388cash388cash

Cerita Dewasa Tergoda Wanita Lain


berawal dari pesta pernikahanku di tahun 1998. Sebut saja namaku Farid, usiaku 27 tahun ketika kisah ini terjadi. Aku menikah dengan pasanganku, sebut saja dia Siska, di sebuah hotel berbintang 5 di kota “Y” (nama kota kusamarkan).

Aku ingat ketika pesta berlangsung, undangan begitu banyak yg hadir, suasana begitu meriah. Suatu ketika tanpa sengaja mataku menangkap sesosok Siska yg sangat menarik.Wajahnya cantik, rambut disemir sedikit warna pirang sehingga kulitnya yg putih semakin kelihatan mencolok di antara undangan yg lain. Ditunjang dengan bentuk badan yg padat serta proposional dan dibalut pakaian yg seksi, mataku seakan tak bisa lepas darinya. Tentu saja aku memperhatikannya secara diam-diam. Belakangan aku sadar bahwa dia datang bersama suaminya.

Setelah pesta berakhir aku mendapatkan kesempatan untuk melihatnya dari dekat ketika para undangan bersalaman dengan kami. Wajahnya memang cantik dengan senyum menawan dan tatapan matanya sangat menggoda. Daya tariknya yg dipancarkan dari wajahnya sangat kuat sehingga pikiranku melantur seketika.

Pukul setengah sepuluh semua undangan sudah pulang, kami bersantai dengan saudara-saudara di kamar hotel sambil menceritakan pengalaman-pengalaman lucu di hari yg istimewa ini. Pukul 23.00 semua saudara-saudara pamit ke kamar masing-masing dan memberikan kami kesempatan untuk beristirahat.

Sambil menunggu Siska membersihkan diri, aku membuka amplop sumbangan satu-persatu sampai suatu ketika aku memperhatikan ada sebuah kartu nama dengan catatan samar-samar di belakangnya, “Call me: 081-xx-xx”. Tentu saja kartu nama tersebut kusimpan secara khusus agar tdk terlihat oleh Siska. Setelah semua amplop sumbangan kukumpulkan, aku menyusul Siska yg sedang mandi dan kami pun mandi bersama.

Malam itu dan beberapa malam berikutnya kami habiskan dengan penuh gelora asmara. Kami bercinta dengan berbagai macam variasi, dengan tempat yg berbeda-beda, di sofa, kamar mandi, ruang tamu, dapur dan semua tempat yg memungkinkan di kamar hotel tersebut. Kami memang menginap di Honeymoon Suite yg menyediakan kamar tidur, ruang tamu, dapur dan ruang santai.

2 minggu setelah pesta penikahan kami, aku baru teringat dengan kartu nama yg kuselipkan di dompetku. Dengan rasa penuh penasaran aku pun menghubungi nomor di balik kartu nama tersebut. Setelah beberapa kali nada panggil, panggilanku diterima. Aku mulai bicara,

“Hallo, apakah saya berbicara dengan nona Putri?”.

Suara wSiska di seberang sana menjawab dengan lembut,

“Ya, saya sendiri. Siapa ini?”
“Saya Farid, saya yg menikah 2 minggu lalu dan saya mendapatkan kartu nama anda dengan catatan khusus di belakangnya,” godaku.

Putri tertawa renyah dan tanpa terasa obrolan pun mengalir dengan lancar seolah kami sudah berteman lama. Dari obrolan di telepon selama hampir 30 menit aku pun mengetahui bahwa Putri adalah wSiska yg selalu kuperhatikan secara khusus waktu pesta dulu. Putri merupakan seorang eksekutif yg bekerja di sebuah perusahaan asing di kota “S” dan dia baru berusia 25 tahun. Perusahaan tempatnya bekerja sering mengadakan promosi di kotaku, dan Putrilah yg ditugaskan untuk hal itu. Kami pun berjanji untuk saling menelepon dan bertemu jika Putri ditugaskan di kotaku.

Seminggu setelah telepon pertamaku handphone-ku berbunyi. Putri menelepon dan mengabarkan bahwa dia sedang berada di kotaku untuk 3 hari promosi. Putri baru tiba di sebuah hotel dan akan mulai bekerja pukul 14.00 siang ini juga. Aku memberanikan diri untuk bertanya apakah aku bisa menemuinya sebelum jam 14.00.

Putri berkata bahwa dia tdk keberatan dan ingin segera bertemu. Aku pun segera berangkat ke hotel tersebut dan menemui Putri yg sudah menungguku di coffe shop hotel. Putri mengenakan rok mini hitam dipadu dengan blazer sewarna serta kemeja warna putih tipis sehingga menampakkan bayang-bayang BH-nya yg berwarna hitam. Kami berbincang dengan akrab dan Putri menawarkan untuk mengunjungi kamarnya di lantai 2 hotel tersebut.

Sampai di kamar Putri melepaskan blazernya sehingga yg terlihat olehku adalah sosok tubuh wSiska yg sangat menggiurkan. Sebagai gambaran Putri tingginya 165 cm dengan berat seimbang. Badannya padat, dengan payudara 36B. Tanpa sadar hal itu membuat batang kemaluanku berdiri seketika. Kami duduk berdampingan di ranjang yg berukuran king size. Cerita Sex

Aku memberanikan diri untuk memegang tangannya dan mengambil kesempatan pertama untuk mencium pipinya untuk melihat reaksinya. Ternyata Putri tdk menunjukkan reaksi menolak dan aku pun mulai berani. Kami berciuman bibir dan aku terkejut karena secara agresif dia mengeluarkan kemampuannya dengan French Kiss. Kami saling memasukkan lidah kami ke mulut masing-masing dan tanganku mulai menjalar ke bagian tubuhnya yg menonjol.

Aku meraba payudaranya perlahan-lahan. Diawali satu tangan dan disusul tangan satunya lagi. Putri mulai mendesah, apalagi setelah tanganku menaikkan rok mininya dan meraba bagian luar kemaluannya. Aku mulai melepaskan pakaiannya dan dengan perlahan mencopot BH hitamnya disusul dengan rok mininya sehingga yg telihat olehku sekarang adalah pemandangan yg sangat luar biasa. Kemolekan seorang wSiska yg dianugerahi kulit putih bersih, payudara yg kencang dan montok dengan puting kemerahan.

Celana dalamnya warna hitam dengan bahan transparan sehingga terlihat samar bulu kemaluannya yg tipis rapi. Aku segera menjulurkan lidahku ke puting payudaranya, bergantian kanan dan kiri, bermain di seputar aerola-nya, membasahi putingnya yg kemerahan itu. Putingnya mengeras sehingga membuatku semakin bernafsu.

Tanganku perlahan menurunkan celana dalamnya dan aku mengusap bibir kemaluannya yg sudah basah secara hati-hati karena takut menyakitinya. Jari tengahku kutekan di tengah-tengah antara bibir kemaluannya sehingga sewaktu bergerak naik turun menyentuh klitorisnya. Dia menggelinjang nikmat dengan desahan panjang dan tangannya menarik dan mengacak-acak rambutku. Cerita Sex Godaan WSiska Lain

Aku menurunkan lidahku dari puting payudaranya, perlahan menyusuri bagian perutnya, bermain sebentar di sekitar pusarnya sehingga membentuk garis basah seperti aliran sungai. Kedua tanganku bermain di payudaranya, memilin halus puting yg sudah sangat keras tersebut. Sekarang wajahku sudah menghadap kemaluannya yg ternyata bulunya sudah dicukur habis dengan hanya menyisakan sedikit saja di atas klitoris dan itupun dicukur halus.

Bibirku menjelajahi bagian luar kemaluannya dan dengan lidahku aku berusaha menerobos di antara bibir kemaluannya. Putri menggelinjang merasakan kenikmatan. Dengan jari-jari tanganku, aku membuka bibir kemaluannya dan aku pun membenamkan wajahku di sana.

Lidahku menjelajahi setiap milimeter bagian kemaluannya yg sudah basah. Aku memainkan bagian klitorisnya dengan lembut dengan ujung lidahku yg bergerak membentuk lingkaran. Jari tangan kananku kubasahi dengan air liurku dan kubiarkan bermain di lubang anusnya.

Ketika Putri merasakan orgasme menghampirinya, ia menarik-narik rambutku, mendesah nikmat

“Aaahh..” aku pun memasukkan lidahku ke liang kemaluannya, membenamkan ke dalamnya, maju mundur teratur dan ujung hidungku menggosok klitorisnya setiap kali aku memaju mundurkan lidahku.

Jari tanganku kumasukkan sedikit ke lubang anusnya. Sampai suatu saat Putri tdk mampu menahan arus orgasmenya, ia menjerit keras sambil menarik rambutku dan membenamkan wajahku lebih dalam lagi ke liang kemaluannya.

“Aaahh, Faridn.. enakk, ahh..”


Setelah arus orgasmenya mereda Putri berbalik menindih tubuhku (tinggiku 177 cm dengan berat 75 kg), ia menciumi bibirku, memainkan lidahnya dalam mulutku sambil tangannya melucuti semua yg kukenakan. Lidahnya menyusuri bagian leherku, bermain di telingaku, turun ke puting susuku dan bergerak melingkar di bagian tersebut. Aku merasakan geli yg luar biasa yg membuat perutku serasa kejang. Tangannya memainkan batang kemaluanku yg berukuran 16 cm dengan kepala batang kemaluan berbentuk seperti jamur.


Dengan gerak yg sangat cepat ia menurunkan wajahnya dan memasukkan kepala kemaluanku ke dalam mulutnya. Ia membuat gerakan naik turun dan tetap menggunakan lidahnya untuk memainkan batang kemaluanku. Kadang-kadang Putri menghisap dengan keras kepala batang kemaluanku sambil melirikku untuk melihat reaksiku. Tatapan matanya sungguh seksi saat itu. Beberapa kali ia memasukkan semua kemaluanku ke dalam mulutnya sehingga aku bisa merasakan ujung kemaluanku seperti menekan tenggorokannya sementara lidahnya berputar-putar.


Aku hanya bisa mendesah nikmat dan tanganku menekan kepalanya untuk memainkan irama. Putri mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya dan digantikan tangannya yg membuat gerakan naik turun di batang kemaluanku yg basah karena air liurnya sementara kedua kakiku diangkatnya sehingga membentuk huruf V dan ia pun memainkan lidahnya di sekitar lubang anusku.

“Aaahh..” aku mendesah keras ketika lidahnya pertama kali menyentuh lubang anusku. Aku belum pernah merasakan rasa nikmat dan geli seperti ini.


Setelah itu ia kembali memainkan kemaluanku, lidahnya menjulur mengikuti batang kemaluanku, naik turun berirama, dan turun ke “telur”-ku yg dihisap pelan olehnya. Setelah beberapa saat kami pun berganti posisi, kali ini kami mencoba posisi 69 dengan Putri di bagian bawahku. Aku membuka bibir kemaluannya dengan jari-jariku dan memainkan lidahku di klitorisnya. Putri memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya dan membuat gerakan naik turun dengan cepat.

Sampai suatu ketika ia mendadak menekan pinggulnya ke wajahku dengan kuat karena orgasmenya kembali. Basah wajahku karena cairan yg keluar dari kemaluannya tak kuhiraukan.


Aku pun mempercepat gerakanku karena kurasa spermaku sudah mendesak untuk dikeluarkan.

“Aku hampir keluar.. ahh..” Putri seperti tdk mendengarkanku dan tetap memaju-mundurkan mulutnya tambah cepat dan ketika aku mencapai puncaknya dia tetap tdk melepaskan kemaluanku dari mulutnya.
“Aaahh, ahh, ahh..” aku mendesah panjang ketika spermaku keluar dan melesat ke dinding tenggorokannya.

Putri memundurkan mulutnya sampai batas kepala batang kemaluanku dan kepala kemaluanku dihisap kuat olehnya sehingga pipinya terlihat kempot, tangannya membuat gerakan mengocok batang kemaluanku. Cerita Mesum

Aku menggelinjang merasakan geli dan nikmat yg sangat dahsyat. Batang kemaluanku dihisap dan lidahnya membersihkan sisa-sisa sperma yg tertinggal di batang kemaluanku. Tak ada sedikitpun yg tersisa. Batang kemaluanku bersih mengkilat. Aku melihatnya tersenyum dan membuka mulutnya, memamerkan spermaku yg ada di mulutnya dan ia menelannya sambil menatapku lekat-lekat. Suatu pengalaman yg sangat hebat buatku karena aku belum mengalami pengalaman seperti ini dengan Siska istriku.

Kami berbaring berpelukan di ranjang hotel tersebut sambil menyalakan rokok. Putri pun bercerita bahwa ia memang maniak dengan apa yg namanya SEKS. Hubungannya dengan suaminya baik-baik saja. Mereka sudah menikah 5 tahun tetapi belum mempunyai anak karena Putri masih ingin mengejar karirnya, sedangkan suaminya selalu memaksanya untuk mempunyai anak.

Ia bercerita bahwa ia selalu merasa puas berhubungan seks dengan suaminya, hanya saja ia malu untuk berterus terang kepada suaminya bahwa ia sebenarnya ingin frekuensi berhubungan lebih banyak lagi karena takut kalau suaminya menganggapnya maniak. Ia juga bercerita bahwa ia sudah mengetahuiku sejak lama dan menyukaiku karena wajahku seperti mantan pacarnya ketika SMA dulu.

2 batang rokok sudah habis, aku menggendongnya ke kamar mandi dan menyalakan shower. Kami saling menyabuni tubuh dan memainkan bagian vital masing-masing. Setelah tubuh kami bersih kami tdk segera mengeringkan badan tetapi Putri berjongkok di depanku dan memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya. Ia memaju mundurkan kepalanya sambil tangannya mengocok batang kemaluanku.

Aku hanya bisa bersandar ke dinding kamar mandi sambil menikmati hisapannya. Karena batang kemaluanku sudah keras sekali, aku pun mengangkat tubuhnya dan mendudukkannya ke meja wastafel di kamar mandi. Aku memainkan kepala kemaluanku di bibir kemaluannya, membuat gerakan melingkar perlahan sampai kurasakan kemaluannya basah. Aku memasukkan batang kemaluanku sampai bagian kepala kemaluanku dan memaju-mundurkan pantatku. Putri yg sudah bernafsu mendesah-desah menyuruhku memasukkan semuanya.

Aku mendorong kemaluanku perlahan sampai kurasa sudah masuk seluruhnya dan aku menggerakan pantat maju-mundur makin lama makin cepat. Ketika kurasakan Putri sudah mendekati puncaknya aku melambatkan gerakan pantatku dan membuat gerakan memutar sehingga batang kemaluanku tertanam lebih dalam di kemaluannya. Putri menghisap puting susuku dengan kencang, aku memutar-mutar pinggulku lebih cepat sambil kulihat pantulan badan kami yg basah dari kaca di depanku.

Putri mendesah keras,

“Riiddd.. aku orgasmee.. ohh.. ahh.. ahh,” suaranya seperti tertahan karena ia menggigit bibirnya sendiri.

Aku menurunkannya dari meja wastafel, membalikkan tubuhnya dan dengan cepat memasukkan batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluannya. Dengan posisi seperti ini, doggie style, aku menarik rambutnya, mengangkat kepalanya sehingga ia bisa melihat gerakan-gerakan kami melalui kaca di depannya.

Jariku kumasukkan ke mulutnya, dihisap dan dibasahi dengan liurnya dan kemudian kumasukkan jari telunjukku ke lubang anusnya sambil tetap menggerakkan pantatku maju mundur. Ketika orgasmenya datang lagi, jari telunjukku serasa diremas kencang oleh otot anusnya dan hal itu membuatku tdk tahan lagi. Orgasme kami datang bersamaan, ia menjerit kencang bersamaan dengan semprotan spermaku ke dalam rahimnya.

Setelah kurasa batang kemaluanku mengecil dalam kemaluannya aku pun menarik keluar perlahan dan aku membalikkan badannya. Kami berciuman, bertukar liur melalui lidah kami yg liar dan ia berlulut di depanku dan memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya.

“Cleaning service,” kata Putri sambil tertawa.

Kami mandi sekali lagi dan kali ini benar-benar sampai badan kami kering kembali. Aku pamit untuk pulang ke rumah karena ia harus mempersiapkan acaranya dan kami berjanji untuk bertemu lagi malam sehabis acaranya selesai.
Share: