388cash388cash

Cerita Sex Lina dan Nikmat Tubuhnya


terik sinar matahari yang sangat menyengat disiang hari ini, berlaju motoro yang sedang ku naiki pun melaju dengan kencangnya. Sekali-kali mataku melirik spidometer tangki bensinku yang sebentar lagi akan terisi penuh oleh bensin di dekat Dandin, denpasar.

Saat itu ku kenakan jaket yang ku suka, yang merupakan begitu pula sepatuku yang bermerek terkenal. Terlihat sosok gadis belia seumuranku 2 tahun yang lalu saat turun dari motor untuk mengantre, dan sekarang saya sendiri kini menginjak umur 18 tahun smester 2 di PTN fave Bali. Terlihat putih bersih kulitnya, begitu juga pakiannya girlie banget tak luput wajahnya yang menawan, membuatku tak karuan tak sengaja dipandang olehnya. Rasa grogi menyertaiku ketekia menyapa dengan kata
”hai!, sndiri ya.. jaket km keren, beli dimana? gua nyari kyk ntu kok gak nemu-nemu ya?”, katanya rada nyeroscos.

”hei, gw bli di b********** kmaren stoknya tinggal ini, hehe..kalo mau ntr bisa dibantu kok nyarina! hahaha..”,
sahut gw dengan deg degan. Maklum lah gw berparas biasa saja, namun banyak teman sma bilang kalo aku ganteng apalagi aku juga anak band. Teman-teman biasa memanggil saya Dandi
”ok, makasih ya..tapi gw cepet-cepet neh..”, sembari ia membalas dan ia pergi begitu saja.. sial, hilang gitu aja tuh ikan gua, fikirku.
Sampai juga dirumah, dan kumelepas sapatu dan menaruh tasku yang berisi laptop yang selalu kubawa.

” Blugghhhhhh….. Fuuuuuhh…!!” terdegar suara seperti itu mungkin. Kulihat hp menunjukan pukul 4 sore, dan 3 pesan masuk dan semuanya dai tmn ku sma yang mengatakan akan main kerumaku yang dulunya tempat tangkringan anak-anak. kulempar hp tak peduli bgtu saja setelah membalas sms tersebut.

Jam menunjukan pukul delapan malam, setelah badanku harum dan perutku terisi penuh oleh lauk yang dimasakan mama, akhirnya tmanku si Riko datang. Kedatanganya kusambut dgn memukul perutnya yang begitu besar,
”hey Jlek..pa kbr?”, lontar pertanyaan dari mulutnya.

”haha.,,dasar gendut, baek..Cuma stres ama kuliahan neh! ntah gimana hasil uas kmaren blom jelas”, sahutku dengan nyroscossnya,,
Kita pun mengobrol panjang lebar sampe akhirnya dia pergi dan menitipkan sebuah nomor telepon temannya yang bernama Lina. Riko sempet bercerita sedikit tentang Lina yang berawakan sexy, putih, menggairahkan. langsung kubayangkan bagaimana jadinya ketika memerhatikan nomor itu.
Kumulai dari sebuah missed call yang kucoba ke nomernya, dan trnya ta, Greath!! nyambung. Alhirnya kuberanikan diriku mengirimkan sms ke dia.
”hai, Lina ya? lam knal. Dandi”, pesan ku terkirim ternyata sangat kilat, tumben bgt nie operator gak sinting ”pikrku”
”hey, iya ini Lina, lam knal. anak mna? Btw dpt nomerku drmn?” balasnya cukup lama, namun bergeas ku balas
”anak *******, dari Deo! hehe..”
sms kami lakukan hingga pukul 12 malam, ntah apa sja kami bicarakan. Sampai akhirnya dia menelponku. Terdengar suaranya yang ramah, rame, asik. Terlihat dipembicaraan kita pertama sangatlah akur dan nyambung, sehingga terbesit rasa yang tak biasa kurasakan. Topic demi topic pembicaraan terlontarkan hingga jam menunjukan 2 pagi, namun karena keasikan pembicaraan terus dilanjutkan. Sampai akhirnya sebuah topic tentang seks kita bicarakan, dan tercium bau kalau Lina suka melakukan hubungan seksual dengan pacar sebelumnya, dan kitapun saling bertukar pengalaman kita masing-masing. Dan tersirat kata dari bibirnya
”main donk kesini, qt jalan kek ato gmn, mau?” pinta Lina
“okey, maybe lusa aja ya, skalian maen gitu ke rumah kakak spupu”, sahutku
”Ok, asik…udah ya, Lina bobo dlu, Muacchhh” katanya langsung menutup telepon, dan kurasakan ada sambaran dengan kecupan dari jarak jauh tersebut.
Singakat waktu, hari itupun tiba. Ku pacu matic ku dengan rasa penasaran dan deg-degan yang selalu menghantui. Memang sulit mencari tempatnya kos, sampai aku memutar-mutar 3 kali. ”Damn!” fikirku, dan akhirnya ketemu juga nomer rumah kosnya. Kutelpon dia dari depan kosnya. Tak lam kutunggu keluarlah sesosok wnita cantik, putih bersih, bertoked kencang yang kelihatan dari kaosnya yang berwarna putih, sambil membawa handuk kecil mengusap-usapkan rambutnya yang terlihat sehabis keramas.
”hey, Dandi? ayo masuk”, ajaknya
”iya, ok-ok”
sesampainya didalam rumah kos, kita berbincang ria diberan kosny yang pas banget ada sofa and mejanya. Lalu sebuah minuman botol menghampiriku.
”lega….” kurasa….hehe.
”eh no bole liat kamar kamu gak Lin?”, pintaku
”eh, masuk aja kali..biasain aj, sory berantakan”
sudut demi sudut kupandangi, ternyata kamar yang lumayan untuk anak putri itu terdapat sbuah Tv, lemari, kasur, kipas angin dan WC didalam, dan kulihat pula beberapa pakaiannya yag dijemur, ”huhuh gila, g-string man!!!” fikirku..
sengaja dia rebahkan dirinya dikasur sembari menonton acara tv anak muda, dan kudekati dia. Ku duduk disampingnya dan menghadap ke tv. Sekali-kali kupandangi Lina yang saat itu mngenakan kaos putih ketatnya, celana pendek diatas lutut, erlihat juga bra nya berwarna putih samar-samar.
”Lin, lu cantik ya, manis, No jd gmes ma km” sembari ku mencubut pipinya,
”aah….paan sih, pake nyubit segala, thx buat pujiannya”, sahutnya
Kurebahkan badanku sampingnya, dan terlihat dia enjoy aja dengan posisi itu. Lalu kita bercanda ria hingga sore menjelang. Kuberanikan diriku mendekatinya ebih dekat lagi, kucoba peluk dia. ”great!!”, dia tidak menolak sedikitpun, dan kuangkat dagunya, kulumat dengan lembut bibirnya yang sexy.
”mmmmMMmmphh……sluRRpppsssss….MMmmmpphh. .” terdengar suara lumatan kita berdua beradu saat itu.
Kuberanikan diri untuk merangsangnya, kumulai dari turun kelehrnya, kuliat dia menggelinjang nikmat dengan perlakuanku yang serakah menjilati lehernya. Terkadang kusempatkan diri untuk menjilati telinganya”
”Aarrrghhh…..ssssshhh….OOOuuurrgghh…Noooo… ..eeemmpph…”, desahnya yang terdengar ditelingaku, takkusangka tanganya telah menyusup masuk kedalam celana jeans ku, dan mencoba untuk menggapai penis ku yang sudah mengeras.
Digenggamnya dengan erat penisku olehnya, terlihat dia meremas-remas penisku dengan ganasnya.
Tank mau kalah, ak melepas kaosnya yang ketat, kugapai kedua buah toketnya yang WOW…ukurannya menakjubkan bagiku, kutarik bra-nya kebawah lalu kujilat, kuisap, kusedot putingnya yang telah mengeras akibat rangsanganku. Terlihat olehnya tangan kiriku meremas-remas dengan ganasnya, sesekali ku pelintir putingnya. Mulutkupun semakin buas memainkan putingsusunya bergantian.
”oohhh…Ndiii…ttrrrr,,,,,,,,,trrrruuss,,,Ndii,,, oh,….enak bgt Ndii……
udah lammm…aa…aku gak ngerasain belaian …….nikmat kayak gini”, eragnya begitu nikmat tersengal-sengal agak terputus-putus,
Kuberanikan diri untuk menulusuri kebawah, dengan tangan kiriku mencoba menyelip kedalam isi cd nya, tanpa halangan berhasil. Terasa bulu-bulu yang tercukur rapi tumbuh sektiar 1-2cm begitu lebat sesuai feel tanganku yang meraba, dan basah V-nya pun ak bisa dibendung lagi. ternyata Lina juga berusaha untuk mengocok Penis ku yang keras ga karuan.
Mungkin karena sulit, dengan manjanya ia merayuku aga melapas seluruh bajuku. Kontan, ia dengan ganasnya membuka bajuku serta celana ku. Tiada pakian yang masih tersisa ditubuhku yang melekat lagi, lalu kupaksa ia juga membuka bajunya. seblum sempat kumembuka bajunya, tanganya denagn ganas menggapai Penis ku, mendekatkan wajahnya dengan Penisku, lalu mulai denagn kecupan mesra yang mengawali sentuhan bibirnya yang begitu sensual dengan Penisku yang berukuran kurang lebih 18cm.
”sLuurrrppsss….mmmmmpphh…mmmmppHhhhh…….cup pz….slurpz.ss…..”; cuapan mulutnya menjelajahi senti demi senti bagian Penisku. Tak pernah kurasakan kenikmatan Blowjob yang dilakukan Lina, sungguh luar biasa.
Sekitar 20 menit puas menjilati, mengulum Penisku dengan ganas, kuberanikan diri untu memutar posisi tubuhnya, dan ku incar selangkangannya.
Kudapati V yang begitu menawan. Terlihat V berwarna pink, dengan kulit V yang masi kencang dan eknyal, beitu juga bulu-bulu yang tercukur rapi menawan. Mata lelaki mana yang tidak ingin mencicipi V yang begitu menawan seperti ini, fikirku sejenak. Langsung lidah ki mulai menjilati V-nya yang begitu sexy, seraya kubuka V-nya dengan jariku.
Mulai kujilati sedikit demi sedikit terjelajahi isi V Lina. Tercium bau yang khas dari V Lina.
”Ouuhhh…..mmmpphh…..Ndii….Truss Ndi…..oowwhh……Enak beibh….Oh…….mmmph”, Terlotar kata-kata sekan di begitu menikmati jilatan lidahku yang bgitu ganas merajahi isi-isinya, seraya ia mengigit bibirnya.
”Ohhhhmm…..Sayyaaaaaannnnnggg…..aaakkuu keluaaaarrrrrrrrr….oh……Mphh”,
Blassss….Orgasme pertama Lina ditandakan dengan mucratnya cairan-cairan yang terpadu dilihaku. Kuisap-isap kembali hingga tubuhnya yang montok menggelinjang tak karuan.
”Ndi…Masuukkkiinn please…aku udah ga tahaannn…mmpphh…”, pintanya lanjut dengan desahan-desahan dasyat
lalu ku mulai melepas V nya, kuancungkan Penisku ke arah V-ny Lina. Mulai ku gesek-gesekan Penisku di antara belahan V-ny. terlihat wajahnya yang bergerak kekanan kiri terangag berat dengan perlakuanku. Kucoba masukkan Penisku kedalam V-nya, dengan bantuan tanggan lebutnya juga menaikkan bulu-bulu yang menghalangi jalan kami.
”Awww….Ohh…pelan-pelan Ndi”, pintanya padaku
Terasa sekali V-nya sangat keset, mungkin karena sudah lama Lina tidak melakukan hubungan intim. Kudesak, dan agak kupaksa untuk memasukan penisku yang kelihatan sekali urat-utratnya (Lina sempat mengatakan penisku kayak ktntl org arab, keras, berotot, sawo matang). Kutekan-tekan pinggulku agar lebih leuasa memasuki liang V-ny. BlAsss…. Akhirnya!
”Aww….Oooouugghh…mmmppphh…Oughh…genjot Say…please…”, rintih Lina ketika penisku baru saja masuk kedala V-ny yang begitu nikmat.
Mulai kugerakan pinggul ke, melaju kedapan kebelakang dengan tempo yang santai, agar qta sama-sama bisa menikmati. Jujur kalau aku lebih suka hardcore, aku suka menggenjot dengan ganas hingga pasanganku tergeletak lemah, bahkan aku pernah mengeluarkan Sperma sendiri dengan tangan gara-gara pasanganku sudah tak kuat dengan gaya Hardcoreku. Kembali dengan permainanku dengan Lina, terasa sekali V Lina seperti memijatku dengan otot-otot V-ny.
”Oh…….beibhb………mmmmpph…aku sayaaaaaaannnggg kkmmuuuu.,,,oohh..”, kudegar keluh Lina yang tak kupedulikan, yang kufikirkan adalah kenikmatan V-nya begitu menakjubkan.
Kini berganti posisi, Lina berada diatasku, menggerakan pantatnya naik turun begitu cepat dari sebelumnya. Masih terasa keset V-Lina dalam genjotan demi genjotan yang kita lalui bersama. tak kusia-siakan kesempatan yang ada, kumainkan kedua buah toketnya yang ranun. Kuremas-remas…kusedot-sedot, hingga kubuat banyak sekali tanda diekitar toketnya. hanya desahan yang kudengar dari bibirnya yang sexy, kulumat kulepas, kulumat, dan kulepas kemabali. Sampai akhirnya badan Lina mulai bergetar beda dari genjotan-genjotanya.
”Ndi..aku keluaaaaaaaaarr…..Oowwwhhhhhhh……..aaahhhh… aahhhhhh…..”, Lina kembali orgasme untuk ke dua kalinya saat ini.
Kini kuubah posisi berganti kepososi Doggy, sambil kuremas-remas toketnya yang ranun begitu indah. Belum pernah kuremas toket seranun dan sesexy ini, fikitku. Kupercepat genjotanku maju mundur, terlihat dia makin menjadi-jadi. Lina meremas tanganku, dicengkramnya hinga ad secuil luka di jariku karena kukunya yang panjang bercatkan hijau. kurasakan sensasi yang sangat-sangat indah, tak pernah kubayangkan aku bisa menikmati tubuh gadis ini.
”Ndi, aku cape……….bntar lagi aku keluaar:, kata Lina
”sabar sayang dikit lagi Ndi keluar kok, kit akluarin bareng aj”, sahutku sambil menggenjot tubuhnya
”iya sayang….mmmmphh…ohh…..trus say….ahhhhh…..aaaauugggghh…”, rintihnya kembali.
setelah 30 menit menggenjotnya, mulai kurasakan akan keluarnya Sperma ku.
’beib, aku mau keliar…..oooouuurgghh:, kataku padanya
”aku juga..” sahutnya
”’Creeeettttzz,,,,,creettt…creeett,,,,creettt….. creeettt….crteeeeettt..” banyak kali terasa spermaku muncrat kedalam V-ny.ternyata beda tipis selisih waktu kita keluar. Kucabut Penisku dari V-ny. Terlihat Sperma ku mengalir dan menetes dari V-ny. Reflek tangan Lina mengembat Penisku langsung di emut-nya menghabisi sisa Sperma yang ada di Penisku.
”MMmmmmphh..say Sperma km nikmat, walo dapet dkit…..mmphhh” dengan ganasnya menikmati Penisku.
Terasa kelelahan meyertai kita, bergegas aku kekamar mandinya untuk membersihkan tubuhku, begitu jug adirinya. Tak luput ku mainkan juga toketnya yang indah disana.
”Lin, ga papa aq ngluarin didlm?”, tanyaku
”Gpp Ndi, aku ada obat kok, nanti ku minum. Thx ya, aku satang kamu, aku sayang arab-mu, aku mau km ngisi kesepian ku Ndi”,pintanya
”ok Lin, aku sayang kamu” , jwbku singkat seraya memeluknya lalau mencium keningnya.
setelah kejadian itu, kami masih sering melakukan hubungan.
Share: