388cash388cash

Cerita Sex: Dua Mahasiswi Hot


Saat aku disekolah aku memperlihatkan hasil rekamanku dulu pada teman-temanku. Mereka keheranan dan kaget melihat rekamanku.
”Her, itu bocah enak banget bisa ngentot dan nyusu perempuan montok dan cantik itu, kamu gak ikut ya?”,

“Itu aku ada diluar, kurekam pakai handycam ini, biar mereka yg menikmati”. Bel pun berbunyi, aku dan teman-teman bersiap untuk mengikuti pelajaran lagi.
Saat pak guru masuk, ternyata ia bersama dua perempuan cantik, sepertinya mereka mahasiswa yg sedang ppl.

“Selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan tamu, perkenalkan ini kak Rindi dan Kak Nina, sementara ini mereka akan menggantikan saya mengajar bahasa inggris”.
“Perkenalkan saya Rindi, senang bertemu kalian” Suara merdu itu terdengar dari perempuan berbadan kecil namun buah dadanya besar itu.

“ Perkenalkan saya Nina, Mohon kerjasama nya ya” Wah ini bukan guru, ini model! Berpostur tinggi, berparas Cantik dan sexy, meski buah dadanya tdk terlalu besar.
“Her, gimana menurut lo? Mereka sepertinya asik untuk dientot”,
“Hussh, gila lu Rik, jangan mikir aneh-aneh”. Riko jadi hilang kendali setelah melihat rekamanku.

Beberapa hari pelajaran bahasa inggris kami ditemani 2 perempuan cantik itu. Temanku makin tdk waras, sering mencari kesempatan memandangi kak Rindi dan kak Nina.
“Baik anak-anak, untuk hari ini sampai disini dulu ya, jangan lupa belajar dirumah”,
“Kak, kalo kita mau belajar bareng kakak diluar sekolah boleh?”,

“Boleh kok, tapi jangan lupa ijin ya”. Sial si Riko ini, dia seperti penjahat wanita saja, ia sudah tau alamat rumah kak Rindi dan kak Nina.
Ia mengajak teman kelasnya berunding
“Din,Her, lan, nanti sore kita mampir ke rumah kak Rindi dan kak Nina yuk, nanti kita belajar bareng, oke?”,
“alesan lu Rik, ente mau macem-macem kan sama mereka?” Suara Ruslan seperti menyindir,
“Itukan bonusnya kalo dapat, hahaha”,
“Ya udah gua siap siap dulu, handycam gua charge dulu, mungkin aja perlu”,
“Itu wajib Her, kuncinya ya handycam mu itu”.
Sore itu pun aku,didin, Riko dan ruslan tiba dikontrakan kak Rindi dan kak Nina.
“Halo kak, kami mau belajar nih”,
“Oh kalian, silahkan masuk”. Riko tersenyum lebar melihat kak Rindi memakai tanktop dan rok pendek, ia mulai kegirangan.
Kontrakannya cukup besar untuk ditinggali 2 perempuan saja.
“Halo anak-anak,masuk keruang tengah saja ya”. mahasiswa memang kadang cukup malas, terlihat rumah itu kurang rapi. “Kak kok rumahnya kotor dan gak rapi?”,
“ aduh maaf ya, kami agak repot mengurus materi buat kalian disekolah, jadi kami jarang bersih-bersih”,
“Sebelum belajar kita bersih-bersih dulu saja kak”,
“Ide bagus din, yuk kak kita bersih-bersih”,
“Baiklah, memang kalian anak-anak yg baik”. Kami semua kemudian membersihkan rumah.
Kak Rindi dan Riko menuju ke dapur, sedang didin, ruslan dan kak Nina ke ruang tengah. Sempat saja Riko mencuri pandang ke arah kak Rindi yg memakai tanktop itu,
“ Rik, kamu pegangin kursinya ya, aku mau bersihkan bagian atas”,
“Iya kak”. Saat kak Rindi membersihkan bagian atas dapur itu, Riko sambil memegang kursi yg dinaiki kak Rindi ia juga menikmati pemandangan indah dari bawah, ia bisa melihat isi rok pendek itu, terlihat celana dalam putih yg memampangkan bentuk selangkangan indah kak Rindi.
Ia tak menyia-nyiakan kesempatan itu.
“Rik, ada apa?”,
“ oh, ndak kak, gak papa” Riko terus memandang kedalam rok itu sambil menjawab pertanyaan kak Rindi.
“Aku gak sampai ini Rik, coba kamu aja yg naik”. Kemudian Riko yg sekarang naik kursi itu dan kak Rindi yg memegang kursi.
Riko sempat mencuri pandang kedalam tanktop kak Rindi, karena dari atas ia bisa melihat bagian atas buah dada yg montok itu. Sepertinya kak Rindi tdk memakai bra. Riko semakin gembira.
“Kak Nina, ini dibawah sini kotor, tanganku tdk sampai”,
“ Biar aku saja sini” kak Nina pun mulai jongkok dan membersihkan bagian bawah meja diruang itu.
Didin dan ruslan yg ada dibelakangnya sibuk memperhatikan pantat kak Nina yg bergoyang-goyang, maklum celana jeans ketat itu membuat pemandangan itu makin indah, dimana disela paha kak Nina terlihat menonjol gundukan yg selalu membuat mereka terangsang.
“Kak Nina, yg kiri itu belum”,
“Oh iya, untung kamu kasih tau din” Ulah si didin sambil melihat kak Nina pindah posisi dimana sekarang mereka bisa melihat buah dada kak Nina yg bergoyang goyang.
Mereka seperti terhipnotis dengan gerakan indah pantat dan buah dada kak Nina.
Melihat mereka yg senang aku jadi iri, dimana aku disuruh menyapu lantai, sial pikirku, lagi lagi aku dapat yg gak penting. Beberapa saat kemudian Riko terjatuh dari kursi itu, Brugg!
“Aduuh, sakit”,
“Rik, kamu gak papa? Maaf aku megangin kursinya gak bener”,
“ aduh, badanku seperti ada yg sakit kak”.
“ Bagian mana yg sakit?”,
”ini kak” sambil ia menunjuk kearah celananya yg terlihat k0ntolnya sudah mau keluar dari celananya.
“Loh kok yg sakit disitu Rik?”,
“Gak tau kak, aduuh” aku meremas keras gagang sapu ini, sialan si Riko, idenya gila bener.
“Aduh gimana ini Rik, kak Rindi gak tau harus ngapain.
“ buka aja celanaku mbak cek bagian mana yg sakit” Aku melihat dari luar dapur, kak Rindi membuka celana Riko dan melihat k0ntol Riko hampir keluar dari celana dalamnya.
“Aduh, ini apa Rik?” kagetnya kak Rindi sambil mencoba menutup mata,
“Tolong kak, buka juga cd ku” lalu terlihat jelas dimata kak Rindi k0ntol Riko yg sudah mengeras itu.
“Ini sakit ya Rik? Kok tegang banget”,
“Aduh iya kak, coba kak Rindi pijat aja, mungkin nanti bisa lemes lagi”. Lagi lagi aku menemukan orang polos, kak Rindi mau saja mengocok k0ntol si Riko, siaal.
“Gini ya Rik?”,
“ hmmmf, iya kak, terusin” beberapa saat kemudian ada air keluar dari k0ntolnya,
“ loh ini keluar apa Rik?”,
“itu yg bikin sakit kak, coba kakak jilat bagian ujungnya, kakak minum aja air itu, katanya sehat”,
“Masak sih Rik, kakak coba ya” Buset, ujung k0ntol Riko dijilat oleh kak Rindi, Riko seperti ke enakan.
Dari pada melihat kegilaan Riko aku pergi keruang tengah saja.
Kak Nina tiba-tiba terbentur meja.
” Aduh, kepalaku”, dilanjutkan dengan jatuhnya tumpukan buku diatas meja ke kakinya,
“ aduuuh”,
“Kak Nina? Kakak gak papa?”,
“Aduh kepala dan kakiku sakit din, huuuuh”,
“ kak Nina kami gotong ke kamar ya, nanti disana kami pijit kaki dan kepala kak Nina”,
“ aduh, terima kasih ya” Lalu ia digotong kekamar oleh didin dan ruslan, Astaga, kak Nina lugu juga Nampak nya. “Bagian mana yg sakit kak?”,
“ itu di kaki din tolong dipijit ya”,
“Kepalanya juga sakit kan kak? Biar ruslan pijit ya” Kemudian didin menikmati memijit kaki kak Nina, begitu juga dengan ruslan yg memijat kepala sampai bahunya kak Nina.
Aku mengambil handycam, menyembunyikannya ditumpukan buku dan menghadapkannya kedalam kamar, lalu kumulai merekam, biarlah mereka menikmati, nanti biar mereka bisa melihat ulah gila mereka.
“Kak apa masih sakit?”,
“udah enakan kok din”,
“aku pijitnya naik dikit ya kak biar sakitnya hilang semua”,
“mmmff, iya deh” Kak Nina ke enakan karena pijitan ruslan dibahunya.
Didin mulai memijit agak keatas, yaitu paha kak Nina, dia seperti pemijat professional saja, pelan pelan ia memijat dengan kasih sayang dua paha indah kak Nina. Ia juga memijat selangkangan kak Nina, kak Nina pun mendesah,
”aahhnnn, enak banget din”,
“ mungkin kalo lepas pakaian lebih enak lagi kak”,
“mmmfff, iya deh” kemudian mereka melepas semua pakaian yg ada ditubuh kak Nina, dan terlihatlah tubuh indah kak Nina yg seperti model itu, putih bersih, payudaranya cukup menggemaskan, dan lagi tanpa bulu!
“kak, mau yg lebih enak? Didin pijat lubang ini ya, kata orang-orang biar makin sehat bagian ini perlu dipijat”,
”buah dada kakak juga harus dipijat, biar nikmatnya terasa semua kak” Didin dan Ruslan lalu memijat bagian indah kak Nina.
“Aahhhnnn, enak banget, kalian kok pintar banget sih? Mmmff” Terlihat ruslan meremas buah dada kak Nina dengan senangnya, begitu juga dengan didin yg memasukkan jarinya kedalam memek kak Nina dan mengobok- obok seisi lubang indah itu.
Aku sudah tdk kuat aku pun pergi ke dapur untuk bergabung dengan Riko. Tak kusang ka ternyata k0ntol Riko sekarang berada diantara dua buah dada kak Rindi yg sudah tak berbusana itu, kak Rindi menjepitnya dan menggoyangkan k0ntol itu.
”Terus kak, sakitnya hampir hilang”,
“kakak jilat ujungnya ini juga ya, soalnya masih keluar terus airnya”,
“Iya kak”. Siaaal aku pun mencari alasan untuk bisa menikmati tubuh kak Rindi juga
“aduh kak, punya Heri juga sakit ini,uuuh”,
“loh, Heri juga sakit? Sini kakak sembuhin juga”. Nah, sekarang gentian k0ntolku yg di jepit dibuah dada montok itu, dan menikmati keindahan tubuh kak Rindi.
Terlihat Riko kesal karena jatahnya aku ambil.
“ kak kok dibawah sini basah kak? Airnya Riko sedot juga ya, kan kakak biar sehat juga” ,
“ hmmmff, iya Rik, kamu baik banget”. Sial si Riko! Dia sekarang menikmati memek kak Rindi, ia menjilat dan memasukan jarinya kedalam dan terlihat sepertinya ia sangat gembira menemukan kenikmatan baru.
Aku masih terus menikmati pijatan buah dada kak Rindi, tapi aku sudah klimaks dulu.
“ aduh kak, aku gak kuat, aahgh” croeeet, aku menumpahkan air maniku diwajah kak Rindi.
“ini udah gak tegang punyamu Her, kamu istirahat aja… hmmmfff, ahhnnn, Rik, kamu…. Agggfhh, enak sekali Rik, aahnnn”. Kak Rindi sudah keasikan dihajar Riko yg sekarang memasukan k0ntolnya kedalam memek kak Rindi, aku pun berpakaian dan kembali ke didin dan ruslan.
Ternyata sekarang didin sudah memasukan k0ntolnya kedalam lubang memek kak Nina, ia menyodok keras lubang indah itu tanpa henti. Ruslan juga menyodokan k0ntolnya didalam mulut kak Nina, dan handycamku masih merekamnya.
“aghfgh,hmmmm,ffghhhmm,aahnnn” suara kak Nina mendesah.
Terlihat wajah didin dan ruslan gembira luar biasa, terlihat tubuh kak Nina bergoyang cepat karena hentakan keras didin dan ruslan. Tiba tiba, crooot crooot,crooot, didin dan ruslan mengisi mulut dan memek kak Nina dengan air mani mereka. Sepertinya kak Rindi dan Riko juga sudah klimaks.
“Kalian hari ini luar biasa, sekarang rumah kami bersih dan juga kami dapat menikmati kegiatan yg seru itu, kalian boleh mampir kesini lagi nanti ya”,
“iya kak, terima kasih untuk hari ini”. Kami pun pulang dengan gembira.
Esoknya disekolah kutunjukan hasil rekaman didin dan ruslan yg memperkosa kak Nina. Riko tertawa karena ia merasa kak Rindi lebih nikmat untuk diperkosa. Didin dan ruslan jadi penasaran.
Beberapa hari itu kami sering mampir ke kontrakan kak Rindi dan kak Nina dan berhubungan lagi, dengan variasi yg baru. Sampai pada suatu saat ppl mereka usai dan mereka kembali kedaerah mereka kuliah, namun kami sudah menikmati dan mendapat stok rekaman bagus untuk pengalaman terindah tersebut.
Share: