388cash388cash

Cerita Dewasa Pak Johan Yang Perkasa


Uring-uringan istriku semakin memuncak karena aku tak dapat menjemput istriku mengajar, karena jadual perkuliahan istriku mengajar mundur sehingga istriku pulang sekitar pukul 9 malam bahkan sampai pukul sepuluh dimana perumahan yg kutempati sudah sangat sepi.

Ketika hati kedua aku akan menjemput, aku lewat pintu dapur di samping rumah yg cukup rimbun. Baru pintu kubuka sedikit, kulihat istriku yg mengenakan blouse merah dan rok klok hitam turun dari boncengan sepeda penjaga malam yg kukenal bernama Pak Johan , lelaki tua berumur 60 tahunan, tapi masih tegap itu.

“Terima kasih, Pak Johan….!!! ” kata istriku pelan
“Aah, nggak papa, saya senang, kok tolongin, ibu….!!!!! ,” kata Pak Johan sambil cengar cengir dan tak kunyana tangan kiri Pak Johan memegang tangan istriku dan mengarahkan ke selangkangan nya ygmenyembul, sedang tangan kanan Pak Johan langsung meremas remas payudara kanan istriku.

Akupun teringat omongan Pak Johan saat awal-awal aku berkenalan. dimana Pak Johan pernah bercerita sering wanita yg sudah bersuami di desanya dibuatnya kelenger oleh K0ntol, dan nama Johan adalah nama olok-oloknya kepanjangan dari Gedi sak Jaran, sebesar punya kuda, dan Pak Johan tak punya tempat tinggal tetap sehingga tidurnya berpindah-pindah di rumah teman-teman se desa nya yg ada di kotaku dan ia juga pernah bercerita padaku, istri temannya sering dia setubuhi saat suaminya tidur pulas.

Aku cepat-cepat kembali, saat istriku menuju pagar rumah dan berkata pelan
“Besok malam jemput saya lagi, yaaa…????”
“Ooohhh…beres, Buuu…..!!! ” terdengar kata Pak Johan.

Esok malamnya aku bersembunyi beberapa meter sebelum jalan masuk perumahanku dan beberapa saat kemudian dari kejauhan kulihat Pak Johan tengah membonceng istriku dengan sepeda bututnya dan aku mengambil posisi yg terlindung tapi dapat melihat dari dekat.
Hatikupun berdegup kencang saat kulihat istriku bergayut menempelkan payudara kanannya ke pinggang Pak Johan dan kakiku hampir tak dapat berdiri saat kulihat kedua tangan istriku sedang mengocok dan mengelus-elus K0ntol Pak Johan yg sebesar K0ntol kuda itu sehingga aku sempat melihat jari-jari tangan istriku tak dapat menggenggam K0ntol Pak Johan.
Beberapa saat Pak Johan dan istriku berlalu, aku sedikit berlari agar aku sampai di rumah sebelum istriku dan Pak Johan sampai dengan mengambil jalan pintas, tetapi karena kurang hati-hati aku terperosok dan kurasakan kakiku terkilir, sehingga aku tak dapat berjalan cepat. Akupun berusaha berjalan dengan menyeret kakiku, dan akhirnya dengan susah payah aku sampai di rumah. Aku lewat pintu dapur dan kulihat sepeda Pak Johan ada di balik rerimbunan pintu samping.
Dengan perlahan aku masuk dan menuju ruang tamu dengan hati-hati dan kudengar suara “croop croop” dari ruang tamu, akupun membuka sedikit selambu yg menutup ruang tamu dan ruang tengah, matakupun seakan terlepas dari tempatnya saat kulihat istriku sedang berjongkok di depan Pak Johan dan tengah mengulum K0ntol Pak Johan yg besar panjang dan berurat-urat sebesar cacing tanah sehingga mulut istriku kesulitan mengukum K0ntolnya yg amat besar itu, sedangkan tangan kanan Pak Johan menyusup di blouse kuning istriku sedang meremas-remas payudara kiri istriku dan tangan kanan Pak Johan membelaibelai rambut pendek istriku.
Punggung kaki kanan Pak Johan tengah menggosok-ngosok selangkangan istriku yg duduk jongkok terkangkang dan di atas meja tamu kulihat BH tipis cream dan celana dalam merah istriku tergeletak di dekat tas kerja istriku.
“Oooooohhhhh. …eeuuunaak Bu Yatii ?!!!!!” kudengar Pak Johan mendesis, akupun benar-benar tak kuat menopang tubuhku dengan satu kaki melihat istriku tengah “membayar” kebaikan Pak Johan untuk menjemputnya dari jalan raya, sehingga akupun jatuh tersungkur dan membuat istriku dan Pak Johan kaget.
“Bu Yati, mungkin suami ibu ..????” kudengar bisikan Pak Johan.
Merekapun berlari mendapatiku tersungkur.
“Kenapa, mas? tanya istriku. Aku tak menjawab dan merekapun tahu kakiku terkilir karena celanaku berlepotan tanah.
Akhirnya akupun dipijat oleh Pak Johan dan memang agak berkurang sakitnya. Akupun disuruh Pak Johan beristirahat dan Pak Johan akan kembali esok pagi. Pak Johan pun berpamitan dan Kudengar istriku mendesis pelan sebelum pintu depan ditutup.
Setelah pak Johan pergi, istriku menanyakanku darimana dan kujawab aku akan menjemput nya tadi, tapi ditengah jalan terjatuh.
Keesokkan paginya Pak Johan datang dan memijitku lagi dan terakhir aku tak mengerti kenapa Pak Johan menusuk-nusuk K0ntolku dengan sarung kerisnya dan Pak Johan memberiku ramuan untuk diminumkan kepadaku oleh istriku.
Pagi itu istriku memakai daster dari kaos yg agak ketat, daster ini kesukaanku karena mempunyai resleting di depan sampai ke perut dan aku tahu pagi itu istriku tak mengenakan BH karena kedua puting susu istriku yg besar menonjol dari daster kaos ketatnya dan istriku merias diri seperti akan berangkat kerja.
Istriku dan Pak Johan keluar dari kamar, sambil menarik pintu kamar, akan tetapi tdk tertutup rapat dan masih sedikit terbuka, setelah aku berpura-pura tidur sehingga aku masih dapat mendengar pembicaraan mereka.
“Sudah, Jeng Yati…..!!! ” terdengar kata Pak Johan menyebut istriku “Jeng”.
“Aku masih takut, Pak ……!!!!” bisik istriku
“Ayo dicoba saja, Jeng Yati…..!!! ,” bisik lagi Pak Johan.
Kemudian Istriku masuk kamar kembali dan aku sedikit kaget saat istriku mengelus elus K0ntolku dan aku pura-pura terbangun, sementara K0ntolku langsung bangun, kemudian istriku melepas celana dalam nya.
“Eeeeehhh… Diikkk, apa… Pak Johan sudah pulang….? Tanyaku
“Sudah…!!! ” istriku menjawab singkat dan kini mengocok K0ntol ku, sambil naik keatas tempat tidur dan mengkangkangkan kedua kaki di atas tubuhku, sementara selangkangannya mendekati K0ntolku dan…..
“Crot crot crot” tak tahan aku, air maniku lansung keluar saat menempel bulu-bulu kemaluan istriku.
“Aaaaahhhhhh. ….maaasssss. …..!!!! !,” bisik istriku yg terus mengocok K0ntol ku dan tak lama kemudian bisa berdiri lagi dan untuk kedua kalinya airmaniku tersenbur kembali saat masih menempel di bulu-bulu kemaluan istriku .
“Mas kok, begini terus. Sudah berapa bulan, mas. Aku sudah pingin sekali, mas. Aku pingin penyaluran.. !!” kata istriku sambil melap air maniku di bulu-bulu kemaluan nya.
Kemudian Istriku keluar kamar dan kudengar bisikan Pak Johan “nanti malam…,yaaa. . , Jeng Yati…!!!”
Siangnya aku menahan sakit di K0ntol dan utamanya di lubang kencingku sebelum istriku berangkat mengajar, aku tak mengatakan pada istriku dan akupun terkulai dan tertidur hingga kudengar pintu depan terbuka saat istriku pulang.
“Pak Johan saya masih takut, aahhhh…..! !” terdengar bisikan istriku
“Ayo, cepat, Jeng Yati,….” suara mendesak Pak Johan berbisik.
Aku menutup wajahku berpura pura tidur saat istriku masuk kamar dan kulihat istriku merias diri dan melepas semua yg menempel tubuh sintal istriku tak terkecuali celana dalam dan BHnya pun tak lagi di tempatnya dan mengambil kaim panjang dan melilitkan ketubuh sintalnya sehingga lekuk tubuh istriku dimana kedua payudara dan kedua puting nya menonjol di bagian dada dan pantat bahenol nya.
“Mas mas ..!!!” istriku membangunkanku.
“Eeeh ? ada apa, dik….?” Tanyaku
“Eee ? aku eeee ?. Pak Johan mau mijit aku mas?!!!” kata istriku terbata-bata.
“Lho, kamu sakit atau terjatuh…. ?? tanyaku.
“Eehh enggak mas, ee katanya dia bisa mengurangi nafsuku ..!!!!” kata istriku mengagetkanku. Tapi lidahku kelu, tak dapat berbicara.
“Maass kan tak bisa memuaskanku, sedangkan aku pingin sekali, Pak Johan bisa mengurangi nafsuku, mas, bolehkan…. ????” aku hanya diam dan diam, istriku pun menganggapku setuju.
“Paaakk…Pak Johan, ayoo…masuk siniii…, pak..!!!” istriku memanggil Pak Johan.
Pak Johan yg mengenakan sarung membawa tas plastik itupun masuk kamarku. Kemudian istriku tidur tengkurap diatas tempat tidur disampingku dengan posisinya berlawanan denganku sehingga kaki istriku di dekat kepalaku dan Pak Johan duduk dipinggir ranjang, serta mulai memijat betis istriku, telapak kaki dan kemudian kedua tangan istriku.
Kelihatan pijatan Pak Johan wajar-wajar saja, sampai akhirnya Pak Johan memijat tengkuk istriku dan kulihat mulutnya komat kamit seperti membaca sesuatu, kemudian Pak Johan meniup tengkuk istriku dan…..terdengar istriku mendesis
“Eccch ?eeeeccchhhhh. …!!” 2 kali dan ke 3 kalinya istriku semakin mendesis.
“Dibalik badannya, Jeng….!!!! !!” perintah Pak Johan pada istriku dan Pak Johan memijat kedua tangan istriku dan kemudian kaki istriku.
Pak Johan akhirnya memijit punggung dan telapak kaki istriku dan istriku semakin mendesis-desis dan tubuhnya mulai meregang.
“Ini mulai, Jeng Yati,…!!!” kata Pak Johan semakin intensif memijit telapak kaki istriku dan istriku makin lama makin meregangkan kedua kakinya dan kedua lututnya semakin tertekuk.
Begitu Pak Johan memijat kedua pergelangan kaki istriku, istriku langsung mengkangkangkan kedua kakinya sehingga terlihat olehku selangkangan istriku yg ditumbuhi bulu-bulu lebat….
“Wuuh Jeng Yati sangat tinggi ini..!!!” kata Pak Johan dan tangan kanannya meraih tas plastiknya dan kuingat Mbah Muklis, dan Pak Johan membuka bungkusan yg berisi sarung keris sebesar K0ntol orang dewasa tapi tanpa keris dan diletakkan diantara kedua kaki istriku yg terkangkang tanpa sepengetahuan istriku.
Pak Johan berdiri dan mendudukkan istriku dan Pak Johan kemudian duduk bersila di belakang istriku, Pak Johan memijat tengku istriku kembali dan meniup niup tengkuk istriku dan kulihat kedua tangan istriku lunglai dan istriku mendesis desis sedangkan sarung keris itu merayap mendekato selangkangan istriku dimana istriku semakin mengkangkangkan kedua kakinya. Istriku semakin lunglai dan tubuh istriku rebah ke dada Pak Johan yg sudah mengkangkangkan kedua kaki di samping tubuh istriku
“Paak apa ituuuu…paaakkkk? !!!!” istriku mendesis saat sarung keris sebesar K0ntol dewasa menempel di selangkangannya dan pantat bahenolnya pun bergetar.
“Paaak apaaa oooooooccccchhhhh ….paaakkkk ?!!!!!!!” istriku merintih panjang.
“Biar nafsumu keluar, Jeng…..!!! !” kata Pak Johan dan kulihat sarung keris sebesar K0ntol dewasa bergetar dan kudengar bunyi “kecepak di selangkangan istriku, sambil pantat bahenol bergetar.
Aku hanya bisa melotot melihat sarung keris sebesar K0ntol dewasa mulai menguak bibir vagina istriku dan membuat istriku mengkangkangkan kedua kaki nya lebih lebar-lebar lagi.
“Paaaaak Diraaan ooooohhhhh.. ..kookkkk masuuuk?..paaakkkk. …!!!!!” istriku merintih dan kulihat sarung keris sebesar K0ntol dewasa itu mulai menembus masuk liang vagina istriku.
“Apanya yg masuk, Jeng …..???? tanya Pak Johan berpura pura.
“Nggak tahu paaak..iiiii. ..oooooggggghhhh hhh…… paaakkkk. ….!!!!” istriku mendesis
“Lho, masuk kemana…..? ” tanya lagi Pak Johan
“EEEcccgggghhhhh. .. ke…keeee.. . amuuukuuuu?paaaakkkk ?!!!!” istriku merintih dan mulai menceracau menandakan nafsu nya sudah mulai naik.
“Anu, apa Jeng Yati….?
“OOcch anuu….kuuu. … paaaak,….! !!!” istriku merintih-rintih dan kedua tangan Pak Johan mulai turun ke kedua lengan istriku dan…..
“Paaaak….jaaaa. …jaaangaannnn. ..paaaakkkkk. …aaaa.. ..aaaaaddaaa….ssuuuu.. suu….. uuuamikuuuu. .paaaakkkkkkk. ….!!!!! ” istriku mendesis panjang terputus-putus saat kedua tangan keriput Pak Johan mulai meremas-remas kedua payudaranya.
“Anu apa, Jeng Yati…..? bisik Pak Johan di telinga kanan istriku dimana kepalanya terkulai dibahu kiri Pak Johan.
Sementara itu, ujung tumpul sarung keris sebesar K0ntol dewasa itu berputar menggetarkan pantat bahenol istriku dan
“Toroookkuuuuuu paaaaak adaa yg….maaaaa. .. maaaasuuk toroookkuuuu? !!” istriku meracau dan
“Hhhhuuuuuaaaaggggg hhhhhh… .aaaaaaaddduuuuu uhhhhh… …beee.. beeesaaaarrrrr…… aaaammmmmaaaatttttt ….paaaakkkkkk ?..!!!!” rintih istriku dan sarung keris sebesar K0ntol dewasa menembus makin dalam liang vagina nya.
“Ayo….jeeengg. sambil… dilihat.. ..!!!!,” kata Pak Johan enteng sambil menyungkapkan kain panjang istriku hingga selangkangan istriku terlihat dan Pak Johan menundukkan kepala istriku yg lunglai ke selangkangan nya, yg mulai dijejali sarung keris sebesar K0ntol dewasa itu.
“Iiiiihhhhhhh. …aaaaappaaa iiiiniii…. paaaaaakkkkkk ?!!!!!” rintih istriku.
kemudian…
“Beeeuuuuzzzaaarrrr ..aaaaammaaaaatt tt….paaaakkkkk? .ooooo hhhh…paaakkkk. …!!!!!” istriku merintih saat dia melihat sarung keris sebesar K0ntol dewasa itu menembus masuk ke liang vaginanya dan kulihat bibir vagina istriku menggelembung seolah-olah ditiup, karena desakan sarung keris besar itu di dalam liang vagina nya sehingga dia semakin mengkangkangkan kedua kaki nya lebar-lebar.
Istriku mengerang-erang keras seirama dengan meluncur keluar masuknya sarung keris tersebut menembus liang vaginanya…
“Nngngngaaaaaaaccch hhh ??beeezzaaaaaarrr hghghghghghhh ??!!!!!” sambil kepala nya lunglai bersandar di bahu kiri Pak Johan dan kedua tangan keriput Pak Johan menyusup ke kain panjang bagian atas istriku dan dengan gemasnya Pak Johan meremas-remas payudara istriku yg menggelinjang- gelinjang, sementara mulut istriku merintih-rintih, mengerang dan menggeram, dan bahkan badannya kemudian mengejan-ngejan dengan keras karena sarung keris besar tersebut mulai menghujam makin dalam keluar masuk di liang vagina nya.
Sementara itu, Pak Johan berhasil melepas ikatan kain panjang istriku dan terkuaklah kedua payudara montok istriku, lalu kedua tangan keriput Pak Johan mulai meremas remas lagi dengan ganas kedua payudara istriku dan jari-jari tangan Pak Johan memelintir sambil menarik-narik kedua puting susu istriku secara bergantian seolah Pak Johan sedang merempon sapi betina yg sudah waktunya mengeluarkan air susunya.
“Paaaaaak ??oooooooohhhhh. …..paaaakkkk. ..!!!” rintih istriku saat mulut Pak Johan mencaplok payudara kanannya dan tak lama setelah itu bunyi “sreep sreep” terdengar menandakan air susu istriku telah keluar akibat jilatan lidah Pak Johan di puting susu kanan istriku.
Pak Johan membentangkan tangan kanan istriku yg lunglai agar Pak Johan mudah mengempot payudara istriku dan kulihat istriku benar- benar menikmati perlakuan Pak Johan, penjaga malam itu, sementara pantat bahenolnya bergoyg, berputar maju mundur akibat sarung keris yg keluar masuk di liang vagina nya dan tubuhnya terus bergetar hebat, nafas istriku mendengus-dengus oleh perbuatan Pak Johan di payudara nya dan sarung keris sebesar K0ntol dewasa yg menghujam keluar masuk semakin cepat di liang vagina istriku membuat ia mandi keringat dan…..
“Paaaak…paaaaakkk k Diraaaaaan.. .aaaaa… .aaaaaakuuu. …..oooccccchhh hh…paaaaaak ….aaaaa….aaaakuuu nggaaaaaak taahaaaan ? aaaa…aaakuuuu. ..keee… .keeeluaaaar ?paaaaakkkkk. …..!!!! ” istriku mengerang keras dan pantat bahenol istriku tersentak sentak dengan kuat ketika dia mengalami orgasme yg dasyaattt malam itu.
Rupanya sarung keris sebesar K0ntol dewasa di liang vagina nya tak berhenti juga keluar masuk di liang vagina nya dan bahkan semakin cepat membuat nafas istriku semakin mendengus-dengus seperti kuda betina yg digenjot tuannya untuk berlari kencang, dimana pantat bahenol nya tersentak-sentak dan terangkat angkat tak karuan dan Pak Johan yg sudah menghabiskan air susu payudara kanan istriku, langsung mencaplok dan mengempot dan menyedot nyedot payudara kiri istriku sementara jari-jari tangan kanan Pak Johan tak henti-hentinya mremelintir sambil menarik-narik puting susu kanan istriku dan istrikupun mengangkat pinggulnya ke atas dannnn
“Paaaaak…ooohhhhh ……… .aaaa…aaakuuuu u keluar lagiiiiiiiiii ??.paaakkkkk.. .. !!!!!” istriku mengerang mencapai orgasme keduanya.
Pak Johan rupanya sudah tak sabar lagi dan dia menidurkan istriku yg sudah mengkangkangkan kedua kaki dan mulutnya komat kamit. Selanjutnya, sarung keris sebesar K0ntol dewasa itu pun muncul dan keluar dari liang vagina istriku dan seolah mengerti perintah, sarung keris itu masuk ke tempatnya semula dan Pak Johan menutupkan sarungnya di kedua kaki istriku yg sudah kegatalan ingin disetubuhi Pak Johan, penjaga malam perumahanku dan
“Hgggggggggghhhhhh ??..aaaaaaagggghhhhhh hh……! !!!!!” kudengar suara istriku menggeram saat kulihat pantat Pak Johan mulai turun naik diantara kedua kaki istriku yg terkangkang lebar seolah punggung istriku digebuk keras.
“ppppfffaaaak ?. amppffuuuuunnnn ?.beeezzzzzaaaaaarrr seeekaliiiiiii kontooolmuuu paaaaak ? hhhgggggggggghhhhhh h ?..rooobeeeeek naaatniiii liaaaangkuuuu paaaaaak hhhgggggggggghhhhhh ?.!!!!!”
Kulihat kedua jari-jari tangan istriku yg lunglai itu mencengkeram lengan Pak Johan yg menopang tubuhnya saat menggenjot K0ntol nya ke liang vagina istriku dan entah karena kebesaran kedua kaki istriku terkangkang lebar, sehingga sarung Pak Johan pun tersingkap dan betapa kagetnya aku saat kulihat K0ntol Pak Johan sebesar kuda itu sudah separuh menjejali liang vagina istriku, dimana bibir vagina istriku seolah-olah ditiup menggelembung besar karena desakan K0ntol sebesar kuda Pak Johan itu.
Pak Johan berhenti menghujamkan K0ntol sebesar kuda nya saat istriku melenguh keras dan pingsan. Aku mengira Pak Johan akan melepas K0ntolnya yg sebesar kuda dari liang vagina istriku yg pingsan, tapi mulut Pak Johan komat kamit dan begitu wajah istriku ditiup oleh Pak Johan, istriku pun tersadar kembali dan Pak Johan menjejalkan kembali K0ntol sebesar kuda nya ke liang vagina istriku sehingga kudengar gemeletuk gigi istriku merasakan liang vagina seolah robek.
Pak Johan kini mempermainkan kelentit istriku dan istriku mulai mengerang kembali mendapatkan kenikmatan hasrat seksualnya, sehingga bunyi “cek cek” lendir vagina istriku terdengar kembali menandakan nafsu istriku mulai naik dan suara lendir vagina istriku semakin keras dan seperti tak percaya kulihat K0ntol sebesar kuda Pak Johan mulai masuk ke dalam liang vagina istriku perlahan namun pasti.
“******mu besaaar ? ******mu besaaar paaak eeeccch aku nggak pernaaaah merasakan uuummpppfff paaaakk akuuuu oooocccch paaaaaaakk engngngngngngngng ??.”istriku mengejan keras saat mencapai orgasme ketiganya malam itu dan hal itu memudahkan K0ntol sebesar kuda Pak Johan semakin masuk ke liang vagina istriku yg berlendir karena orgasmenya sehingga tak kusangka K0ntol sebesar kuda Pak Johan amblas keseluruhan ke liang vagina istriku dan Pak Johan menindih tubuh istriku
Kulihat kedua tangan Pak Johan meremas remas kedua payudara istriku kembali, mulutnya mengulum bibir merah istriku dan istriku meladeni kuluman Pak Johan dan kulihat lidah Pak Johan menyusup ke rongga mulut istriku dan menjilati dalam rongga istriku yg kian terangsang kembali dimana jari-jari tangan istriku meremas remas punggung Pak Johan dan Pak Johan mulai menggoygkan pantatnya dan istriku mencengkeram punggung Pak Johan disertai nafas istriku mendengus- dengus dan tak lama kemudian pantat bahenol tersentak sentak mencapai orgasmenya ke empat.
Malam itu, Pak Johan menyetubuhi istriku tanpa henti dan aku hanya dapat menghitung pantat bahenol istriku tersentak sentak lebih dari enam kali dan akhirnya Pak Johan menggenjot pantatnya naik turun semakin lama semakin cepat dan menghujam kan K0ntol sebesar kuda diserati erangan panjang dan bunyi “preet preeet”berulang ulang dari liang vagina istriku saat Pak Johan menumpahkan airmaninya di rahim istriku.
Keesokkan paginya Pak Johan baru pulang meninggalkan istriku yg hampir pingsan dan seharian istriku tak dapat turun dari tempat tidur karena liang vagina dan bibir vagina istriku membengkak.
Hari-hari berikutnya, istriku menolak dengan halus saat Pak Johan mengajak istriku bersetubuh dan sebagai gantinya sering kulihat istriku mengulum K0ntol sebesar kuda Pak Johan dan istriku selalu berusaha menelan airmani Pak Johan saat Pak Johan ejakulasi di mulut istriku .
Rupanya istriku hampir tiap hari mengulum K0ntol sebesar kuda Pak Johan dan bahkan sering kulihat dua kali sehari dan hal ini merontokkan kesehatan Pak Johan yg akhirnya jattuh sakit dan pulang ke desanya.
Share: