388cash388cash

Cerita Dewasa Perhatian Mertua


Banyak orang bilang bahwa kalau kita habis makan makanan yg berminyak lalu tangan kita diusapkan ke tungkai kaki kita maka kita akan disayang mertua.

Aku sering melakukannya, tapi aku nggak yakin kalau hal itu benar, sampai suatu hari aku benar-benar membuktikannya.

Aku dan istriku hidup terpisah dari mertua, tapi tempat tinggalku tak jauh dari mertua, masih satu kota. Karena berdua bekerja, anakku setiap hari kutitipkan kepada mertua atau neneknya anakku.-Pagi kuantar ke sekolah, siang dijemput neneknya dan sorenya sepulang dari kerja aku jemput anakku dan kubawa pulang.

Untuk anakku memang mertuaku adalah neneknya, tapi jangan berfikir mertuaku sdh nenek-nenek. Dia masih mantap diusianya yg memasuki kepala lima. Dia sdh janda ditinggal mati.

Singkat cerita. Hari itu setelah mengantar anakku ke sekolah pagi, aku sempatkan mampir ke rumah mertua mau ngasihin uang sekolah dan uang jajan anakku seperti biasanya setiap awal bulan.-cerita dewasa- Hari itu suasana rumah sepi, adik-adik iparku sdh pada pergi kerja dan kuliah. Jadi hanya mertuaku, atau biasa kupanggil Mamih, di rumah.

Kuketuk pintu nggak ada yg nyahut, tapi waktu pintu kudorong, tak terkunci jadi aku langsung masuk. Karena saking kebelet pipis, aku langsung menuju kamar mandi. Kudorong pintu, terbuka dan tanpa tengok kiri kanan langsung cuuuurrrrrrrr, enak tenan.

Ya karena kupikir nggak ada orang dirumah, aku sdh buka celanaku sebelum masuk kamar mandi. Eee a laaa begitu aku balik kanan mau cuci penisku yg sdh nogong dari tadi nahan pipis, di depan ku berdiri si Mamih telanjang hanya dililit handuk sebatas dada. Membelalak matanya menatap penisku, sementara akupun terbelalak menatap bodinya yg meski sdh umur tapi masih putih bersih.
Toketnya yg seperti dua buah pepaya menggelantung, menyembul tak kuasa tertutup handuk kami berdua terpana, tak bergerak, hanya penisku yg mengacung berkejut-kejut antara mau layu sehabis kencing dan mau tetap tegar merespon mataku yg tak berkedip menatap susu yg besar menggelayut. Susu yg besar memang selalu jadi idamanku, karena susu istriku kecil sekepal tanganku.
Entah siapa yg memulai, tiba-tiba aku sdh mengelus bundaran di dada yg kenyal itu, sementara penisku juga terasa dielus-elus lembuuuuutt sekali. Aku pejamkan mataku merasakan elusan itu sambil merasakan pula kenyalnya daging birahi.
Kupilin-pilin putingnya yg kanan dgn tangan kiriku sementara tangan kananku meremas-remas toket yg kiri. Kudengar dia melenguh membuang nafasnya yg kurasakan hangat dimukaku. Lalu kurasakan bibirnya menyentuh bibirku, mendesakkan lidahnya yg kusambut dgn membuka mulutku. Lidahnya liar menggapai-gapai atap mulutku, mengusap-usap pangkal lidahku, niiiikkkkkkmmmaaattttttt banget.
Belum pernah aku berciuman seperti itu seumur-umur. Aku coba imbangi dgn ikut memainkan lidahku, ternyata lebih nikmat lagi. Pelan-pean dia tarik penisku, rupanya dia mengajakku beranjak dari kamar mandi. Dibimbingnya tongkatku laksana seorang buta dituntun dgn menggandeng tongkatnya. Dia terus menciumku tanpa melepasnya sembari jalan menuju kamarnya yg tak begitu jauh. Sesampai di sana direbahkannya aku, telentang dan dia di atasku. Kini tak sehelai benangpun menutupi tubuhnya, sementara aku masih mengenakan baju dan celana dalam yg sdh mlorot ke paha.
Perhatian Mertua
Tangan kirinya tak lepas dari penisku, mengurut-urutnya sampai-sampai aku merasakan hampir bobol pertahanku karena merasakan sesuatu yg lain dari biasanya. Tangan kanannya mulai membuka kancing-kancing bajuku, sambil mulutnya terus bertengger di mulutku, berperang lidah. Terbuka sdh seluruh tubuhku kecuali cancutku yg kini tengah diplorotin. Dia turun ke arah selangkanganku, membelai-belai penisku yg kian menegang, terlihat mengkilat helemnya dgn setitik cairan bening di lubangnya.
Tak kusangka, dia mau meloco kemaluanku. Dijilati bagian bawah batangku benar-benar nikmat, sementara tangannya tak henti-hentinya mengelus-ngelus lembut buah pelirku yg penuh jembut lebat. Dan,
“Aaaaaacccchhhhh, Miiiiiiihhhh” hanya itu yg bisa kulenguhkan.
Kini dimasukkannya batangku seluruhnya. Entah sedalam apa mulutnya kok bisa menampung batang penisku yg lebih dari 12 cm. Istriku kadang suka mengeluh sakit kalau buru-buru kumasukkan basokaku ke vaginanya yg baru mulai basah. Dia bilang basokaku gedhe banget. Temenku juga pernah bilang begitu waktu kita mandi sama-sama sehabis berenang:
“Ris, penismu gede amat sih”. Memang penisku unik, sebenarnya yg gede hanya kepalanya, garis tengahnya sebesar pantat gelas plastik Aqua, tapi batangnya ke pangkal mengecil sampai sebesar pipa pralon ukuran ?.
Dilumati terus dgn berbagai teknik yg sulit digambarkan, aku nggak tahan juga. Kujambaki rambut si Mamih sambil melenguh,
“Miiiihhhh, akkuuuuuu mmmmaaaauuuu kelllluuuaaaaarrrrrrrr”.
“Keluarin aja, biar kutelllleeenn pejuhmu”.
” Hiiiii, apa nggak jijik mmmmmiiiiihhh”
“Nggggaaaaa, buat obat awet mudaaaaa, pittttttaaaaammmmiiinnnnnn”. Sambil melenguh keras kusemburkan pejuhku yg sdh mendesak-desak dari tadi, beberapa kali semburan.
5-6 kali semprotan pejuhku semua nyembur di dalam mulut Mamih, tak setetespun keluar. Kudengar suara menelan, “Glleeek gllleekkkk”. Lalu terus dijilati kepala penisku sampai bersih dan mengkilat lagi.
Gellii banget, kalau habis keluar dipegang apalagi dijilati.
“uuuuuuuuggghhhhhhhh” Akupun menggelosor kecapaian.
Lega banget rasanya dada ini setelah hampir 30 menit dipacu. Lama juga permainannya. Kupikir usai sdh permainan, eeeh nggak tahunya dia nggak juga nglepasin penisku. Terus saja dijilati, diloco, dikocok-kocok, sambil dia membalikkan tubuhnya. Diarahkannya pantatnya ke arahku, dia masih di atasku jadi sekarang wajahku tepat di bawah vaginanya. Seumur-umur pula aku belum pernah menjilat vagina, tapi entah kenapa saat itu dgn serta merta kupegang pantatnya yg ternyata masih padat, kuturunkan sedikit sehingga vaginanya dapat kuraih dgn mulut dan lidahku.
Kujilati bibir vaginanya, kucucrup itilnya yg cukup besar yg sembunyi dibalik selaput tertutup jembut yg ak begitu tebal. Kumakan vaginanya sebisaku, kupraktekkan hasil dari onton BF selama ini. Dan ternyata, kurasakan vaginanya membanjir meleeh ke ujung hidungku. Baunya asem-asem sedep. Ini barangkali yg kata tmen-temen, bau comberan rasa duren.
Aneh juga seih, kenapa bau yg mestinya nggak sedep ini kok tercium sedep juga, bahkan kini aku semakin gera mencucrupi vaginanya. Kutusuk-tusukkan lidahku ke lubang vaginany yg makin berlendir. Aku sdh tak mikirin lagi penisku lagi diapai karena saking asiknya bermain dgn vaginanya yg makin lama makinmengasyikkan. Tiba-tiba, kurasakan asin memuncrat ke lidahku dan kudengar dia mengerang seperti kesakitan:
“Riiiiiiiisssss, akkkkkkuuuuuuu???.” Dan hhheeeeggg vagina dan pantatnya yg besar menjatuhi mukaku, menutupi seluruh wajahku membuatku nggak bisa bernafas.
Ku dorong ke samping, lantas dia menggeser badannya dan berbalik, lalu menciumiku sertubi-tubi.
“Riiissss, eennnakkkk sekalli, udah lama Mamih nggak ngerasain yg begini.
” Iya Mihh, aku juga baru kali ini ngrasain enaknya diloco, mau nggak Mamiih ngloco lagi lain kali”
“Mau dong. Kamu mau nggak ngrasain sesuatu yg belum pernah kamu rasakan selama ngewe”
” Apa itu Miih?”
“Ayo lah, masukin penismu ke vaginaku, kamu pasti ketagihan nanti.”
Dan permainan pun belum juga usai. Dia telentang mengangkangkan kakinya. Kulihat lubang vaginanya yg basah kuyup, dilap dgn celana dalamku, dan kini agak kering lembab.-cerita selingkuh- Dituntunnya penisku memasuki gua gelap nan lembab. Zllleeebbbb, nggak ada kesulitan karena sdh berlendir, dan rudalku juga sdh mulai ngaceng lagi setelah diloco bermenit-menit.
Aku memang merasakan sesuatu yg lain. Vaginanya terasa bergerigi, seperti ada jonjot-jonjot di dinding-dindingnya. Vagina istriku nggak seperti ini rasanya. Aku bener-bener nggak tahan. Daripada nyembur sebelum waktunya, lebih baik kutahan saja, jadi kubiarkan penisku diam dijepit vaginanya yg masih tetap kencang meski sdh melahirkan enam kali.
“Miiiih, akkuu nggakkk tahaann. Vagina Mamih ennnakkk baangeett. Kayaa ada pasirnyaaa” Dia tersenyum penuh arti
“Riiiisss, ittu belum seberapa. Kamu diaaamm saajaa, biiar kugoyang yyaahhh”. Benar saja, penisku yg ? tegang dikilir kiri kanan ke atas ke bawah. Benar-benar profesional.
Terkadang kurasakan penisku seperti ditolak, didorong keluar, tapi belum sempat keluar gua, kurasakan kepalanya disedot, keras sekali. Meskipun aku diam saja, tapi penisku serasa disedot, ditiup, diplintir, ngilu-ngilu enaaaakkk sekali. Aku tak tahan, kugenjot juga akhirnya, pelan-pelan kutarik, kubenamkan lagi maju mundur. Dan sensasi yg kurasakan semakin tak terlukiskan manakala kutarik keluar, tapi dari dalam vaginanya penisku disedotnya habis-habisan. Entah gimana caranya dia punya vagina bisa seperti mengulum-ngulum batang dan kepala penisku. Inikah yg disebut empot ayam?
Makin lama kupompa, rupanya diapun sedang menikmati pompaanku, buktinya kulihat wajahnya merah meranum dan matanya meredup-redup. Lalu tiba-tiba dia goyangkan pantatnya keras-keras kiri-kanan-kiri-kanan, diangkat tinggi-tinggi sambil melenguh
“Riiiisssss, tekeeeen yaaaaaang kerrrraaaasssss?.. aaakkuuu mmmaaaauuuu keeelluuuaaaar?.. ayyyoooo kkaaaamu jugaaaa barreeeennng biiiiaarrr taaaahhhuuu apppaaa yaaanggg mmmmaaaaammmiiih bilaaaanng taaaadddddiiiiii”. Kutekankan keras-keras rudalku, daleeeeem sekali, sambil kupegang pantatnya, dua-duanya kuratik mendekat ke pangkal penisku. Serasa penisku amblas masuk vaginanya sampai sa peler-pelernya, daannnn
“Miiiiiihhhhhh akkkkku kelllluaaarrrrrrrr”
“Akkkuuuuuu juggggaaaa” ?.. sesaat kurasakan dinding-dinding vaginanya berdenyut-denyut keras sekali tapi berirama, dan pada saat itu pula aku semburkan isi pelirnya. Serasa diperas-peras sampai pol-polan nggak tersisa sedikitpun di dalam tandonnya.
Sementara semprotan maniku sdh selesai, penisku masih merasakan denyutan-denyutan vaginanya. Hebat benar Mamihku ini. Sdh keluar juga masih mendenyut atau mungkin keluarnya panjang karena bersamaan dgn itu lalu kurasakan semburan hangat ke kepala penisku yg masih tertanam dalam sekali di gua birahinya.
“uuuugggghhhhh mmmmppphhhh, uuuuhhhhh” hanya itu suara yg keluar dari mulutnya.
Matanya memejam, tapi kedua tangannya masih mencengkeram pantatku seolah-olah aku nggak boleh mengangkatnya. Lalu kami berduapun terdiam sejenak. Diciuminya mukaku, dijilati pipi dan telingaku, turun ke dagu, leher dan putting susuku kiri kanan. Ooooohh nikmatnya.
Baru kali ini aku merasa bener-bener puas penisku. Sebuah pengalaman baru. Ternyata makin tua, perempuan bukan makin tak enak seperti yg selama ini terpatri di benakku dan mungkin juga benak setiap lelaki, sehingga khayalannya hanya ingin mencari dan ngewe sama perempuan2 muda dan anak-anak ABG.
Terbukti kini bahwa pengalaman adalah segala-galanya. Meski mungkin vagina sdh kendor, longgar tapi teknik makin canggih, jadi rasanya lebih gurih.
Kuciumi pula wajahnya, bibirnya, dagunya, lehernya dan akhirnya putting susunya.
“Miiiihhh, gimana sih rasanya dijepit pakai toket mamih”
“Besok datang lagi yaa, ntar Mamih jepit penismu. Pantesan si Lina (istriku) lengket banget sama kamu, rupanya penismu istimewa. Bagi-bagi terus sama Mamih ya biar Mamih panjang umur, makin sayang sama kamu, sama anakmu. Nanti Mamih sediain jamu biar kamu tetep seger, tambah kuat. Malem buat Lina, pagi buat Mamiih yaah” Tingkahnya macam ABG lagi pacaran saja, menggeleyot menuntunku ke kamar mandi.
Akupun dimandiin. -Cerita Selingkuh Mertua-
“Miiihhhh, nanti si Lina dikasih resepnya, biar kelak tuanya kayak Mamih, jadi awet muda terus. Tapi akan aku awasi habis-habisan, jangan-jangan mantuku yg ngrasain”
“Husshhh, nggak boleh, cukup Mamih saja” Sampai saat ini hubungan ini terus berlanjut, dan kehidupan rumah tanggaku semakin bahagia.
Share: