388cash388cash

Cerita Dewasa: Pelajaran Mesum Khusus Buat Kekasihku


Namaku Dahlan 21th aku adalah seorang mahasiswa disalah satu perguruan tinggi dijakarta, siang itu aku dan kawan-kaanku sedang nongkrong dekat kantin untuk menunggu jam kuliah selanjutnya. selama nongkrong aku dan temanku selalu bertukar fikiran atau hanya sekedar sharing tentang pembicaraan laki-laki. Seperti kebanyakan laki-laki normal lainnya, pembicaraannya tdk jauh dari bola, otomotif, wanita dan lain-lainnya.

“sayank, ayo masuk..udah masuk nih..” sahut Anik 20th yg tdk lain adalah pacarku.
Anik terbilang cewek yg cantik, putih bersih, tinggi, seksi, dan tubuhnya pun proporsional.

“iya nantik, kamu masuk duluan aja..” jawabku,
“bener ya? Awas lho kalo sampe bolos lagi” sahut Anik,
“iya yannnkkkkkk..” jawabku, lalu Anik pun pergi dan masuk kelas sedangkan aku masih asik saja kongkow bersama teman-temanku.

Karena keasikan kongkow, aku pun jadi bablas untuk masuk kelas,
“hhmmmm bagus ya bolos lagi..nongkrong aja terus!” sahut Anik sambil menjewer telingaku,
“aaa..aduhduhduhh..sakit yank..” jawabku sambil dijewer,
“dibilangin jangan bolos juga, malah masih bolos..uuuuuuffftttt..” sahutnya,
“iya iya ampun yank, gak lagi-lagi aku bolos..” kataku,
“gak ada ampun-ampunan, ikut aku pokoknya..” jawabnya sambil menjewer kupingku, aku pun menjadi tertawaan teman-temanku karena hal itu.

Anik pun melepaskan jewerannya ditanganku,
“pokoknya kamu harus ngerti pelajaran tadi..” sahut Anik,
“ya tp gimana caranya sayank?” tanyaku,
“kita kerumah kamu sekarang, aku yg ajarin kamu..” jawabnya, lalu aku pun pulang kerumah bersama Anik karena ada pelajaran tambahan yg akan diberikannya.

Seampainya dirumahku, aku ajak masuk Anik. Rumahku sedang sepi karena orang tua ku berada diluar kota karena urusan keluarga, jadilah aku dan Anik berdua saja.
“kamu tunggu dulu aja disini, aku mau bikin minum sama nambil cemilan dulu” kataku, lalu Anik pun menurut saja.
Aku pun kembali dgn membawa minuman dan cemilan,
“nah ayo kita mulai pelajarannya” sahut Anik, lalu ia pun mengajariku pelajaran tadi.
Cukup lama Anik mengajariku pelajaran kuliah tadi sampai tak terasa jam sudah menunjukan jam 3 sore.
“akhirnya selesai jg..” kataku sambil berbaring dilantai,
“nah sekarang bebas dah, terserah kamu mau ngapain” sahut Anik sambil merapikan catatan dibindernya,
“bener nih bebas ngapain aja?” tanyaku,
“he’eemmhh..” jawabnya,
“kalo gitu giliran aku ngajarin sesuatu ke kamu..hehehehe..” jawabku sambil berlari kekamarku mengambil sebuah tas, “ngajarin apa? Kamu mau kemana?” Tanya Anik.
Lalu aku pun kembali dgn membawa tas punggung,
“apa itu yank?” Tanya Anik,
“sekarang giliran aku ngajarin kamu sesuatu..hehehehe” jawabku,
“iya tp apa?” jawab Anik penasaran,
“udah sekarang kamu nurut aja..coba tangan kamu taruh kebelakang..” sahutku, lalu Anik pun mengikutinya.
Setelah itu, aku ikat pergelangan tangan Anik menyiku kebelakang,
“aawwwhhhh kok tangan aku diiket gini sih yank?” Tanya Anik,
“gak apa-apa sayank, kamu nikmatin aja dulu..hehehe..” jawabku sambil mengikat bagian atas dan bawah payudaranya, “eeemmmmhhhhhh..aaahhhhhh..jangan kenceng-kenceng..” sahut Anik,
“iya ini jg gak kenceng kok..” jawabku, “yank, ini mainan apa sih? Kok aku diiket-iket gini?”
Tanya Anik,
“ini namanya bondage sayank, tp yg soft. Aku suka banget ngeliat foto cewek diiket kayak kamu gini sayank” jawabku sambil mengikat pergelangan kakinya,
“oooh gitu..tp jangan apa-apain aku lho? Mentang-mentang aku diiket gini kamu bisa bebas apa-apain aku” sahutnya, “ya enggak lah sayank, aku tuh sayang banget sama kamu..kamu sayang jg kan sama aku?” Tanyaku sambil aku ikat bagian betis dan lututnya,
“iya aku jg sayang sama kamu” jawabnya sambil tersenyum, lalu aku cium bibirnya yg merah itu,
”uuummmhhhhh mmmuuaaahhhh..”
Setelah aku ikat tubuh Anik, lalu aku pun memutar film. Anik pun mencoba melepaskan ikatan ditubuhnya dgn cara meronta,
“yaannkkk, lepasin dulu doonkk..pegel nih..” sahut Anik sambil meronta dan bersandar didadaku,
“kenapa sih sayank? Itu lihat filmnya..” jawabku,
“tp pegel yaannkkk..ayolah bukain sebentar..” sahutnya,
“ah kamu bawel banget sih yank..” lalu aku pun beranjak dan mengambil sapu tangan dan bandana,
“buat apa itu yg? Lepasin aku dulu” sahutnya,
“ssstttttt udah sekarang kamu diem dulu ya..hehehhe” jawabku,
“yaannkkk jaaammmppphhhhhh mmmmppphhhh..” belum sempat Anik bicara, sebuah sapu tangan aku sumpalkan ke mulutnya dan aku tutup lagi dgn bandana agar sapu tangan dimulutnya tdk bisa dikeluarkan.
“mmmmppphhhh mmmmppphhhh..” erang Anik sambil meronta, lalu aku rangkul tubuuh Anik agar tdk banyak bergerak.
Anik pun mulai tenang dlm rangkulanku dan ia pun mulai menikmati filmnya. Perlahan tanganku pun mulai menelusup kedalam kemeja dan bra yg ia gunakan,
“mmmmpppphhhhh mmmmmmhhhhh..” desah Anik sambil terus menyaksikan film.
Aku elus-elus payudaranya sambil aku pilin-piin putingnya.
“mmmpppppphhhhhh mmmmmpppphhhhh mmmmhhhhhhh..” desah Anik saat payudara dan putingnya aku pilin-pilin.
Aku mulai isep-isep lehernya sambil aku pilin payudaranya,
“mmmmppphhhhh mmmmhhhhhh mmmmhhhh..” desahnya, aku terus meremas payudaranya sambil aku pilin putingnya dan aku isep-isep lehernya yg mulus itu.
“mmmmhhhhhhhhh mmmmmmmmhhhhh..” Anik terus memberikan respon yg cukup membuatku horny.
Lalu aku mulai telusupkan tanganku kedalam celananya,
“mmmpphhh mmmppphhh..” tiba-tiba Anik menjauh dariku dan menunjukan mulutnya yg disumpal,
“kenapa sayank?” tanyaku,
“ffuuaahhh..jangan kesitu dulu, aku belum dapet feelnya..” jawabnya.
“oooh oke deh..” lalu aku lanjut dgn mencium bibirnya,
“mmmppphhhh uuummmhhh..” aku lumat bibir Anik,
“mmmppphhhh mmuuaaahhhh..” Anik pun membalas lumatanku. Lalu aku lumat lidahnya sambil aku elus-elus payudaranya, “uuuuummmmhhhh mmmppphhhh aaahhh..” desahnya.
Aku terus elus-elus dan remas-remas payudranya,
“eemmmhhhh mmmppphhhh..” desah Anik sambil memejamkan matanya, lalu aku pilin-pilin putting Anik sambil sedikit menekan,
“aaaaaaahhhhhhhhh!” jerit Anik, langsung saja aku bekap mulutnya,
“ngapain sih jerit-jerit segala?” tanyaku sambil melepaskan bekapan tanganku,
“maaf yank kelepasan..hehehe..” jawabnya,
“waahh bahaya nih kalo kedengeran tetangga..” sahutku, lalu aku ambil sapu tangan dan aku sumpal mulut Anik agar tdk menjerit lagi.
“mmmmppphhhhhh mmmpphhhhhh..” erangnya,
“nah kalo gini kan aman” jawabku sambil mengelus-elus payudaranya.
Aku buka kancing kemejanya lalu aku keluarkan payudaranya dari cup bra-nya dan itu membuat payudara Anik mencuat dan semakin besar, aku elus-elus payudaranya sambil aku jilat-jilat putingnya.
“mmmmmmpppppphhhhhhhhh!!” jerit Anik sekali lagi, aku pun terus isep-isep putingnya sambil aku pilin-pilin putting yg satu lagi.
“mmmmppphhhh mmmmppphhhh mmmmppphhhh” desah Anik sambil memjamkan matanya, lalu aku buka celananya dan aku elus-elus meqinya.
“mmmpphhh mmmpphhh mmpphhh..” desah Anik keenakan.
Aku isep-isep putting Anik sambil aku elus-elus payudaranya, lalu aku baringkan Anik di sofa dgn dan aku tutup matanya dgn bandana,lalu aku jilat-jilat meqi Anik.
“mmmmppphhh mmmpphhh mmmpphhhh..” desah Anik sambil menggelinjang.
Lalu aku buka celanaku dan aku elus-elus meqi Anik dgn k0ntolku dan pelan-pelan aku masukan k0ntolku ke meqi Anik.
“mmmmmppphhhhh mmmppphhhhhh..” desah Anik, lalu aku mulai genjot-genjot meqi Anik perlahan.
“mmmppphhh mmpphhh..” desah Anik, aku isep-isep payudara dan leher Anik sambil terus genjot meqinya. aku lepas sumpalan di mulutnya lalu aku lumat bibirnya,
“uuummmhhhh mmuuuaahhh aahhh sayaannkk aahhh..” desah Anik tdk beraturan saat aku genjot meqinya sambil melumat bibirnya.
“aaahhh sayannkkk uuuhhhh aahhh mmmhhhh..” desahnya,
“kenapa sayank? Enak kan? Hehehe..” tanyaku, “aaahhhh mmmppphhhh aaahhhh aahhhh aaahhhh..” desah Anik keenakan, “aaawwwhhhh sayaaannkkk aaaahhhh saakkiiittt!!” jerit Anik saat aku menggenjotnya dgn kasar,
“ssstttt diem donk sayaaank..” sahutku, “aaaahhhh mmmppphhhh yaaannnkkkk aaammmppphhh..” desah Anik saat aku sumpal lagi mulutnya karena takut didengar tetangga.
“mmmpphhh mmpphh mmppphhh..” terasa meqi Anik pun semakin menjepit k0ntolku dan putingnya mengeras.
Kelihatanya Anik sudah sangat horny, maka aku percepat genjotan di meqinya.
“mmmpphhh mmmpphhh mmmpphhhh mmmppphhhh..” desah Anik sambil menggelengkan kepalanya saat aku genjot meqinya sambil aku pilin dan isep-isep putingnya,
“mmmppphhhhhh mmmmpppphhhhh..” erangnya karena sudah tdk tahan lagi menahan orgasmenya,
“keluarin barengan ya sayang..” sahutku dan Anik pun terus mendesah dan menggelinjang,
“mmmppphhhh mmmppphhh mmmpphhhh..” desahnya,
“aaahhh sayaannkk aku mau keluar nih..” sahutku.
Tak lama kemudian kami pun orgasme bersamaan,
“mmmmmppphhhh mmmpphhhh..” desah Anik lemas.
Aku lepas dulu sumpalan dimulutnya,
“kamu hebat sayank, makin cinta deh sama kamu..” kataku sambil mencium bibirnya,
“uuummmhhh emmhhh aaammmhhhh..” Anik pun membalas ciumanku, ku lumat bibir dan lidahnya dan ia pun membalasnya. “kamu disini dulu ya, aku mau masak dulu buat kita..” sahutku,
“lepasin aku yaankk, pegel nih..” jawabnya,
“hehehe..nanti ya sayank, tp kalo kamu bisa lepasin aja sendiri..hehehe..” kataku sambil menyumpal lagi mulutnya, “tp yank eeuummppphhh mmmpphhhh..” belum sempat Anik bicara, aku sumpal lagi mulutnya dgn saputangan.
“aku masak dulu ya sayank..” kataku sambil mencium keningnya.
Lalu Anik pun mulai meronta-ronta melepaskan ikatannya sementara itu aku didapur memasak untuk kami berdua.
Selesai masak aku pun kembali dan melihat Anik masih keadaan terikat karena tdk bisa melepaskan diri dari ikatanku,
“lho belum lepas jg sayank? Hehehe” ledekku,
“mmmppphhhhhh..” jawab Anik, lalu aku lepaskan ikatannya dan aku bersihkan tubuhnya dari sisa-sisa spermaku.
Setelah kami berdua rapih, kami pun menyantap masakan yg aku buat. Setelah kejadian itu hubungan kami pun semakin menarikdan penuh warna. Setiap minggu kami selalu bermain dgn atau tanpa berhubungan badan (ML), dan aku berjanji gak akan pernah buat Anik kecewa. 
Share: