388cash388cash

Cerita Sex: Nikmat Di Setiap Gesekanya


ini saya tulis pada 16 April 2015 . Riuh suara mesin judi di sebuahtempat di Jakarta Barat menyergapku waktu aku memasuki ruangan yg lumayan luas serta ber-AC kencang. Seusai berbagai saat berkeliling aku menemukan sebuah mesin yg kosong serta lumayan luar biasa minatku untuk mencoba.

Awalnya aku tdk begitu memperhatikan sekelilingku, seusai berbagai saat aku menoleh ke samping kiriku serta menonton seorg wanita yg dalam taksiranku berumur kurang lebih 32-36 tahun (pada akhirnya aku tahu bahwa dirinya nyatanya sudah berumur 42 tahun) serta aku merasa enjoy sebab usiaku pada waktu itu jg 32 tahun.

Seusai berbagai saat kami saling menyapa sekedarnya, dirinya menghembuskan rokoknya dgn muka muram. Aku kemudian iseng mengajaknya.
“Kita makan keluar yuk, soalnya kali ini peruntunganku jelek, dari tadi kalah terus”. Dirinya hanya tersenyum simpul serta dingin sambil mengacuhkan aku.

Kemudian dirinya berpindah tempat dgn seorg perempuan lain yg nyatanya pada akhirnya aku tahu bahwa dirinya merupakan adiknya dari lain ibu. Seusai berbagai lama, aku memutuskan untuk pulang dgn uang yg hanya tersisa Rp 500 ribu di kantong. Pada saat aku melangkah keluar, aku melalui dirinya serta bertanya lagi.

“Mau makan bareng?” dirinya terdiam berbagai saat serta lalu berbisik dgn adiknya.
“Mau makan kemana?” tanyanya kembali pada akhirnya.
“Nanti gampang kami cari yg kalian suka” jawabku.
Dia bangun dari mesin Mickey Mouse itu serta ikut bersamaku keluar lokasi menuju tempat parkir mobil. Hingga saat itu aku belum bisa menonton wajah serta bentuk tubuhnya hingga di lokasi parkir mobil. Ketika memasuki mobilku, aku memandang sosok tubuh semampai tak lebih lebih 157 cm dgn berat 45 kg, anggun tapi penuh kemuraman di wajahnya.

Saat keluar dari lokasi, sama sekali tdk terbersit aku bakal mengalami sebuahlove affair yg dahsyat serta bakal membikin sebuahperubahan dalam jiwaku. Mobil terus melaju serta kami masih saling terdiam hingga aku mencoba mengarahkan mobilku ke sebuahmotel di kawasan Jakarta Utara, dimana mobil bisa langsung masuk ke dalam garasi yg terdapat di tiap kamar motel tersebut. Pada saat aku memasuki motel tersebut dirinya dgn dinginnya mengatakan.
“Terbuktinya di sini ada makanan?” Aku lumayan gugup dgn nadanya yg datar, tdk terlihat kaget tdk jg bahagia. “Aku mau ngobrol sama kalian di sini” jawabku.
“Apa ga ada tempat lain yg lebih bisa buat ngobrol?”, tanyanya.
“Kalau kalian keberatan ga pa-pa, kami keluar lagi dari sini” jawabku.

“Ga usah, kami sudah hingga, ya sudah kami turun”. Jantungku mulai berdegup. Apa dirinya tahu maksudku?, tanyaku dalam hati.
Kami turun serta aku bayar sewa kamar untuk 6 jam tersebut. Di dalam kamar aku memperhatikan keanggunan dia, bertubuh langsing, rambut tebal terbelit ke belakang serta ditambah wangi parfum yg mahal serta wajah yg dingin. Dirinya hanya menyedot rokoknya dgn tenang serta mengatakan menyindirku.
“Kita mau pesan makanan alias mau saling lihat-lihatan di kamar ini?” Aku bangkit serta berlangsung menghampiri tempat duduknya serta mendekatkan wajahku ke wajahnya, kemudian aku mencium pipinya halus serta berbisik.
“Jangan tanya kenapa aku membawa kalian ke sini, tapi tanya hatimu kenapa kalian mau aku ajak ke sini?” Dirinya menatapku tajam dgn mata yg di kemudian hari menjadi mata yg aku cintai serta mengatakan.
“Kamu lumayan punya nyali ya? Belum kenal, belum tahu nama, sudah main bawa ke kamar. Apa ini kebiasaanmu?”
Aku terdiam serta serta mundur menjauh.
“Kalau ya kenapa serta kalau ini baru pertama kenapa?” Dirinya bangkit menuju kamar mandi seraya mengatakan.
“Aku mau kami pulang” lalu ia memasuki kamar mandi.
Aku hanya bisa termenung serta memutuskan untuk pulang. Pintu kamar mandi terbuka serta ia keluar, ada sesuatu yg mempesonaku saat ia keluar dgn rambut terurai seraya mengatakan.
“Ayo pulang, aku tdk mau ditipu sama anak semacam kamu”
Tiba-tiba entah dari mana keberanian itu, aku memeluk dirinya serta mencoba menciumnya. Pada awalnya dirinya agak bentrok tapi akhirnya berdiam pasif serta dingin. Bibirnya hanya diam serta terkatup. Bibirku mencari lubang rongga bibirnya serta lidahku mencoba memasuki bibirnya. Perlahan tapi tentu aku bisa memasuki bibirnya serta menemukan lidah yg kucari. Pada awal lidahku sukses mendapati lidahnya, tubuhnya agak tergetar tapi diam kembali.
Perlahan tapi tentu aku menyedot lidahnya berputar perlahan serta menikmati setiap lekuk dari bibir serta lidah yg kurasa nikmat itu. Tanpa kusadari, aku mendorong dirinya rebah ke ranjang. Lidahku mencari lidahnya keluar masuk, berputar serta kusedot dgn perlahan. Nafasnya mulai tersengal, tanganku mulai meraba dadanya serta menemukan toketyg begitu kenyal (dalam usia 42 tahun, msh semacam gadis 20 tahun). Lidahku merayap ke belakang telinganya serta menciumnya dgn birahi yg bergelora, tanganku kesusahan membuka pakaiannya jadi aku bangkit serta mencoba membuka bajunya. Dirinya memegang tanganku serta matanya menatapku tajam lalu berbagai detik terdiam serta seusai itu ia mengatakan.
“Biar aku sendiri yg buka, aku kaget kalian merobek baju ini”. Jantungku berdebar keras pada saat ia membuka pakaiannya satu persatu.
Pada saat pakaian atasnya terbuka, aku menonton toketberkapasitas 34B dibalut dgn BH sutra tipis yg mewah sekali. Kemudian Ia membuka rok panjang yg ia gunakan serta terpampanglah sesosok tubuh yg sempurna dimana pinggul serta pantatnya yg begitu montok serta berisi dibalut oleh sebuah g-string warna hitam sewarna dgn BH-nya.
Nafasku memburu, kejantananku mengeras di balik celana panjangku serta lumayan menyakitiku jadi aku langsung membuka kemeja serta celanaku serta hanya tinggal mengenakan CELANA DALAM warna hitam. Dirinya menontonku serta wajahnya agak berubah menonton CELANA DALAM yg aku kenakan sewarna serta jg semi g-string. Tanpa membuang waktu, aku menghampirinya serta dgn keahlianku, dgn sekali sentak, BH-nya terbuka.
“Kamu kayanya pakar membuka BH perempuan yah?” (Ucapannya itu yg hingga saat kami terakhir bersama pun rutin diucapkan olehnya).
Dgn sudah terlepasnya BH-nya, aku menemukan sepasang bukit kenyal yg sewajibnya menjadi milik anak gadis berumur 20 tahunan serta bukan milik seorg wanita berumur 42 tahun dgn 3 anak serta 2 cucu. Tanpa membuang waktu, mulutku mencari puting susunya serta menyedotnya lama serta lembut, di dalam gerakan lidahku yg dengan cara perlahan berangsur cepat serta bertambah keras, aku merasa putingnya mengeras serta membikinku menggigit mesra serta lembut hingga terdengar rintihan halus dari bibirnya.
Dalam posisi berdiri itu, aku menengadahkan wajahku tanpa sedikit pun melepas puting yg saat ini sudah kugigit-gigit dgn dgn gemas serta kusedot hingga setengah buah dadanya masuk dalam lahapanku yg penuh nafsu berahi. Kulihat seraut wajah itu terpejam sambil menggigit bibir seraya merintih halus seakan tdk rela desahan nafsu terlontar dari bibirnya.
Aku merebahkan tubuhnya serta mulutku berpindah dari toketyg satu ke yg toketyg lainnya. Barangku mengeras serta menempel di pahanya yg mulus, bergesek liar meningkatkan api birahi yg membakarku. Mulutku meninggalkan susunya serta turun menelusuri perutnya yg rata tdk berlemak, aku mencium belahan dalam pahanya yg terbalut g-string yg sexy sekali. Mulutku terus menuruni pahanya ke arah lutut serta betisnya. Mulutku mencari setiap jari kakinya serta menciumnya sambil menggigit perlahan serta berpindah ke kaki yg lainnya.
Seusai berbagai kali aku ulangi, mulutku mencari lututnya serta menciuminya dari semua arah baik dalam maupun luar hingga tubuhnya menggelinjang luar biasa serta dirinya mencoba melepaskan pahanya dari mulutku, tapi tanganku menahan pinggulnya serta lidahku bergerak liar menelusuri permukaan g-string yg menutupi lubang yg aku dambakan. Lidahku menyapu permukaan g-string serta mencari lubang untuk menyelinap. Dgn sedikit gerakan jariku, lidahku menyapu kelentitnya hingga dirinya mengerang sambil berdiri dari posisi tidur, lalu mengatakan.
“Aku buka dulu CELANA DALAM-ku, aku kaget kalian menggigit serta merobek CELANA DALAM ini”, ujarnya lalu dirinya membawa sedikit pinggulnya serta luar biasa turun CELANA DALAM-nya.
Aku hanya tersenyum mendengar perkataannya sebab aku tahu bahwa dirinya memakai waktu membuka CELANA DALAM-nya untuk mengatur nafas yg sudah hingga di ujung birahinya. Tanpa membuang waktu, begitu CELANA DALAM-nya sudah terlepas, aku langsung saja membenamkan wajahku di tengah lubang kenikmatannya, tapi dirinya menggelinjang serta menahan wajahku sambil mengatakan.
“Kamu ga adil, kalian sendiri belum dibuka!” Aku hanya tersenyum menonton wajah yg cantik serta seksi di mataku itu tengah tersengal-sengal mencoba mengatur nafasnya.
Aku bangkit serta mundur sedikit sambil tanganku membuka CELANA DALAM semi g-stringku di hadapannya pelan-pelan. Matanya tdk berkedip menonton kejantananku yg berkapasitas 17 cm dgn urat-urat pembungkusnya sudah tegak mengeras serta membundar di depan matanya. Tanganku mengelus kepala helm kejantanananku serta dengan cara tiba-tiba, pada saat dirinya sedang menonton kejantananku aku menyentakkan kedua kakinya jadi dirinya telentang serta berjongkok serta dgn secepat kilat meletakkan bibirku pada bibir memeknya.
Sebelum tangannya sempat mencapai kepalaku serta menolaknya lagi, lidahku sudah menjilat belahan memeknya dgn jilatan panjang. Tubuhnya bergetar serta mulutnya melenguh panjang. Begitu mencapai kelentitnya, aku langsung mengunyahnya dengan cara halus serta panjang hingga ruangan kamar ini dipenuhi oleh rintihan serta lenguhan birahi yg membikinku kesetanan sebab pada setiap rintihannya aku terus terbakar nafsu serta kejantananku terus mengeras serta berdenyut mencari tempat untuk menjepitnya.
Lidahku terus lincah serta terus rajin keluar masuk goa kenikmatannya. Tangannya mencengkeram kepalaku serta luar biasa rambutku sambil terus merintih keras. Lidahku bergerak cepat serta kadang lambat tapi menggesek kasar di lubang goa kenikmatannya.
“Stop. , ampun, aku mohon stop jangan buat aku jadi gila!!”, pintanya dgn setengah berteriak.
Aku tdk mempedulikannya serta terus mencengkram kedua pahanya yg melingkari leherku. Berbagai detik kemudian aku merasa pinggulnya terangkat serta mengejang. Aku tahu dirinya bakal mencapai klimaksnya. Aku menahan pinggulnya serta lidahku mencari kelentitnya serta kembali aku mengunyahnya dgn lembut tapi bertenaga hingga aku merasa kepalaku dijepit oleh kedua pahanya, rambutku dijambak sekeras-kerasnya olehnya serta keluarlah rintihan panjangnya diikuti keluarnya sebuahcairan yg amat aku sukai.
“Ahh, shit, shit kalian gilaa!!” Kemudian kusaksikan sebuahpemandangan yg membikin birahiku menggelora.
Wajah yg penuh dgn keringat, mata terpejam, rambut yg acak-acakan menutupi wajahnya serta nafas yg tersengal-sengal. Dalam berbagai detik seusai aku puas menjilati cairan kenikmatannya, aku bangkit serta membuka pahanya serta menaikkan kedua kakinya ke pundakku, dgn posisi demikian aku mempunyai posisi yg paling ideal untuk memasukkan kejantananku sedalam-dalamnya ke goa kenikmatan yg sudah bergelimang cairan birahinya. Aku mulai meletakkan kepala k0ntolku serta menggosoknya pelan-pelan.
Seusai siap, aku mendorong kepala k0ntolku memasuki gerbang kenikmatan tersebut. Pada saat kepala k0ntolku yg lumayan besar (semua wanita yg sempat merasakan kejantananku rutin mengatakan kepala k0ntolku lebih besar dibandingkan ukuran normal) memasuki lubang tersebut, dirinya hanya bisa merintih pelan. Aku menahan sebatas kepalanya tertelan oleh leher memeknya serta berdiam berbagai saat. Aku mulai mendorong hingga setengah batangku menggesek pelan serta terasa nikmat sekali, seusai itu luar biasa kembali sebatas leher helm kejantananku serta mendorongnya pelan kembali menembusnya hingga setengah panjang batangku.
Aku meperbuatnya selagi lebih tak lebih sepuluh kali serta aku agak menekan kedua kakinya mengangkang serta membukanya lebar sambil kutekan sekuat tenaga namun lembut serta pada saat aku mencapai batas terdalam serta menemukan daging kenikmatan yg menggesek kepala helm kejantananku, detik itu pula tangannya menyambar kepalaku serta luar biasa kepalaku untuk mencari bibirku serta menciumnya liar sekali.
Aku mendiamkan keadaan ini berbagai saat serta aku merasa sebuahcairan nikmat hangat merembes dari dalam memeknya, ia dua kali keluar, pikirku. Sambil masih berciuman aku luar biasa batangku sebatas helm yg terjepit erat oleh otot cincin memeknya serta mendorong kembali sedalam-dalamnya sambil membebani seluruh tubuhku ke pinggangku serta kembali menemukan kenikmatan gesekan seluruh batangku bergesekan dgn dinding memeknya yg mencengkeram erat hingga kepala k0ntolku menggesek kasar daging menonjol dalam memeknya serta ia merintih panjang serta menyedot lidahku kuat-kuat.
Tiba-tiba pada saat posisi terdalam itu dirinya luar biasa leherku serta menaikkan pantatnya serta menggoygnya pelan tapi ditekan sedalam-dalamnya hingga aku terlontar ke sorga ketujuh. Putarannya begitu pelan tapi menekan dalam jadi kepala k0ntolku terasa digosokkan total dgn daging dalam memeknya sambil seluruh batangku diremas-remas oleh otot dinding memeknya. Serta tiba-tiba ia merintih keras sambil mencakarku keras serta memedihkan punggungku. Dirinya terlontar melepaskan pelukannya pada leherku sambil pahanya masih tersangkut di pundakku.
Lalu ia tergeletak tersengal-sengal serta aku merasa kembali cairan hangat merembes keluar dari memeknya. Aku sudah hingga di ujung nafsuku serta aku mencabut kejantananku sambil membalikkannya pada posisi telungkup. Aku menaikkan pinggul serta pantatnya dalam posisi doggie style mesikipun kulihat dirinya sudah kehbsan tenaga.
Seusai posisinya pas, aku mendorong kejantananku hanyut dalam sebuahsentakan keras serta ia merintih sambil tangannya meremas sprei di bawahnya. Di kaca besar yg disediakan di kamar ini aku bisa menonton kejantananku keluar masuk dgn sebuahsentakan keras tapi dalam irama lambat. Kepalanya yg menunduk disertai rambut yg terurai lebat membikinku serasa berada di awan birahi serta tiba-tiba aku merasa dirinya menggerakkan pinggulnya mendorong balik setiap gerakanku ditambah gerakan memutar keras hingga kepala kejantananku semacam diremas-remas hangat serta ketat serta digesekan sekerasnya dgn daging di dalam memeknya.
Agak lama kami meperbuat ini hingga kepala k0ntolku terasa agak panas, denyut kenikamatan yg sangat luar biasa aku rasakan setiap aku menggesek keluar serta masuk lubang itu. Aku makin dalam mendorong ditingkahi rintihannya yg terus keras serta aku merasa denyut batang kejantananku merambat ke arah kepala k0ntolku serta otot memeknya mengimbangi dgn denyutan lembut yg terus cepat.
Tuhan, aku belum sempat mengalami kenikmatan semacam ini, begitu lembut tapi sangat terasa dalam setiap gesekan serta tekanan, batinku berbisik di ambang ledakan kenikmatan diriku. Serta pada tekanan terakhir aku mencengkeram pinggulnya serta mendorong sekuat-kuatnya dibalas dgn dorongan balik oleh pinggulnya, srett, srett, srett semburan demi semburan aku menumpahkan semua birahi yg terkumpul sejak tadi dalam lubang kenikmatannya serta disusul denyutan keras dinding memeknya serta tangannya mencari pahaku untuk dicakar sekeras-kerasnya.
Dalam berbagai saat aku merasa tulangku dilolosi semua serta mataku terpejam menikmati detik-detik saat aku mengeluarkan seluruh cairan kenikmatan di dalam lubang surgawi yg sedang aku masuki ini. Kepalaku berdenyut keras seiring setiap semburan yg aku keluarkan. Seusai itu badai itu mulai mereda meski dalam posisi diam tdk bergerak tapi setiap otot kami berdua bekerja diluar kehendak serta berdenyut keras hingga pelan-pelan melambat.
Seusai aku membuka mata, perlahan-lahan aku mencabut batangku yg msh mengeras serta tubuhnya langsung tergeletak lemas seakan pingsan. Aku merebahkan tubuhku di sampingnya serta memejamkan mata. Aku menonton ponsel yg tergeletak di samping ranjang serta melirik jam, 1 jam 20 menit sejak aku menantikan dirinya keluar dari kamar mandi serta memutuskan untuk pulang. Sejam lebih kami bergulat dalam lautan birahi!! Aku mencoba menonton lagi serta memastikan bahwa aku tdk salah menonton jam. Aku melirik ke arahnya serta menonton sepasang bola mata yg menatapku tajam.
“Jam kalian pukul berapa sekarang?” aku bertanya.
“23. 45”, jawabnya sambil menonton kamnya.
Persis semacam jamku serta berarti benar kami sudah berenang dalam lautan asmara sejam lebih. Dirinya pun tersentak serta melirikku diam serta aku mengangguk, lalu dirinya memejamkan mata sambil mengatakan.
“Oh tuhan, gila! Ini ga mungkin selagi ini” Seusai berbagai saat, aku mengambil handuk bersih serta aku selimutkan ke tubuhnya serta aku membuka dua botol minuman complimentary untuk diminum bersama.
Seusai berbagai saat dirinya bangkit menuju kamar mandi serta aku memejamkan mataku lagi, tergolek memulihkan tenagaku yg terkuras hbs.
Dalam berbagai saat aku membuka mata serta aku menemukan dirinya sudah berpakaian rapi duduk di kursi serta memandangiku dgn seribu arti. Aku melirik jam serta sudah lewat 40 menit, nyatanya aku tertidur, aku bertanya.
“Kenapa kalian ga bangunkan aku?”.
“Aku lihat kalian tidur nyenyak sekali, jadi aku ga tega membangunkan kamu”. Nada yg lembut serta hangat terdengar tak sama pada saat kami memasuki kamar ini.
Aku masuk ke kamar mandi serta mandi. Seusai rapi aku keluar serta menyalakan rokok serta masih tdk tahu wajib berkata apa dgn wanita yg namanya pun belum aku kenal tapi merasakan percintaan terdahsyat selagi nasibku. Dirinya menonton jamnya serta mengatakan.
“Ayo kami pulang, aku wajib kerja”. Aku hanya terdiam serta beranjak pergi.
“Kamu mau pulang kemana?”, tanyaku.
“Cukup kalian antar ke tempat kami berjumpa”, jawabnya.
“Aku mau tahu rmhmu”, ujarku.
“Belum saatnya kalian tahu lebih lanjut mengenai aku”. Lalu aku membawa mobilku membelah malam menuju ke tempat kami berjumpa.
Sampai pada tempat kami berjumpa, aku bertanya.
“Boleh aku minta nomor teleponmu?” dirinya hanya tersenyum berbagai saat serta itulah yg membikinku jatuh cinta di saat wajahnya tdk lagi diliputi kekecewaan serta berseri ceria.
“Kamu bahkan belum tanya namaku, sudah tanya teleponku”. Aku tertawa malu.
“Boleh aku tahu namamu?”
“Jasmine”, dirinya menjulurkan tangannya serta mengatakan lembut. “Michel”, balasku.
Seusai itu dirinya memberbagi nomor HP-nya serta menghilang ke dalam gedung perjudian tersebut.
Aku menjalankan mobilku keluar dari gedung tersebut serta berusaha melupakan semua itu yg terjadi semacam mimpi. Tapi ini merupakan sebuahawal dari kejadian yg amat dalam menggores hatiku selanjutnya.
Share: