388cash388cash

Cerita Sex Suster » Anak Mantan Ibu Kosku


Pengalaman aku hari ini berawal berbagai tahun yang lalu, kurang lebih tahun 1993 – 1996. Saat itu aku baru saja memperoleh kerjaku di kota Surabaya jadi untuk memperoleh rumah dalam waktu dekat tak mungkin aku perbuat sebab terus terang saja, aku belum memperoleh tabungan yang lumayan untuk membeli rumah. Akhirnya aku putuskan untuk kost didaerah dekat kantor.

Akhirnya aku bisakan tempat kost yang aku inginkan, butuh pembaca ketahui, nenek kostku memiliki cucu perempuan yang saat itu tetap berada dibawah bangku SMP, sebut saja namanya Endah. Endah merupakan sosok yang mengasyikkan apabila dilihat, mesikipun dirinya tetap dibangku SMP, Endah memiliki bentuk tubuh yang montok dan seusai aku banding-bandingkan, Endah mirip dengan seorang selebitris di Indonesia yang tetap single hingga sekarang. Oya, sebelumnya namaku Dandy, 30 tahun seorang karyawan di salah satu perusahaan di Surabaya.

Singkat cerita, tanpa terasa 2 tahun telah aku menjalani masa kostku dan sebab aku tergolong orang yang supel, aku cepat beradaptasi dengan lingkungan kurang lebihnya. Dan karakter aku itu membikin Endah yang terus hari terus ranum dan sexy, tergila-gila dengan aku. Hingga sebuahhari aku beranikan diri untuk mencium bibirnya, diluar dugaanku Endah membalas dengan buasnya

 Hingga akhirnya aktivitas itu menjadi kegiatan rutin antara aku dengan Endah, sepulang kantor alias mekegunaaankan waktu-waktu sepi di kost-kostan. Setiap meperbuat faktor itu, tanganku yang keras kepala juga tak lupa menyelinap di balik CD nya dan sedikit menggesek-gesekan jari telunjukku di ujung clitorisnya. Dan mesikipun aku hanya menggesekkan adik kecilku namun setiap aktivitas itu, aku rutin mencapai klimaks. 4 tahun nyatanya waktu yang sedikit untuk menikmati faktor itu. Hingga akhirnya aku wajib keluar dari kost-kostan dan Endah wajib kuliah di kota dingin Malang.

Seusai sekian tahun lamanya aku tak mendengar berita mengenai Endah, di tahun 2001 aku iseng-iseng call Endah di rumahnya dan walhasil dari dialog pertama di telepon tersebut, aku bisakan nomor phone dirinya di Malang dan juga dirinya memberbagi nomor HP. Akhirnya kami berdua tak jarang kontak via telephone, mesikipun aku telah berstatus nggak bujang lagi, namun dirinya tetap saja bilang kalau tetap sayang sama aku. Hingga akhirnya kami janjian untuk ketemu saat dirinya week end, sebab setiap hari itu Endah rutin rajin pulang ke Surabaya.

Pucuk ditunggu ulam pun tiba, dengan perasaan deg-degan akhirnya aku berjumpa dengan sosok Endah yang dulu tetap lugu dan centil, kini tumbuh menjadi gadis yang sexy, sintal dengan ukuran bra 34. Waw, terus aku menelan ludah setiap menonton tubuhnya yang sexy.
“Mas Dandy, gimana khabarnya,” tanya Endah merusak pikiranku yang jorok.
“Ee.. baik, bagaimana dengan kamu?” jawabku gugup.
Kita berdua bercerita panjang lebar seusai sekaian lama nggak ketemu, Hingga akhirnya aku wajib antar dirinya balik ke rumahnya di sUrabaya.
“En, kalian telah punya pacar..?” tanyaku.
“Lagi blank nih Mas.. ” jawab Endha tangkas
“O yah, kalian tetap inget nggak saat aku ajarin kalian berciuman dulu?” godaku.
“Ihh, Mas Dandy emang keras kepala kok,” sambil mencubit lenganku.
“Aow..,” aku meringis kesakitan.
“Kamu mau nggak kalau aku terusin pelajarannya,” tanyaku sekali lagi.
“Mau aja asal Mas yang ajarin,” jawaban Endah membikin aku merinding.
Seusai kami bercanda dan bercerita panjang lebar, akhirnya aku memperkenalkan diri untuk ketemu minggu depannya lagi.
“Endah, minggu depan ketemu lagi yuk,” ajakku.
“Boleh deh Mas..,” jawab Endah dengan ceria.
“Tapi nginep ya di hotel?” godaku.
“Lho ngapain?” Endah balas bertanya.
“Katanya mau lanjutin pelajarannya..” aku mencoba memancing .
“Nakaall Mas Dandy.. nih.”
Tanpa terasa akhirnya Endah wajib turun di dekat rumahnya.
“Ma kasih ya Mas, hingga ketemu minggu depan,” sambil pamit Endah mengecup pipiku. Alamak, darah mudaku bergejolak menerima sentuhan bibirnya yang mungil. Aku perhatikan lenggak-lenggok pinggulnya meninggalkan mobil starletku, sembari aku membayangkan seandainya aku bisa menikmati tubuh kalian Endah, duh alangkah bahagainya diriku.
Satu minggu tanpa terasa aku lewatin, hinggalah aku ketemu dengan Endah. Hari ini aku telah booking hotel berbintang di pinggiran kota untuk satu malam. Cocok pukul 16.30, sepulang kantor aku bergegas mengemasi pekerjaan aku dan meluncur di tempat yang telah kami sepakati bersama.
Bulu kudukku merinding saat dirinya memasuki mobilku, parfumnya yang harum sontak menggugah saraf kelaki-lakianku.
Tanpa pikir panjang, aku segera meluncur menuju hotel yang telah aku booking sehari sebelumnya. Jujur saja, buat Endah ini merupakan faktor yang pertama masuk di hotel, jadi dirinya sedikit kaku untuk lingkungan yang ada. Seusai chek ni, aku bergegas menuju lift untuk langsung ke kamar.
“Mas, aku mau mandi dulu ya..?” pinta Endah.
“Oke silahkan, apa mau aku mandiin,” godaku.
“Nggak ah, nakal Mas Dandy nih..” sambil menjawab semacam itu, Endah bergegas menuju kamar mandi, dengan dibalut sehelai handuk, Endah berlangsung gontai menuju kamar mandi. Mataku sangatlah tak bisa berkedip menonton pemandangan tubuh Endah yang sangatlah menggairahkan. Pikiranku melayang saat membayangkan kemolekan tubuhnya.
20 menit berikutnya Endah keluar kamar mandi dengan memakai gaun tidur yang tipis, hingga membikin darah sex aku naik ke ubun-ubun. Bakal namun aku berusaha mengendalikan gejolak nafsuku di depan Endah sebab terbukti di depan dia, aku merupakan figur seorang kakak yang baik.
“O ya Endah, kalian mau makan apa sekalian pesannya,” tanyaku untuk menutupi gejolak bathinku.
“Terserah Mas deh,” jawabnya.
Singkat cerita, waktu telah menunjukkan pukul 20.15 menit dan tanpa terasa kami telah bercerita panjang lebar, untuk sekedar melepas kangen. Kami berdua bercengkrama, bercanda cerita mengenai apapun, hingga akhirnya..
“En, kalian serius mau lanjutin pelajarannya,” tanyaku serius.
“He eh Mas Dandy,” jawabnya.
“Endah..” aku tak meneruskan pertanyaanku sebab dengan cepat aku langsung menyerbu bibir Endah yang mungil.
“Mas..” Endah mendesah sambil memeluk badanku erat, tangannya yang keras kepala mulai meraba daerah sensitifku, sesekali memainkan rambutku. Endah mengelus kudukku jadi membikin aku terangsang hebat.
Lidah Endah yang nakal, sesekali mengimbangi lidahku yag menjelajah seluruh bibirnya. Jemariku mulai bergerilya untuk melepas pengait BH Endah. Pengait BH nya terlepas,
“Mas.. kalian terbukti guru yang baik,” sambil aku benamkan dalam-dalam wajahku dalam belahan payudaranya yang montok.
Kurang lebih 15 aku bercumbu dengan Endah, aku terus penasaran dengan apa yang ada dibalik CD nya. Dengan perlahan aku mulai berusaha membuka CD yang dikenakan oleh Endah dan kegiatan aku terus mudah sebab Endah berusaha membawa pantatnya jadi memudahkan aku untuk mempreteli CD nya. Alamak! bulu yang tumbuh tetap halus sekali dan baunya wow.. ranum sekali segar, tanpa berpikir panjang aku segera membuka kedua pahanya dan mengunci dengan lenganku jadi vagina Endah yang tetap merah terpampang jelas didepan mataku. Dengan usapan halus, lidahku yang keras kepala mulai menjelajahi setiap mm permukaan vagina Endah.
“Oh.. Mas Dandy.. asyik sekali Mas.. ughh,” rintih Endah saat lidahku mulai nakal menguak celah surganya. Tubuh Endah semacam cacing kepanasan menerima setiapa jilatan lidahku, hisapan lidahku dan sesekali membawa pantatnya saat lidahku masuk dalam-dalam celah vaginanya. Sesekali tangannya meremas rambutku yang sedikit gondrong, dan faktor itu membikin gairahku terus naik.
“Mas Dandy.. enak sekali Mas.. oh.. kenapa nggak dulu-dulu Mas,” rengek Endah sambil menonton lidahku sedang mengerjai vaginanya. Clitorisnya yang terus membesar memudahkanku untuk membikin Endah melayang. Nyatanya Endah type orang yang mudah orgasme terbukti 15 menit pertama dirinya mengerang sambil menaik turunkan pantatnya.
“Mas.. Mas Dandy, Endah kebelet pipis Mas.. aduh,” rintih Enda.
“Pipis aja sayang di mulut Mas..” jawabku.
“Mas.. aduh.. Endah nggak kuat..” Endah menjerit lirih sambil menggapitkan kedua pahanya di kepalaku. Dengan cekatan aku langsung membuka lebar mulutku dan cairan yang keluar begitu tak sedikit jadi aku merasakan minum air putih.
“Aduh Mas Dandy.. telah sayang.. uh.. nikmat sekali Mas, kalian terbukti pandai dalam bercinta aakhh..” kata Endah. Aku tak mendengar kan rintihannya, sebab aku berkonsentrasi untuk ronde berikutnya sebab aku ingin Endah merasakan nikmatnya bercinta dengan aku.
Seusai cairan yang keluar aku berihkan dengan tutorial aku jilatin, Endah kembali terangsang saat clitorisnya aku gesek dengan batang kemaluanku.
“Wow.. panjang sekali Mas Dandy.. aku suka banget.”
Endah mulai menjilati dan mengulum batang kemaluanku, semacamnya dirinya sangat pandai mengoral cowok.
“Aakhh.. Endah.. kalian pinter tuh,” erangku.
Endah tak menjawab pujianku, dirinya terus lahap menelan dan mengulum dan meghisap penisku, aku merem melek setiap penisku masuk dalam mulutnya.
Dasar aku, dengan kecepatan yang tak diduga, aku langsung meraih selangkangan Endah jadi posisi kalian menjadi 69. Kami berdua saling membikin rangsangan pada daerah-daerah yang sensitif.
Tidak selang berapa lama,
“Mmm, Mas Dandy.. aku.. pipis lagi.. oh..” Endah menggelepar kedua kalinya menerima serangan lidahku dan aku tak tinggal diam, segera aku membalikan tubuh Endah dihadapanku dan,
“Endah kalian tetap virgin?” tanyaku.
“Mungkin telah tak Mas,?” jawab Endah.
Aku sedikit kaget sembari bertanya, “Siapa yang perbuat pertama?”
“Aku sempat jatuh Mas, terus ngeluarin darah.”
Sambil membisikna kata mesra, aku berusaha mencari celah untuk adik kecilku yang telah mulai menegang 7 kali lipat dari biasanya. Dengan bantuan sisa cairan yang tetap ada di kurang lebih vagina Endah, penisku mulai mencari celahnya dan bless.
“Mas Dandy.. enak sekali sayang.”
Endah menolong memudahkan aku untuk memasukan penisku, sambil mendekap tubuhku, dirinya mulai memutar pinggulnya, jadi penisku terasa ada yang memijit.
“Ooh.. Mas Dandy, kenapa tak dari dulu kau berbagi kenikmatan ini padaku..” Endah berkelenjotan menerima sodokan penisku.
“Crek crekk crek” penisku keluar masuk dalam celah vaginanya yang telah mulai becek dan basah kuyup.
“Mas.. Endah, pipis lagi.. ahh..” Endah menjerit panjang saat orgasme yang ketiga diraihnya.
Aku telah tak mempedulikan keadaan dirinya yang tetap lemas seusai 3 kali orgasme, aku langsung membalik tubuh Endah jadi posisi Endah kini semacam doggi style. Dengan bebas aku bisa mengentot Endah dari belakang dengan keringat bercucuran.
“Mas.. kalian terbukti jago.. ooh.. uughh..” Endah merintih saat penisku masuk semua hingga pangkal batang kemaluanku. Tangannya yang halus hanya bisa mencengkeran seprei hotel saat menahan kenikmatan yang aku berbagi. Pikiranku hanya satu, aku wajib bisa memberbagi kepuasan yang kekal untuk Endah, jadi kalau dirinya butuh lagi tentu mencariku.
45 menit telah pergumulan ini terjadi, entah berapa kali telah Endah orgasme. Hingga akhirnya aku sendiri telah merasakan klimaks telah di ubun-ubun.
“Endah.. Mas mau keluar nih..,” rintihku.
“Iya Mas, jangan dikeluarin didalam ya Mas..,” pinta Endah.
“Iyaa.. sayang.. duh, tubuh kalian sangatlah montok sayang.. uughh.”
Aku merintih saat dirinya mulai meggoyang untuk ke sekian kalinya, gila gadis muda yang dulu aku kenal tetap lugu, kini telah menjadi pasanganku untuk bercinta.
“Endah.. ohh Mas keluar..,” secepat kilat aku mencabut penisku dan mengarahkan ke mulut Endah.
“Aowww..” spermaku muncrat diwajah Endah. Endah menjilati penisku dengn lahap hingga tak tesisa sedikitpun spermaku yang keluar.
“Mas, kalian terbukti guru jempolan.. aku telah 9 kali orgasme, Mas Dandy baru sekali.. kalian luar biasa Mas,” cerita Endah.
“Kamu suka sayang,” tanyaku.
“Suka banget, kalian maukan rutin berbagi kenikmatan itu untukku?” balas Endah bertanya.
“Iya sayang, aku janji memberbagi kenikmatan itu.”
Endah memelukku dan mengajar aku untuk ke kamar mandi, dan dalam kamar mandipun aku juga meperbuat lagi hingga pukul 3 dini hari. Sangat romantis bercinta dengan mantan anak bunda kost, sebab dirinya juga baru pertama ini mengalami orgasme yang menarik dan hingga kini aku tetap kontak-kontak sama dia, cocoknya saat dirinya butuh, aku segera atur jadwalku.
Share: