388cash388cash

Cerita Sex: Janda Gatel Ngentot ABG


Hidup jadi janda memang tidak mudah. Banyak godaan datang bak gelombang pasang . Mulai dari ajakan iseng pria hidung belang, sampe gatelnya memek ku sendiri pengen di entot. Namaku Rina, 32 tahun, banyak orang mengatakan aku cantik, postur ideal, sudah menjanda selama 4 tahun lebih setelah 1 tahun perkawinan yang gagal. Tinggal dikomplek perumahan tipe 21 di pinggiran kota. Aku putuskan sewa rumah di situ karena dekat dengan kantor.. Setelah bercerai, pada awalnya aku tinggal bersama adiku yang pria, sekarang dia kos sendiri karena terlalu jauh dengan tempat kerjanya. Sudah tak terhitung berapa pria iseng yang menggoda, mengajak nikah, atau, berusaha mengambil hati menjadikan pacar. Bahkan tidak sedikit juga pria yang mengetahui statusku janda, ngajak ngentot,.aku tidak mau. Aku memang harus selektif mencari suami baru, jangan sampai gagal lagi. Apalagi kalau Cuma buat pengen ngentot. Kalaupun aku pernah bersedia dientot, itu terjadi dengan bosku. Aku tidak sanggup menolak ajakannya, atau lebih tepat mungkin aku takut kehilangan pekerjaan jika ajakannya kutolak. Untunglah bos menepati janji, yaitu; Cuma 1 kali saja ngentot denganku. Katanya penasaran pengen nyicipin memek janda kembang sepeti aku. Terlebih aku cantik seperti arits xxx movies. Jam 8 malam aku demam, badan panas dingin, Tersiksa rasanya. Ku putuskan minta pertolongan kepada tetangga, yaitu keluarga Bu Irma, keluarga yang baik hati. Maksudnya minta di anterin ke dokter . Akhirnya aku di antarkan oleh anaknya bu irma yang bernama Dudi , bocah kelas 2 SMP. Dudi, adalah anak yang dekat denganku, dia serig main di rumah membaca tabloid yang selalu ku beli. Dudi juga yang sering menyiram tanaman, membantu banyak hal jika aku membutuhkan tenaga lelaki. Sebagai imbalannya, tiap bulan ku berikan uang jajan untuknya.- Sepulang dari dokter, dudi di perintahkan oleh orang tuanya untuk mengingap di rumahku. Katanya untuk jaga-jaga barangkali aku perlu bantuan di tengah malam. Aku setuju dan senang hati. Coba kalau aku butuh bantuan? Besoknya, kondisi badanku sedikit membaik, aku sudah mandi air panas, namun seharian aku tetap beberbaring di tempat tidur, nggak kerja. seharian di rumah Nonton tv sambil tiduran. Malam itu dudi tetap di perintahkan untuk tetap menginap di rumah sampai aku benar-benar sembuh. Aku senang, ada temen, buat ngobrol biar nggak bete, tiap hari juga gapapa pikirku. Terkulai di tempat tidur seharian membuat tulang kaku, badan pegel-pegel. Ingin rasanya aku minta di panggilin tukang urut, tapi ah ini udah cukup malam, Jam 10.30, dimana ada tukung urut? Pikirku. Akhirnya, aku minta tolong sama Dudi untuk memijat badan. “Dud, badan mba pegel banget, bisa tolong pijitin ngga?” pintaku menghampirnya di sofa ruang depan, dia sedang nonton TV, film bioskop yang di putar di layar kaca. “mau aja sih mba, tapi saya nggak pernah mijit mba” jawabnya “gapapa, yang penting teken-teken aja, pegel banget” aku pun duduk di lantai sementera dudi yang duduk di sofa. Kami berdua menghadap televisi. “yang ini, pundak mba” aku memberitahukan pundak yang memang pegel banget. Dudi pun memijat-mijat pundakku, pundak yang di lintasi tali daster putih yang ku kenakan, meremas-remas dengan kedua tangannya. “iya gitu dud, lebih keras lagi, lehernya juga yah” Dudi terus melakukan pijatan pada pundak, leher dan kepala. Meski dia pemijat amatiran, Aku sangat menikmati pijatanya. Karena memang aku pegal-pegal. Awalnya aku biasanya saja dengan ini semua. Tapi, ketika kepalaku di pijat secara tak sengaja kepalaku bersandar ke sofa menyentuh sesuatu yang keras di selangkangan dudi, ya ampun, kepalaku menyentuh kontol bocah ini, keras lagi, rupanya dia konak. Aku tersenyum kecil dan buru-buru menarik kepalaku. Baru pundak yang di pegang udah konak, apalagi yang lain, memekmu misalnya, di jamin muncrat. Pikiranku melayang pergi, sejenak aku berpikir, ingin memberikan penglihatan padanya sesuatu yang indah sebagai bonus dia sering membantuku, memek, yah memek indahku ingin ku pelihatkan pada abg ini. “enak banget dud. Sekalian aja punggung mba di urutin ,ntar mba ambil lotin dulu” Setelah mengambil lotin, aku pelorotkan daster setengah badan,. Aku tengkureb di sofa. Dudi duduk di samping. Dan mengurut punggungku. Turun naik tanganya terganggu oleh Bh yang ku kenakan. “kalau susah, buka aja BH mba” “yang mana mba, gimana” Aku tersenyum, sekali lagi aku mendapatkan hiburan dari kelakukan bocah ini. setelah ikatan bh ku buka, dudi mulai beraksi. Aghhh…enak sekali sekali sentuhan anak ini. lama kelamaan pijatan dan urutan tangannya membuat aku terangsang. Mungkin karena aku sudah lama tidak pernah di sentuh pria. Aku tidak tahu apa yang di pikirkan dudi, kalau boleh aku tebak, bisa jadi kontolnya semakin keras melihat kulit mulusku. Aghh…..agh “punggung mba banyak daki nggak dud?” “nggak mba, bersih banget, putih, mulus” Terang aja bersih, aku selalu luluran, sesekali aku ke spa untuk merawat kulit. Itu Cuma pertanyaan iseng, aku ingin di puji oleh lelaki. “tolong sekalian betis mba juga yah, pegel semua” Dudi menuruti permintaanku memijat betis, dan ketika aku meminta naik ke paha, diapun mengikuti. Pijatin betis terasa mengendurkan otot-otot kaku, sementara ketika tangannya menyentuh paha membuat birahi naik tajam, egghhhh…aku mengerang tertahan. Hingga ketika beraksi di paha, aku meminta mengelus, tidak mengurut. “di usap-usap aja, iya ..gitu………..ke atas lagi…..” Aku tidak peduli dengan daster yang telah menyibak pahaku, biarlah paha mulus ini jadi santapan matanya, sementara aku menikmati rangsangan. Aku tahu pasti, daster ini hanya menutup bokong saja, punggungku sudah terpampang lebar, cdku pasti juga sudah terlihat. “mba, saya pengen kencing dulu” katanya. Oh bocah ini pasti tak tahan melihat body dan paha mulusku ini. mungkinkan dia ngocok? Aku tidak tahu. Yang pasti sekembalinya dari kamar mandi siap bekerja kembali. “yang mana lagi mba” dia bertanya “terserah kamu, yang mana aja dulu” aku tak peduli bagian mana dulu tanganya menyentuh tubuh, semuanya itu rangsangan bagiku. Dudi semakin lancar saja memijat dan mengurut, yang membuat aku kaget adalah ketika dia memijat atau lebih tepatnya meremas bokong ogggghhhh ”kok bokong mba sih dud?” “o,,ma…maaf mba…maaf…” dia terbata-bata Aku tahu dia sangat bernafsu melihat bagian ini, aku memiliki bokong indah, nungging, pinggangku juga meliuk bagai gitar spayol, lelaki mana yang tidak tergoda melihat kayak gini. Temen-temen di kantor minta resep ini, padahal aku tidak punya. “gapapa dud, terusin aja kalau kamu mau mijat bokong mba” Aku semakin teransang berat. Batinku berpikir ingin sekali di entot oleh lelaki, haruskah aku puaskan nafsuku pada bocah ini? Aku semakin tak tahan dengan sentuhan tangan bocah ini, hingga aku melenguh sedikit keras secara reflex. egggg…..eghhh…….. “kenapa mba. Terlalu keras ya?” “nggak dud, terusin…., terusin……enak…….,” aku sudak tak peduli lagi dengan apa yang terjadi, memek ku sudah gatel banget. “kamu capek ngga dud” tanyaku sambil membalikan badan . jadilah aku telentang. bh yang masih menempel di bagian depan sudah tak karuan letaknya “nggak mba” dudi menyeka sedikit keringat. :”kalau gitu pijitin mba lagi yah, betis mba masih pegel” Betis kiriku di pijat kembali. Pahaku sedikit ku permainkan untuk memancing dia melihat celana dalam di selangkangan. Ternyata benar,dia mencuri-curi pandang. “kamu kok ngelirik-ngelirik kesini” candaku menuntuk ke arah memekku. “eh,….ee….eh… maaf mba….ngh….. Nggak sengaja.” Aku tersenyum senang. Kulirik celananya, ada yang membenjol keras. oh… “kamu pernah lihat memek cewek dud” “belum mba…Cuma di film” “kalau gitu mba kasih lihat yah” aku lorot dan buang daster yang masih di pinggang. Ku lepas CD yang ku kenakan. Sekarang aku bugil di hadapan bocah kelas 2 smp. Mata dudi tak berkedip menatap ke arah jembutku, ketika kubuka selangakangan lebar matanya semakin nanar memandang. Kulihat keringat keluar dari jidatnya. “pijitin memek mba yah….” Aku membantu tangannya menyentuh memek, ia gemetar tak karuan. “ogghhh…..…..” Aku terus menggerakan tanganya di memekku, seperti yang sering ku lakukan sendiri ketika masturbasi jika sedang horny, tapi sekarang dengan tangan lelaki,. “terusin gitu….oghh,,,,,enak….” Aku melepas dan membiarkan tangannya bergerilya sendiri. Tanganku sendiri meremas toket kebanggaanku. “egghhh………eghhh…. Masukin tangannya….ogh,,,,,,iya gitu,,,,,terus……enak….oghg………jilatin dud,,jilatin memek mba…..” Dudi mengjilati memekku, och,,,,aku tahu dia tidak mahir, pertama kali, tapi itu sudah cukup membuat memekku gatel berat. Aku bangkit dari tidur, tanpa basa-basi ku buka pakaiannya hingga telanjang bulat. Ketika kulihat kontolnya, ya ampun cairan sudah meleleh. Ku sandarkan dudi kesofa, ku isep kontolnya. Oghh……eghh……setelah 5 tahun jadi janda, baru kali lagi aku ngisep kontol, barang ajaib. “mba….ogh………mba,,,,” Aku menghentikan aksi. “kenapa sayang…?” “enak mba” “mau lagi?” “iya …mba” tidak perlu lama aku bekerja, dia sudah muncrat. “oghhhh…egh,,,,,,,,,,,” crot….crot…..crot…..crot……crot….crot……….berulang kali sperma menyembur dari kontol bocah. Aku melumat habis. Tak tersisa. Tak ada sisa-sisa kekentalan di kontolnya. Semua ku telan. Ogh….aku baru saja menelan sperma perjaka. “gimana dud?” “enak sekali mba” Aku tersenyum senang. “sekarang gantian, terusin yang tadi” Dudi mengoral memekku. Sampai aku bisa orgasme. Oggggggh……………………. Setelah itu kami melankutkan nonton TV yang tadi terlupakan. Malam semakin larut, tapi aku tidak juga ngantuk, pasti karena tadi siang tidur terus. Kami ngobrol kesana-kemari, sampai akhirnya “kamu mau ngga yang lebih enak” tanyaku padanya. Aku masih belum puas dengan . Memek yang tertusuk benda keras, masih gatal, pengen di tembus kontol. “mau mba” Aku kembali bekerja, menelanjanginya dan menelanjangiku juga. Malam itu, dudi ku entot di sopa, aku berada di atas dia di bawah. Aku senang bisa kembali orgasme oleh kontol bocah ini. Malam itu, aku tidak membiarkan dudi tidur di ruang depan seperti kemarin. Kuajak dia kekamar, tidur bersamaku. Ketika aku mendusin tengah malan, ku ajak lagi dia ngentot. Bahkan ketika dia terbangun jam lima pagi, dia yang minta ngentot, tentu saja dengan senang hati aku mau, apalagi, pagi itu dia yang menggenjotku. Rupanya dia mulai berani memasukan kontol ke memek. Luar biasa. Empat kali orgasme dalam semalam. Aku puas. *** Setelah kejadian ngentot pertama dengan dudi, aku dan dudi sering bercinta. Waktunya tidak tentu, kadang malam, kadang siang, tapi tak pernah lagi dia nginap, soalnya aku gak pernah sakit.. Aku beruntung dudi dapat menjaga rahasia. Orang tuanya juga tidak ada yang curiga, soalnya sebelum kejadian itu dia sering berada di rumahku. Membantu segala sesuatu. Sekarang dia juga memuaskan birahiku. Sama-sama enak. – Bayang-bayang asyiknya ngentot bocah yang baru pertama kali alias perjaka selalu terkenang. Aku ingin mengulang kembali. Aku ingin lagi ngentot sama bocah ingusan yang masih perjaka. dimana aku dapatkan? Aku bingung. Aku tak percaya dengan temen-temen lelaki bujangan di kantor masih perjaka. aku ingin menikmati keluguan-keluguan pria yang baru melihat toket, memek, atau sekujur tubuhku. Aku PD, tubuhku indah, aku yakin, lelaki manapun takan menolak jika ku ajak bercinta. Strategi mencari bocah ingusan ku rancang. Caranya,malam minggu ini aku pura-pura akan menginap di tempat kost adikku. Aku sampaikan niat itu kepada orang tua dudi, aku minta tolong kepada dudi untuk menginap di rumahku, aku yakinkan kepadanya, silahkan bawa temen, satu aja, laki-laki,lebih baik bukan anak kompleks sini, bawa aja temen sekolah. Tak lupa juga aku berikan dia duit cepean untuk beli kue, kali aja buat beli cemilan untuk begadang nonton bola. Sampai pada waktunya, sabtu sepulang kerja, aku main ke tempat kost adikku. Tidak ada yang penting sih, Cuma buat mengulur waktu saja biar sampe di rumah tengah malam. Jam setengah sebelas malam aku sampe di depan rumah, ku lihat di dalam kilatan tv masih menyala. Di depan pintu ada tiga pasang sandal berserakan. Yang satu ku kenal, itu milik dudi, berarti dudi bawa dua temen, pikirku. Ketika ku ketuk dan ku buka pintu, mereka tampak kaget melihat aku datang. Pasti kaget, karena aku mengatakan tidak pulang malam ini. aku segera katakan aku batal nginep dengan alasan bla..bla bla..bla Aku juga katakan bahwa mereka tetap boleh menginap disini. Nggak usah pulang, kan udah malem, padahal ini memang strategiku. Suasana berangsur pulih. Namun ada yang kurang. Tv tidak menyala,.Di atas vcd player kulihat tempat cd film semi bokep koleksiku tergeletak, aku yakin dia langsung mematikan ketika aku datang. Berarti aku berhasil dengan pancingku. Aku juga yakin mereka sekarang lagi pada horny. Aku langsung menyiram tubuh di kamar mandi, tidak biasanya aku mandi tengah malam kayak gini, kata orang bisa rematik. Malam ini kupaksakan, karena aku ingin ngentot dengan paca bocah abg , masa tubuhku lengket, kan nggak PD. Ketika aku ganti pakaian, niat ngerjain abg ini sedikit melemah, pasalnya, aku mengizinkan dudi membawa satu teman saja., eh malah bawa dua. Berarti aku ngentot lawan tiga? Malam ini ku kenakan tegtop warna putih, tanpa BH, sengaja, biar toketku tampak jelas membusung, jika dari atas akan tampak belahan payudara besar. Itu artinya, ketika aku membungkuk, toketku bisa terlihat jelas. Aku pakai celana dalam ketat yang tidak mampu menutup jembut lebatku. Bawahanku, ku kenakan rok tipis warna putih, juga. Sengaja ku kenakan ini agar bokongku terlihat segitiganya. Dengan pasti, aku melangkah keluar kamar, di tanganku tergenggam se bungkus martabak telor dan sebungkus martabak keju, sengaja ku beli buat mereka. “ini, mba bawain martabak buat kamu” kataku menghampiri tiga bocah yang kini sedang nonton siaran tv “wah, jadi ngerepotin nih mba” jawab salah satu dari mereka “gapapa” kataku “o iya siapa namanya, mba belum tahu” “ini ryan mba, yang ini doni, semuanya temen sekolah” “o…” aku mengganguk “ayo di makan, silahkan, jangan malu-malu” Kami berempat ngobrol akrab, aku banyak bertanya tentang sekolah dan hobi mereka. tidak lupa juga ku keluarkan es krim dari kulkas, lengkap sudah pikirku. Makanan bergizi ku keluarkan, martabak istimewa plus 2 telor bebek ektra, martabak manis plus keju, dan es krim yang bergizi tinggi, sehingga aku yakin hormonnya naik,pasti lezat. Sampai saat ini, rencanaku berhasil, para bocah ini sering mencuri pada paha dan toketku. Tapi darimana aku akan memulai? Aku bingung. Aku kan ga mau langsung terkam aja, harus ada jalan kesana. Waktu terus berputar, bisa rugi kalau sampai pagi Cuma ngobrol doang. Aku harus cepat bergerak. Hampir jam dua belas aku pergi ke kamar, dari dalam aku panggil dudi. “ada apa mba?” “dudi,mba pengen banget, entot mba sayang” aku memeluk dan minciuminya “ada temen mba, ntar ketahuan” dudi ketakutan. Perkataannya itu membuat aku yakin bahwa dudi tidak pernah menceritakan hubunganya intimnya dengaku “ayolah sayang, memek mba gatel banget” kuciumi dudi penuh nafsu. Meski dia keberatan, ku giring dan telentangkan dia ke tempat tidur. Kulepas semua pakaianku hingga aku bugil di atas tubuhnya. Kukecup bibir keras hingga bersuara, aku paksa tangannya meremas toketku hingga aku meringis keras, sengaja biar terdengar keluar supaya mereka mengetahui, dan bergabung. Dudi melirik ke pintu kamar yang terbuka “kenapa dud” “temen-temen pada ngelihat ” “ryan, doni, jangan ngintip, kalau mau kesini aja” sahutku. Beberapa menit tidak ada jawaban. Ternyata mereka bukan anak bejat yang langsung tubruk di ajan ngentot. Aku turun dari ranjang, keluar menghampiri mereka yang melongo melihatku telanjang bulat. Ku hampiri ryan, kubiskan padanya “mau maen sama mba ga, sayang?” wajahnya pucat. Ketika ku bisikan hal itu kepada doni, ia sedikit berani “ma,,,ma…mau mba” Aku membuka celana tiga perempat dan celana dalam milik doni, kushisap kontolnya langsung. “ogggghhhhhh…mba….oghhhhhhh…….” Aku senang sekali melihat lolongan doni, aku lirik ryan, dia masih duduk mematung. Kulakukan hal yang sama dengan ryan. Diapun siap bertempur denganku. Ku oral dia di sofa secara bergantian. Aku yang posisi dalam posisi menungging tak tahu kalau di belakang sudah ada dudi sedang berusaha memasukan kontolnya kedalam memekku. “Jangan dulu dudi, jangan entot mba dulu” kupikir jangan ke buru-buru memekku di sembur sperma. Dudi mengikuti perintahku, dia pun menciumi bokong, dan menjilat memek dari belakang. Dua kontol ku isep secara bergantian. Bahkan doni dan ryan mulai berani, diapun meremas remas toketku. “Oggggg………ogggg…..ogggg…….”ryan menyemprokan sperma ke dalam multuku.. begitu juga doni, tidak lama dia juga muncrat. Dua sperma perjaka masuk ke dalam perutku. Keduanya kentel banget. “ayo lanjutin di kamar” aku mengajak mereka bertiga. Ketika aku telentang, dudi tak sabar meminta giliran. Aku spong dia sambil memringkan kepalaku. “doni, ryan jilatin memek sama tete mba” Doni bergerak cepat menjilati memekku, sementara ryan meremas dan menjilati toket, aku sendiri terus menyepong kontol dudi. Permainan berlangsung panas, gerakan-gerakanku semakin liar dan gak beraturan, nikmat sekali, toket dan memek di kerjain bocah ingusan. Sementara mulutku bekerja untuk kontol dudi. Lama juga dudi tidak muncrat, mungkin karena sudah sering ku spong jadi tidak seperti yang lainya. Kulihat kontol ryan kembali ngaceng. Aku pun begerak, meneletangkan ryan, ku entot dia, “eghhhh….eghhhhh……”ryan merintih. “doni, dudi, kamu tidur disini sayang” aku menunjuk di samping kiri dan kanan ryan. Begitu mereka berbaring, aku beralih mengilir mereka, ku entot ryan, kemudian dudi. Secara bergantian. sebentar-sebentar. Inilah namanya aku ngentot pria, bukan aku yang di entot. – Inikah yang di namakan pesta seks? Aku tak tahu, yang ku tahu hanya ingin kontol-kontol brondong ini. aku senang dapat ngentot mereka, aku senang mereka bernafsu sekali terhadapku. Sekarang posisiku sedang ngentot dudi, ku ciumi leher dan bibirya, hingga, ia teriak.aghhhh…….eghh……ogh,,,,,,aku keluar mba……crot…crot..crot….. Dinding memeku terasa yang yang menghantam, banjir sekettika, Aku telah membuat dudi orgasme, sekarang giliran doni yang akan ku service, sementara ryan terus merangsang bagian-bagian tubuhku. Oghhh…..memeku terasa sekali mau nyemprot, aku tak tahan, oghh……..aku liar sekali bergerak di atas tubuh doni oghhhh……oghh….mba keluar……oghh…… Ketika aku masih menjerit dan blingsatan, doni juga orgasme,oghhhh……oghh…achh….crot..crot…crot… berkali-kali spemanya menyembur. Badanku mulai lemes, sejenak aku terkulai di atas tubuh doni, sementara ryan terus menjelajahi tubuhku. “mba, sekarang aku mba”ryan berkata Oh iya, aku masih harus menyelesaikan satu brondong lagi. Karena mulai capek aku minta ryan yang menggenjot di atas, sebelumnya ku minta ryan membersihkan memek yang penuh sperma dengan kain. Ryan belum mahir dengan posisi menggenjot diriku, aku pun kembali aktif menggoyang pinggul dari bawah. Sementara dudi dan doni melihat adegan aku dan ryan. Aku nafsu sekali ketika muka ryan bertanda akan orgasme, seketika itu juga aku percepat gerakanku, ternyata bener, ryan orgasme, aku juga. Ogh…ogh…agh…mmhh…ogh…. Badanku lemes ngentot dengan tiga bocah, badanku sudah penuh dengan keringat. Tapi aku puas. Tenaga yang terkuras tak seberapa dengan kenikmatan ngentot dengan para abg. “gimana anak-anak, enak nggak servive mba” “bukan enak lagi mba, nikmat” kata doni yang di amini dudi dan ryan. “mba, boleh minta lagi nggak?” tanya ryan “boleh, tapi mba istirahan dulu yah” jawabku.. aku bersihkan badanku ke kamar mandi, terutama memek yang lengket ini. setelah itu aku buatkan mereka susu putih hangat. Tiga bocah itu nonton tv di depan, aku sendiri tiduran di kamar. Capek. Aku ingin mengembalikan tenaga dengan memejamkan mata,. Jam tiga dini hari aku di bangunkan oleh doni. “Eghh,,, jam berapa don?” “Jam dua mba, bisa sekarang ngga mba” Dasar bocah baru dapat maenan baru, nggak sabar banget pikirku “aduh, mba masih capeh nih” jawabku pura-pura“tolong pijitin mba dulu yah” Tiga bocah smp tidak keberatan, mereka berbagi peran. Dudii memijat betis, ryan memijat tangan dan kepala, sementara doni mengurut punggunku. Garaihku sebenarnya sudah naik, tapi aku masih ingin di perlakukan begini oleh para bocah. seperti permaisuri dalam film jaman dulu. “sekarang mba mau satu-satu, gantian,” ku katakan hal itu pada mereka,,aku ingin ingin di tonton saat ngentot. Setelah mereka berdebat, yang dapet giliran pertama doni, “don, sekarang mba mau doni yang entot mba dari atas, mba pengen di kerjain kamu, sayang” Doni setuju, dia pun memasukan kontolnya, aku pasrahkan setiap bagian tubihku di nikmati olehnya, enak banget rasanya aku di gagahi pria ingusan., aku tidak terlalu aktif melayani, aku hanya menikmati setiap sentuhan tanganya, juga genjotam kotolnya, sesekali aku melirih ke arah ryan dan dudi yang nonton di pinggir, inilah sensai seks bagiku.sensai seks seperti dalam xxx movies. terus don ,………..genjot terus,…….. lebih keras………oghhhhhh…..aku menggelinjang kekiri dan kanan, eghhh……ogh……enak kontol…… “mba aku mau keluar ogh…..ogh…..” “gapapa…ayo keluarin….semprotin yang banyak sayang,,,,,,,,,,,,,” “mba…mba….ngg……ggggg…” crot..crot.crottt…………doni terkapar di tubuhku. Sebelum beranjak, ku minta dia bertanggung jawab dengan membersihkan memeku dari spermanya. Inu juga sensasi, memekku di bersihkan oleh pria…. Ryan langsung beraksi, kontolnya masuk menembus memek kebanggaanku. Bless…bles…. Slrup….. Enak. Nikmat. Aku tahu ryan juga mengalami hal yang sama. “mba….mba…..ogh…..ogh……” “Kenapa yan?”aku menggodaanya “oghh….ogh….aku keluar mba….ogh….” Dua kontol mengeluarkan lahar di memekku. Aku sendiri belum orgasme, maklum aku lebih menikmati memandang wajah-wajah bocah yang ngentot memekku dari pada aku konsen di memek. “dari belakang boleh nggak mba” pinta dudi, “nggak ah dud, sekarang mbak pengen gini aja. Lain kali aja yah” >>> Film Bokep <<< Dudi tidak kecewa, ia pun tidak mau melewatkan hidangan yang ku berikan padanya. Cukup lama dudi memompa, hingga aku pun bisa orgasme yang di susul olehnya.
Share: