388cash388cash

Cerita Sex : Diperkosa Tapi Enak


Waktu itu aku bersama kawan-kawan kantor berlibur ke Pangandaran, kami berangkat berempat.. Aku, Lina, Mita serta cowoknya Mita.. Edy namanya. Seusai menempuh perjalanan lebih dari 5 jam, akhirnya kami tiba di Pangandaran.. Serta kami langsung menyewa satu bungalow yang terdiri 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi serta 1 dapur.
Sebab kami tiba telah larut malam, maka seusai menurunkan barang-barang.. Kami pun langsung masuk ke kamar masing-masing, aku satu kamar bersama Lina, sedangkan Mita satu kamar bersama cowoknya, kamar yang aku tempati terdiri atas dua ranjang yang terpisah, suatu  lemari pakaian serta meja rias dengan kacanya yang besar serta jendela yang menghadap ke laut.
Sebab capek, lelah serta ngantuk.. Kami pun langsung tidur tanpa ganti baju lagi. Keesokan harinya aku bangun jam 10 pagi serta aku menonton Lina telah tak ada ditempat tidurnya, aku pun langsung bangun serta menyisir rambutku yang panjang (sebahu lebih) serta keluar kamar, nyatanya tak ada siapa-siapa..
“Wah pada kemana mereka..” pikirku, namun tiba-tiba HP ku berbunyi, nyatanya Lina menelphon.
“Telah bangun non..” serunya.
“Kalian lagi dimana sih?” seruku.
“Oh iya.. Sorry, kami lagi berangkat cari film nih.. Tadi enggak tega bangunin kamu..” seru Lina.
“Yaa.. telah.. Titip makanan yaa..” sahutku
“Okey non” lalu hubungan terputus.
Kini aku sendirian di bungalow itu, lalu aku pun segera mandi.. Serta menikmati segarnya guyuran air dari shower, seusai mandi akupun menggunakan CD serta BH warna pink (aku suka yang satu warna) serta menggunakan kimono, seusai itu aku duduk-duduk disofa tamu sembari mengeringkan rambutku dengan handuk, tiba-tiba aku menonton secarik kertas diatas meja, disitu tertulis ‘menyediakan jasa pijat, urut serta lulur’ serta dibawahnya ada nomor teleponnya.
“Ah alangkah enaknya dipijat.. Kebetulan badan lagi pegel..” pikirku sembari membayangkan dipijat oleh si mbok dirumah, lalu aku menelphon nomor itu serta diterima oleh seorang wanita disana, seusai mengutarakan maksudku, akhirnya wanita itu bilang.. Tak lama lagi bakal datang pemijat ke kamar aku, seusai itu akupun duduk menanti..
Tak lama kemudian pintu diketuk dari luar, segera aku bangkit serta membuka pintu.. Serta.. Terkejutlah aku, sebab tampak seorang pria dengan baju putih berdiri diambang pintu, lalu.
“Selamat siang neng.. Anu.. Tadi manggil tukang pijat yaa?” seru pria itu.
Tampak pria itu berusia kira-kira 45-an, tak terlalu tinggi tapi kekar serta berkulit coklat.
“Eh.. nggak.. Anu.. Iya pak..” sahut aku, “Anu.. Bapak tukang pijatnya..?” tanyaku.
Pria itu tersenyum lalu, “Iya neng”.
Wah.. Saat ini aku rada sedikit panik, tak menduga kalau tukang pijatnya seorang pria, tapi tanpa aku sadari aku malah mempersilahkan bapak itu masuk, seusai masuk.
“Mau dipijat dimana Neng?” tanyanya.
“Ngk.. Di.. Kamar aja pak” sahutku, lalu aku membiarkan bapak itu mengikutiku menuju kamar, tiba didalam kamar, bapak itu segera dengan cekatan memselesaikan ranjang tidurku, lalu menyuruhku untuk tengkurep diatas ranjang.
Aku mengikutinya, serta berbaring tengkurep diatas ranjang.. Lalu terasa tangan si bapak itu yang kasar itu mulai memijat-mijat telapak kaki serta kedua betisku, aku sangatlah merasakan nikmatnya pijatan bapak itu, kemudian.
“Maaf neng.. Kimononya dibuka yaa” serunya,
Aku hanya diam saja ketika kimonoku dibuka serta diletak diranjang satunya lagi, saat ini hanya tinggal CD serta bra saja, seusai memijat betis serta tahap paha.. Si bapak beralih ke punggungku, terbukti terasa enak pijatan si bapak ini, seusai itu aku merasakan si bapak menuangkan oil ke atas punggungku serta mulai mengosoknya, lalu.
“Maaf yaa Neng” serunya sembari melepas tali BHku, aku hanya diam saja, kedua tanganku aku taruh dibawa bantal sementara kepalaku menoleh ke arah tembok, terasa geli juga ketika si bapak mulai mengurut tahap samping tubuhku.
Lalu terasa tangan si bapak mulai mengurut kebagian bawah serta menyentuh CD ku, lalu “Maaf yaa neng..” serunya sembari tangannya luar biasa CDku kebawah, aku terkejut tapi anehnya aku membiarkan si bapak itu melorotkan CD ku hingga lepas, saat ini si bapak dengan bebas mengurut tubuhku tahap belakang yang telah telanjang itu, lalu si bapak mengosokan oil ke seluruh tubuhku tahap belakang dari pundak hingga ketelapak kaki serta dibawah sinar lampu kamar, aku yakin tubuhku bakal tampak mengkilap sebab oil itu.
Aku hanya berdiam diri saja.. Serta membiarkan si bapak mengurut tahap dalam pahaku, kedua kaki ku direnggangkan.. Oouhh.. Tentu kini dibapak bisa menonton kemaluanku dari belakang.. Pikirku, tapi aku hanya diam saja.. Serta diam-diam merasakan nikmat ketika tangan dibapak menyentuh-nyentuh bibir vaginaku, lalu dibapak naik ke atas tempat tidur serta duduk berlutut diantara kedua paha ku, aku hanya bisa pasrah saja ketika si bapak merenggangkan kedua pahaku lebih lebar lagi serta membiarkan kedua tangan si bapak mengurut-urut tahap pinggir vaginaku..
Gilaa.. Aku terangsang hebat.. Serta setiap jari-jari si bapak menyentuh bibir vagina ku.. Akupun mengelinjang.. Seusai lumayan lama, akhirnya si bapak menuangkan oil ke atas pantatku.. Terasa cairan oil itu merambat melalui anus serta terus hingga ke vaginaku, kemudian dengan kedua tangannya.. si bapak mulai mengurut bongkah pantatku, serta aku sangatlah merasakan nikmat serta membiarkan si bapak membuka bongkah pantatku serta tentu dirinya bisa menonton bentuk kemaluanku dengan jelas dari belakang berikut anus ku.. Oohh
Tiba-tiba terasa jari-jari si bapak mengusap-usap anus ku.. Gilaa.. Aku terangsang hebat.. Apalagi terasa sedikit demi dikit jari telunjuk dibapak itu dicolok-colok ke dalam anus ku.. Bergetar luar biasa tubuhku.. Serta tanpa aku sadari aku membawa pantatku hingga setengah menungging, tiba-tiba kedua tangan si bapak memegang pangkal paha ku serta membawa pantatku ke atas, aku menurut saja.. Hingga akhirnya aku menungging dihadapan si bapak itu, kepala ku.. kubenamkan ke atas bantal.. Serta membiarkan si bapak mempermainkan vaginaku dengan jari-jarinya..
Tiba-tiba.. Ooouuhh.. Aku mengeluh panjang ketika terasa jari si bapak menyusup masuk ke dalam anusku.. Terasa sedikit mules ketika jari telunjuk si bapak itu di sodok-sodok keluar masuk lobang pantatku, oohh.. Aku hanya bisa meringis saja serta akupun mengelinjang luar biasa ketika tangan si bapak yang satunya menyusupkan jarinya ke dalam liang vaginaku..
Gilaa.. Aku merasakan nikmat luar biasa.. Aku hanya pasrah saja serta membiarkan si bapak mengocok-ngocok vagina serta anusku dengan jari-jarinya,
Tanpa sadar aku meluruskan kedua tanganku untuk menopang tubuhku.. Hingga saat ini posisiku semacam orang merangkak, sementara si bapak tetap duduk berlutut dibelakang. Lumayan lama juga jari-jari si bapak menyodok-nyodok liang vaginaku serta lobang pantatku.. Serta aku sangatlah menikmati.. Jadi tanpa sadar vaginaku telah basah bercampur dengan oil.. Tiba-tiba aku merasakan ada sesuatu yang menempel dimulut vaginaku, nyatanya si bapak telah mengarahkan batang kemaluannya ke bibir vaginaku, aku hanya pasrah serta membiarkan ketika dengan cara pelan-pelan batang kemaluan si bapak mulai ditekan masuk ke dalam vaginaku.. Oohh.. Nikmat.. Tanpa disadari.. Aku mengerak-gerakan pinggulku juga, tubuhku terguncang-guncang ketika si bapak mulai menyodok-nyodok vaginaku dengan batang kemaluannya..
Aahh.. Nggkk.. Ohh.. Aku sangatlah merasakan nikmat.. Serta diam-diam aku mencapai klimaks tanpa sepengetahuan si bapak itu, tiba-tiba si bapak mencabut batang kemaluannya dari vaginaku.. Lalu oohh.. Gilaa.. Terasa ujung batang kemaluan si bapak ditempelkan ke anusku.. Wah dirinya mau menyodomi aku.. Pikirku terbukti aku sempat meperbuat anal sex.. Tapi ini..
Lalu si bapak luar biasa kedua tanganku kebelakang serta menyuruh aku membuka belahan pantatku dengan kedua tanganku sendiri.. Kemudian terasa jari-jari si bapak mengolesi anusku dengan oil.. Serta kadang-kadang menyusupkan satu dua jari nya ke dalam.. Kemudian terasa pelan-pelan batang kemaluan si bapak menerobos masuk ke dalam anus ku.. Aakk.. Nggkk.. Aku mengeluh.. Rada sakit dikit.. Tapi seusai semua batang kemaluan si bapak amblas.. Serta ketika si bapak mulai menyodok-nyodok keluar masuk.. Ahh.. Nikmatnya.. Terasa sedikit mules tapi aku sangatlah nyaman anal sex ini..
Namun saat ini aku merasakan kenikmatan yang.. Tak klimaks-klimaks.. Hingga basah tubuh ku dengan peluh.. Namun si bapak tak kunjung klimaks juga, rasa nikmat.. Mules.. Campur aduk.. Aku hanya bisa meringis-ringis sembari memejamkan mata saja, namun akupun tak tinggal diam.. Apabila si bapak menghentikan gerakannya, maka aku langsung mengerakan pinggulku maju-mundur jadi batang kemaluan si bapak tetap keluar masuk lobang pantatku hingga akhirnya lama kelamaan gerakan si bapak terus cepat.. Serta terdengar nafasnya yang terus memburu, rupanya si bapak telah mau klimaks.. Serta
Akupun membuka belahan pantatku terus lebar dengan kedua tanganku, lalu terdengar si bapak mengerang aahh.. Nggkk.. Lalu ia menjabut batang kemaluannya dari lobang pantatku lalu disemburnya airmaninya kepunggungku crot.. crot.. Terasa ada cairan kental serta hangat membasahi punggungku.. Hingga kerambutku serta akupun seketika rebah telungkup.. Dengan nafas tetap memburu.. Serta tetap merasakan nyeri di duburku.
Seusai itu si bapak.. Berangkat ke kamar mandi.. Akupun segera mengambil CD ku serta mengelap air mani si bapak yang belepotan dipunggung ku.. Tiba-tiba aku mendengar suara pintu dibuka.. Akupun segera mengenakan kimonoku serta berlangsung keluar kamar.. Nyatanya si bapak itu telah tak ada.. Loh gimana sih ini orang.. Pikirku.. Ah.. Biar aja kalau enggak mau dibayar..
Lalu akupun menuju kamar mandi.. Terasa lengket punggung ku sebab oil tadi, namun tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.. Akupun segera merapihkan kimonoku serta berpikir.. Tentu si Lina serta kawan-kawan telah pulang, ketika pintu aku buka tampak seorang ibu-ibu dengan kebaya berdiri diluar.. Lalu.
“Selamat siang neng.. Neng yang.. Mau dipijet kan?” seru bunda itu.
“Iya.. Bunda siapa” tanyaku
“Saya tukang pijatnya neng” sahutnya..
Gilaa.. Siapa dong bapak tadi.. Mesikipun aku terkejut.. Namun jujur.. Aku nyaman sekali dengan permainan si bapak itu.. Tapi.. Andaikan tunangan kutahu.. Ah.. Jangan hinggalah.
Share: