388cash388cash

Cerita Dewasa 2016 Hanya Karena Mirip



Nama saya Ringgo dan saya berumur 21 tahun dan saat ini saya baru saja menyelesaikan kuliah saya di Sydney, Australia dan ketika saya pulang, saya mengalami peristiwa yg tdk akan pernah saya lupakan seumur hidup.

Menurut teman-teman saya, tampang saya mirip dengan perpaduan Chow Yun Fat tetapi saya sendiri tdk begitu tahu siapakah dia itu walaupun saya adalah warga keturunan berdomisili dari Bogor karena sejak kecil sampai sekarang, saya tdk begitu suka menonton film-film Mandarin karena saya lebih menyukai film barat dan film Indonesia.

Sewaktu saya berada di Bogor, saya merasa sedikit aneh dengan kota Bogor karena saya terlalu lama di Australia (sedikit informasi, semenjak saya SMA sampai kuliah saya berada di Australia) sehingga saya menjadi agak linglung sewaktu dijemput oleh orang tua saya. Hari esoknya, saya merasakan bosan yg amat sangat sehingga saya dengan menggunakan mobil Land Cruiser saya, saya pergi ke Jakarta seorang diri. Saya tdk tahu mengenai kota Jakarta jadinya dengan menggunakan feeling saya, sampailah saya ke sebuah mall yg disebut Taman Anggrek Mall dan saya langsung naik ke Mall setelah saya selesai memarkirkan mobil saya di pelataran parkirnya.

Lelahnya saya menyetir sendirian membuat saya akhirnya memilih duduk di sebuah cafe kecil setelah beberapa kali bertanya kepada satpam setempat tentunya. Saya memesan Cappucino dan sepiring sphagetty yg menjadi favourite saya semenjak saya bersekolah di Sydney. Ketika saya sedang menikmati kopi, tiba-tiba saya dikelilingi oleh 3 anak ABG yg tiba-tiba langsung duduk di sebelah saya tanpa permisi dulu dan tentunya saya menjadi sangat kaget.

Setelah mereka duduk, mereka memperkenalkan diri nama-nama mereka. Mereka adalah Nessita, Stefani dan Rachel (mereka bertiga saya akui cukup cantik dan mereka semua memiliki ciri yg sama seperti berambut panjang, bermata sipit dan mengenakan baju tank-top berwarna muda). Setelah kami berkenalan, mereka langsung mengeluarkan sebuah buku dari tas HELLO KITTY dan saya sangat kaget ketika melihat cover buku itu karena saya melihat sebuah wajah yg mirip persis dengan tampang saya dan di sudut atasnya bertuliskan karakter China yg saya tdk mengerti apa itu artinya.

Mereka menganggap saya sebagai orang asing karena mereka selalu bertanya kepada saya dengan menggunakan bahasa Inggris. Nessita, Stefani dan Rachel meminta saya untuk menandatangani halaman pertama dari buku itu dan saya sempat bangga juga karena saya merasa memiliki fans walaupun saya tahu persis bahwa saya bukan bintang film (jangankan layar lebar, saya saja belum pernah membintangi drama di TV).

Tiba-tiba tanpa saya sadari, Stefani langsung mencium pipi saya sedangkan Nessita yg berada di sebelah kiri saya mulai memegang paha saya dengan mesranya yg membuat batang kemaluan saya mendadak menjadi berdiri tegak dan untungnya mereka tdk memperhatikan situasi kejantanan saya saat itu.

Tiba-tiba, Rachel yg berwajah sangat imut itu langsung berkata kepada saya (sebaiknya saya terjemahkan saja biar kalian bisa mengerti). "Ringgo, kami ingin mengajak kamu ke tempat kami karena kami ingin menunjukkan sesuatu ke kamu." Memang sih pertamanya saya menolak ajakan mereka tetapi sewaktu Nessita menarik tangan kiri saya dan Stefani mulai memeluk saya di bagian kanan dengan rengekan yg seperti anak manja itu, akhirnya hati saya menjadi cair dan mengikuti ajakan mereka. Akhirnya kami berempat pergi ke luar bersama-sama dari cafe itu setelah saya membayar apa yg kami pesan dari cafe itu tentunya.

Kami berempat pergi bersama-sama ke tempat cewek-cewek itu memarkirkan mobilnya. Di dalam perjalanan ke tempat parkir, ketiga ABG itu memeluk saya bersama-sama sehingga saya menjadi sangat risih karena saya mengetahui bahwa banyak mata yg memandangi tingkah kami. Akhirnya sampai juga kami ke lapangan parkir dan saya sangat kaget sekali karena cewek-cewek itu memarkirkan mobilnya tepat di sebelah mobil Land Cruiser saya.

Karena saya termasuk orang yg cukup pemalu jadinya saya memutuskan untuk memilih duduk di sebelah Nessita yg menyetir mobil Kijang. Selama di perjalanan, saya menceritakan pengalaman saya di Sydney dan bahkan mereka bertanya kepada saya apakah saya pernah melakukan perbuatan "itu" atau belum dan tentu saja saya pernah melakukannya walaupun bukan dengan kekasih saya (saya melakukannya di escort agency dan itu yah semacam pelacuran gitu sih).

Sewaktu saya menceritakan kisah-kisah saya di Sydney, tiba-tiba saya mendengar Rachel dan Stefani mendesah-desah tdk karuan dan ketika saya menengok ke belakang, saya kaget sekali karena saya melihat mereka berdua mulai mengelus-elus bagian kemaluannya yg masih tertutup oleh celana dalam mereka. Desahan dan erangan kenikmatan mereka mulai membangkitkan hasrat seks saya yg telah saya simpan selama 6 bulan lamanya tetapi walau bagaimanapun saya tdk bisa berbuat apa-apa karena posisi saya yg sangat susah untuk ke belakang sehingga tangan saya yg sudah tdk bisa dikontrol lagi.

Langsung mengarah ke bagian bawah tubuh Nessita yg sedang menyetir dan mulai merabanya dengan mesranya sehingga hal ini membuat Nessita menjadi tdk konsentrasi karena dia mulai merem-melek tdk keruan dan mobil yg dikemudikan mulai oleng ke kanan dan ke kiri (untungnya tdk terjadi kecelakaan ya?). Tiba-tiba saya tdk tahu apakah itu takdir atau apa namanya, ketika mereka bertiga klimaks secara bersamaan, mobil Kijang milik Nessita berhenti di sebuah villa yg letaknya di belakang Taman ****.

Di dalam villa yg cukup besar itu, kami disambut oleh seorang perempuan tua yg ternyata adalah pembantu rumah tangga dari rumah besar itu. Akhirnya kami bertiga masuk ke dalam rumah itu dan Nessita mengajak saya dan teman-temannya ke kamar mereka. Ternyata, mereka bertiga ini masih bersaudara satu sama lain dan rumah itu adalah rumah mereka sementara orangtua mereka sangat sibuk sekali dengan urusan bisnis eksport-import di negara Paman Sam, sehingga selama beberapa minggu, mereka hanya tinggal bertiga bersama dengan wanita tua yg bekerja PRT dan kakek tua yg bekerja sebagai satpam di rumah villa itu.

Di dalam kamar mereka yg megah besar itu, saya bisa memperhatikan banyaknya wajah-wajah bintang film asia yg terpajang di kanan kiri dinding. Saya dapat dengan jelas membaca nama-nama aktor yg dipajang di kamar mereka seperti Andy Lau, Chow Yun Fat, Tony Leung, Aaron Kwok dan masih banyak lagi. Saya kemudian bertanya kepada mereka mengapa mereka memiliki poster sebanyak itu dan mereka akhirnya menjelaskan bahwa mereka membawa saya karena wajah saya yg mirip persis dengan Chow Yun Fat dan mereka memajang poster itu karena setiap malam mereka selalu bermasturbasi ria sambil memperhatikan poster wajah-wajah aktor tersebut. Dari penuturan mereka ini, saya dapat mengambil kesimpulan bahwa mereka bertiga ini adalah wanita binal yg cukup haus akan seks.

Ketika saya masih bingung dengan penjelasan mereka, Stefani mulai mendekati saya dan mulai menciumi saya sambil dianya mengelus-elus "barang" saya yg masih tertutup oleh celana panjang saya yg membuat "anu" saya menjadi sangat tegang dan menantang. Hal ini membuat Nessita dan Rachel yg melihat keadaan ini menelan ludah mereka karena melihat saya yg sedang "berdiri". Saya menjadi ingin nekat. Waktu dia masih merem, saya mendeketkan bibir saya ke bibir dia.

Akhirnya bersentuhanlah bibir kami. Karena mungkin memang sudah jago, Stefani malah mengajak french kiss. Lidah dia masuk ke mulut saya dan bermain-main di dalam mulut. Sial, jagoan dia daripada saya. Masa saya dikalahkan sama anak ABG sih. Sambil kami ber-french kiss, saya berusaha memasukkan tangan saya ke balik bajunya. Ukuran payudaranya tdk begitu besar, tapi sepertinya sih seksi. Soalnya badan Stefani itu tdk besar tapi tdk kurus, dan tubuhnya itu putih.

Begitu ketemu payudaranya, langsung saya pegang dan raba-raba. Tapi masih terbungkus sama branya. "Baju elo gua buka ya?" tanya saya. Dia mengangguk saja sambil mengangkat tangannya ke atas. Saya buka bajunya. Sekarang dia tinggal pakai bra warna pink dan celana panjang yg masih dipakai. Shit! kata saya dalam hati. Mulus sekali! saya buka saja branya. buah dadanya bagus, runcing dan putingnya berwarna pink. Langsung saya jilati buah dadanya, dia mendesah, saya menjadi makin terangsang. Kami langsung jatuh di ranjang yg tdk jauh dari tempat kami ciuman.

Langsung saya membuka celana dia dan CD-nya. Kami langsung mengambil posisi 69. Saya membuka belahan memeknya dan terlihatlah klitorisnya seperti bentuk kacang di dalam memeknya itu. Ketika saya menyentuh dengan lidah, dia mengerang, "Ahh.. Chow Yun Fat sayangg.. enakk banget.." desahnya. Saat itu juga dia langsung menjilati punya saya. Dia menjilat kepala kemaluan saya dengan perlahan. Uuhh, enak benar. Lalu dia mulai menjilati seluruh dari batangan saya. Lalu dia masukkan punya saya ke mulutnya dan mulai menghisapnya. Ooohh.. gila benar. Dia ternyata berbakat. Hisapannya membuat saya jadi hampir keluar. Cerita Sex Hanya Karena Mirip

"Stop.. eh, Say, stop dulu," kata saya.
"Lho kenapa?" tanyanya.
"Tahan dulu entar Chow Yun Fat keluar," jawab saya.
"Lho emang kenapa kalo keluar?" tanyanya lagi.
"Entar game over," kata saya.

Kemudian gantian saya yg meneruskan menghisap memeknya dan klitorisnya. Dia terus menerus mendesah dan mengerang.

"Chow Yun Fatt.. terus Say.. di situ.. iya di situ.. oohh.. sshh.."

Saya terus menghisap dan menjilatinya. Dia menjambak rambut saya. Sambil matanya merem melek. Di sisi lain, saya bisa menyaksikan Rachel dan Nessita yg sedang bercengkrama satu sama lain dan saya baru mengerti kalau mereka ternyata adalah kaum biseks. Saya membuka kedua belah pahanya lebar-lebar. Kelihatan bibir kemaluannya yg masih sempit itu.

Saya arahkan ke lobang kemaluannya. Begitu saya menyentuh kepala kemaluan saya ke memeknya, Stafani menarik nafas panjang, dan kelihatan sedikit mengeluarkan air mata.

"Tahan ya Stef.." Langsung saya mendorong kemaluan saya masuk ke dalam memeknya.

Tapi masih susah, soalnya masih sempit sekali. Saya terus mencoba mendorong kemaluan saya dan..

"Bleess.." masuk juga kepala kemaluan saya.

Stefani agak teriak,

"Akhh sakit Chow Yun Fatt.."
"Tahan ya stef.." kataku.

Saya terus mendorong agar masuk semua. Akhirnya masuk semua anu saya ke dalam selangkangan fans yg mengira saya adalah Chow Yun Fat.

"Ahh.. Yun.. sakit Chow Yunn.. ahh."

Setelah masuk, langsung saya goyang maju mundur, keluar masuk memeknya. "Ssshh.. sakitt Yun Fatt.. ahh.. enak.. teruss.. goyang Hunn.." Dia jadi mengerang tdk karuan. Setelah beberapa menit dengan posisi itu, kami ganti dengan posisi anjing. Stefani kemudian saya suruh nungging dan saya masukkan ke memeknya lewat belakang. Setelah masuk, terus saya langsung genjot. Tapi dengan keadaan dogstyle itu ternyata dia langsung mengalami orgasme. Terasa sekali otot-otot di dalam memeknya itu seperti menarik anu saya untuk lebih masuk.

"Ahh.. ahha.. aku lemas.. aku sayang kamu, God of Gambler," rintihnya dan dia jatuh telungkup.

Kemudian Nessita mendekati saya sementara Rachel saya lihat sudah tiduran mungkin dia juga sudah klimaks seperti kakaknya, Stefani. Nessita dengan tubuhnya yg masih bugil kemudian mendekati saya dan menciumi saya dan kali ini dia menganggap saya sebagai suaminya. Dengan tiba-tiba dia memeluk saya. Mulutnya yg mungil langsung menyambar mulut saya dan melumatnya, sekian detik saya terpana, tapi segera saya sadar dan balas melumat bibirnya.

Ciumannya makin ganas. Lidah kami saling membelit mencoba menelusuri rongga mulut lawan. Sementara tangannya semakin kuat mencengkram bahu saya, saya mulai beraksi. Tangan saya bergerak merambat ke punggungnya, kuusap lembut punggungnya, bibir saya yg terlepas menjalar ke lehernya yg jenjang dan putih. Saya menggelitik belakang telinganya dengan lidah saya.

"Nessita istriku, aku sayang kamu," saya bisikkan kalimat mesra di telinganya.

"Suamiku, aku pun sayang kamu," suaranya sedikit mendesah menahan birahinya yg mulai bangkit.

K0ntol saya yg sudah kaku perlahan dikocoknya. Saya merasakan nikmat atas perlakuannya, sementara tangannya asyik mengocok batang k0ntol saya, tangan satunya membuka kancing baju saya. Mulutnya yg basah menciumi dada saya dan menjilati puting saya. Sesekali Nessita menghisap puting saya. Aliran darah saya semakin panas, gairah saya makin terbakar,

"Tahan sebentar, hub," Nessita melepaskan jilatan lidahnya di dada saya dan langsung memasukkan k0ntol saya ke dalam memeknya yg sempit, Hangat dan menggigit.

Saya tahan pantat saya. Saya menikmati remasan kemaluannya di kemaluan saya. Perlahan saya tekan pantat saya, k0ntol saya amblas sedalam-dalamnya. Gigi Nessita yg runcing tertancap di lengan saya saat saya mulai menaik-turunkan pantat saya dengan gerakan teratur.

Remasan dan gigitan memeknya di seluruh batang k0ntol saya terasa sangat nikmat. Saya balikkan tubuhnya. Kini tubuh Nessita menghadap ke samping. K0ntol saya menghujam semakin dalam. Saya angkat sebelah kakinya ke pundak saya. Batang k0ntol saya amblas sampai mentok di mulut rahimnya. Puas dari samping, tanpa mencabut k0ntol saya, kuangkat tubuhnya. Dengan gerakan elastis kini saya menghajarnya dari belakang. Tangan saya meremas bongkahan pantatnya dengan kuat, sementara k0ntol saya keluar masuk semakin cepat.

Erangan dan rintihan yg tak jelas terdengar lirih, membuat semangat saya semakin bertambah. Ketika saya rasakan ada yg mau keluar dari kemaluan saya, segera saya cabut k0ntol saya. "Pllop!" Terdengar suara saat k0ntol saya dicabut. Mungkin karena ketatnya lubang kemaluan Nessita mencengkram k0ntol saya. "Achh, kenapa.. aku sedikit lagi," protes Nessita. Dia langsung mendorong tubuh saya. Kini saya terlentang di bawah, dengan sigap Nessita meraih k0ntol saya dan memasukkannya ke dalam lubangnya sambil berjongkok.

Kini Nessita dengan buasnya menaik turunkan pantatnya, sementara saya di bawah sudah tak sanggup rasanya menahan nikmat yg saya terima dari gerakan Nessita, apalagi saat pinggulnya sambil naik-turun digoyangkan juga diputar-putar, saya bertahan sekuat mungkin. Satu jam sudah berlalu saya lihat Nessita semakin cepat bergerak, cepat, cepat hingga akhirnya saya merasakan semburan hangat di k0ntol saya saat tubuhnya bergetar dan mulutnya meracau panjang.

"Oh.. aku puas, Hun, sangat puas," tubuhnya tengkurap di atas tubuh saya.

Namun k0ntol saya yg sudah berdenyut-denyut belum tercabut dari kemaluannya. Kemudian di saat dia hendak menghentikan aksinya, saya terus menggenjot tubuhnya sehingga tak lama kemudian saya menyemprotkan seluruh sperma saya ke dalam tubuh Nessita sehingga saya berteriak keras sambil mencium bibir mungil Nessita yg disambut dengan nafsunya.

Akhirnya Nessita tertidur pulas bersama-sama dengan Stefani dan Rachel. Walaupun saya belum berhubungan mesra dengan Rachel yg asli lesbian ternyata, tetapi saya sudah puas dapat berhubungan badan dengan saudara kandung yg seksi dan menggairahkan dan semuanya ini terjadi hanya karena wajah saya yg menurut mereka mirip dengan Chow Yun.
Share: