388cash388cash

Cerita Sex: Aku Di Perkosa Tante Linda Cantik


Namaku Ade, umurku waktu itu kurang lebih 19 tahun, aku saat ini kuliah di OSU, Amerika. Kebetulan aku kost di salah satu kenalan Oom aku di sana yang bernama Tante Linda. Wuih, dirinya itu orangnya baik benar kepadaku. Kebetulan dirinya seorang istri simpanan bule yang kaya raya tapi telah tua. Jadilah aku kost di rumahnya yang terbukti agak sepi, maklumlah di sana jarang menggunakan pesuruh sih. Tante Linda ini orangnya menurutku sih seksi sekali. Buah dadanya besar bulat semacam semangka dengan ukuran 36C.

Sedangkan tingginya kurang lebih 175 cm dengan kaki langsing mulus semacam peragawati. Sedangkan perutnya rata soalnya dirinya belum punya anak, yah maklumlah suaminya telah tua, jadi mungkin telah loyo. Umurnya kurang lebih 33 tahun tapi kulitnya mulus serta putih bersih. Faktor ini yang membikinku betah berlama-lama di rumah kalau lagi nggak ada urusan penting, aku malas keluar rumah. Lagian aku juga bimbang mau keluar rumah tapi nggak tahu jalan.

Dan sehari-harinya aku cuma mengobrol dengan Tante Linda yang seksi ini. Nyatanya dirinya itu orangnnya supel benar nggak canggung cerita-cerita denganku yang jauh lebih muda. Dari cerita Tante Linda bisa aku tebak dirinya itu orangnya kesepian banget soalnya suaminya jarang pulang, maklum orang sibuk. Makanya aku berupaya menjadi kawan dekatnya untuk sementara suaminya lagi pergi. Hari demi hari keinginanku untuk bisa memperoleh Tante Linda terus kuat saja, lagi pula si Tante juga memberi lampu hijau kepadaku. Terbukti dirinya tidak jarang memancing-mancing gairahku dengan tubuhnya yang seksi itu.

Kadang-kadang kupergok Tante Linda lagi pas telah mandi, dirinya hanya menggunakan lilitan handuk saja, wah menonton yang begitu jantungku deg-degan rasanya, kepingin segera membuka handuknya serta melahap habis tubuh seksinya itu. Kadang- kadang juga dirinya tidak jarang terbuktigilku ke kamarnya untuk mengancingkan bajunya dari belakang. Malah waktu itu aku pernah mengintip dirinya lagi mandi sambil masturbasi. Wah pokoknya dirinya tahu benar tutorial mancing gairahku.

Sampai pada hari itu cocoknya hari Jumat malam, waktu itu turun hujan gerimis, jadi aku malas keluar rumah, aku di kamar lagi main internet, menonton foto-foto porno dari website internet, terus tanpa sadar kukeluarkan kemaluanku yang telah tegang sambil menonton foto perempuan bugil. Kemudian kuelus-elus batang kemaluanku hingga tegang sekali kurang lebih 15 cm, habis aku telah terangsang banget sih. Tanpa kusadari tahu-tahu Tante Linda masuk menyelonong saja tanpa mengetuk pintu, saking kagetnya aku nggak pernah menutup batang kemaluanku yang sedang tegang itu. Tante Linda pernah terbelalak menonton batang kemaluanku yang sedang tegang, langsung saja dirinya bertanya sambil tersenyum manis.

“Hayyoo lagi ngapain kamu De?”
“Aah, nggak Tante lagi main komputer”, jawabku sekenanya.
Tapi Tante Linda semacamnya sadar kalau aku saat itu sedang mengelus-elus batang kemaluanku.
“Ada apa sih Tante?” tanyaku.
“Aah nggak, Tante cuma pengen ajak kamu temenin Tante nonton di ruang depan.”
“Ohh ya telah, kelak saya nyusul yah Tan”, jawabku.
“Tapi jangan lama-lama yah”, kata Tante Linda lagi.
Seusai itu aku berupaya meredam ketegangan batang kemaluanku, lalu aku beranjak keluar kamar tidur serta menemani Tante Linda nonton film semi porno yang tidak sedikit mengumbar adegan-adegan syuurr.

Menonton film itu langsung saja aku jadi salah tingkah, soalnya batang kemaluanku langsung saja bangkit lagi nggak karuan. Malah malam itu Tante Linda menggunakan baju yang seksi sekali, dirinya menggunakan baju yang ketat serta gilanya dirinya nggak pakai bra, soalnya aku bisa lihat puting susunya yang agak muncung ke depan. Karuan saja, gairahku memuncak menonton pemandangan semacam itu, tapi yah apa boleh buat aku nggak bisa apa-apa. Sedangkan batang kemaluanku terus tegang saja jadi aku mencoba bergerak-gerak sedikit guna membetulkan letaknya yang miring. Menonton gerakan-gerakan itu Tante Linda langsung menyadari sambil tersenyum ke arahku.
“Lagi ngapain sih kamu De?”
“Ah nggak Tante..”
Sementara itu Tante Linda mendekatiku jadi jarak kami terus dekat dalam sofa panjang itu.
“Kamu terangsang yah De, lihat film ini?”
“Ah nggak Tante biasa aja”, jawabku mencoba mengendalikan diri.
Bisa kulihat payudaranya yang besar menantang di sisiku, ingin rasanya kuhisap-hisap sambil kugigit putingnya yang keras. Tapi rupanya faktor ini tidak dirasakan olehku saja, Tante Linda pun rupanya juga telah agak terangsang jadi dirinya mencoba mengambil serangan terlebih dahulu.
“Menurut kamu Tante seksi nggak De?” tanyanya.
“Wah seksi sekali Tante”, kataku.
“Seksi mana sama yang di film itu?” tanyanya lagi sambil membusungkan buah dadanya jadi terkesan terus membesar.
“Wah seksi Tante dong, abis Tante bodynya keren sih.” kataku.
“Ah masa sih?” tanyanya.
“Iya bener Tante, sumpah..” kataku.
Jarak duduk kami terus rapat sebab Tante Linda terus mendekatkan dirinya padaku, lalu dirinya bertanya lagi kepadaku,
“Kamu mau nggak kalo diajak begituan sama Tante?”
“Mmaauu Tante..” Ah semacam bisa durian runtuh peluang ini tidak aku sia-siakan, langsung saja aku memberanikan diri untuk mencoba mendekatkan diri pada Tante Linda.
“Wahh barang kamu gede juga ya De..” katanya.
“Ah Tante bisa aja deh.. Tante kok kelihatannya makin lama makin seksi aja sih.. sampe saya gemes deh ngeliatnya..” kataku.
“Ah nakal kamu yah De”, jawab Tante Linda sambil meletakkan tangannya di atas kemaluanku, lalu aku mencoba untuk tenang sambil memegang tangannya.
“Waah jangan dipegangin terus Tante, kelak bisa tambah gede loh”, kataku.
“Ah yang bener nih?” tanyanya.
“Iya Tante.. ehh, eehh saya boleh pegang itu Tante nggak?” kataku.
“Pegang apa?” tanyanya.
“Pegang itu tuh..” kataku sambil menunujukkan ke arah buah dada Tante yang besar itu.
“Ah boleh aja kalo kamu mau.”
Wah peluang besar nih, tapi aku agak sedikit takut pegang buah dadanya, takut dirinya marah tapi tangan si Tante kini malah telah mengelus-elus kemaluanku jadi aku memberanikan diri untuk mengelus buah dadanya.
“Ahh.. arghh enak De.. kamu nakal yah”, kata Tante sembari tersenyum manis ke arahku, spontan saja kulepas tanganku.
“Loh kok dilepas sih De?”
“Ah, takut Tante marah”, kataku.
“Ooohh nggak sayang.. kemari deh.”
Tanganku digenggam Tante Linda, kemudian diletakkan kembali di buah dadanya jadi aku pun terus berani meremas-remas buah dadanya. “Aaarrhh.. sshh”, rintihan Tante terus membikinku penasaran, lalu aku pun mencoba mencium Tante Linda, sungguh diluar dugaanku, Tante Linda menyambut ciumanku dengan beringas, kami pun lalu berciuman dengan mesra sekali sambil tanganku bergerilya di buah dadanya yang sekal sekali itu.
“Ahh kamu terbukti luar biasa De.. terusin sayang.. malam ini kamu mesti memberbagi kepuasan sama Tante yah.. ahh.. arhh.”
“Tante, saya boleh buka baju Tante nggak?” tanyaku.
“Oohh silakan sayang”, lalu dengan cepat kubuka bajunya jadi buah dadanya yang besar dengan puting yang kecoklatan telah berada di depan mataku, langsung saja aku menjilat-jilat buah dadanya yang terbukti aku kagumi itu. “Aahh.. arghh..” lagi-lagi Tante mengerang-erang keenakan. “Teruss.. teruss sayang.. ahh enak sekali..” lama aku menjilati buah dada Tante Linda, faktor ini berjalan kurang lebih 10 menitan jadi tanpa kusadari batang kemaluanku juga telah mulai mengeluarkan cairan bening pelumas di atas kepalanya.
Lalu sekilas kulihat tangan Tante Linda sedang mengelus-elus tahap klitorisnya jadi tanganku pun kuarahkan ke arah tahap celananya untuk kupelororti. “Aahh buka saja sayang.. jangan malu-malu.. ahh..” nafas Tante Linda terengah-engah menahan nafsu, semacam kesetanan aku langsung membuka celananya serta kuciumi CD-nya. Waah, dirinya lagsung saja menggelinjang keenakan, lalu kupelorotkan celana dalamnya jadi kini Tante Linda telah bugil total. Kulihat liang kemaluannya yang penuh dengan bulu yang ditata rapi jadi kelihatan semacam lembah yang penuh dengan rambut.
Lalu dengan pelan-pelan kumasukan jari tengahku untuk menerobos celah kemaluannya yang telah basah itu.
“Aahrrh.. sshh.. enak De.. enak sekali”, jeritnya. Lalu kudekatkan mukaku ke liang kemaluannya untuk menjilati bibir kemaluannya yang licin mengkilap itu, lalu dengan nafsu kujilati liang kemaluan Tante dengan lidahku turun naik sepeti mengecat saja. Tante Linda terus kelabakan, dirinya menggoyangkan kepalanya ke kanan serta ke kiri sambil memeras buah dadanya sendiri. “Aahh.. sshh come on baby.. give me more, give me more.. ohh”, dengan terus cepat kujilati klitorisnya serta dengan jari tanganku kucoblos celah kemaluannya yang terus lama terus basah.
Berbagai saat kemudian tubuhnya bergerak dengan liar semacamnya dirinya mau orgasme. Lalu kupercepat tusukan-tusukan jariku jadi dirinya merasa keenakan sekali lalu seketika dirinya menjerit, “Oohh aahh.. Tante telah keluar sayang.. ahh”, sambil menjerit kecil pantatnya digoyang-goyangkan untuk mencari lidahku yang tetap terus menjilati tahap bibir kemaluannya jadi cairan orgasmenya kujilati hingga habis. Kemudian tubuhnya tenang semacam lemas sekali, lalu dirinya luar biasa tubuhku ke atas sofa.
“Wah nyatanya kamu terbukti luar biasa sekali, Tante telah lama tidak sepuas ini loh..” sambil mencium bibirku jadi cairan liang kemaluannya berlepotan ke bibir Tante Linda. Sementara itu batang kemaluanku yang tetap tegang di elus-elus oleh Tante Linda serta aku pun tetap memilin-milin puting Tante yang telah terus keras itu. “Aahh..” desahnya sambil terus mencumbu bibirku. “Sekarang giliran Tante sayang.. Tante bakal buat kamu merasakan nikmatnya tubuh Tante ini.
Tangan Tante Linda segera menggerayangi batang kemaluanku lalu digenggamnya batang kemaluanku dengan erat jadi agak terasa sakit, tapi kudiamkan saja habis enak juga diremas-remas oleh tangan Tante Linda. Lalu aku juga nggak mau kalah, tanganku juga terus meremas-remas payudaranya yang indah itu. Terus terang aku paling suka dengan buah dada Tante Linda sebab bentuknya yang indah sekali, juga besar berisi atau montok. “Aahh.. shh,”, rupanya Tante Linda mulai terangsang kembali ketika tanganku mulai meremas-remas buah dadanya dengan sesekali kujilati dengan lidah pentilnya yang telah tegang itu, seolah-olah semacam orang kelaparan kuemut-emut terus puting susunya jadi Tante Linda menjadi terus blingsatan.
“Ahh kamu suka sekali sama dada Tante yah De?”
“Iya Tante, abis tetek Tante bentuknya sangat merangsang sih, terus besar tapi tetap tetep kencang..”
“Aahh kamu emang pandai muji orang De..”
Sementara itu tangannya tetap terus membelai batang kemaluanku yang kepalanya telah berwarna kemerahan namun tidak dikocok hanya dielus-elus. Lalu Tante Linda mulai menciumi dadaku terus turun ke arah selangkanganku jadi aku pun mulai merasakan kenikmatan yang luar biasa hingga pada akhirnya Tante Linda jongkok di bawah sofa dengan kepala mendekati batang kemaluanku. “Wahh batang kemaluanmu besar sekali De.. nggak disangka kamu nggak kalah besarnya sama punya orang bule”, Tante Linda memuji-muji batang kemaluanku.
Sedetik kemudian dirinya mulai mengecup kepala batang kemaluanku yang mengeluarkan cairan bening pelumas serta merata tersebut ke seluruh kepala batang kemaluanku dengan lidahnya. Uaah, tidak kuasa aku menahan erangan merasakan nikmatnya service yang diberbagi Tante Linda malam itu. Lalu dirinya mulai membuka mulutnya lalu memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya sambil menghisap-hisap serta menjilati seluruh tahap batang kemaluanku jadi basah oleh ludahnya.
Aku pun nggak mau kalah, sambil mengelus-elus rambutnya sesekali kuremas dengan kencang buah dadanya yang montok jadi Tante Linda bergelinjang menahan kenikmatan. Selang berbagai menit seusai Tante meperbuat hisapannya, aku mulai merasakan desiran-desiran kenikmatan menjalar di seluruh batang kemaluanku lalu kuangkat Tante Linda kemudian kudorong perlahan jadi dirinya telentang di atas karpet. Dengan penuh nafsu kuangkat kakinya jadi dirinya mengangkang cocok di depanku.
“Ahh De ayolah masukin batang kemaluan kamu ke Tante yah.. Tante udah nggak sabar mau ngerasain memek Tante disodok-sodok sama batangan kamu yang besar itu.”
“Iiiya Tante”, kataku.
Lalu aku mulai mengajar batang kemaluanku ke arah celah kemaluan Tante Linda tapi aku nggak langsung memasukkannya tapi aku gesek-gesekan ke bibir kemaluan Tante Linda jadi Tante Linda lagi-lagi menjerit keenakan, “Aahh.. yes.. yes.. oh good.. ayolah sayang jangan tanggung-tanggung masukinnya..” lalu aku mendorong masuk batang kemaluanku. Uh, agak sempit rupanya celah kemaluan Tante Linda ini jadi agak sulit memasukkan batang kemaluanku yang telah besar sekali itu. “Aahh.. shh.. aoh.. oohh pelan-pelan sayang.. terus-terus.. ahh”, aku mulai mendorong kepala batang kemaluanku ke dalam celah kemaluan Tante Linda jadi Tante Linda merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika batang kemaluanku telah masuk semuanya.
Kemudian batang kemaluanku mulai kupompakan dengan perlahan tapi dengan gerakan memutar jadi pantat Tante Linda juga ikut-ikutan bergoyang-goyang. “Aahh argghh.. rasanya nikmat sekali sebab goyangan pantat Tante Linda menjadikan batang kemaluanku semacam dipilin-pilin oleh dinding liang kemaluannya yang seret itu serta rasanya semacam empotan ayam. “Uuaahh..” sementara itu aku terus menjilati puting susu Tante Linda serta menjilati lehernya yang dibasahi keringatnya.
Sementara itu tangan Tante Linda mendekap pantatku keras-keras jadi kocokan yang kuberbagi terus cepat lagi. “Ooohh shh sayang.. enak sekali oohh yess.. oohh good.. ooh yes..” mendenganr rintihannya aku terus bernafsu untuk segera menyelesaikan permainan ini, “Aahh.. cepat sayang Tante mau keluar ahh”, tubuh Tante Linda kembali bergerak liar jadi pantatnya ikut-ikutan naik rupayanya dirinya kembali orgasme, bisa kurasakan cairan hangat menyiram kepala batang kemaluanku yang lagi merojok-rojok celah kemaluan Tante Linda. “Aahh.. shhss.. yess”, lalu tubuhnya kembali agak tenang menikmati sisa-sisa orgasmenya.
“Wahh kamu terbukti bener-bener luar biasa De.. Tante sampe keok dua kali sedangkan kamu tetap tegar.”
“Iiya Tante.. bentar lagi juga Ade keluar nih..” sambil terus aku menyodok-sodok celah kemaluan Tante Linda yang sempit serta berdenyut-denyut itu.
“Ahh enak sekali Tante.. ahh..”
“Terusin sayang.. terus.. ahh.. shh”, erangan Tante Linda membikinku terus kuat merojok-rojok batang kemaluanku ke dalam liang kenikmatannya.
“Aauwh pelan-pelan sayang ahh.. yes.. ahh good.”
“Aduh Tante, bentar lagi keluar nih..” kataku.
“Aahh Ade sayang.. keluarin di dalam aja yah sayang.. ahh.. Tante mau ngerasin.. ahh.. shh mau rasain siraman hangat peju kamu sayang..”
“Iiiyyaa.. Tante..” lalu aku membawa kaki kanan Tante jadi posisi liang kemaluannya lebih menjepit batang kemaluanku yang sedang keluar masuk lobang kemaluannya.
“Aahh.. ohh ahh.. sshh.. Tante Ade mau keluar nih.. ahh”, lalu aku memeluk Tante Linda sambil meremas-meremas buah dadanya. Sementara itu, Tante Linda memelukku kuat-kuat sambil mengoyang-goyangkan pantatnya.
“Ah Tante juga mau keluar lagi ahh.. shh..” lalu dengan sekuat tenaga kurojok liang kemaluannya jadi kumpulan air maniku yang telah tertahan menyembur dengan dahsyat. “Seerr.. serr.. crot.. crot..” “Aahh enak sekali Tante.. ahh harder.. harder.. ahh Tante..” Selagi dua menitan aku tetap menggumuli tubuh Tante Linda untuk menuntaskan semprotan maniku itu. Lalu Tante Linda membelai-belai rambutku. “Ah kamu nyatanya seorang jagoan De..” Seusai itu ia mencabut batang kemaluanku yang tetap agak tegang dari celah kemaluannya kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya untuk dijilati oleh lidahnya. Ah, ngilu rasanya batang kemaluanku dihisap Tante Linda.
Seusai kejadian ini kami tidak jarang meperbuat hubungan seks yang kadang-kadang meniru gaya-gaya dari film porno yang tidak sedikit beredar di sana. Sekian, semoga ceritaku ini bisa jadi bahan bagi kamu yang suka bersenggama dengan tante-tante.Tamat. 
Share: