388cash388cash

Cerita Sex: Ngentot Dengan Perjaka


Berbagai thn kebelakang, rumahku terbukti termasuk leluasa untuk siapa saja. Mereka leluasa datang kapanpun serta dgn siapapun. Terutama para abg-abg yg broken home. Mau cewek alias cowok. Kadang aku berfikir, kenapa orangtuku mengijinkan ya? Apa mereka ga takut barang-barang ada yg hilang? Terbukti salah 1 hp dari mereka sempat hilang digondol kawan-kawan mereka-mereka jg. Tp lama kelamaan aku makin terbiasa dgn keberadaan mereka. Kata ortuku, kasian mereka yg jauh dari orang tuanya.

Aku jarang sekali keluar kamar, meski mereka datang, aku rutin diam didalam kamar. Untuk apa keluar? Di kamar telah ada tv, serta kamar mandi. Mau makan lumayan kedapur yg posisinya dekat dgn kamarku. Segala yg aku butuhkan tinggal aku minta belikan pada mereka siapa saja yg ada dirumah.

Suatu hari, tiba-tiba aku mendengar suara laki-laki yg menyanyi-nyanyi diluar kamarku. Aku merasa baru dengar suara itu. Penasaran, aku keluar menuju dapur yg bedekatan dgn ruang tengah yg biasa digunakan kumpul oleh mereka. Diam didekat pintu dapur sambil lirik sana sini, basa-basi menyapa mereka, mungkin hari itu kurang lebih tak lebih lebih 15 orang yg sedang berada dirumahku. Dapat lebih dari 20 orang kalau dimalam minggu. Mereka biasa ketawa-ketawa, beemain gitar, minum-minum alkohol, kalau au sedang mood, aku suka ikut sebentar hanya untuk minum.

Saat itu, tatapanku akhirnya selesai pada seorang laki-laki berperawakan tinggi, dgn tubuh tegap serta kulit putih. Sial! Cowok ini langsung bikin aku berminat. Gumamku dalam hati. Lalu dgn terkesan dingin, laki-laki itupun menatapku balik. Dgn acuh nya akupun memalingkan muka serta kembali ke dalam kamar. Didalam kamar aku langsung terduduk diatas kasur. Bayangan sosok laki-laki yg sedang berada didepan kamarku terus saja ada dikepalaku. Aku wajib memperolehnya.

Hari terus berlalu, laki-laki itu belum kembali kerumahku. Aku fikir dirinya bukan semacam anak-anak yg lainnya. Yg tidur dirumahku. Emm, mungkin dirinya bukan anak broken home jg. Paling iseng-iseng maen. Tp, aku ga boleh nyerah buat dapetin dia.

Siang itu, aku menonton ada Adit, salah 1 anak paling lama yg suka tinggal dirumahku sedang menaiki tangga sambil mengangkat ember jemuran pakaiannya. Aku lalu mengikutinya untuk ketempat jemuran. Sembari menjemur, Adit tetap tdk sadar kalau ada aku disampingnya. Hahaha, dasar cowok, pandangan mata nya hanya dapat menonton lurus kedepan. Tdk sperti wanita yg dapat menonton samping kanan kiri meski dirinya sedang menatap lurus kedepan.
Kucolek pinggangnya.
“Wadaw teteh, kirain siapa!” Kata Adit, terkesan dirinya sangat kaget.

“Hahahahhaa, serius amat sih ngejemurnya.” Kataku sambil tertawa terbahak-bahak. Lalu aku duduk disalah 1 bangku yg terbukti disediakan di atas untuk nongkrong anak-anak.
Adit melanjutkan menjemur pakaiannya.
“Dit, kemaren-kemaren ada cwo yg pake jaket coklat siapa?” Tanyaku.
“Yg mana teh?” Tanya nya balik.
“Itu yg rambutnya cepak pinggir-pinggirnya.” Jawabku.
Adit terkesan berfikir serta mengingat-ingat. Dirinya menjemur pakaian terbarunya.

“Oohhh itu. Itu si Budi. Deket kok rumahnya teh. Tp dirinya tinggal sendiri, ortunya sehingga TKW.” Kata Adit sambil menghampiriku serta duduk disampingku.
“Kenapa? Tumben sih teteh tanya-tanya orang yg datang kerumah, biasanya jg cuex.” Lanjutnya sambil cengengesan.
“Ya pingin aja atuh, namanya jg penasaran.” Jawabku.

“Cieeee penasaran, tentu ada maunya.” Goda Adit. Dirinya menonton Hp nya yg tiba-tiba berdering. Aku cuma mesem-mesem digoda sperti itu.
“Tp teh, dirinya jg nanyain teteh lho. Aku bilang aja jangan macem-macem ke teteh, karna teteh yg punya ini rumah. Dirinya nanya ke aku, katanya kok teteh pake pakaiannya sexy. Aku bilang aja, kalo emang kelakuan teteh tuh ga ada malunya, aurat diliat-liat. Hahahahahaaa.” Adit tertawa terbahak-bahak.
Aku gak memperdulikan ucapan Adit soal pakaianku, yg ku fikir hanya bagaimana dapat dekat dgn Budi.
“Kapan Budi kesini lagi?” Tanyaku.

“Lah kayanya dirinya ada dibawah deh sekarang. Tadi kan yg sms dia. Katanya dah ada dirumah ini.” Jawaban Adit membikin aku kaget serta bahagia.
“Serius Dit? Yuk ah ke bawah” kataku sambil berdiri serta berlangsung cepat menuju tangga untuk kebawah tanpa memperdulikan jawaban Adit.
Dibawah, diteras rumah, aku menonton Budi sedang duduk didepan jendela kamarku. Menantikan Adit mungkin. Kepalanya yg tadi menunduk menonton hp nya, kini menengadah menontonku. Dgn tanpa basa-basi aku mendekatinya lalu tersenyum.
“Hey, Budi ya? Boleh minta no hp nya?” Kataku.
Aku terbukti wanita yg malas berbasa-basi, kalau ada maunya, langsung bicara saja. Itu lebih enak menurutku.
“Eh teteh, boleh.” Jawab nya terkesan sedikit kaget mendengar todonganku, lalu dirinya mengotak atik hp nya lalu menyerahkan padaku.
Disana kulihat sebaris nomber hp. Kucatat di hp ku.
“Makasih ya.” Kataku sambil berlalu serta masuk kerumah lalu ke kamarku.
Gilak, aku seneng banget dapet no hp nya. Pelan-pelan tp pasti, aku kudu ngerasain ngentod ama dia. Akhirnya setiap hari, kita sms an. Bahkan saat dirinya ada dirumahkupun aku tetap sms dia. Aku tetap malas keluar kamar. Hingga sebuahhari, pembicaraan kita mengarah pada selangkangan. Dirinya dgn polosnya bilang, kalau belum sempat ML. WTF, berarti dapet perjaka lagi nih, fikirku. Aku terus saja memancingnya hingga dirinya berminat ingin meperbuatnya. Serta pancinganku gak sia-sia. Umpan nya dimakan ikan. Dirinya pun mau.
Saat dirinya sedang berada dirumahku, aku bilang, kelak malam dirinya kudu tidur dirumah ku bersama yg lainnya. Tengah malam dirinya keluar kamar serta tungguin aku didapur. Semuanya berlangsung sesuai rencana. Tengah malam itu kita telah berdua didapur yg remang-remang. Aku duduk diatas meja dapur, dirinya berdiri didepanku. Dgn lahapnya dirinya mencium bibirku serta tangannya meremas-remas toketku. Dirinya lalu memintaku mengikutinya kekamar mandi tamu yg terbukti dekat dgn dapur.
Tanpa basa busuk lagi, dirinya dgn agak kasar menyuruhku menungging dgn bertumpuan tangan serta lututku diatas toilet duduk. Aku menurutinya. Aku yg hanya menggunakan baju tidur dgn model tengtop longgar serta terusan rok pendek, tanpa beha serta tanpa celana dalam bakal mempermudah kita untuk ngentod. Dgn keadaan kamar mandi gelap, dirinya semacamnya kewalahan, sulit mencari mana celah yg benar.
Akhirnya aku tuntun penisnya menuju celah meqiku. Serta Blesssss, penisnya masuk kedalam meqiku. Aku mendesah kecil, takut terdengar orang serumah. Dirinya mengocok penisnya dgn cepat. Desahannya terdengar agak memburu. Serta creeettt, creeettt.. Ada rasa cairan hangat menyirami meqiku, mungkin cuma 2menit goyangannya serta dirinya telah mengeluarkan spermanya didalam meqiku. Aghhhh, padahal aku belum apa-apa. Tp aku maklumi sih. Namanya perjaka. Tak sedikit belum dapat mengatur nafsunya.
“Aghhh teteh maaf.” Katanya sambil membalikan tubuhku. Dirinya jongkok dihadapanku yg terduduk di atas toilet. Aku tersenyum serta mengelus wajahnya.
“Gak papa Bud, kan kelak dapat lagi.” Kataku.
“Oh sehingga boleh lagi? Kini yuk, di meja dapur.” Katanya sambil luar biasaku keluar kamar mandi menuju dapur kembali.
Dgn tetap terburu-buru, dirinya menciumi wajahku, bibirku serta memainkan bibirnya didaerah toketku. Ughhh rasanya ingin mendesah, tp ga dapat karna takut membangunkan ortuku alias orang yg ada dirumah.
Masih dgn tdk sabarnya, dirinya membikin pahaku mengangkang, serta dirinya menusukkan 1 jaringa kedalam celah meqiku. Ughhhh aku mendesah pelan. Budi mencium bibirku, supaya tdk keluar desahan yg lebih luar biasa saat dirinya mengocok keluar masuk jari nya didalam meqiku. Aku terhentak agak keras dgn tangan bertumpu kebelakang saat Budi menusukkan dalam-dalam jarinya kedalam meqiku, lalu dirinya menggoyang-goyangkannya didalam tanpa dirinya maju mundurkan.
Siaaallll, itu cocok banget didaerah g-spotku. Ingin rasanya aku teriak menikmati kenikmatan itu. Tp sayangnya gak dapat. Dgn sedikit kasar, Budi luar biasa tubuhku supaya dapat mencium bibirku. Mungkin dirinya khawatir aku beneran teriak. Aku melepaskan ciumannya serta memohon untuk dirinya memasukkan penisnya kedalam meqiku.
“Masukin dong sayang, udah gak kuat.” Kataku dgn mata sayu menatapnya.
Cahaya remang-remang yg masuk ke dapur dari ruang keluarga, menolong ku menonton penisnya yg lumayan besar serta putih. Aku pegang penisnya serta dgn perlahan mengarahkan ke meqiku dengam posisi aku mengangkang lebar diatas meja dapur. Serta sekali lagi, blesssss… Penis yg nikmat itu masuk kedalam meqiku.
Aghhh, shiitttt nikmatnyaaa… Budi membiarkan berbagai detik penisnya didalam meqiku. Lalu dgn ritme perlahan, dirinya luar biasa serta memasukkan kembali penisnya kedalam meqiku. Dgn tubuh menyender ke tembok serta kaki mengangkang lebar, aku dapat menonton penisnya yg keluar masuk didalam meqiku. Aghh, rasanya sangatlah nikmat. Sialnya aku gak dapat mendesah serta teriak. Dgn terus mengocok, Budi menciumi leherku, aku sangatlah nyerah kalau telah diciumi tahap kuping serta leher.
Tanpa lama-lama lagi, aku memeluknya erat serta sedikit menggigit pundaknya supaya tdk teriak. Ya, saat itu aku orgasme. Orgasme yg sangat nikmat. Nafasku memburu. Terdengar pula nafas Budi ikut menjadi cepat. Serta genjotannya pun sangat menghentak-hentakkan tubuhku. Serta tiba-tiba tubuhnya mengejang didalam dekapanku. Nyatanya dirinya orgasme lagi. Lama-lama tubuhnya melemah serta aku melepaskan pelukanku. “Kenapa?” Tanyaku. Budi tersenyum serta mencium keningku.
“Enak, makasih ya teh.” Katanya. Aku ikut tersenyum. Kita berciuman sebentar.
Dan tanpa tak sedikit bicara lagi, aku memselesaikan bajuku. Terburu-buru masuk ke kamar tidurku serta langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan meqiku drei sisa-sisa spermanya. Semacamnya, Budi jg menuju kamar mandi tamu. Dirinya ga berani ke kamar mandi kamar yg dirinya tempati. Ahhahaaa mungkin takut membangunkan anak-anak yg sedang lelap tertidur.
Seusai malam itu, kita sehingga terus dekat serta tak jarang ngentod. Dirumahku alias pun lebih leluasa dirumahnya yg terbukti dirinya tempati sendirian. Bahkan kita sempat meperbuat disiang bolong, ditempat umum. Ya tempat olah raga yg disana tersedia panggung kecil. Disisi panggung itulah aku menungging merasakan genjotan penis nya yg sangatlah bikin aku ketagihan.
Share: