388cash388cash

Cerita Sex: Ngesex Penjaga Warnet Calon Pengantin


cerita yang akan aku bagikan kali ini tentang pengalamanku yang sedang jaga warnet malam-malam dan keadaan yang hujan lebat. Malam itu sungguh sangat larut, dingin, karena hujan terus turun dari sore hari sampe dini hari ini tadi. Sela mulai merasa ngantuk, mata sudah tidak kuat melek lagi, tp mengingat dia masih jaga warnet, dia tetap berusaha utk menahan rasa ngantuk yang sedang melanda itu. Sudah beberapa hari ini dia bekerja di sebuah warnet milik sepupunya yang buka selama 24 jam. Dan malangnya, Sela harus menjaga warnet itu saat malam hari.

Awalnya ia enggan, tp setelah diyakinkan oleh sepupunya bahwa warnet itu aman di malam hari, maka akhirnya Sela terpaksa menurutinya. Mau gimana lagi, Ryan -sepupunya itu- itu bekerja malam hari disebuah pabrik di daerah bekasi, dan baru bisa menggantikannya menjaga net itu sepulang kerja sampai tengah hari, sedangkan Dimas yang biasa shift malam di net itu sedang pulang ke kampung halamannya.

Malam itu cuma ada satu pemuda yang sedang main di warnet itu, usianya kira-kira sebaya dgn calon suaminya di kampung. Sejak sore pemuda itu sudah datang dan memang sejak awal Sela bekerja di net tersebut, pemuda itu memang selalu datang sore hari dan baru pulang saat azan subuh berkumandang.

Dia sempat berpikir tentang apa kerja pemuda tersebut, karena dalam benaknya, tdk mungkin pemuda itu bekerja di siang hari karena malam harinya dia selalu bergadang di net ini. Tp dia sadar, inilah kota besar, pemudanya tdk seperti di kampungnya yang biasa berada di masjid saat malam tiba. Dia merasa beruntung karena calon suaminya adalah seorang aktifis dakwah, sama seperti dirinya.

“Mbak, teh botol 1 ya?” Suara itu mengagetkannya.-cerita hot-
“Oh, iya Mas, silahkan.” Jawabnya
“Loh kuncinya mana Mba?”
“Oh, iya, ini Mas” Jawab Sela sambil menyerahkan kunci yang lupa diberikannya.

di Net tersebut, Lemari Es tempat penyimpanan minuman memang sengaja dikunci karena seringnya para user yang tdk bertanggung jawab mengambil minuman tanpa membayar saat sang operator sedang lengah.
Pikiran Sela kembali menerawang kepada sosok calon suaminya. Lelaki yang sebenarnya sudah lama dia kenal, tp baru bisa dia dengar suaranya saat proses lamaran tepat 1 minggu sebelum Sela berangkat ke Jakarta utk bekerja pada sepupunya pemilik warnet ini.
Dia sengaja bekerja di jakarta menjelang pernikahannya, Utk menghindari hal2 yang tdk diinginkan, pikirnya.Ya, dalam pikirannya,bisa saja mereka terjerumus di dalam dosa.. Wong yang mereka yang baru pacaran saja bisa melakukan hal2 nekad, apalagi dirinya yang sudah bertunangan. Walaupun dia yakin dia dan calon suaminya tak mungkin melakukan hal2 yang dilarang agama meskipun mereka sudah resmi bertunangan dan pelaksanaan akad nikahnya sendiri tinggal 2 minggu lagi. Intinya, 2 minggu itu masih mungkin terjadi hal2 yang tdk diinginkan olehnya.
“Tuh kan, bengong lagi, lagi mikirin apa seh, Mba?? tiba2 pemuda itu sudah berada di sampingnya lagi, dan lebih membuatnya kaget lagi.
“Eh, engga Mas, ada apa? Ada yang bisa saya bantu?” jawabnya tergagap
“Itu mba, tolong Share-in file yang ada di foldernya Dimas dong. Penting nih.”
“Oh iya, sebentar ya” Sela pun meraih Mouse dan mencari folder yang dimaksud, tp entah karena apa, pemuda tersebut tiba-tiba berkata
“eh, maaf Mba, biar saya aja deh yang cari, gak enak sama mba, mba kesana aja dulu sebentar.”
Sela jd bingung, dia pun melangkah sedikit menjauh, dalam hatinya, mungkin itu file rahasia yang tdk boleh dilihat oleh siapapun, kecuali oleh Dimas. Setelah beberapa saat, pemuda itu berdiri dan kembali mempersilahkan Sela duduk di bangku operator tersebut.
“Udah Mba, Makasih ya.”ucapnya sambil berlalu meninggalkan Sela.
Sela kembali menatap jam di pojok kanan bawah monitor, hampir 1/2 4. berarti, 1 jam lagi sepupunya pulang, dan dia bisa istirahat setelah sholat subuh di rumah pamannya yang kira2 berjarak 100 meter dari net itu.
tiba-tiba dia teringat sesuatu, tadi sore, sebelum berangkat Ryan sempat memintanya utk memindahkan file2nya ke folder baru. Setelah membuat folder baru,dia mulai mencari file-file milik Ryan yang ternyata bertebaran dimana-mana,tak terasa, saat azan subuh pekerjaan itu baru selesai, benar-benar si Ryan itu, brantakan sekali sih orangnya.. PIkirnya dalam hati.
Tak lama, Ryan masuk ke net, dia masih keliatan segar meskipun baru pulang kerja.
“Gimana Sel? Rame Gak?? ” Tanyanya
“Cuma ada 1 orang, itu yang biasa main dari sore sampai pagi.”
“Oh si Bagus ya?” Biasa dia mah. Ya udah km sana istirahat.”
“Iya, aku pulang dulu ya..” Sela pun mulai beranjak meninggalkan warnet menuju rumah sodaranya tersebut, keluarga saudaranya tersebut pasti belum pada bangun, yah mau gimana lg, dia hanya menumpang di rumah tersebut, mau bicara apa pun terasa tdk enak, untung saja dia diberi pegangan kunci cadangan, jd dia tak perlu membangunkan orang-orang yang masih terlelap dalam tidurnya tersebut.
Esoknya….
HUjan kembali turun sejak sore, dan kini ditambah dgn suara petir yang sesekali menggelagar di atas sana.
Lagi-lagi, sama seperti kemarin, cuma ada si pemuda yang bernama Bagus di net itu.
Waktu menunjukkan pukul 1 dinihari ketika tiba-tiba saja listrik padam.
“Yah Mba, gimana neh??” Kata Bagus setengah berteriak. Sela tdk menjawab apa-apa, dia sibuk mencari lilin utk menerangi ruangan itu.
“Payah deh, lagi seru2nya pake mati lampu segala lagi,” kata Bagus yang sudah berdiri tak jauh dari Sela.
“Ada lilin, MBa??
“Ada ini baru ketemu, ini saya lg cari koreknya”
“OH, ini aja, saya ada korek kok.”
sigap tangan Bagus menyalakan korek dan mengarahkan apinya ke sumbu lilin yang disodorkan Sela. Lalu lilin itu ditempatkan tak jauh dari meja server. Lumayan menerangi ruangan tersebut.
Bagus meraih bangku yang ada disamping, lalu duduk disamping Sela.
Sela sempat merasa tdk nyaman dgn kondisi tersebut, sebagai seorang akhwat – wanita yang aktif dalam kajian dan kegiatan dakwah – suasana seperti itu jelas sangat tdk berkenan dalam hatinya. Berdua2an dgn seorang pria yang tdk dikenalnya, dalam keadaan gelap dgn penerangan bermodalkan secercah cahaya lilin, wew, jelas sangat tdk nyaman baginya.
Tak sekalipun ia pernah mengalami saat2 seperti itu, tp mau bagaimana lagi, keadaan memaksa, tak enak rasanya mengusir langganan yang setiap malam selalu datang ke warnet itu seperti Bagus.
Mereka diam, tak ada hal yang bisa dibahas sebagai bahan pembicaraan.
setengah jam berlalu dalam keheningan, dan listrik belum jg menyala. Kehiningan berlalu saat Bagus meminta kunci kulkas.
“Haus nih mba, aku ambil minum ya.”
untung saja Sela sudah hapal tempat kunci itu biasa diletakkan, tak lama, kunci itu sudah berada di tangan Bagus. Bagus bergegas mengambil minuman dan membuka tutup botolnya.
Sela terperangah ketika Bagus memberikannya sebotol teh bot**l kepadanya.
“Biar gak ngantuk,”Kata Bagus singkat
“Oh, iya makasih mas, ntar biar saya bayar sendiri ya”
“Ah, jangan, biar saya aja. kan aku yang ambilin”
“Yah, terserahlah,” Akhirnya Sela mengalah karena merasa tak enak hati.
dia tak langsung meminumnya karena Bagus lebih dulu bertanya padanya.
“Katanya sebentar lagi mau nikah ya Mba?
“Iya Mas, kok tau? Dari Ryan ya?
“Iya, tadi sore dia cerita. Tp kok 2 minggu lagi nikah, mba malah ke jakarta n kerja disini?
“Ribet Mas ngejelasinnya. Intinya sih, saya mau nahan diri, itu aja.”
“Nahan diri? Nahan diri dari apaan? Tanya Bagus
“Dari nafsu, saya ngga mau melakukan hal-hal yang mengundang saya pada maksiat bersama tunangan saya.” Jawab Sela
“OH gitu toh, ic ic” Bagus manggut-mnggut seolah mengerti, padahal dia kurang paham apa yang dimaksud oleh Sela.
“Di minum mba minumannya” kata Bagus mempersilahkan Sela utk meminum minuman yang telah dibelikannya.
merasa tak enak, Sela pun meminum teh pemberian Bagus tersebut. Bagus sendiri menatap sambil menyunggingkan senyum.
Tak lama setelah meminum minuman tersebut, kantuk yang sangat hebat tiba menyerang Sela, kepalanya jg terasa sangat berat. Sempat di lihatnya jam yang baru menunjukkan pukul 2, setelah ia merasakan matanya tak sanggup lagi menahan rasa kantuk yang mendadak tiba tersebut.
Sela terbangun saat dia merasakan ada sesuatu yang meraba payudaranya. dia seperti tersengat oleh listrik ribuan kilowatt saat dia melihat jubah yang ia kenakan telah terbuka kancing di bagian depannya, dan dia lebih terkaget2 lagi saat menyadari Bagus sedang meraba payudaranya. Bra yang dikenakannya sdh tdk menutupi 2 bukit indah yang menjulang tersebut.
“Ngapain kamu, tolong hentikan, jgn macam-macam kamu.” katanya sambil berusaha menepis tangan Bagus yang sedang menggerayangi payudaranya. Tp tangannya terasa sangat lemah, ia seperti tdk punya tenaga utk mengangkat tangannya sekalipun.
Bagus hanya diam, dia tak menjawab apa-apa. cuma Tangannya yang terus bergerak, meremas, dan sesekali menyentuh dgn lembut puting payudara Sela dgn jarinya.
Tak cuma itu, Bagus pun mulai menciumi bukit indah itu, lidahnya mengulum dan menggigit kecil puting susu Sela yang masih berwarna pink tersebut. Bagus tahu betul, puting susu seperti yang ada dihadapannya pasti belum pernah terjamah oleh lidah, bahkan oleh tangan lelaki lain.
Bagus tak menghiraukan gadis yang terus berusaha meronta dgn tenaga nya yang lemah itu. Bahkan, tangannya pun mulai bergerak kebawah, menyelusup masuk ke dalam celana dalam Sela setelah ia membuka kancing rok yang dikenakan Sela.
Sela sedikit histeris ketika memeknya disentuh oleh jemari Bagus, tp suaranya jelas tak kan terdengar oleh siapa-siapa, selain di luar sedang hujan, tak ada bangunan yang ada di dekat warnet itu, satu2nya bangunan terdekat adalah rumah Ryan, tempat Sela menumpang, itu pun jaraknya lumayan jauh.
Bagus mengusap gundukan bukit yang sedikit berbulu itu, disentuh nya dgn lembut bibir memek tersebut sampai akhirnya Bagus tak sabar dan segera melepaskan rok dan celana dalam yang membungkus bagian bawah tubuh Sela.
Sela terus berusaha berontak dgn tenaga lemahnya, rupanya, minuman yang diminumnya dicampur oleh obat bius oleh Bagus, entah kapan Bagus memasukkan obat bius tersebut.
Usaha berontak Sela jelas tdk berarti apa-apa bagi Bagus, yang ada Bagus malah semakin liar menciumi payudaranya.. jarinya pun mulai berusaha utk memasuki liang memek Sela.
Sela menggigit bibirnya ketika dia merasakan jari tengah Bagus perlahan mulai masuk ke dalam memeknya..
Perih.. dan dia pun merasakan ada sesuatu yang mengalir dari dalam memeknya..
“Oh, kamu masih perawan ya Sel??” tanya Bagus setelah ia melihat apa yang membasahi jarinya..
bukannya Iba dan menghentikan perbuatannya Bagus kembali memasukkan jarinya. dan mulai menggerakkannya keluar masuk secara perlahan-lahan, dia melakukannya dgn lembut sambil bibir dan lidah nya tak berhenti bermain di payudara gadis tersebut.
“argh …. tolong hentikan Gus.” kata Sela terbata-bata.
Nafasnya mulai memburu, tak dapat diingkari, meski perih, meski kehormatannya sedang direnggut oleh Bagus, ada perasaan aneh yang menyelusup ke dalam sanubarinya.
Perasaan itu semakin menjadi-jdi saat jemari Bagus semakin bergerak cepat di dalam memeknya yang terasa semakin licin oleh Bagus.
entah karena sebab apa, Sela mulai menghentikan usahanya utk berontak, sebaliknya,dia malah menekan kepala Bagus dgn sisa tenaganya… tentu saja hal tersebut semakin membuat Bagus terbenam dalam bukit payudaranya, ciuman dan kuluman Bagus pun semakin menggila, Bagus terus menjilati puting yang indah tersebut.
“Arghhhhh….. Gus….ARghhhh”
“Tolong hentikan Toooonnn…”
“Memek km rapat banget Sel, aku suka, aku jg suka sama puting susu km..” Jawab Bagus sambil tangannya terus mengocok memek Sela.
Tubuh Sela seakan mengejang, dirasakannya gerakan Bagus menimbulkan perasaan yang sangat berbeda olehnya..
Rasa sakit yang tadi menderanya seakan telah hilang, digantikan oleh suatu rasa yang belum pernah ia rasakan sama sekali sebelumnya.
“Aaahh argh ……” Nafas Sela semakin memburu, dia sudah tak dapat lagi berkata apa2…
“ssssssshhhh …. arghhhh.” Sela mulai mendesis, gairah mulai merasuki perasaannya.
Bagus sendiri menjadi semakin menjadi, di ambilnya tangan Sela dan dituntunnya tangan lembut tersebut ke arah k0ntolnya. Karena mulai dikuasai oleh gairah yang memuncak, tak sadar Sela menuruti pemuda itu, dielusnya k0ntol Bagus yang masih terbungkus celana jins. Tak sadar pula ia mulai membuka resleting celana tersebut dan menyelusupkan jemarinya ke dalam celana dalam Bagus.
Tubuh nya terus terasa kejang akibat gerakan jari Bagus di dalam memeknya, gerakan Jemari Bagus pun semakin cepat, tak sabar, ia menuntun tangan gadis itu utk menyentuh k0ntolnya.
“Pegang seperti ini Sel,” Katanya sambil membimbing tangan gadis itu utk menggenggam k0ntolnya..
“Ya Seperti itu. Arghhh…” Bagus berkata sambil merasakan nikmat ketika Sela mulai menggenggam k0ntolnya.
Sela benar-benar telah bergerak berdasarkan instingnya, perlahan dia mulai menggerakkan genggamannya, dia gerakkan k0ntol Bagus, diputarnya dgn bergairah.
“Arghhh Gus,,, Gus..” Sela meracau dgn desahan nafasnya yang semakin tak beraturan..
dia benar-benar merasakan kenikmatan dari gerakan jari Bagus yang keluar masuk memeknya yang semakin basah. sesekali Bagus menciumi payudara gadis itu.
Mereka terus bercumbu di tengah temaram lilin, suara rintik hujan semakin membuat Bagus bergairah mencumbui gadis berjilbab yang akan menikah itu.
Setelah beberapa saat, Bagus melepaskan jarinya, dia jg melepaskan genggaman tangan Sela dari k0ntolnya. Sela menatap k0ntol Bagus yang berjongkok di depannya..
Baru sekali ini ia melihat k0ntol lelaki dewasa langsung di hadapannya. Bagus yang melihat gadis itu menatap k0ntolnya, mulai meraih kembali tangan gadis itu. Sela kembali meraih k0ntol Bagus yang sudah mulai mengeras.
“Coba dicium Sel, pasti km suka” katanya pelan, stengah berbisik.
Sela menatap k0ntol itu. Ragu karena dia memang belum pernah melakukannya. Di dorong oleh gairahnya, dia mulai mencium k0ntol itu, dikecupnya k0ntol Bagus. Bagus tak diam, dielus nya kepala Sela yang masih terbungkus jilbab besarnya.
Mullutnya mulai mendesis ketika Sela mulai mengulum k0ntolnya yang terasa semakin mengeras.
akhirnya, ia tak bisa menahan gairahnya… Bagus akhirnya merebahkan tubuh Sela di lantai, lalu ia merebahkan tubuhnya ke arah yang berlawanan, ia membentuk posisi 69 yang biasa di lihat di video porno yang sering dilihatnya.
Sela kembali menjamah k0ntol yang sekarang ada di depan bibirnya tersebut, Bagus pun mulai memasukkan kembali jemarinya ke dalam memek Sela. Dia jg menciumi memek tersebut, memainkan lidahnya di klitoris gadis itu sambil jarinya tak berhenti bergerak keluar masuk memek yang semakin basah itu.
“arrrrghhh… nikmat banget Sel, arghhh …
Bagus semakin bersemangat menjilati memek Sela, jarinya semakin cepat bergerak.
“Arghh Gus… ” Sela terus mendesis di sela kulumannya pada k0ntol Bagus.
Mereka terus saling menghisap dan mempermainkan kelamin pasangannya beberapa saat.
Tak sanggup menahan perasaan yang semakin membuncah, Bagus kembali merubah posisinya.
kini dia berjongkok di depan paha Sela yang masih berbaring. perlahan dia mengarahkan k0ntolnya ke arah memek Sela.
“Mauu aphaa km Guss?” Tanya Sela terbata
Bagus tak menjawab, dia membuka paha gadis tersebut, dan mulai mendekatkan k0ntolnya…
Sela tak bisa mengelak,dia justru membuka pahanya lebih lebar… dan dia sedikit histeris ketika k0ntol Bagus yang membesar itu mulai perlahan-lahan memasuki liang memeknya.
“oogghhhhhh…. pelan-pelan Gus, perih.”
“Iya Sel, tahan ya…” jawab Bagus penuh perhatian..
dia terus berusaha memasukkan k0ntol nya ke dalam memek Sela.
arghhh … mmmppphhhh… memekk kamu rapat banget Sel… aku suka … pelan tp pasti akhirnya k0ntol Bagus berhasil masuk ke dalam memek Sela.
“ooohhhh… Gus …” Sela mendesis menahan rasa nikmat yang tiada taranya itu.
Tubuhnya bagai terbang ke awang-awang.
perlahan Bagus menggerakkan pinggulnya, menggerakkan k0ntolnya maju mundur di dalam memek yang semakin terasa becek itu.. semakin lama gerakannya semakin cepat.. membuat Sela semakin merasa terbang..
Sela pun akhirnya tak bisa diam, gairah menuntutnya utk menggerakkan pinggulnya. Mengimbangi gerakan Bagus yang terus menghajar memek
Mereka saling mendesis merasakan kenikmatan,,,
“mmmpphhh… enak Sel, nikmat banget”
“Gus …. aku gak tahan” ceracau Sela sambil menggerakkan pinggulnya semakin cepat. dia benar-benar telah kehilangan akalnya, dia hanya merasakan kenikmatan yang tiada tara saat itu…
Sela terus bergerak, tanganya mulai menekan pantat Bagus, ia ingin k0ntol pemuda itu masuk semakin ke dalam liang memeknya.
“Ooohhhh Gussss…. trusssss”
sampai akhirnya, Sela benar-benar merasakan tubuhnya kejang, dia merasa ada yang meledak dalam tubuhnya. dia berusaha menahan gerak tubuh Bagus,, tp pemuda itu tdk berhennti dan malah semakin mempercepat gerakannya…
“Gusss…. aaaccchhhhhhaku …….
“iya Sel…. argggghhh sabar, aku sudah mau,,,,,
“mmmppppphhh…..”
akhirnya Bagus merasakan ledakan itu, dia hempaskan tubuhnya ke atas tubuh gadis dibawahnya.
Sela memeluk pemuda itu erat. membiarkan k0ntol yang masih berdenyut itu tetap berada dalam liang memeknya…
Share: