388cash388cash

Cerita Dewasa: Ketagihan Arisan Sex





Kejadian ini tidak pernah kupikirkan sebelumnya, Selama ini rumah tanggaku berjalan baik dan aku tdk pernah melakukan hubungan sex selain dgn suamiku sendiri. Hendra, suamiku seorang kontraktor yg cukup besar di kota Malang Jawa Timur, hampir setiap hari waktunya habis dikantor utk mengurus proyek dan proyeknya. Aku sendiri Laras menikah dgn Hendra, kakak tingkat kuliahku di Perguaruan Tinggi Bandung, 2 tahun diatasku.

Kehidupan seksku begitu gitu saja, dan cenderung membosankan padahal kurasakan sampai sekarang gairahku cepat sekali memuncak dan kalau melakukan hubungan intim aku suka sekali berlama- lama menikmati dgn berbagai variasi, tetapi suamiku orangnya kuno dlm melakukan hubungan sex dgn cara yg biasa saja, dia diatas dan aku dibawah, kadang aku kepingin jg cara lain seperti pada video porno yg pernah kulihat saat suamiku pergi, tp tdk pernah kesampaian, karena pernah kuutarakan pada suamiku dia tdk menjawab apapun, sehingga kadang aku merasa tdk puas.

Utk mengisi waktu luang aku sempatkan mengikuti kegiatan kesehatan berupa senam pada sanggar senam tertentu hal ini aku lakukan utk menjaga stamina dan jg tubuhku biar tdk gembrot, dan hasilnya lumayan saat ini tinggi badanku 165 cm, rambutku hitam pekat, mata coklat, pinggangku cukup ramping pantat jg berisi dan yg penting payudaraku tdk kendor walaupn pernah menyusui dan ukurannya cukup membuat orang menelan ludah 36C.

Aku sengaja mengambil jadwal pagi karena siang sedikit aku harus sudah rapi berada dikantor pribadiku. Setelah membereskan urusan rumah aku bersiap berangkat menuju tempat senam, dgn memakai T shirt Kuning cukup ketat dan celana senam aku memagut diri dikaca, Yach,… lumayan jg pikirku, dgn tshirt tersebut payudaraku seakan tertekan dan hendak melompat keluar, aku sadari itu. Pagi ini berbeda sekali tempat senam hampir penuh, aku duduk sendiri ditepi sambil mempersiapkan baju senamku, aku menuju kekamar ganti kudengarkan ada beberapa suara ibu-ibu cekikikan sambil menceNanakan pengalamannya, Ah,… gila pikirku, mereka suka sekali sama laki-laki muda usia utk permainan sexnya.

“Iya Jeng Wanti,… tadi malam itu seru lho, aku tdk menygka Bobi begitu perkasa, aku dibuatnya tak berkutik dlm 4 ronde sekaligus, padahal kelihatan dia paling pendiam ya disini, dan permainannya,………. Yahuuut lho, meqiku sampai seperti mati rasa,……” CeNana salah satu ibu peserta senam.

“Ah,…. Masak sih jeng Nana,….. yach,… sayang aku nggak dapet ya,… kalau sama Dedi gimana jeng,……… itu lho anak SMA 3 yg kita temukan bersama waktu nongkrong di cafĂ© Regent,….. yg itunya item dan gede.” Timpal temannya.
”Oh,….. Kalo yg itu sih lumayan, tp permainannya masih hebat si Bobi, Awalnya saja aku sudah keder dibuatnya.”
”Masa,… aku jadi pengin mencobanya jeng,…… Lihat aja ya nanti,… aku habisin dia dgn segala tenagaku,…” celetuknya dgn geregetan.
Pembicaraan terus berlangsung secara tdk sadar aku terbawa ikut memikirkan Bobi,… Apakah Bobi itu pelatih senam yg baru 2 bulan melatih ditempatku, kalo lihat cirinya pendiam dan acuh sih memang dia,…tanpa terasa tanganku telah berada diantara dua pahaku terasa hangat dan kuraba pelan meqiu dari luar baju sanam ah,…. Cepat-cepat kubuang pikiran buruk itu aku tdk ingin terjadi sesuatu. Semakin kupikir semakin berkecamuk pikiran itu ada.
Aku ingat waktu itu Bobi memang sempat menjadi buah bibir dikalangan ibu-ibu tempatku senam tp aku tdk pernah sedikitpun ikut didalamnya. Apakah Bobi itu ya yg dibicarakan ibu-ibu. Pertama kali masuk Bobi memang sempat grogi disoraki oleh ibu-ibu bahkan sempat membuat wajahnya memerah ketika perkenalan ibu-ibu menanyakan statusnya. Bahkan salah satu ibu ada yg nyeletuk menanyakan besar tdknya ukuran vital Bobi, dan hanya dijawab dgn senyum saja.
”Tok,.. Tok,… Tok,…..” Aku kaget mendengar pintu kamar ganti diketok dari luar, ah kiranya cukup lama jg aku berada dikamar ganti, cepat cepat kekemasi barangku dan keluar menuju hall senam, disana masih banyak ibu bergerombol menunggu waktu senam berlangsung.
Aku duduk sendiri sambil minum teh hangat, tiba-tiba disebelahku duduk empat ibu-ibu yg nampaknya cukup centil dgn usia yg bervariasi. Sambil berbasa-basi dia memperkenalkan diri dan aku agak terkejut karena suara dan namanya sama dgn yg ada di kamar ganti sebelahku tadi.
”Eh jeng Laras kan sudah lama ikut disini, udah pernah nyoba-nyoba rasa lain nggak selain rasa suami,……Dgn cara arisan bersama,… enak lho jeng, rugi kalo nggak mencobanya” celetuknya berbisik hati-hati,……
Sambil sesekali melirik Wanti. Merah wajahku rasanya, karena selama ini tdk pernah aku temukan orang yg bicara terbuka seperti itu,…
“E,…. E,….. ti,… ti,… dak kog,.. ini apa ya,…. Aku gelagapan. Dan serempak dua ibu tadi tertawa berbahak-bahak,…… Ah,… masa jeng Laras, lha wong sekarang fasilitas sudah banyak kog tdk dipergunakan, yach,… JUST FOR FUN saja kog, kalo habis yg dibuang to jangan dibawa pulang bungkusnya bisa bahaya ya jeng Wanti,”
“Iya lho Jeng Laras kita ini kan punya kelompok disini yg kadang bikin acara enjoy bersama dan tertutup sekali lho, tdk semua ibu boleh ikutan disini, Tak lihat jeng Laras mulai pertama ikut senam tdk pernah ada teman dan menyendiri, apa salahnya kalo bergabung dan menikmati menu baru kami.” Gila orang-orang ini Jeng Wanti pintar jg ngomong gituan, belum sempat aku berpikir dan menjawab mereka menyela lagi.
“Sudah lah jeng Laras ,…. Ikut aja rahasia pasti terjamin kok,.. dan yg penting ada menu baru tiap bertemu”. Sambil menarik tanganku menuju hall senam.
Konsentrasiku bubar selama senam aku secara tdk sengaja hanyut oleh pikiran ibu-ibu, dan kebetulan pelatihku hari ini Bobi. Kuperhatikan seksama Bobi cukup keren jg Tongkrongannya bodinya bagus, otot-ototnya nampak menyembul, dan,…. Ayooo,… hap,… satu,… dua,… renggangkan kaki,… perintahnya. Dia menghadap peserta senam dan,… Alamak,… otot diantara kedua selangkangannya tertekan oleh baju senamnya nampak menyembul keras dan cukup panjang, aku jadi berpikiran yg bukan bukan, seandainya bisa kugenggam dan kulakukan seperti di video porno itu enak kali ya,…….Gila,… pikirku aku kok jadi gini.
Senam sudah usai, mobil merangkak pelan menuju garasi, kuhempaskan tubuhku diatas kasur, pikiranku berkecamuk membayangkan perkataan ibu-ibu tentang menu baru penuh rahasia tadi, tiba-tiba pikranku menerawang dan melintaslah bayangan Bobi dgn mesra aku merinding, Bobi seolah datang dan memelukku, tangannya mulai membelai punggung dan turun ke pantat. Diremasnya pelan dan kurasakan benda keras diantara selangkangannya menempel ketat dibaju senamku, aku kegelian, dan,….. Lambat namun pasti kurasakan tangannya mulai menyentuh dadaku yg kenyal, kurasakan pelintirannya membuat pentilku mulai kaku dan keras..
Aku mulai mengejang, tp tak dilepas tangannya didadaku bahkan mulai nakal, tangan kanannya berani menuju selangkanganku dikuaknya kuat-kuat celanaku sampai kudengar robekan kain Oh,……. Jari-jemarinya membelai lembut gumpalan daging lunak penuh bulu dan,… Mulutnya tak tinggal diam, Bobi mulai mengeluarkan lidaknya menjilati meqiku yg mulai basah,…. Aaaaaahhhhhhh,,,, Zzzzzzzt,….. aku tak kuat menahan, Bobi masih terus menjilat dan menjilat klentitku mulai kaku dan meqiku semakin basah dan,….
Kriiiinngggg,….. Krrriiiiingggg,…. Suara telepon berdering aku tertegun,…Gila cing aku bisa membayangkan dgn Bobi begitu hebaaat, badanku meriang rasanya dan satu lagi yg kurasakan basah diselangkanganku. Aku bangun bermalas-malasan dan kuangkat telepon.
”Hallo,…. Jeng Laras ada”,….. ” Ya sy sendiri, siapa ini ya,…”
”Aduh,…. Masak lupa sy Nana yg senam tadi,….. Wah sedang apa ini kog kayaknya malas-malasan saja,……..
Terasa sekali memang agak serak suaraku saat ini habis membayangkan dgn Bobi kering rasanya tenggorakkan.
“Oh,…. Tdk jeng ini lho sedang membersihkan rumah kacau balau gini, kalau jeng Nana sedang apa ini kok tumben telpon sy”
“Jeng Nana apa suami jeng nggak curiga,……..” Belum selesai aku bicara, Nana menimpali dgn amat berapi-api.
Malam larut aku sangat menginginkan hubungan intim malam ini, kucoba dekati suamiku dia sudah tertidur lelap tergambar kelelehan diwajahnya tp meqiku sudah mulai basah ingin dijenguk oleh kemaluan suamiku. Kucoba membangunkan dia, tp dia menolak dan hanya kekecewaan yg kudapat malam ini dan tanpa tersadar aku sudah terlelap.
Suasana hingar bingar ruang senam kembali kudengar dan kulihat sekeliling kembali bergerombol sekelompok ibu-ibu yg 3 hari kemarin mengajakku ikut dlm kelompoknya.
Senam kali ini aku benar-benar tdk konsentrasi dan bingung apa yg harus aku lakukan, hampir semua gerakanku tdk ada yg benar. Senam telah berakhir dan ibu-ibu mengajak menuju tempat yg telah disediakan, sebuah rumah yg cukup bagus dgn halam luas dibelakang terdapat kolam renang, aku membuka dgn kunci yg telah disediakan, dan kulihat ada 3 kamar yg tertutup setelah omong-omong sejenak, beberapa ibu masuk kamar mandi utk membersihkan diri tak lama kemudian mereka ada yg minta diri utk pulang.
”Begini jeng Laras itu kuncinya ada lima kan ?… salah satunya kunci diruangan yg tertutup ini nah nanti kalo jeng Laras sudah siap buka aja kamarnya dan lihat sendiri deh ada apa disana dan enjoy saja rumah ini aman kog, ini punya jeng Wanti dan memang khusus utk kegiatan Arisan ini, kebutuhan makan dan minum ada di kulkas, dan silahkan saja Laraskmati sampai jeng Laras suka kalo pulang ya langsung aja pulang, kuncinya jangan dibawa lho jeng,… liriknya menggoda”.
Aku termanggu mendengarkan ocehan jeng Nana sementara temanya hanya tersenyum dambil memainkan matanya. Aku semakin bingung bagaimana nantinya. Tak lama kemudian mereka berdua mohon pamit pulang terlebih dahulu dan aku tinggal sendirian. Aku bingung melangkah antara iya dan tdk, aku jg teringat kisah khayalanku dgn Bobi,…… aku tercenung ingin mencobanya, kulangkahkan kaki dgn berdebar Klik,.. !!!! pintu pertama kubuka tp kulihat sekeliling tdk ada seorangpun, pintu kedua kubuka dan,…. Darahku berdesir hebat kuluhat seorang lelaki tegap dan cukup ganteng dgn kulit bersih memakai T shirt hitam dan celana pendek biru tua dia tersenyum, aku membalas kecut dan kuurungkan langkah kakiku masuk kamar tersebut, aku kembali duduk diruang tamu.
Kunyalakan televisi utk menepis kegugupanku kuganti channel per channel tp tak ada yg menarik tiba-tiba…
“Hai ,.. Aku Teguh,.. Kenapa kog tdk ngobrol didalam saja tadi kan udah buka pintu tak tunggu lho,…..” pintanya sambil mengulurkan tangan perkenalan.
”Eh,.. e….Aku Laras,,.. Eh… Ah nggak kog Aku cuman pengen tahu aja,” jawabku gugup dan tanganku mulai berkeringat dingin.
Kuperhatikan wajahnya ada bulu halus didagu masih baru dicukur dan dadanya cukup bidang dgn tinggi badan berkisar 175 Cm, otot-ototnya menonjol kuat. Teguh dgn santai duduk disebelahku sambil ikut mengawasi televisi yg remotenya masih ditanganku, dia tahu kalo aku gugup diambilkannya aku minum susu hangat dan dia menuju ke televisi diputarnya Film laser disk. Aku diam saja dan dia mulai membuka pembicaraan basa-basi utk melemaskan suasana.
Aku kaget dua kali karena begitu aku menoleh ke televisi, kulihat film porno yg diputar, disana terlihat orang kulit putih sedang asyik menghisap kemaluan orang kulit hitam yg tegang dan panjang, aku risih dan malu tp badanku mulai hangat terutama ada rasa geli disekitar pahaku, Teguh kelihatan mulai lebih mendekatiku aku tak menghiraukan mataku tetap kearah televisi, tanpa kusadari aku mulai ikut hanyut dan kurasakan ada benda asing yg menempel didadaku, kulirik ternyata tangan Teguh kutoleh dia hanya tersenyum dan melanjutkan kegiatnnya.
Aku diam merasakan dan dia semakin berani, diselusuri leherku dgn bibirnya,… turun kebahuku,… ditariknya pelan kaosku sampai kelihatan tali Bh. ku aku tak tahan, disofa aku direbahkan perlahan, dia tambah semangat, tanpa bicara dia mulai mengupas kulitku perlahan, tak pernah kurasakan hal ini sebelumnya, aku seolah melayg kegelian.
Teguh membuka sendiri kaosnya dan kulihat dada bidang itu ditumbuhi bulu halus. Dia bekerja sendiri ditariknya kaosku sampai beberapa kancing terlepas dan diangkat keatas hingga sekarang hanya tinggal Bh da rokku saja, tanganya kurasakan menempel lagi pada susuku dipelintirnya ujung susuku dan kurasakan mengeras,dia mulai menindihku, aku terpejam kurasakan bulu-bulu halus mulai menyentuh dadaku…
Ditariknya lepas BHku sehingga susuku yg besar seolah melompat keluar dadaku Teguh terkejut melihat besarnya susuku dgn warna kuning langsat dgn bulatan kecil coklat tua kemerahan serta putting kecil menantang mulutnyapun menuju putingku… kurasakan lidahnya lincah membuat nafsuku memuncak, putingku semakin mengeras sesekali kurasakan gigitan kecil giginya menggores putingku.
Diatas perut kurasakan ada benda yg membonggol mendesak hebat. Bibirku terasa habis dilumat bibirnya, sampai aku tak bisa bernafas, aku mulai berkeringat dan tangan kanannya mulai menuju kearah meqi, diselipkan diantara pahaku, aku gak kuat kupeluk dia dan dia semakin berani ditariknya rokku sampai terlepas, ditarik perlahan celana dlmku sambil tersenyum dan dgn sigap direnggangkannya kakiku sehingga dia dgn leluasa Teguh melihat meqiku yg padat dgn bulu hitam keriting, tangannya mengocek meqiku yg sudah basah.
Dimasukkannya jari tengah sedangkan ibu jari dan jempolnya membuka jalan dgn meminggirkan rambut kemaluanku. Klentitku kaku, dijilat dan disedotnya susuku sampai aku kegelian dan kini kurasakan mulutnya sudah diatas meqiku. Aku semakin geli lidahnya menyapu bersih ruang dlm meqiku yg basah sambil tangan kanannya ikut membantu memainkan.
”Eeeeeeeh… Teguh… aduuuuuh… ” aku mengerang kegelian, tp dia tdk perduli diteruskannya mempermainkan klentitku.
Aku sudah tak tahan, dgn berjongkok kududukkan Teguh dan aku kaget melihat benda menggelantung tegak menghadap ke atas disela selangkangannya. Dia hanya tersenyum memegang leher k0ntol dan digerak-gerakkan dgn tangannya, kudekati dan kupegang.
Alamak.. tanganku tak cukup melingkar pada k0ntolnya dan panjangnya 2 cm dibawah pusarnya. Aku geli dan takut melihatnya Hitam, mendongak seperti pisang ambon besarnya, Kutaksir panjangnya sekitar 17 Cm, sedangkan yg pernah kurasakan hanya 12 CM.
”Kenapa kok dilihatin seperti itu?” tanyanya.
”Eh… aku heran kok kayak gini ya… cukup nggak ya ini lewat punyaku nanti?” Jawabku sambil tetap memegangnya.
Belum selesai aku melanjutkan omonganku disorongkakn ujung k0ntolnya kemulutku, dan ehm… mulutku tak muat menampung semua k0ntolnya kedalam… kurasakan nikmat jg, selama ini aku tak pernah seperti ini… Sedotanku keluar masuk k0ntolnya menyembul tenggelem dlm mulutku tangannya jg tdk diam menggapai semua bagian tubuhku yg sensitif, aku semakin terangsang. Tak lupa pula Bola k0ntol dua buah menjadi sasaran lidahku, kurasakan ada cairan bening sedikit cukup manis dan terus kuhisap sampai mulutku tak mampu lagi menahan.
Tiba-tiba terlintas dipikiranku bahwa Aku akan berbuat seperti yg di Laser Disk itu. Ingin merasakan air mani Teguh yg segar nanti akan kuhabiskan.
”Din coba kamu ngadep belakang dan pegangi ujung sofa itu.” Perintahnya.
Aku tdk menolak, kulakukan perintahnya tiba-tiba kurasakan k0ntol Teguh dipukul-pukulkan pada pantatku aku kegelian.
Diserudukkan k0ntolnya ke meqiku dari belakang sulit sekali.. dia coba lagi dan gagal.
”Aaaaaaah… seret sekali ya kayak perawan..” omongnya.
Aku semakin tersanjung karena anakku sudah 2 tp meqiku dibilang seret kayak perawan. Aku berbalik ku bantu Teguh dgn mengolomohi k0ntolnya dgn ludahku tp masih jg tdk berhasil menembus meqiku.
Kulihat Teguh tdk kehilangan akal diambilnya hand bodi dan dioleskan pada k0ntolnya yg besar dan perlahan masuk pada meqiku yg kecil, kurasakan agak pedih.
”Teguh,.. udah ah… nggak bisa masuk lho…terlalu besar sih,”pintaku.
”Sebentar… tahan dulu ya… ini udah nyampai sepertiga lho..” Jawabnya sambil didesaknya meqiku dgn k0ntol dan… sreeet… sret… sreeeeetttttt.
“AaaaaUUUUUU…” Aku menjerit kurasakan k0ntol Teguh terasa tembus ke kerongkonganku, digerak gerakan pantatnya aku kegielian… akhirnya banjir jg meqiku dan kurasakan kenikmatan saat k0ntol Teguh maju mundur diruang meqiku.
Sesekali pantatku ditepuknya utk menambah semangatku menggenjot k0ntolnya, susuku dibiarkan bergelantungan bergerak bebas sementara tangan Teguh sibuk memegang pinggulku memaju mundurkan pantatku. Saat k0ntol masuk badanku terasa tertusuk geli tak karuan. Sesekali jg Teguh menciumi punggungku sambil k0ntolnya terus bergerak keluar masuk meqiku. Aku jg berusaha dgn menggerakkan pantatku kiri kanan dan k0ntol Teguh seakan terjepit diapun mengerang kuat. Dipegangnya susuku kuat-kuat dan ditarik masukkan k0ntol besar tersebut berulang sampai aku kelelahan.
”Aaaahhhhhh…Laras… aku mau keluar nih……” Erangnya.
”Sebentar ya……” Kutarik k0ntol Teguh dan tak kusia-siakan, kumasukkan lagi dlm mulutku sambil kugerakkan maju mundur tanganku, dan dia semakin kegelian, tak lama kemudian…
Croooot…. Croooot.. Croooottt.. kurasakan mulutku penuh dgn tumpahan air mani Teguh, segar rasanya. Kubersihkan k0ntol Teguh dgn mulut dan lidahku dari air maninya, dipegangnya kepalaku seakan dia tak mau aku membuang maninya keluar. Dan Teguh tergeletak kelelahan dgn keringat yg luar biasa.
Kubersihkan diriku dan kulihat Teguh masih istirahat dgn telanjang. Kuciumi tubuh Teguh (kini aku tdk malu lagi) perlahan dia tersenyum dan kulihat k0ntolnya mengecil lemas… kupegang, remas perlahan dan aku masih kurang nampaknya. Mulutku dgn sigap melahap k0ntol Teguh yg lemas itu, dlm kondisi lemas, masuk semua bagian k0ntol kemulutku, terus kupermainkan seperti dlm LD yg diputar Teguh tadi. Tak lama kemudian mulutku sudah tak muat menampung k0ntol Teguh utk kukulum. Akhirnya kurelakan sebagian batang k0ntol Teguh keluar dari mulutku.
Teguh pun mulai bangun dan aggresif, diusapnya meqiku yg sudah kucuci dan mulai basah oleh tangannya. Teguh berbalik menciumi meqiku sementara aku menciumi k0ntolnya yg tambah mengeras (posis 69)
Teguh tambah menggila dimasukkan semua bagian lidahnya ke meqiku aku menjerit kegelian. Teguh memindah posisi ditaruh tubuhnya diatas karpet dan diangkatnya tubuhku menindihnya… k0ntol Teguh ditutuntun menuju lubang kemaluanku dan tanpa ampun lagi kemaluanku diucek-ucek oleh k0ntolnya.
Kurasakan k0ntol Teguh tdk masuk semuanya atau memang meqiku yg dangkal aku tak tahu, yg ada dlm benakku sekarang hanya nafsu dan nafsu saja. Kugerakkan naik turun pantatku menduduki pahanya sementara meqiku sibuk melahap k0ntol Teguh yg kekar dan angkuh itu. Tangan Teguh sesekali mengucek susuku tak kuhiraupan karena nikmatnya tak seberapa diTeguhng dgn k0ntolnya yg mengisi penuh meqiku. Kurebahkan tubuhku karena payah sambil kulumat bibir Teguh yg terus mengerang itu dan terus kugoyang pantat sesuai irama nafsuku. Teguhpun demikian.
Aku mulai merasakan meqiku semakin longgar karena becek basah dan geliku memuncak… Kugigit dada Teguh kuat-kuat utk menahan kepuasan dan bersamaan dgn itu pula kudengar erangan Teguh yg menyatakan bahwa air maninya akan tumpah… Kupercepat menggoyang pantat karena aku tak mau menyia-nyiakan keadaan ini aku ingin kepuasan maksimal…… Dan……
Aaaaaaaahhhhhhhhh…… Sreeeeet… Sreeetttt… sreet…
Kurasakan ada aliran hangat menyemprot meqiku dan terasa penuh. Teguh masih mengerang hebat aku gigit dadanya sekali lagi sambil kucakar punggungnya utk menahan kenikmatan yg tiada taranya ini. Kuangkat pantatku pelan-pelan dan masih kulihat sisa-sisa ketegangan dik0ntol Teguh. Kuraih k0ntol itu dan kubersihkan kembali dgn mulut mungilku yg serakah tiada habisnya melihat k0ntol tegang besar dan keras itu. Teguh pun tersenyum puas layaknya aku, ciuman mesranya mendarat dujung bibirku, dan diapun tak mau ketinggalan mengusap meqiku dgn lidahnya… akup un geli.
Tak terasa hari sudah siang. Tak lama kemudian aku pamit dan aku menjadi keterusan mengikuti acara ibu-ibu itu dgn berganti-ganti pasangan yg hebat.
Sedangkan hubunganku dgn suami tetap tdk terganggu karena suamiku tdk pernah minta yg aneh-aneh,… jadi asal aku terlentang dia masuk… kocek-kocek sebentar selesai. Utk kepuasan lainnya aku dapatkan dari yg lain.
Share: