau. Hingga dilokasi, aku langsung nyebur ke laut dikawani mas Anto, sedang speedboat kembali ke pulau, dijanapabilan bakal dijemput lagi seusai kami puas ber snorkeling. Pemandangan bawah airnya indah sekali, jauh lebih indah katimbang ngeliat di akuarium laut. Tdk puas hanya snorkeling saja, mas Anto mengajakku sedikit diving. Aku diajarinya sebentar untuk bagaimana menahan napas, kemudian kami menyelam. Aku bisa lebih dekat dengan objek yg kulihat dari permukaan. Sebab gak bisa menahan napas lama, sebentar-sebentar aku wajib kepermukaan untuk menahan napas. Tapi menyenangkanlah bersama mas Anto di laut.
Mas Antopun mulai usil, beberapa kali payudaraku sengaja digesek dengan lengannya. Aku kembali tersenyum membiarkan. Dirinya makin berani, payudaraku malah dirabanya.
“Rin, kalian napsuin deh”, katanya to the point.
“Masak sih mas napsu ngeliat Ririn”.
“Iya lah Rin, payudara kalian montok banget, aku pengen ngeremes jadinya”, katanya sambil langsung meremes payudaraku.
“Mas…”, keluhku.
“Tuh yg jemput telah dateng”. Aku gak tau berapa lama, kami main-main dilaut, tapi kayanya matahari telah condong ke barat ketika kami hingga di pulau.
Mas Anto mengajakku ke kolam renang lagi untuk main air. Di kolam renang, Maya serta Sela sedang main air juga dengan pasangannya masing-masing, mereka juga pake bikini yg seksi. Khususnya Maya yg payudaranya terbesar dari kami bertiga. Cowoknya tanpa sungkan meremas-remas payudara Maya, Maya hanya cekikikan aja. Juga Sela yg diremas-remas oleh cowoknya. Sebab kami ke pulau ketika week day, maka di pulau tdk ada tamu lain tidak hanya kita.
“Darimana Rin”, tanya Sela.
“Aku snorkeling sama mas Anto, asik deh”.
“Kok gak ngajak-ngajak?, protes Maya.
“Aku nunggu kalian gak keluar-kelur dari cottage, makanya ditinggal. Tapi kalo ada kalia malah mengganggu aku serta mas Anto”. Kami main-main dikolam sampe lewat magrib, mas Antopun dengan napsunya meremas-remas payudaraku terus.
Aku membalas dengan meremas penisnya. Terasa penisnya telah keras sekali dibalik celana singkat gombrongnya. Yg mengejutkanku ukurannya, terasa besar sekali serta panjang, penis kesukaanku.
“Mas besar sekali”, bisikku.
“Mau ngerasain Rin, belon sempat ya ngerasain yg besar semacam punyaku”, jawabnya sambil berbisik juga.
Sebab telah gelap, kami balik ke cottage masing-masing, mas Anto ikut ke cottageku mesikipun pulau menyediakan kamar untuknya diperumahan staf. Dirinya duduk saja di teras yg menghadap ke laut, sementara aku mandi. Aku mengenakan celana super singkat serta bra bikini. Dirinya tetap saja menggunakan celana gombrongnya mesikipun basah. Kami langsung menuju ke ruang makan sebab perut telah keroncongan. Kami makan malem sembari ngobrol serta bercanda-canda.
Mas Anto mengelus-elus pahaku terus. Paha kukangkangkan. Aku jadi menggeliat-geliat sebab rabaannya pada paha tahap dalam,
“Aah”, erangku, sebab napsuku mulai naik.
“Kenapa Rin, napsu ya”, katanya.
“Tangan mas nakal sih”, kataku terengah.
“Abis kalian napsuin sih”, jawabnya dengan tetap ngelus-ngelus pahaku, elusannya makin lama makin naik ke atas. Saat ini tangannya mulai meraba serta meremes memekku dari luar celana pendekku, Aku terus terangsang sebab ulahnya,
“Aku jadi napsu nih”, bisikku.
Baiknya temen-temenku telah berakhir makan serta ngajak karaokean. Aku terbebas dari elusan mas Anto. Di ruang karaoke, kami nyanyi-nyanyi bergantian. Bosen karaoke, mas Anto minta dvd sama operator karaoke serta memutarnya, nyatanya film biru. Asiknya ceweknya tampang melayu, cowoknya bule. Mereka maennya di kolam renang. Mulai dari ngelus, ngeremes, ngemut sampe akhirnya ngenjot dalam beberapa posisi. Mas anto kembali menggeraygi payudaraku. Kulihat temen-temenku telah tenggelam dalam pelukan pasangannya masing-masing. Gak lama kemudian Maya keluar ruang, diikuti dengan Sela. Tentunya mereka bakal meneruskan agenda di cottage masing-masing. Mas Anto berbisik,
“Kekamar aja yuk Rin”. Aku ikut saja ketika tanganku ditariknya, sambil berpelukan kami menuju ke cottageku.
Di cottage, mas Anto memselesaikan teras, dipan yg ada diteras dihampari selimut sebagai alas. Dirinya mengambil bantal dari kamar serta mematikan lampu teras. Suasana remang-remang sebab hanya disinari lampu dari kamar. Romantis sekali suasananya sebab hanya terdengar demburan ombak serta terasa sejakli-kali ada angin membelai badan.
Aku berbaring di dipan yg sempit jadi agak berdesakan dengan mas Anto. Dirinya terus meremas-remas gundukan di selangkanganku. Aku merespon dengan gerakan pinggulku yg menekan-nekan tangannya. Perlahan-lahan celana pendekku dilbukanya, aku membawa pantatku supaya celana itu mudah dilepaskan. Terasa jarinya mulai menelusuri CELANA DALAMku. Dirinya meremas kembali gundukan yg saat ini hanya terlindung oleh celana dalam.
Kemudian jarinya menguak celana dalamku dari samping. Jari tengahnya dengan trampil mencari belahan memekku. Jari tengahnya mulai menelusuri kehangatan sekaligus kelembaban di balik jembut keritingku yg lebat. Hingga akhirnya mendarat di itilku. Daging kecil itu telah mengeras. Dirinya segera berkosentrasi dibagian itu. Aku tdk sanggup menahan kenikmatan dampak gelitikan jarinya di i tilku. Aku makin erat memeluknya serta dirinya makin intensif memainkan jariku di i tilku. Aku tdk bisa memperkirakan berapa lama jarinya bermain di itilku. Akhirnya aku mengejang. Aku nyampe.
“Mas, belum apa-apa Ririn dah nyampe. Luar biasa ih permainan jarinya mas. Apalagi penis mas ya”, kataku terengah.
Dia mengangkangkan pahaku serta terasa hembusan napasnya yg hangat di pahaku. Dirinya mulai menjilati pahaku, dari bawah bergerak perlahan keatas sambil digigit-gigitnya pelan. Aku menggigil menahan geli saat lidahnya menyelisuri pahaku.
“Mas pinter banget ngerangsang Ririn, udah biasa ngerangsang cewek ya”, kataklu terengah.
CELANA DALAM ku yg minim itu dengan mudah dilepasnya, demikian pula bra bikiniku serta tidak lama kemudian terasa lidahnya menghunjam ke memekku yg telah sangat basah. Aku hanya pasrah saja atas perlakuannya, aku hanya bisa mengerang sebab rangsangan pada memekku itu. Lidahnya menyusup ke dalam memekku serta mulai bergerak keatas. Aku makin mengejang ketika dirinya mulai menjilati i tilku.
“Ririn telah pengen dien tot”, aku mengerang saking napsunya.
Dia menghentikan aksinya, kemudian memelukku serta mencium bibirku dengan napsunya. Lidahnya menerobos bibirku serta mencari lidahku, segera aku bereaksi yg sama jadi lidah kami saling membelit didalam mulutku. Pelukannya makin erat. Terasa ada sesuatu yg mengganjal diperutku, penisnya rupanya telah ngaceng berat. Tangannya mulai bergerak kebawah, meremas pantatku, sedang tangan satunya tetap ketat mendekapku. Aku menggelinjang sebab remasan dipantatku serta tekanan penisnya yg ngaceng itu makin terasa diperutku.
“Aah”, lenguhku sementara bibirku tetap terus dikulumnya dengan penuh napsu juga.
Lidahnya kemudian dikeluarkan dari mulutku, bibirku dijilati kemudian turun ke daguku. Tangannya bergeser dari pantatku ke arah memekku,
“Aah”, kembali aku mengerang ketika jarinya mulai mengilik memekku.
Lidahnya mengarah ke leherku, dijilatinya jadi aku menggeliat-geliat kegelian. Sementara itu jarinya mulai mengelus-elus memekku yg telah sangat basah itu serta kemudian kembali menjadikan i tilku target berikutnya. Digerakkannya jarinya memutar menggesek i tilku. Aku menjadi lemes dipelukannya.
“Rin, jembut kalian lebat sekali, gak heran napsu kalian gede banget. Dikilik sebentar aja udah basah begini, padahal baru nyampe”, katanya sambil mengangkangkan pahaku lagi.
Dia membuka celananya, sekaligus dengan celana dalamnya. Nyatanya penisnya besar serta panjang, berdiri tegak sebab telah ngaceng berat. Aku ditariknya bangun kemudian disuruh menelungkup ditembok teras. Dirinya memposisikan dirinya dibelakangku, punggungku didorong sedikit jadi aku menjadi lebih nungging. Pahaku digesernya supaya lebih membuka. Aku menggelinjang ketika merasa ada menggesek-gesek memekku. memekku yg telah sangat licin itu menolong masuknya penis besarnya dengan lebih mudah.
Kepala penisnya telah terjepit di memekku. Terasa sekali penisnya sesek mengganjal di selangkanganku.
“Aah, gede banget penis mas”, erangku. Mas Anto diam saja, malah terus mendorong penisnya masuk pelan-pelan.
Aku menggeletar ketika penisnya masuk makin dalam. Nikmat banget rasanya kemasukan penisnya yg besar itu. Pelan-pelan dirinya luar biasa penisnya keluar serta didorongnya lagi dengan pelan juga, gerakan keluar masuk penisnya makin cepat sehingga
akhirnya dengan satu hentakan penisnya nancep semua di memekku. “Aah, enak banget penis mas”, jeritku.
“Memekmu juga peret banget Rin. Baru sekali aku ngerasain memek seperet memekmu”, katanya sambil mengenjotkan penisnya keluar masuk memekku.
“Huh”, dengusku ketika terasa penisnya nancep semua di memekku.
Terasa biji pelernya menempel ketat di pantatku. Memekku terasa berdenyut meremas-remas penisnya yg nancep dalem sekali sebab panjangnya. Tangannya yg tadinya memegang pinggulku mulai meremes payudaraku dengan gemesnya. Aku menjadi menggelinjang sebabnya, sementara itu enjotan keluar masuk penisnya makin dipercepat. Tubuhku makin bergetar merasakan gesekan penisnya di memekku.
“Enak , enjotin yg keras, aah, nikmatnya”, erangku gak karuan.
Keluar masuknya penisnya di memekku makin lancar sebab cairan memekku makin tidak sedikit, seakan menjadi pelumas penisnya. Dirinya menelungkup dibadanku serta mencium kudukku. Aku menjadi menggelinjang kegelian. Pinter banget dirinya merangsang serta memberi aku nikmat yg luar biasa. Payudaraku dilepaskannya serta tangannya luar biasa wajahku supaya menengok ke belakang, kemudian bibirku segera diciumnya dengan napsunya. Lidahnya kembali menyusup kedalam mulutku serta membelit lidahku. Tangannya kembali meneruskan tugasnya meremes-remes payudaraku.
Sementara itu, penisnya tetep dienjotkan keluar masuk dengan cepat serta keras. Jembutnya yg kasar serta lebat itu berkali-kali menggesek pantatku ketika penisnya nancep semuanya di memekku. Aku menjadi mengerang keenakan berkali-kali, ini meningkatkan semangatnya untuk makin mgencar mengenjot memekku. Pantatku mulai bergerak mengikuti irama enjotan penisnya. Pantatku makin cepat bergerak maju mundur menyambut enjotan penisnya jadi rasanya penisnya nancep lebih dalem lagi di memekku.
“Terus , enjot yg keras, aah nikmat banget deh dien tot mas”, erangku.
Dia makin seru saja mengenjot memekku dengan penisnya. Aku tersentak. Perutku terasa kejang menahan kenikmatan yg luar biasa. Bibirku kembali dilumatnya, aku membalas melumat bibirnya juga, sementara gesekan penisnya pada memekku tetep saja terjadi. Akhirnya aku tdk bisa menahan rangsangan lebih lama, memekku mengejang serta
“Ririn nyampe aah”, teriakku.
memekku berdenyut luar biasa mencengkeram penisnya jadi akhirnya, penisnya mengedut mengecretkan pejunya sampe 5 semburan. Terasa banget pejunya yg anget menyembur menyirami memekku. Penisnya terus dienjotkan keluar masuk seiring ngecretnya pejunya. Napasku memburu, demikian juga napasnya.
“Rin, gak apa-apa kan aku ngecret didalem memek kamu”, katanya.
“Gak apa-apa kok mas, Ririn punya obat biar gak hamil”. Penisnya terlepas dari jepitan memekku jadi terasa pejunya ikut keluar mengalir di pahaku.
Dia segera berbaring didipan.
“Rin, nikmat banget deh memek kamu, peret serta empotannya kerasa banget”, katanya.
“Mas telah tidak jarang ngen totin abg ya, pakar banget bikin Ririn nikmat. “, jawabku sambil menelentangkan badanku disebelahnya. “Paling sama customer yg ngundang aku ke pulau semacam kalian gini. Ya aku milih yg bag lah, kalo sepantaran aku mana asik”, jawabnya.
Mas Anto bangun serta masuk kamar mandi. Dirinya rupanya sedang membersihkan dirinya sebab sejak abis berenang di laut dirinya belum mandi, sementara aku tetap saja telentang di dipan menikmati sisa-sisa kenikmatan yg baru saja aku rasakan. Dirinya keluar dari kamar mandi, duduk disampingku yg terkapar telanjang bulat.
“Kamu bener-bener napsuin deh Rin, payudara kalian gede serta kenceng, mana pentilnya gede lagi”, katanya.
Aku hanya tersenyum mendengar ocehannya.
“Aku paling suka liat jembut kamu, lebat banget sih. Aku paling napsu ngeliat cewek kayak kalian ini, payudaranya gede kenceng serta jembutnya lebat, nikmat banget dien totnya,” katanya lagi.
Dia berbaring disebelahku serta memelukku,
“Rin, aku pengen lagi deh”, katanya.
Aku kaget juga dengernya, baru aja ngecret udah napsu lagi, tapi aku suka lelaki kaya begini, udah penisnya gede serta panjang, kuat lagi ngen totnya. Dirinya mulai menciumi leherku serta lidahnya menjilati leherku. Aku menggelinjang serta mulai terangsang juga. Bibirku segera diciumnya, lidahnya kembali menyusup kedalam mulutku serta membelit lidahku. Sementara itu tangannya mulai meremes-remes payudaraku dengan gemes. Dirinya melepaskan bibirku namun lidahnya terus saja menjilati bibirku, daguku, leherku serta akhirnya payudaraku. Pentilku yg telah mengeras dijilatinya kemudian diemutnya dengan rakus. Aku menggeliat-geliat sebab napsuku makin memuncak juga.
“Aah, mas napsu banget sih, tapi aku suka banget”, erangku.
Payudaraku yg sebelah lagi diremes-remesnya dengan gemes. Jari-jarinya menggeser kebawah, keperutku, Puserku dikorek-koreknya jadi aku makin menggelinjang kegelian. Akhirnya jembutku dielus-elusnya, tdk lama sebab kemudian jarinya menyusup melewati jembutku mengilik-ngilik memekku. Pahaku otomatis kukangkangkan untuk memudahkan dirinya mengilik memekku.
“Aah”, aku melenguh saking nikmatnya.
Dia membalik posisinya jadi kepalanya ada di memekku, otomatis penisnya yg telah ngaceng ada didekat mukaku. Sementara dirinya mengilik memek serta i tilku dengan lidahnya, penisnya kuremes serta kukocok-kocok, keras banget penisnya. Kepalanya mulai kujilati serta kuemut pelan, lidahnya makin terasa menekan-nekan i tilku jadi pantatku terangkat dengan sendirinya.
Enggak lama aku mengemut penisnya sebab dirinya segera membalikkan badannya serta menelungkup diatasku, penisnya ditancapkannya di memekku serta mulai ditekennya masuk kedalam. Seusai nancep semua, mas Anto mulai mengenjotkan penisnya keluar masuk dengan cepat serta keras. Bibirku kembali dilumatnya dengan penuh napsu, sementara itu terasa banget penisnya mengisi seluruh ruang memekku sampe terasa sesek. Nikmat banget ngen tot sama dia. Aku menggeliat-geliatkan pantatku mengiringi enjotan penisnya itu.
Cukup lama dirinya mengenjotkan penisnya keluar masuk, tiba-tiba dirinya berhenti serta mencabut penisnya dari memekku. Dirinya turun dari dipan serta duduk di kursi yg ada didekat dipan, aku dimintanya untuk duduk dipangkuannya mengangkang diantara kedua kakinya. Dirinya memelukku dengan erat. Aku sedikit berdiri supaya dirinya bisa mengarahkan penisnya yg tetap ngaceng itu masuk ke memekku. Aku menurunkan badanku jadi sedikit-sedikit penisnya mulai ambles lagi di memekku. Aku menggeliat merasakan nikmatnya penisnya mendesak masuk memekku sampe nancep semuanya. Jembutnya menggesek jembutku serta biji pelernya terasa menyenggol-nyenggol pantatku. Aku mulai menaik turunkan badanku mengocok penisnya dengan memekku. Dirinya mengemut pentilku sementara aku aktif bergerak naik turun. Nikmat banget, kayanya lebih nikmat dari tadi.
“Aah, enak banget deh, lebih nikmat dari yg tadi”, erangku sambil terus menurun naikkan badanku mengocok penisnya yg terjepit erat di memekku.
Memekku mulai berdenyut lagi meremes-remes penisnya, gerakanku makin liar, aku berusaha menancepkan penisnya sedalam-dalamnya di memekku sambil mengerang-ngerang. Tangannya memegang pinggulku serta menolong supaya aku terus mengocok penisnya dengan memekku. Aku memeluk lehernya supaya bisa tetep mengenjot penisnya, denyutan memekku makin terasa kuat, dirinya juga melenguh saking nikmatnya,
“Rin, empotan memekmu kerasa banget deh, mau deh aku ngen tot ama kalian tiap hari”. Akhirnya aku gak bisa menahan rangsangan lebih lama serta
“Ririn nyampe, aah”, teriakku serta kemudian aku terduduk lemas dipangkuannya.
Hebatnya dirinya belum ngecret juga, kayanya ronde kedua membikin dirinya bisa ngen tot lebih lama.
“Cape Rin”, tanyanya tersenyum sambil terus memelukku.
“He eh”, jawabku singkat.
Pelan mas anto membawa badanku dari pangkuannya jadi aku berdiri, penisnya lepas dari jepitan memekku. penisnya tetap keras serta berlumuran cairan memekku. Kembali aku dimintanya nungging didipan, doyan banget dirinya dengan doggie style. Aku sih oke aja dengan gaya apa saja sebab semua gaya juga nikmat buat aku. Dirinya menjilati kudukku jadi aku menggelinjang kegelian, perlahan jilatannya turun ke punggung. Terus turun ke pinggang serta akhirnya sampe dipinggulku. Otot perutku terasa berminat sebab rangsangan jilatan itu.
Mulutnya terus menjilati, yg menjadi target kini merupakan pantatku, diciuminya serta digigitnya pelan. Apalagi saat lidahnya mulai menyapu daerah kurang lebih celah pantatku. Geli rasanya. Jilatannya turun terus kearah memekku, kakiku dikangkangkannya supaya dirinya bisa menjilati memekku dari belakang. Aku lebih menelungkup jadi pantatku makin menungging serta memekku terkesan jelas dari belakang. Dirinya menjilati memekku, jadi kembali aku berteriak-teriak minta segera dien tot,
“nakal deh mas, ayo dong Ririn cepetan dien totnya”. Dirinya berdiri serta memposisikan penisnya dibibir memekku serta dienjotkannya kedalam dengan keras jadi nancep semua dengan sekali enjotan.
Dia mulai mengenjot memekku dengan penisnya, makin lama makin cepat. Aku kembali menggeliat-geliatkan pantatku mengimbangi enjotan penisnya dimemekku. Apabila dirinya mengejotkan penisnya masuk aku mendorong pantatku kebelakang jadi menyambut penisnya supaya nancep sedalam-dalamnya di memekku. Payudaraku berguncang-guncang ketika dirinya mengenjot memekku. Dirinya meremes-remes payudaraku serta meilin-milin pentilnya sambil terus mengenjotkan penisnya keluar masuk.
“Terus mas, nikmat banget deh”, erangku lagi.
Enjotan berjalan terus, sementara itu aku mengganti gerakan pantatku dengan memutar jadi efeknya semacam meremes penisnya. Dengan gerakan memutar, i tilku tergesek penisnya setiap kali dirinya mengenjotkan penisnya masuk. Denyutan memekku makin terasa keras, diapun melenguh,
“Rin, nikmat banget empotan memek kamu”. Akhirnya kembali aku kalah, aku nyampe lagi dengan lenguhan panjang,
“Aah nikmatnya, Ririn nyampeee”. Otot perutku mengejang serta aku roboh ke dipan sebab lemesnya.
Aku ditelentangkan di dipan serta segera mas Anto menaiki tubuhku yg telah terkapar sebab lemesnya. Pahaku dikangkangkannya serta segera dirinya menancapkan kembali penisnya di memekku. Penisnya dengan mudah meluncur kedalam jadi nancep semuanya sebab memekku tetap licin sebab cairan yg berhamburan ketika aku nyampe. Dirinya mulai mengenjotkan lagi penisnya keluar masuk. Luar biasa sekali staminanya, kayanya gak ada matinya ni orang. Aku hanya bisa terkapar menikmati sisa kenikmatan serta rangsangan baru dari enjotan penisnya. Dirinya terus mengejotkan penisnya dengan cepat serta keras. Dirinya kembali menciumi bibirku, leherku serta dengan agak membungkukkan badan dirinya mengemut pentilku.
Sementara itu enjotan penisnya tetap berjalan dengan cepat serta keras. Aku agak susah bergerak sebab dirinya agak menindih badanku, keringatku telah bercampur aduk dengan keringatnya. Enggak tau telah berapa lama dirinya mengen toti ku sejak pertama tadi. Dirinya menyusupkan kedua tangannya kepunggungku serta menciumku lagi. Penisnya terus saja dienjotkan keluar masuk. Perutku mengejang lagi, aku heran juga kok aku cepet banget mau nyampe lagi dien tot dia. Aku mulai menggeliatkan pantatku, kuputar-putar mengimbangi enjotan penisnya. Memekku makin mengedut mencengkeram penisnya, pantatku terkadang terangkat menyambut enjotannya yg keras, sampe akhirnya,
“terus mas, yg cepet, Ririn udah mau nyampe lagi”, teriakku.
Dia dengan gencarnya mengenjotkan penisnya keluar masuk serta,
“Aah Ririn nyampe lagi”, aku berteriak keenakan.
Berbarengan dengan itu terasa sekali semburan pejunya yg kuat di memekku. Diapun ngecret serta roboh diatas badanku. Kami sama-sama terkulai lemes, lebih-lebih aku sebab aku udah nyampe 3 kali sebelum dirinya akhirnya ngecret dimemekku.
” Mas kuat banget deh ngen totnya, mana lama lagi. Nikmat banget ngen tot ama mas. Kapan mas ngen totin Ririn lagi”, kataku. Dirinya tersenyum mendengar sanjunganku.
“Kalo ada peluang ya aku sih mau aja ngen totin kamu. Memek kalian yg paling nikmat dari semua cewek yg sempat aku en tot”, jawabnya memuji.
Kita pindah kedalem kamar. Aku terkapar telanjang sebab nikmat serta tidak lama lagi tertidur. Paginya aku tersadar sebab mas Anto memelukku. Kayanya sarapan pagi bakalan ngerasain penisnya lagi keluar masuk memekku.
“Rin, aku pengen ngerasain empotan memek kalian lagi ya, boleh kan”, katanya.
Dia lalu berbaring telentang di ranjang, lalu aku mulai jongkok di atasnya serta menciumi nya, tangannya mengusap-usap punggungku. Bibirnya kukulum,
“Hmmmhh… hmmhhh…” dirinya mendesah-desah.
Seusai puas melumat bibir serta lidahnya, aku mulai bergerak ke bawah, menciumi dagunya, lalu lehernya. Kuciumi dadanya.
“Hmmmhhh… aduh Rin enak ..” rintihnya.
Dia terus mendesah sementara aku mulai menciumi perutnya, lalu pusarnya, sesekali dirinya berteriak kecil kegelian. Akhirnya , penisnya yg telah ngaceng berat kupegang serta kukocok-kocok,
“Ahhhhh… Hhhh….Hmmhmh… Ohhh …” dirinya cuman bisa mendesah doang.
Penisnya langsung kukenyot-kenyot, sementara dirinya meemas-remas rambutku saking enaknya,
“Ehmm… Ehmm…” Mungkin kurang lebih 5 menitan aku ngemut penisnya, kemudian aku bilang,
“sekarang giliran mas yach?” Dirinya cuma tersenyum, lalu bangkit sedangkan aku kini yg ganti tiduran.
Dia mulai nyiumin bibirku, kemudian leherku sementara tangannya meraba-raba payudaraku serta diremasnya.
“Hmhmhhm… Hmhmhmh…” ganti aku yg mendesah keenakan.
Apalagi ketika dirinya menjilati pentilku yg tebal serta berwarna coklat tua. Seusai puas melumat pentilku bergantian, dirinya mulai menjilati perutku. Dirinya langsung menciumi memekku dengan penuh napsu, otomatis pahaku mengangkang supaya dirinya bisa mudah menjilati memek serta i tilku.
“Ahh.. Ahhhh…” aku mengerang serta mendesah keras keenakan.
Sesekali kudengar “slurrp… slurrp…” dirinya menyedot memekku yg telah mulai basah itu.
“Ahhhh… Enak …”, desahan ku terus keras saja sebab merasa nikmat, seakan tdk peduli kalau terdengar orang di luar.
Napsuku telah sampe ubun-ubun, dirinya kutarik untuk segera menancapkan penis besarnya di memekku yg telah gatel sekali rasanya, pengen digaruk pake penis. Pelan-pelan dirinya memasukkan penisnya ke dalam memekku. dengan satu enjotan keras dirinya menancapkan seluruh penisnya dalam memekku.
“Uh… uhhh….aahh…nikmat banget” desahku ketika dirinya mulai asyik menggesek-gesekkan penisnya dalam memekku.
Aku menggoyang pinggulku seirama dengan keluar masuknya penisnya di memekku. Dirinya mempercepat gerakannya. Gak lama dienjot aku telah merasa mau nyampe,
“Ah…Ririn semacamnya mau… ahhh…” dirinya malah mempergencar enjotan penisnya dimemekku,
“Bareng nyampenya ya Rin, aku juga dah mau ngecret”, katanya terengah.
Enjotan penisnya makin cepat saja, sampe akhirnya,
“Ririn nyampe aah”, badanku mengejang sebab nikmatnya, terasa memekku berdnyut-denyut meremas penisnya jadi diapun menyodokkan penisnya dengan keras,
“Rin, aku ngecret aah”, terasa semburan pejunya yg deres dimemekku.
Share:
Read More

Cerita Sex: Pelet Untuk Mendapatkan Tubuh Sang Majikan

Perjalanan hidupku memang penuh dengan duri dan duka. Tak pernah terlintas dalam benakku akan mengalami nasib yg sangat menyedihkan. Aku terlahir dari keluarga yg sangat miskin sekali. Orang tuaku hanya seorang buruh tani. Kehidupan kami jauh dari kebahagian. Hidup yg pas-pasan inilah yg akhirnya mendorongku untuk merantau jauh meninggalkan desaku,walau hanya dengan modal nekat.
Oh ya,,,,namaku Heru….nama yg diberikan oleh orang tuaku dengan harapan kelak masa depanku gemilang.Namun semua harapan itu hanya tinggal harapan. Tak pernah terwujud dan tak akan terwujud. Aku meninggalkan desa sewaktu aku berusia 25 tahun.Pergi merantau kekota dengan modal nekat.Sampai aku dikota ,,aku tak tahu apa yg harus aku lakukan.Karena tak punya sanak saudara ,aku hidup sebagai gelandangan yg tak punya tempat tinggal,keadaan ini berlangsung sangat lama sekali.
Hingga suatu hari,,,,mungkin inilah hari yg merubah seluruh garis hidupku.Ketika itu aku melihat seorang gadis kecil yg ditodong oleh segerombolan preman yg akan merampok. Dengan perasaan ingin menolong ,Aku coba selamatkan gadis kecil ijtu dari kawanan perampok tersebut.
Akhirnya terjadilah perkelahian yg sangat sengit sekali,mereka menyerangku dengan menggunakan senjata tajam.Dan,,,,salah seorang temannya tertusuk dengan senjata tersebut.Mereka kabur dan tinggallah aku dengan perampok dengan pisau yg terhunus didadanya.Perampok itu mati seketika.Beberapa saat ,,polisi datang dan menangkapku,,,hingga akhirnya aku dijebloskan dipenjara dengan hukuman 10 tahun.
Masa-masa yg panjang itu kulalui dibalik tembok yg sangat mengerikan sekali.Entah bagaimana keadaan diluar sana.Keadaan kedua orang tuaku,,,aku tak tahu. Semua terasa sangat menyiksaku. Hari-hari yg panjang kulalui dengan bermacam ragam manusia yg menghuni penjara ini.Hingga tibalah saat hari pembebasanku.Siang itu aku dipanggil menemui kepala penjara .Disana beliau memberikan surat pembebasanku dan berharap agar aku tdk kembali lagi ketempat ini.
Siang itu,,,akhirnya aku kembali menghirup udara kebebasan setelah sekian lama terkurung dalam tembok penjara.Namun,,,,ada secuil kegundahan dalam dadaku, kemankah langkah kaki akan kuarahkan,,,kekampung halaman,,sesuatu hal yg sangat memalukan,,,kemana,,,akupun bingung. Hingga aku teringat dengan teman lamaku yg dulu pernah sepenjara denganku.Ia pernah menawarkan bantuaanya padaku untuk mencarikan aku pekerjaan sekeluarnya aku dari sel.Kutemui dia dan kuutarakan niat hatiku padanya.dan ,,,,,ternyata nasib berpihak padaku,,aku ditawakan pekerjaan walau hanya menjadi jongos disebuah keluarga kaya.
Keesokan harinya aku dibawa ketempat aku bekerja dan diperkenalkan keorang yg bakal jadi majikan aku.Mereka adalah pasangan suami istri yg masih muda, belum dikarunia seorang anak. Fendi,,,, nama majikan laki-laki ,,seorang pengusaha muda yg cukup sukses,,,,berusia 35 tahun,,,,dan istrinya ,,,Ana berusia 28 tahun.Wajahnya sangat cantik sekali,,mirip dengan salah satu artis di tanah air kita. Kulitnya halus ,,bodynya sangat sexy sekali ,,apalagi,,ukuran payudaranya itu yg sangat menggiurkan,,membuat batang kejantananku berdenyut . mungkin karena lama tak melihat wanita cantik membuat aku sangat bergairah.apalagi diusiaku yg sudah berkepala tiga,,,belum juga merasakan kelembutan seorang wanita,,membuat aku sangat mudah sekali terangsang.
Pertama aku bekerja dirumah ini,,terasa suasananya sangat sepi sekali.Maklum,,,,dirumah ini hanya dihuni oleh sepasang suami istri yg belum dikaruniai seorang anak.sang suami seorang pengusaha muda yg sibuk dengan bisnisnya,sementara sang istri mempunyai setumpuk kegiatan yg sangat menyita waktunya,,,entah apa nama kegiatannya. Paling mereka bertemu hanya diwaktu malam harinya. Sementara disiang harinya,,,rumah mewah ini hanya dihuni oleh pembantu dan aku yg baru beberapa hari bekerja disini.
Kesan pertama yg dapat kutangkap dari penampilan nyonya majikanku adalah orangnya terkesan angkuh dan sombong.Mungkin karena terlahir dari keluarga yg berada ,,sehingga kepada para pembantunya bersikap seenaknya saja tanpa memperhatikan rasa hormatnya kepada yg lebih tua darinya.
Pernah ,,,suatu ketika ,,Lastri dimaki habis-habisab oleh nyonya Ana hanya karena terlambat menyiapkan makanan siang.Mungkin karena lelah,lastri telat menyiapkan hidangan dan menyebabkan sang majikan naik pitam.semua kata-kata yg tak enak untuk didengar keluar dari mulutnya yg mungil itu. Rupanya hal yg sama terjadi padaku.
Siang itu aku baru saja membersihkan seluruh pekarangan.Karena kelelahan ,,,aku tertidur dibawah pohon pinang yg ada dipekarangan samping.Aku tak mendengar klakson mobil sang nyonya .Untunglah lastri membangunkanku dan aku bergegas membuka pintu gerbang. Dia masuk dan membuka kaca mobilnya. saat itulah keluar ocehan dan makian yg membuat hatiku panas. namun apa dayaku.aku hanya seorang jongos yg harus menerima semua ocehan dari orang yg seharusnya menghormatiku ,,,karena usiaku lebih tua darinya.yg tersimpan hanyalah seberkas dendam yg akn kulampiaskan agar ia bertekuk lutut dihadapanku.tapi bagaimanakah caranya???.
Masalahku ini akhirnya menemukan jawaban.caranya aku harus pakai kekuatan magic.Dan kebetulan aku punya temen yg bersedia membantu aku.Melalui ritual yg aku lakukan ,,,akhirnya aku dapat menguasai ilmu yg aku kehendaki dan cita-citaku bakal terwujud. Kini tibalah saatnya aku melaksanakan keiniginanku,,,untuk menyetubuhi majikanku yg cantik tapi sombong
.

Malam itu tepatnya malam jum”at kliwon.suasana dirumah sangat sepi sekali.Fendi sang suami lagi keluar kota ,sementara pembantu telah pulang kerumah.Siang sebelum berangkat ,,Fendi sempat menyetubuhi istrinya walau hanya sebentar.Namun dari permaianan asmara itu ,,,Ana kurang merasa puas membuat dirinya uring uringan.sehabis makan malam kuperhatikan dia duduk melamun diruang tengah sambil menyaksikan acara televisi yg kurang menarik. Aku masuk kedalam kamar pribadiku dam mulai melakukan ritual pemanggilan nyonya majikanku. Kubaca mantra -mantra yg telah kuhapal dan kukuasai.beberapa saat kemudian kurasakan kalau Ana mulai beranjak dari tempat duduknya dan perlahan menuju kebelakang ketempat aku tinggal.dan benar rupanya.,,,tak lama kemudian aku mendengar pintu rumahku diketuk dari luar.
Aku bangkit dari persemedianku dan kedepan membuka pintu rumah.Dibalik pintu telah berdiri seraut wajah cantik yg selalu menjadi impianku sekaligus dendamku karena kesombongannya.
“malam Heru,,,,boleh masuk”katanya padaku.
“malam nyonya,,,mari silahkan”. Ia masuk dan aku segera menutup pintu.Kuperhatikan dengan seksama tubuh majikanku ini dari ujung rambut sampai ujaung kaki. sangat-sangat sempurna sekali. perlahan sesuatu bergerak dari balik selangkanganku. denyut-denyut gairah mulai merambat dalam tubuhku. namun kutahan untuk sementara demi menjaga privasiku.

“Heru,,kamu belum kawin juga ya,,,,”katanya padaku.
“belum lagi nyonya,,,,mungkin nggak ada yg mau sama saya,,,khan saya hanya seorang pembantu”kataku padanya.
‘jangan panggil nyonya deh,,,panggil aja Ana”
“tapi ,,nyonya nggak marah khan,,,,”
“nggak lagi’,,,,,,kan kamu umurnya lebih tua dari aku,,,jadi buat apa aku marah”
“maaf nih,,,mas Fendi lagi kemana nih,,,ntar nyariin Ana lagi”
“Fendi lagi keluar kota ,,katanya ada urusan kantor,,,”
“oooo,pantesan saya nggak liat dari tadi”jawabku padanya.

nampaknya Ana mulai agak ramah. Mungkin karena pengaruh dari ilmu magic yg kumiliki membuat kesombongannya hilang dihadapanku.dan peluang ini mesti aku mamfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Perlahan aku mendekatinya,,,dan sedikit kubaca ajian penakluk yg kupelajari. kupeluk Ana dari belakang.Kucium rambutnya yg halus dan wangi. Nampak sedikit reaksi dari Ana .ia menikmati kecupan lembut di lehernya.
“Ana,,,,aku menyukaimu,,,”kubisikkan kata-kata manis ditelinganya.
Sementara itu tanganku begerilya disekitar selangkangannya. Kumasukkan jari tanganku kedalam celana dalamnya dan terasalah lembah hangat diselangkanagnya.Ia menggeliat merasakan ujung jariku mempermainkan daging kecil dalam lembah kenikmatannya.Ana mendesah lemah merasakan rangsangan yg semakin kuat.
Aku membawanya kekursi panjang yg ada diruang tamu tersebut.Kududukan ia disana .kubuka seluruh pakaian yg menempel ditubuhnya.Kini Ana tak mengenakan sehelai benangpun. Tubuhnya sangat sempurna sekali. Dua bukit kembar menjulang didadanya. dan selangkanagnnya ditumbuhi bulu hitam yg cukup lebat dan terawat rapi.
Aku tak menyia-nyiakan kesempatan ini.dengan segera kujilat meqi yamg terkembang dihadapanku.Kupermainkan lidah ku didaerah yg sangat sensitif itu.Kupermainkan lidahku didaerah klitoris nya.ia memdorong kemaluannya kedepan sehingga aku dapat menghirup aroma meqinya yg khas itu.Dan dalam waktu yg tak lama akhirnya Ana mencapai orgasme.
Akupun bangkit dan membuka selurah pakaianku.Begitu celana dalamku terbuka ,menyembullah batang kejantananku yg telah berdiri tegak mengacung kearah wajah Ana.Ia terkejut melihat bentuk kejantananku yg besar dan panjangTak seperti punya suaminya.Memang ukuran senjataku lumayan besar dan ditambah dengan jenis kulitku yg hitam ,membuat batang kejantananku nampak seram namun sangat menggairahkan.
Kini tibalah saatnya bagi Ana untuk memuaskan hasratku.Kuarahkan batang kejanjanaku kemulutnya. Dan,,,,dengan cepat ia menangkap k0ntolku dan mengocok dengan mulutnya.Dimaju mundurkan batang kejantanaku didalam mulutnya membuat ukuranya semakin membesar dan penuh terisi dalam mulutnya. Ujung kepala k0ntolku sampe menyentuh pangkal tenggorokannya.Terasa hangat sekali kuluman mulutnya.Ana begitu bernafsu sekali mengulum batang kejantannaku yg besar dan panjang.Nampak urat-urat yg melingkar disekitarnya menambah keganasan k0ntol yg kumiliki.
Kini tibalah saatnya aku menembakan senjataku kelubang meqinya Ana.Perlahan kugendong dia dengan posisi tanganku ada dikedua bokongnya yg padat.pelan-pelan kumasukkan k0ntolku kedalam meqinya yg lembab.
”wah,,,,sempit banget nih meqi kamu na,,,,” kataku padanya. Perlahan kepala k0ntolku mulai masuk dan sedikit kutekan.
Saat kutekan kuat ,,,Ana terpekik
”ohhhhhhhhhh,,,,,shhhhh,,,,,sakit nih sayang,,,pelan-pelan dong,,,”desahnya.
Kutahan sebentar kepala k0ntolku dalam meqinya.Beberapa saat kemudian kucoba lagi menekan dan,,,,,,bless,,,k0ntolku amblas dalam meqi Ana yg seret itu.Setelah terasa tak sakit lagi,,kumulai menggerakkan k0ntolku naik turun.
”ohhhhhhhh,,,,ahhhhhhhh,,,sayang,,,,,nikmat banget,,,”Ana merintih kenikmatan
”sayang,,,,aku mau keluar nih” kupercepat gerakanku dan blrss,,,,terasa cairah hangat membasahi k0ntolku .

Kucabut kembali k0ntolku yg terbenam dalam meqi Ana.Kusodorkan kemulutnya dan dia menjilat sisa sisa cairan yg menempel dibatang kejantananku.Setelah itu aku memintanya untuk berganti posisi.
Kali ini aku ingin pake gaya doggy style. Kubalikkan badannya menunggingi aku. Kubelai meqinya yg merah merekah itu.Kuusapkan ujung kepala k0ntolku pada bibir meqinya. Dan ,,,,bless,,,kutekan k0ntolku hingga amblas dalam meqinya. Kudiamkan sesaat ,,,dan aku kembali mendorong maju mundur. Kuraih dua buah dadanya yg menggantung indah. kuremas-remas sambil kupercepat hentakan k0ntolku didalam meqinya Ana. Beberapa saat kemudian , Ana pun mencapai puncak orgasme. K0ntolku dibanjiri oleh cairan meqinya yg hangat.Dan sepertinya akupun sudah tak tahan lagi.
Dan akhirnya,,,,croottt,,,,croottt,,,,spermaku membasahi lubang meqinya Ana.
Aku mencabut batang kejantananku dari dalam meqinya Ana. Kulihat ia sangat kelelahan melayani hasrat seksualku yg telah dirasuki nafsu iblis. Namun dibalik kelelahannya itu ,tersimpan kepuasan dalam dirinya. Ana bangkit dan mengenakan pakaiannya kembali.Sebelum kembali kekamarnya ,dia membisikkan sesuatu ketelingaku
”makasih say,,,,aku sangat menikmati permainanmu,,,kamu memang laki-laki yg perkasa”,,,,
”kapan-kapan kita nikmati lagi ya say,,,,”

Ia pergi meninggalkanku.Nampaknya malam ini adalah malam kemenanganku yg telah dapat menikmati tubuh seksi milik majikanku,sekaligus dapat menundukkan kesombongannya padaku.Dan mulai saat itu ,sikapnya benar-benar berubah,,tak lagi seperti yg dahulu.Dan kehidupankupun juga turut berubah.
Tak jarang Ana melebihkan gajiku beberapa kali lipat. Disamping itu ,,,tak jarang,,bahkan hampir setiap hari aku dapat menikmati kehangatan tubuhnya. Bahkan ia tak menghiraukan lagi gairah yg diberikan oleh suaminya yg tak ada bandingnya dengan permainan sex yg kuberikan padanya.Benar-benar gila,,,,dan kamipun menikmati kegilaan ini.
Share:
Read More