388cash388cash

Cerita Sex: Menemani Suami Futsal


Singkat cerita kita sdh hingga di Jakarta.
kebetulan saat itu adik laki-laki ku Dika juga sedang libur dari kuliahnya di bandung.
sdh lama saat-saat bersama keluarga semacam ini tdk kurasakan.
hari sabtu malam aku tdk keluar rumah, aku tetap kangen dgn keluargaku serta
kami ngobrol di ruang keluarga.

Dika: Mas Sony, besok ikut maen futsal yuk, sama temen-temen Dika
Sony: Maen dimana? sama sapa?
Dika: Maen sama temen-temenku mas, di daerah Kuningan sana.
Sony: Sayang, besok kalian ada rencana kemana?
Lia: belum ada rencana sih mas, tp aku pengen massage n spa aja.
Sony: besok maennya jam berapa no?
Dika: jam 9 mas, sejam aja.

Sony: kalo ke spa nya abis futsal gimana sayang?
Lia: oke gakpapa.
skip skip skip, serta hinggalah keesokan harinya…
Lia: mas aku pake baju apa ya?
Sony: Ya terserah kalian aja sayang, tp jangan yg ketat-ketat ya.
Lia: iya mas.

aku memilih suatu  kaos berwarna kelabu serta suatu  rok biru, dgn jilbab yg senada.
sebetulnya aku bingung apakah wajib mengangkat baju ganti alias tdk.
kami bertiga pun pergi ke kuningan serta sesampainya di salah satu lapangan futsal, aku merasa hanya aku wanita yg ada disini. disalah satu lapangan tampak permainan futsal sedang barlangsung, kita kemudian menghampiri kawan-kawan Dika yg sedang bersiap-siap.

itu mereka langsung meperbuat pemanasan sambil menantikan beresnya lapangan.
aku sendiri langsung pergi ke toilet sebab merasa perutku mulas.
nyatanya toilet disini menyatu dgn tempat utk mandi.
aku memilih toilet paling pojok yg kurasa paling ‘aman’.
tak hingga 5 menit, aku mendengar tak sedikit suara pria serta mereka memasuki ruang mandi ini.
aku sedikit terkejut serta cemas kalo hingga mereka tau di kamar mandi ini ada seorang wanita.
apalagi tahap bawah penutup / pintu toilet dengan tinggi betisku.
aku kemudian mempunyai inisiatif utk melepaskan semua rok ku serta kugantung di dinding toilet.
berharap supaya mereka menygka yg sedang berada di toilet merupakan seorang pria sebab hanya terkesan betisnya saja.

perasaanku tetap berdebar-debar apalagi aku merasa mereka yg sedang mandi jumlahnya tak sedikit.
tetapi sifat isengku keluar, aku segera mengenakan rokku serta keluar dari toilet.
para pria itu pun tentunya terkejut, dimana kondisi mereka semua dlm kondisi telanjang
nyatanya mereka bersama seorang wanita berjilbab.
posisi mereka semua membelakangiku serta dlm kondisi menutupi kemaluan masing-masing.
aku hanya tertawa serta langsung keluar dari kamar mandi serta kembali dari lapangan futsal.
kulihat suami serta adik ku sdh mengawali permaninan dgn kawan kawan mereka. aku hanya
menantikan sambil membuka jejaring sosial hehehe…
30 menit berlalu, aku dikejutkan oleh sapaan seorang pria yg ada di depanku.
X: mbak, maaf CDnya ketinggalan. hehehe…
Lia: hmmm…?
aku menerima plastik yg ketika kuraba dari luar semacam berisi CD ku.
ketika aku meraba pantatku, aku terbukti merasakan bahwa aku lupa menggunakan CD ku.
Lia: oh iya terima kasih. sambil aku tersenyum genit.
X: oh ya mbak,ada salam dari temen-temen yg mandi tadi. hehehe… ada titipan juga
didalam plastik. di buka aja.
aku kemudian membuka plastik itu, terbukti benar ada CD ku, tetapi plastik itu juga sudah dipenuhi ceceran sperma mereka. langsung saja aroma menyengat semerbak keluar dari plastik itu. langsung aku bukang ke tempat sampah, serta kurelakan aku tdk menggunakan CD hingga pulang nanti. huuuh!!!
tak lama kemudian permainan futsal itu beres. aku langsung menghampiri suami serta adikku, kukatakan pada mereka mandinya di tempat spa aja. mereka setuju serta kamipun segera menuju tempat spa langgananku.
begitu hingga aku pergi ke tempat resepsionis serta meperbuat pemesanan.
beruntungnya aku sebab kartu memberku tetap bermanfaat.
aku memesan suatu  ruangan utk 3 orang.
seusai beres, aku langsung mengundang suami serta adikku utk masuk keruangan itu.
3 terapis yg bakal melayani kita semuanya wanita.
kemudian mereka menyerahkan handuk terhadap kita serta meminta supaya segera berganti.
suamiku yg sdh terbiasa berspa santai saja melepas baju hingga telanjang bulat serta tengkurap di atas matras. adikku terkesan kebingungan.
Dika: mbak, aku pakai handuk aja gapapa kan?
Lia: iya gapapa, mas mu aja tuh tak lebih kerjaan banget.
aku memperhatikan suamiku menikmati urutan dari terapis, tetapi aku mulai merasakan cemburu juga sebab dirinya dipijit dlm kondisi bugil.
akupun beranjak ke ruang ganti, serta melepaskan semua pakaianku.
kalau suamiku bugil, aku juga bugil ah…
aku tdk menggunakan pakaian apapun lagi serta berlangsung ke tempatku dipijat.
ketika aku melalui adik serta suamiku, mereka nampak bengong menontonku bugil.
mesikipun suamiku sdh tak jarang menontonku bugil, tp dirinya terkesan kebingungan sebab tempat itu tdk hanya berisi kita berdua.
adik kandungku pun matanya seakan mau keluar menontonku bugil.
Lia: kalian liat apa Dika?
Dika: Kakak kok bugil?
Lia: biar aja, emang kenapa…?
kulihat adikku tetap terpaku menonton tubuh telanjangku.
mesikipun kita saudara kandung, aku terbukti belum sempat bugil didepannya.
sambil mengambil posisi tengkurap, aku bilang pada terapis ku bahwa tubuhku tdk usah ditutupi handuk.
Dika: Kak, susumu gede banget.
aku hanya dapat membatin, tak lebih ajar nih anak. nyatanya dari tadi pandangannya rutin kearah susuku. serta sebab posisiku tengkurap, susuku terkesan ‘penyet’ serta menggembung kesamping, benar benar menunjukan besarnya pLiadaraku.
suamiku mendengar perkataan Dika, dirinya hanya tertawa saja.
Sony: kalian gak sempat ngliat Lia bugil no?
Dika: gak mas, baru ini. hehehe…
seusai itu aku tdk menghiraukan apa yg mereka bicarakan serta apa yg mereka perbuat.
aku hanya menikmati usapan terapis itu. hingga saatnya utk terlentang…
ku lihat suamiku sdh terlentang terlebih dahulu.
Lia: mas, ngapain itu k0ntol mu bangun?
Sony: aku horny ngliat kalian sayang.
lalu pandanganku beralih ke Dika.
kulihat dirinya sdh terlentang, tetapi kemaluannya tetap ditutupi handuk, yg bikin aku penasaran, handuk itu terkesan mencuat sangat tinggi.
aku memerintahkan terapis utk membuka handuk nya Dika.
dan benar saja, k0ntolnya langsung menjulang tinggi, serta kutaksir besarnya melebihi punya
suamiku.
Lia: wah, gede juga k0ntolmu dek.
Dika: ah kakak ni ngapain sih ngliatin punyaku.
kulihat Dika tetap tetap memperhatikan tubuh tahap depanku.
tetapi paling tak jarang dirinya memandangi pLiadaraku.
Lia: dek, berapa panjang punya mu tuh?
Dika: ukur aja sendiri kak
mendengar kata-kata Dika yg bernada tantangan, aku segera menghampirinya.
ku genggam k0ntol Dika, nyatanya aku perlu 2 tangan utk menutupi seluruh k0ntolnya hingga ujung.
diameternya juga membikin tanganku tdk lumayan utk mempertemukan ujung jempol serta jari tengahku.
Dika: kak! kalian mau ngapain?!
Lia: ngukur, kan kalian sendiri tadi yg bilang suruh ngukur.
Dika: ehhgh kak, udah kak.
Lia: kalian horny gara-gara ngliat kakak bugil ya? kalian tetap perjaka gak?
Dika: Iya, kakak hot banget sih. aku belum sempat ML kak.
aku kemudian memandang suamiku, kulihat dirinya sedang mengocok k0ntolnya sendiri. serta pasti saja si terapis kebingungan gak tau apa yg wajib dirinya lakuin.
Dika: kak, bra mu ukuran berapa?
Lia: coba tebak berapa…
Dika: 36 ya kak? 36C?
Lia: kok kalian tau?!
Dika: hehehe. aku sempat liat pas nglipetin jemuran mu.
kulihat suamiku tetap mengocok k0ntolnya sendiri.
aku lalu menghampirinya.
Lia: mas ngesex yuk.
langsung saja mas Sony memeluk serta menciumiku.
Lia: mbak, udahan aja spa nya. mbak boleh pergi.
Sony: yg, langsung masukin aja ya. aku udah gak tahan.
Lia: iya mas. eh Dika, liatin ya. mbak kasih liat gimana itu ML.
mas Sony langsung saja memasukkan k0ntolnya serta sebab memekku terbukti sdh basah, dirinya langsung meperbuatnya dgn kecepatan penuh. aku sungguh menikmati serta ketika kulihat Dika, dirinya hanya memainkan k0ntolnya saja. tiba tiba saja aku berfantasi yg masuk di memekku merupakan k0ntol besar
Dika.
entah suamiku yg sdh sangat bernafsu alias kenapa, tiba-tiba dirinya memelukku erat serta ejakulasi.
Lia: mas ayo goyangin dikit lagi, aku udah mau orgasme.
Sony: maaf sayang, aku udah capek. gara gara abis futsal nih.
mesikipun aku sedikit sedih, tetapi aku memaklumi faktor itu.
suamiku pun beranjak pergi ke kamar mandi, seusai itu kulihat Dika mendekatiku.
Dika: kak, udah cuma gitu doang?
Lia: maksudmu no?
dgn berbisik ditelingaku dirinya mengatakan…
Dika: kalian belum orgasme kan?
dgn sedikit perasaan sedih aku mengangguk.
Dika: kak, mau ngrasain punyaku gak?
aku sedikit terkejut dgn perkataan adikku itu, tiba tiba saja dirinya sdh memasukkan seluruh k0ntolnya ke memekku.
Lia: Dika, kalian kok gitu. aku kakakmu dek!
Dika: sst… jangan berisik kak, bentar aja. aku udah gak tahan!
sambil memeluk erat bahu adikku, aku berusaha mengimbangi tusukan k0ntolnya di memekku.
Lia: no, cepetan sayang. keliatannya mas Sony udah mau beres mandinya!
Dika: iya ka,oh… nikmat banget memekmu kak.. oooh, kuseraih perjakaku buat kalian kaaaak!
Lia: iya dek,,semakin dek. enak banget k0ntol mu dek. memekku rasanya penuh banget deeek.. ashhh
Dika: kak, aku udah mau keluar kak….
Lia: hhoooh yes Dika, kakak keluar sayaaaaang…
tak berapa lama Dika mencabut k0ntolnya serta mengocoknya hingga dirinya ejakulasi. disemprotkan
spermanya ke handuk yg ada di sampingku.
tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka, Dika langsung melompat serta mengambil handuknya serta berlangsung
ke arah kamar mandi.
Sony: Lia kalian kok tetap tidur aja, cepet mandi.
ah, suamiku nih. mana gak ngasi orgasme, kok istrinya yg lagi kena orgasme gini gak di
kasi waktu istirahat.
aku kemudian beranjak ke kamar mandi yg lain.
seusai itu kita pun pulang dgn badan yg segar.
ketika di mobil, Dika sms. kak, maaf ya tadi aku udah gak tahan banget.
ku balas, iya adek ku sayang, kalian kini udah gede. jangan bilang ke sapa-sapa ya faktor tadi.
BB ku kembali bergetar, iya kak, kalian hot banget loh kak. eh, aku boleh minta lagi gak? hehe..
aku hanya tersenyum aja membacanya.
iya, buat adek tersayang apa sih yg gak. kakak tadi menikmati banget loh, kakak suka. kalian boleh aja minta lagi kalo ada peluang, tp dgn satu syarat, kalian gak boleh seks bebas, biar kakak juga aman. xixixi…
Share: